Anda di halaman 1dari 9

ALAT/MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN

ISLAM MENYONGSONG ERA.5.0


Ahmad Zaki
Muhammad Ridhani
Rahmad
Wahyu Ramadhani
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Abstract
Era 5.0 is a future colored by the presence of advanced technology. Islamic education
as part of the global education system, must be prepared to face the challenges and
opportunities presented by this new era. One way to prepare yourself is to utilize tools
or media and learning resources that are in accordance with the perspective of
Islamic education. In facing Era 5.0, Islamic education must be able to adapt and
integrate tools or media and learning resources that are in accordance with the
Islamic perspective. Thus, Islamic education can continue to make a positive
contribution to society and the world in general. Some examples of tools or media and
learning resources that can be used in the perspective of Islamic education are Skype
and Zoom, Google meet, Edmodo, E-learning, Google classroom. The mobile app can
be used to facilitate access to a variety of learning resources, such as e-books,
learning videos, and interactive quizzes. Virtual reality can be used to create realistic
and exciting learning experiences.
Keyword: Some examples of tools or media and learning resources that can be used in the
perspective of Islamic education.

Abstrak
Era 5.0 adalah masa depan yang diwarnai dengan kehadiran teknologi canggih.
Pendidikan Islam sebagai bagian dari sistem pendidikan global, harus siap
menghadapi tantangan dan peluang yang disajikan oleh era baru ini. Salah satu cara
untuk mempersiapkan diri adalah dengan memanfaatkan alat atau media dan sumber
belajar yang sesuai dengan prespektif pendidikan Islam. Dalam menghadapi Era 5.0,
pendidikan Islam harus dapat mengadaptasi dan mengintegrasikan alat atau media
dan sumber belajar yang sesuai dengan prespektif Islam. Dengan demikian,
pendidikan Islam dapat terus memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat
dan dunia pada umumnya. Beberapa contoh alat atau media dan sumber belajar yang
dapat digunakan dalam prespektif pendidikan Islam adalah Skype and Zoom,Google
meet,Edmodo,E-learning,Google classroom.Aplikasi mobile dapat digunakan untuk
memudahkan akses ke berbagai sumber belajar, seperti buku elektronik, video
pembelajaran, dan kuis interaktif. Virtual reality dapat digunakan untuk membuat
pengalaman belajar yang realistis dan mengasyikkan.
Kata Kunci: Beberapa contoh alat atau media dan sumber belajar yang dapat digunakan
dalam prespektif pendidikan Islam.
A. Pendahuluan
Pada saat ini hampir semua negara di dunia kini telah memasuki era teknologi.
Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah memunculkan suatu pola
baru dalam segala aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan di Indonesia. Dunia
pendidikan telah memasuki masa perubahan dan bersiap menyambut era masyarakat 5.0.
pada tahun 2021 yang lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
telah memulai memprioritaskan inisiatif digitalisasi sekolah.1
Perkembangan era industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia
pendidikan saat ini, termasuk pendidikan islam. Para guru mau tidak mau
mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Kompleksitas
tantangan tersebut harus di barengi dengan kemampuan yang memadai yang dimiliki
oleh guru maupun seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu masyarakat harus
berpendidikan karena pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
hidup dan kehidupan manusia2.
Hal ini sejalan dengan pendapat John Dewey yang menyatakan bahwa pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan hidup. Salah satu fungsi sosial, sebagai bimbingan dan
sebagai pertumbuhan yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin
hidup. Fungsi pendidikan ini dapat dicapai melalui transmisi, baik dalam bentuk
(pendidikan) formal maupun non formal3.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara4. Sedangkan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional tersebut dinyatakan berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

1 Ayunda Pininta Kasih, “Digitalisasi Sekolah 2021, Kemendikbud: Sekolah Dapat Bantuan
Laptop,”
2 A.Malik Fadjar , Reorientasi Pendidikan Islam,( Jakarta: Fajar Dunia , 1999) h.35
3 John Dewey, Democrary and Education : An Introduction To The Philosophy Of Edocation,
(New
York: The Macmillan Company,1964) h.1-3
4 Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1ayat
1
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.

Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, banyak hal yang harus diperhatikan,
diantaranya guru, kurikulum, dan media pembelajaran dan sumber belajar. Media berasal
dari bahasa latin yaitu medium yang dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar.
Assosiation for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan
media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran
informasi.5 Selanjutnya National Education Association (NEA) mendefinisikan media
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Media hendaknya dapat dilihat, didengar dan dibaca.6
Ditinjau dari pendidikan Agama Islam media pendidikan agama adalah semua
aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat
yang dapat diragakan maupun teknik atau metode yang secara efektif dapat digunakan
oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan
ajaran Islam.7
Pada masa Nabi Muhammad SAW, agama Islam dikembangkan oleh nabi dengan
media utama berupa perilaku dan perbuatan nabi sendiri. Nabi mengajarkan uswatun
hasanah dengan selalu menunjukkan sifat terpuji dalam kehidupannya. Al-Qur’an Surat

ِ ‫رس‬
‫رول ا ه ٰل ِّل ا‬ ِ
Al Ahzab ayat 21 menjelaskan sebagai berikut: ُ ‫ل قَ رد َك ا َن لَ ُك رم رف‬
ِ ِٰ ‫رسوةٌ ح‬
ْ ‫روم ارهلْخ َر َوذَ َك َر ا ه ٰل َّل َك‬
‫ثري ا‬ َ ‫الري‬ ٰ
َ ‫ررجوا ا هل َّل َو‬
ُ ‫ي‬ َ ‫سنةٌ ل َم رن َكا َن‬
ََ َ
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagi kamu (yaitu) orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak mengingat Allah (QS 33 : 21)
Melihat pengertian dari ayat Al- Quran di atas, jika dikaitkan dengan proses
pembelajaran guru dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya selalu menggunakan
media agar siswa lebih giat dan termotivasi untuk belajar serta tujuan pembelajaran lebih
dapat dicapai secara maksimal.

5 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press,2002),h.11


6 Arief Sadiman Dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatanya,
( Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada,2005) h.7
7 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, h.117
Sedangkan media saja tidak cukup untuk mendukung efektivitas suatu
pembelajaran berjalan secara bagus dan mencapai tujuan dari suatu pendidikan maka
perlu juga sumber pembelajaran yang bagus dalam mendukung Era 5.0 serkarang.
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang, dan

wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, sehingga
mempermudah peserta didik mencapai tujuan belajar." Sumber belajar adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat
digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. 8 Edgar Dale menyatakan, sumber
belajar adalah pengalaman-pengalaman yang sangat luas, yakni seluas kehidupan yang
mencakup segala sesuatu yang dapat dialami. Maksudnya adanya perubahan tingkah laku
kearah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan." 9dan juga
kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan
instruksional, jika melibatkan komponen sumber belajar secara terencana. Sebab sumber
belajar merupakan komponen penting dan sangat besar manfatnya."10

B. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran PAI di Era 5.0
Pembelajaran akan terus berkembang dari segi proses pembelajaran, baik itu
dari segi pendidikan formal ataupun nonformal. Pada masa era digital sekarang
pembelajaran berbasis IT sangat berdampak pada kretivitas para pengajar dalam
mendidik. Menurut Kusuma, di bidang pendidikan, peningkatan teknologi informasi
dan komunikasi berdampak signifikan terhadap tumbuh kembangnya kreativitas para
pengajar, mahasiswa, dan akademis. Pendidik memiliki rintangan besar dalam
menghadapi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0. Hal ini dikarenakan pendidik harus
mampu mengikuti perkembangan inovasi teknologi yang cepat berubah.11 Pada era
society 5.0 ini, guru sebagai pendidik harus memiliki keterampilan dibidang digital,
berpikir kreatif, lebih imajinatif serta dinamis dalam pembelajaran di kelas.12

8 Iskandar, loc.cit., Hlm 196.


9 Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
MediaGroup, 2008), Hlm 228.
10 Rohani, Ahmad, op.cit., Hlm 103.
11 Farid, Ahmadi,dkk. Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revolusi Industri 4.0 Dan
Society 5.0. Semarang: CV Pilar nusantara, 2020
12 Laila, Kumi, and Hendriyanto. “Menyiapkan Pendidik Profesional Di Era Society 5.0.”
Ditpsd.Kemdikbud.Go.Id/. Last modified 2021. Accessed December 20, 2021.
2. Media dan sumber belajar PAI berbasis era society 5.0
Pada masa sekarang indonesia sudah memasuki Era 5.0 , di mana era ini
media dan sumber belajar para guru memasuki era digital yang memungkinkan lebih
kreatif dalam mendesain pembelajaran. Khususnya dalam pembelajaran PAI

sekarang, di mana pembelajaran sekarang menggunakan sistem komunikasi dan


tatap muka dengan aplikasi berbasis online tergantung situasi yang memungkinkan.
Dalam kegiatan pembelajaran e-learning PAI, ada banyak aplikasi digital
yang dapat digunakan, antara lain:
a) Skype and Zoom, ialah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk
bertatap muka sambil mengikuti kegiatan pembelajaran online.13
b) Google Meet, yaitu perangkat lunak Google yang tersedia sebagai aplikasi
layanan yang memungkinkan pengguna membangun koneksi online.
Pengguna dapat melakukan panggilan video dengan banyak pengguna lain
selama setiap pertemuan di platform ini.14 Dengan kata lain, Google Meet
berpotensi menjadi alat yang berguna serta sebagai media alternatif yang
membantu guru tetap bersosialisasi, baik itu untuk pengajaran di kelas atau
mengatur pertemuan kerja organisasi dengan siswa.
c) Edmodo, aplikasi yang mencorakkan platform untuk sistem manajemen
pembelajaran. Menggunakan kemampuan dan layanan yang ditawarkan,
pendidik dapat membangun ruang kelas dan mengatur kelas virtual sesuai
kebutuhan. 15
Menggunakan fungsi "Tugas" dan "Tautan File", seorang
instruktur dapat mengirimkan pesan atau pemberitahuan, serta bertukar
sumber daya kelas. Pendidik dapat menggunakan fungsi "Kuis" untuk
membuat kuis dan aktivitas online bagi siswa, dan opsi "Jajak Pendapat"

13 Hendy Reginald Cuaca Dharma, Dhaniar Asmarani, and Udiana Puspa Dewi, “Basic Japanese
Grammar and Conversation E-Learning through Skype and Zoom Online Application,” Procedia Computer
Science 116 (2017): 268, https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.10.055.
14 Gadjo Sevilla, “Zoom vs. Microsoft Teams vs. Google Meet: Which Top Videoconferencing
App Is
Best?,” PC Mag(2020): 3, https://www.codeinwp.com/blog/zoom-vsmicrosoft-teams-vs
googlemeet/%0Ahttps://www.pocket
15 Emrah Ekmekçi, “Integrating Edmodo into Foreign Language Classes as an Assessment Tool,”
Participatory
Educational Research spi16, no. 1 (January 1, 2016):3 ,
http://www.perjournal.com/archieve/spi_16_1/1_per_16_spi_1_1_Page_1_11.pdf.
untuk menerima komentar dan ide. Ada juga fitur "Buku Nilai", yang
berfungsi sebagai daftar riwayat nilai siswa yang dihitung secara otomatis
yang dapat disimpan ke file dan dicetak. Fitur lainnya adalah "Library", yang
berfungsi sebagai tempat bagi pendidik dan siswa untuk menyimpan berbagai
file dan sumber daya. Ada juga sejumlah alat lain yang memiliki fungsinya
sendiri dan dapat membantu seorang instruktur mengatur dan mengelola
pelajaran virtual.

d) E-learning, Sistem pembelajaran elektronik adalah suatu istilah yang dapat


didefinisikan sebagai suatu bentuk teknologi informasi yang diterapkan di
bidang pendidikan, dapat berupa situs web yang dapat diakses di mana saja.
E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi.
e) Google classroom, Google Kelas adalah layanan web gratis, yang
dikembangkan oleh Google untuk sekolah, yang bertujuan untuk
menyederhanakan membuat, mendistribusikan, dan menilai tugas tanpa harus
bertatap muka. Tujuan utama Google Kelas adalah untuk merampingkan
proses berbagi file antara guru dan siswa.
f) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendirikan rumah belajar, yaitu
program pembelajaran online yang menyediakan sumber belajar alternatif
dengan menggunakan teknologi. Instruktur dan siswa dapat mengakses
materi pembelajaran, laboratorium virtual, ruang kelas digital, bank soal,
buku sekolah elektronik, peta budaya, karya linguistik dan sastra, dan
layanan lainnya secara gratis.
Dalam pendidikan pembelajaran PAI sekarang telah berkembang dengan
pesat dalam bidang teknologi. Guru guru PAI telah mampu memasukan setiap
teknologi di berbagai proses pembelajaran, khususnya di sekolah mereka. Guru PAI
dapat menggunakan banyak jenis aplikasi pembelajaran untuk memfasilitasi
transmisi ajaran Islam kepada siswa melalui sistem e-learning. Agar tujuan
persatuan Islam untuk memunculkan generasi muslim yang unggul dan berkualitas
dapat terwujud secara maksimal Dan sejalan dengan perkembangan yang terjadi di
era society 5.0, pertumbuhan pembelajaran digital dengan fasilitas internet
diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian menggunakan Metode wawancara (interview) yaitu metode
wawancara adalah metode pengumpulan data yang di lakukan melalui percakapan atau
Tanya jawab dengan maksud tertentu untu mengumpulkan informasi. Percakapan
tersebut dilakukan oleh dua pihak yaitu interviewer dan pihak yang memberikan
jawaban.16 Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

bebas, dalam arti penulis hanya menyiapkan pokok-pokok masalah yang dipertanyakan
dalam pertanyaan pihak di wawancarai.

D. Hasil dan Pembahasan


Alat atau media dan sumber belajar dalam prespektif pendidikan islam
menyongsong Era 5.0 berdasarkan wawancara di MAN 3 Banjarmasin.
Dalam prespektif pendidikan agama islam menunjang era 5.0, yang di gunakan
pada sekolah MAN 3 Banjarmasin ini yaitu E-Learning Madrasah. E-Learning Madrasah
adalah sebuah aplikasi gratis produk Madrasah yang ditujukan untuk menunjang proses
pembelajaran di Madrasah dari mulai Madrasah Ibtidayah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), agar lebih terstruktur, menarik dan interaktif.17
Selain itu, MAN 3 Banjarmasin juga menerapkan sistem ulangan dengan
menggunakan sistem CBT. Sistem CBT adalah sistem evaluasi berbantuan komputer
yang bertujuan membantu guru dalam melaksanakan evaluasi, baik penskoran,
pelaksanaan tes evaluasi maupun efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya. 18
Pada
dasarnya pelaksanaan Computer Based Test (CBT) sama halnya dengan proses
pembelajaran menggunakan komputer. CBT dapat dilaksanakan dalam laboratorium
komputer yang telah terkoneksi dengan jaringan dan sistemnya.19
Adapun untuk sistem raport di MAN 3 Banjarmasin ini menggunakan sistem
RDM. Sistem RDM (Raport Digital Madrasah) yaitu suatu aplikasi pengolahan nilai
peserta didik yang belajar di satuan pendidikan madrasah yang dirilis oleh Kementrian

16 Utsman,Husaini,Poernomo. Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Askara, 1996)


17 “E-Learning Madrasah Official,” https://elearning.kemenag.go.id/, diakses 15 Maret 2023,
https://elearning.kemenag.go.id/.
18 Sugiyono Sugiyono, Sutarman Sutarman, dan Tri Rochmadi, “PENGEMBANGAN SISTEM
COMPUTER BASED TEST (CBT) TINGKAT SEKOLAH,” Indonesian Journal of Business Intelligence
(IJUBI) 2, no. 1 (27 Juni 2019): 1–8, https://doi.org/10.21927/ijubi.v2i1.917.
19 Saputri D, Ashari, dan E.S Kurniawan, “Pengembangan Computer Based Test ( CBT ) Dengan
Software Hot Potatoes pada Pembelajaran Fisika Dasar 2 di Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun
Akademik 2014/2015,” Radiasi, 2015.
Agama.

E. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran e-learning
PAI, ada banyak aplikasi digital yang dapat digunakan, antara lain: (1) Sykpe and Zoom;
(2) Google Meet; (3) Edmodo; (4) E-Learning; (5) Google Classroom; (6) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mendirikan rumah belajar. Adapun media dan sumber
belajar yang digunakan oleh MAN 3 Banjarmasin untuk menunjang era 5.0 yaitu mereka
menggunakan E-Learning, Sistem CBT, dan Sistem RDM.
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, ( Jakarta: Ciputat Press,2002)


Ahmadi, Farid, and Hamidulloh Ibda. Konsep Dan Aplikasi Literasi Baru Di Era Revolusi
Industri 4.0 Dan Society 5.0. Semarang: CV Pilar nusantara, 2020
Ayunda Pininta Kasih, “Digitalisasi Sekolah 2021, Kemendikbud: Sekolah Dapat Bantuan
Laptop,”
Arief Sadiman Dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatanya,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2005)
A.Malik Fadjar , Reorientasi Pendidikan Islam,( Jakarta: Fajar Dunia , 1999)
Husaini Utsman Poernomo. Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Askara, 1996)
John Dewey, Democrary and Education : An Introduction To The Philosophy Of Edocation,
(New York: The Macmillan Company,1964)
Laila, Kumi, and Hendriyanto. “Menyiapkan Pendidik Profesional Di Era Society 5.0.”
Ditpsd.Kemdikbud.Go.Id/. Last modified 2021. Accessed December 20, 2021. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
D, Saputri, Ashari, dan E.S Kurniawan. “Pengembangan Computer Based Test ( CBT )
Dengan Software Hot Potatoes pada Pembelajaran Fisika Dasar 2 di Universitas
Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2014/2015.” Radiasi, 2015.
https://elearning.kemenag.go.id/. “E-Learning Madrasah Official.” Diakses 15 Maret 2023.
https://elearning.kemenag.go.id/.
Sugiyono, Sugiyono, Sutarman Sutarman, dan Tri Rochmadi. “PENGEMBANGAN SISTEM
COMPUTER BASED TEST (CBT) TINGKAT SEKOLAH.” Indonesian Journal of
Business Intelligence (IJUBI) 2, no. 1 (27 Juni 2019): 1–8.
https://doi.org/10.21927/ijubi.v2i1.917.

Anda mungkin juga menyukai