Judul:
Oleh:
Nama NPM
Muhammad Yazid Busthomi : 20.12.5150
Muhammad Nazmi : 20.12.5142
Muhammad Supriyanda : 20.12.5148
Rizqhon Ridho : 20.12.5189
FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ilmu
Pendidikan Islam”. Tak lupa kami berterima kasih kepada Bapa Mihrab
Afnanda, M. Pd selaku dosen pembimbing kami dalam mata kuliah Pengantar
Studi Islam.
Kelompok VI
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................
B. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan adalah perubahan. Perubahan yang lebih baik dari yang
sebelumnya. Itulah inti daripada pendidikan. Tidak bisa dikatakan
berpendidikan jika belum ada perubahan. Sehingga perubahan dari efek
pendidikan itu mutlak dibutuhkan. Pendidikan memiliki tujuan, maka
dalam pendidikan dibutuhkan adanya kerja sama antara satu dengan yang
lainnya untuk mencapai tujuan tersebut, karena pendidikan itu adalah
merupakan sebuah sistem dimana antara satu komponen dengan
komponen yang lainnya saling berhubungan dan berkaitan yang mana
tidak bisa dipisahkan. Perubahan yang lebih baik dalam pendidikan ini
sudah dijelaskan dalam Islam sehingga Pendidikan Islam perlu untuk
dijalankan dan dilakukan, karena Pendidikan Islam itu tidak bertentangan
dengan pendidikan umum yang lainnya. Justru pendidikan umum itu yang
harus sesuai dengan Pendidikan Islam. Maka dibutuhkan peran dari
komponen yang lainnya dalam Pendidikan Agama Islam agar dapat
terwujud/berjalan dengan baik. Salah satunya komponen yang perlu
diperhatikan adalah mengenai sumber belajar dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Karena didalam prakteknya pembelajaran
Pendidikan Agama Islam itu masih terkesan kurang baik dan kurang
dioptimalkan dalam menggunakan sumber belajarnya, terlebih yang dapat
dijumpai di dalam pendidikan sekolah menengah kejuruan. Atau dengan
kata lain, pembelajaran Pendidikan Agama Islam kurang begitu
mendapatkan perhatian yang lebih.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Dan Sumber Belajar Pendidikan Islam
Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin ”medius” yang
secara harfiah berarti ”tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa
Arab, media perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual dan verbal1.
Association for Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA)
mendefinisikan. sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar,
dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik
dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program
instruksional2. Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan
dan pengajaran di sekolah3.
Menurut Suprapto dkk, menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah suatu alat pembantu secara efektif yang dapat digunakan oleh guru
untuk mencapai tujuan yang diinginkan4.Dapat disimpulkan pengertian
1
Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1997),3.
2
Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta:Ciputat Pers,Juni 2002),11
3
Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung : Citra Aditya, 1989), 12.
4
Mahfud Shalahuddin, Media Pendidikan Agama (Bandung : Bina Islam, 1986), 4.
2
dari media adalah suatu jembatan untuk mempermudah dalam hal
pengajaran ilmu pendidikan islam dan media juga dapat dijadikan sebuah
akses komunikasi antara pengajar dan murid sehingga terciptanya
keefektifan pembelajaran pendidikan Islam. Media dalam perspektif
pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya
secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta
didik.
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik
berupa data,orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta
didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau
mencapai kompetensi tertentu. EdgarDale (1969) seorang ahli pendidikan
mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang. Pendapat lain
dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology
AECT (1977) bahwa sumber belajar merupakan berbagai atau semua
sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan
siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Sementara itu,
pengertian pendidikan agama Islam Menurut Ahmad Tafsir, adalah usaha
sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam, terampil
melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam, dan mengamalkan ajaran
Islam Sedangkan definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam
kurikulum 2004 standar kompetensi mata pelajaran agama Islam adalah
upaya sadar dan terencana dalam mempersiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlaq mulia
, mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an
dan Hadits,melalui kegiatan bimbingan5.
5
Ahmad Tafsir, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam,(Bandung, Raja Wali Press,2004) hal.
86.
3
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan sumber belajar pendidikan
Islam adalah manusia(guru) buku maupun sebuah data data yang dapat
digunakan peserta didik dalam hal memahami,mengimani,bertaqwa dan
berakhlak mulia dalam hal mempelajari pendidikan Islam yang
berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama ajaran dalam
agama Islam.
اخ َت َلفُوا فِي ِه َو ُهدًى َو َر ْح َم ًة َ َو َما أَنز ْل َنا َع َل ْي َك ا ْل ِك َت
ْ اب إِال لِ ُت َب ِّينَ َل ُه ُم ا َّلذِي
َلِ َق ْو ٍم ُي ْؤ ِم ُنون
“Dan kami tidak menurunkan kepadamu Alkitab (al-Qur’an) ini
melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu
dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”6
6
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah, (Depok:Al-Huda, 2002) h.274
4
2. Sumber Pendukung dalam Pembelajaran yang meliputi beberapa
kompenen agar terselanggaranya proses pembelajaran.
5
kepada hasil belajar siswa. Selain itu, PSB dengan fungsi-fungsinya akan
bersinergi dalam meningkatkan kualitas SDM secara menyeluruh, khususnya
mereka yang terlibat dalam pengembangan sistem instruksional (guru, dosen,
fasilitator, dan pengelola pembelajaran)7. Adapun sumber belajar yaitu :
a. Manusia
Manusia dewasa dapat mempengarui anak yang sedang belajar melalui
pergaulan. manusia dapat menjadi sumber belajar , karena merupakan tempat
untuk mendapatkan sesuatu yang baru bagi anak atau orang lain. dengan
mempergunakan bahasa, manusia merupakan sumber belajar yang paling lengkap
karena orang lain ( anak ) dapat memperoleh sesuatu yang lebih banyak. Manusia
sebagai ahli merupakan sumber belajar yang hidup sehingga dapat berkembang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetauan dan teknologi, Zaman alam dan
sekitarnya. Mereka itu merupakan sumber belajar utama karena kemampuan dan
kecendiaan yang dimilikinya.8
b. Buku/Perpustakaan
Buku adalah hasil budi manusia untuk mengasetkan dan meneruskan
kebudayaan umat manusia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
demikian buku dapat berfungsi sebagai sumber-sumber belajar bagi manusia.
Mutu buku itu bergantung pada penulisnya. Penerbit dan percetakan mempunyai
peran yang besar dalam masalah pembukuan ini. Agar buku itu terpelihara dan
tahan lama sehingga dapat digunakan dimana saja diperlukan, didirikan oranglah
perpustakaan pribadi maupun perpustakaan sekolah/madrasah atau umum.
c. Media Massa
9
Media Massa (Mass Media) singkatan dari Media Komunikasi Massa
(Mass Communication Media), yaitu sarana, channel, atau media untuk
berkomunikasi kepada public.
7
Bloom, Benyamis S. , Taxonomy of Education Objectives. Handbook I: Cognitive Domain. New
York: Longman, Inc., 1956.
8
Abuddin Nata, Prespektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet-2,
h.297
9
Ibid, lm, 299
6
d. Alam lingkungan
Alam lingkungan dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak
didik. kita dapat membedakan tiga alam lingkungan sebagai sumber belajar yaitu:
a. Alam lingkungan terbuka.
Yang dimaksud dengan alam lingkungan terbuka, ialah alam itu
sendiri tanpa kehadiran ”manusia”, dimana anak dapat mengenal dan
menikmati alam sehingga ia dapat melihat, merasakan dan menikmati
keagungan tuhan. Anak dapat menemukan sesuatu yang baru dari
kehidupan makhluk tuhan untuk bersyukur kepada-Nya.
b. Alam lingkungan sejarah/ Peninggalan sejarah.
Baik berupa tempat-tempat bersejarah maupun peninggalan-
peninggalannya yang telah disusun seperti museum. Dari alam lingkungan
sejarah ini dapat memperoleh iktibar atau pengajaran sehingga ia
memperole nilai-nilai baru bagi dirinya.
c. Alam lingkungan manusia.
Alam lingkungan manusia, disini dimaksudkan dengan
masyarakat, dari mulai yang terkecil (keluarga) hingga lingkungan
pendidikan. Pengaruh maayarakat terhadap anak sangat besar. Terutama
pengaruh lingkungan keluarga. Pengaruh yang beraneka ragam karena
keanekaragaman mayarakat tidak selalu menguntungkan anak. Dengan
demikian penggunaannya sebagai sumber belaja harus selektif.
e. Media pengajaran
Dimaksud media pengajaran ialah segala alat bantu siswa, termasuk
laboratorium. Segala macam bentuk alat peragaan dan alat-alat yang dipergunakan
dalam proses belajar mengajar, selain berfungsi sebagai alat bantu juga dapat
berfungsi sebagai sumber belajar bagi siswa. Pada umumnya semakin maju suatu
sekolah atau madrasah semakin banyak memiliki alat pelajaran dan semakin
tersedia pula berbagai tempat/ruang fasilitas belajar. Sekolah yang memiliki
kelengkapan dan fasilitas yang baik merupakan sumber belajar yang baik pula
bagi siswa.
7
C. Fungsi Dan Kegunaan Media Pembelajaran Pendidikann Islam
Media pengajaran menurut Hamalik adalah alat, method dan tehnik
yang digunakan dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi guru
dan siswa dalam proses belajar mengajar disekolah. Untuk lebih jelasnya
dalam memahami pengertian media, maka penulis mengungkapkan beberapa
istilah menurut para ahli sebagai berikut: Menurut Gange I, Wilkinson,
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Menurut NEA (National Education
Association), media adalah segala benda yang dapat dimanipulasikan,
dilihat, didengar, dibaca atau dibacakan bersama instrument yang digunakan
untuk kegiatan tersebut. Menurut AECT (Association for Education
Communication and Technology), media merupakan segala bentuk dan
saluran yang digunakan dalam penyampaian informasi. Disamping sebagai
sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata
mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan
fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak
utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Mediator dapat pula
mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan
peran mediasi mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih dapat
disebut media. Ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pengajaran. Apabila media itu membawa pesan-
pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-
maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran10.
10
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta PT Raja Grafindo Persada. 1997.
8
Fungsi Media Pembelajaran Ada enam fungsi pokok media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar menurut Nana Sudjana:
a. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif.
b. Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
situasi mengajar. Ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan
oleh seorang guru.
c. Dalam pemakaian media pengajaran harus melihat tujuan dan bahan
pelajaran. d. Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat
ini dijadikan untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih
menarik perhatian peserta didik.
e. Di utamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar serta dapat
membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disamapaikan oleh guru.
f. Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar
mengajar11.
11
Bambang Warsita. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta. PT. Rineka
Cipta. 2008.
12
Prof. Dr.H. Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1992.
Hal 6
9
Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah. dan perbuatan
dosa tinggalkanlah. dan janganlah kamu member (dengan maksud)
memperoleh (balasan) yang lebih banyak. dan untuk (memenuhi
perintah) Tuhanmu, bersabarlah. Dengan turunnya wahyu itu Nabi
Muhammad SAW telah diberi tugas oleh Allah, supaya bangun
melemparkan kain selimut dan menyingsingkan lengan baju untuk
member peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat manusia,
sebagai tugas suci, tugas mendidik dan mengajarkan Islam.kemudian
kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu-wahyu yang lain. Semuanya itu
disampaikan dan diajarkan oleh Nabi, mula-mula kepada karib
kerabatnya dan teman sejawatnya dengan sembunyi-sembunyi.
Setelah banyak orang memeluk Islam, lalu Nabi menyediakan rumah
AlArqam bin Abil Arqam untuk tempat pertemuan sahabat-sahabat
dan pengikutpengikutnya. di tempat itulah pendiikan Islam pertama
dalam sejarah pendidian Islam. Disanalah Nabi mengajarkan dasar-
dasar atau pokok-pokok agama Islam kepada sahabat-sahabatnya dan
membacakan wahyu-wahyu (ayat-ayat) Alquran kepada para
pengikutnya serta Nabi menerima tamu dan orang-orang yang hendak
memeluk agama Islam atau menanyakan hal-hal yang berhubungan
dengan agama Islam. Bahkan di sanalah Nabi beribadah (sholat)
bersama sahabat-sahabatnya . Lalu turunlah wahyu untuk menyuruh
kepada Nabi, supaya menyiarkan agama Islam kepada seluruh
penduduk jazirah Arab dengan terang-terangan13. Nabi melaksanakan
tugas itu dengan sebaik-baiknya. Banyak tantangan dan penderitaan
yang diterima Nabi dan sahabat-sahabatnya. Nabi tetap melakukan
penyiaran Islam dan mendidik sahabat-sahabatnya dengan pendidikan
Islam. Dalam masa pembinaan pendidikan agama Islam di Makkah
Nabi Muhammad juga mengajarkan alqur’an karena Alquran
merupakan inti sari dan sumber pokok ajaran Islam. Disamping itu
13
Arief, Armai, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam Klasik.
Bandung: Penerbit Angkasa, 2005.
10
Nabi Muhamad SAW, mengajarkan tauhid kepada umatnya . Intinya
pendidikan dan pengajaran yang diberikan Nabi selama di Makkah
ialah pendidikan keagamaan dan akhlak serta menganjurkan kepda
manusia, supaya mempergunakan akal pikirannya memperhatikan
kejadian manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan alam semesta seagai
anjuran pendidikan ‘akliyah dan ilmiyah.
Mahmud Yunus dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam,
menyatakan bahwa pembinaan pendidikan Islam pada masa Makkah
meliputi:
1. Pendidikan Keagamaan Yaitu hendaklah membaca dengan nama
Allah semata jangan dipersekutukan dengan nama berhala.
2. Pendidikan Akliyah dan Ilmiah Yaitu mempelajari kejadian
manusiadari segumpal darah dan kejadian alam semesta.
3. Pendidikan Akhlak dan Budi pekerti Yaitu Nabi Muhammad SAW
mengajarkan kepada sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan
ajaran tauhid.
4. Pendidikan Jasmani atau Kesehatan. Yaitu mementingkan
kebersihan pakaian, badan dan tempat kediaman.14
14
Ibid, Hal 27
11
Dengan lahirnya persaudaraan itu bertambah kokohlah persatuan
kaum muslimin.15
2. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Nabi Muhammad
menganjurkan kepada kaum Muhajirin untuk berusaha dan bekerja
sesuai dengan kemampuan dan pekerjaan masing-masing seperti
waktu di Makkah.
3. Untuk menjalin kerjasama dan saling menolong dlam rangka
membentuk tata kehidupan masyarakat yang adil dan makmur,
turunlah syari’at zakat dan puasa, yang merupakanpendidikan bagi
warga masyarakat dalam tanggung jawab sosial, bnaik secara materil
maupun moral.
4. Suatu kebijaksanaan yang sangat efektif dalam pembinaan dan
pengembangan masyarakat baru di Madinah, adalah disyari’atkannya
media komunikasi berdasarkan wahyu, yaitu shalat juma’t yang
dilaksanakan secara berjama’ah dan adzan. Dengan sholat jum’at
tersebut hampir seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara
langsung mendengar khutbah dari Nabi Muhammad SAW dan shalat
jama’ah jum’at.
15
Prof.Dr.H.Mahmud Yunus, Sejarah.. hal 26
12
• Materi yang diajarkan hanya berkisar pada ayat-ayat
Makiyyah sejumlah 93 surat dan petunjuk-petunjuknya yang
dikenal dengan sebutan sunnah dan hadits.
• Materi yang diajarkan menerangkan tentang kajian
keagamaan yang menitikberatkan pada keimanan, ibadah dan
akhlak.
b. Madinah
• upaya pendidikan yang dilakukan Nabi pertama-tama
membangun lembaga masjid, melalui masjid ini Nabi
memberikan pendidikan Islam.16
Saat ini kita hidup di era digital. Era dimana semuanya bergantung
pada teknologi mutakhir. Di setiap sendi kehidupan selalu ada campur tangan
teknologi. Hal ini membuat guru mau tidak mau, suka tidak suka, untuk selalu up
to date dalam hal teknologi. Hal ini tidak lain untuk selalu bisa menempatkan
keilmuan yang dipunyai oleh guru selalu bisa seiring sejajar dengan kemajuan
teknologi.
16
Mahmud Yunus, Sejarah. hal 18
13
Namun demikian, selalu ada efek negatif yang ditimbulkan dari sebuah
kemajuan. Tidak terkecuali dalam penggunaan internet. Dengan adanya internet
arus informasi semakin tak terbendung. Hal itu dikarenakan internet yang bisa
dengan begitu mudah, tinggal satu tombol semua bisa dilakukan. Sehingga tidak
heran bila segala usia bisa mengoperasikannya. Dengan mudahnya pengoperasian
dan arus informasi yang semakin deras, maka anak-anak yang semestinya belum
pantas untuk menikmati konten-konten di Youtube yang tidak sesuai dengan usia
mereka, dengan mudah bisa mereka akses hanya dengan bermodal gadget dan
jaringan internet.
Usia anak terutama usia anak SMP yang selalu ingin tahu tentang sesuatu
hal yang baru, bahkan diibaratkan anak seusia SMP seperti spon yang terkena air,
maka anak SMP akan mampu menyerap hal-hal baru yang belum mereka ketahui
dengan cepat dan mudah. Ditambah lagi anak remaja adalah fase dimana anak
tersebut sedang mengalami pencarian jati diri, sehingga perilaku untuk ingin
tahuterhadap sesuatu akan semakin besar. Salah satu media untuk mencari
informasi tentang sesuatu yang ingin diketahui oleh anak tersebut adalah internet.
Dengan teknologi yang hanya sebesar genggaman tangan, seseorang bisa melihat
seluruh dunia. Luar biasa! Hal ini tidak dipungkiri akan selalu mempermudah
dalam mengakses pembelajaran yang ada. Akan tetapi, kalau penggunaan internet
tidak dipantau maka akan ada dampak negatif yang timbul. Dampak negatif yang
paling besar adalah pada anak yang sudah kecanduan internet.
Dalam dunia internet ada istilah-istilah yang mungkin bagi sebagian orang
masih terasa asing. Antara lain adalah (Jubilee, 2012): Browsing sering disebut
juga dengan istilah surfing yang merupakan istilah umum yang digunakan bila
menjelajahi dunia maya atau web; Chatting adalah suatu fasilitas dalam Internet
untuk berkomunikasi sesama pemakai Internet yang sedang on-line. Komunikasi
14
dapat berupa teks atau suara (chatting voice); Teleconference adalah pertemuan
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan melewati telefon atau
koneksi jaringan. Pertemuan tersebut hanya dapat menggunakan suara (audio
conference) atau menggunakan video (video conference) yang memungkinkan
peserta konferensi saling melihat. Produk yang mendukung teleconference
pertama melalui internet adalah NetMeeting yang dikeluarkan oleh Microsoft;
Download adalah transfer data melalui jalur komunikasi digital dari sistem yang
lebih besar atau pusat (host atau server) ke sistem yang lebih kecil
(client).kebalikan dari download adalah upload; Spam (pesan sampah) merujuk
kepada praktek pengiriman pesan komersial atau iklan kepada sejumlah besar
news group atau email yang sebetulnya tidak berkeinginan atau tidak tertarik
menerima pesan tersebut; Mailing List (milis) adalah salah satu fasilitas internet
untuk berdiskusi melalui email; VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah nama
lain internet telephony; E-coomerce (electronic commerce) adalah bisnis yang
transaksinya dilakukan dengan bantuan jaringan komputer secara online.
Transaksi tersebut adalah penjual dan pembelian barang dan jasa serta
pembayaran yang dilakukan melewati komunikasi digital. Teknologi yang
digunakan antara lain adalah Internet dan electronik data interchange (EDI); E-
mail (electronic mail) adalah pesan elektronik yang dikirim dari komputer seorang
pengguna ke komputer lainnya. E-mail dapat dikirimkan melalui local area
network (LAN) atau Internet. Kalau dahulu, data yang dikirim hanya berupa teks,
sekarang dengan e-mail dapat berisi gambar, suara, dan bahkan klip video
(Darmawan, 2013:326), dan masih banyak istilah-istilah lainnya.
Tentu saja setiap hal selalu ada dampak negatif atau madharat nya. Begitu
juga internet. Dengan manfaat internet yang sedemikian besar, bukan berarti tidak
ada efek negatifnya. Berikut adalah dampak negatif dengan berkembangnya
internet: kecanduan internet, pornografi, kekejaman dan kesadisan, perjudian,
penipuan, penculikan, hacking (menyusup), carding (kejahatan transaksi online),
money laundry(pencucian uang), pencurian data pribadi (Nasution, 2011).
15
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan
menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan
mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses
berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi
(Daradjat, 1983). Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud
adalah:Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge), Pemahaman (comprehension),
Penerapan (application), Analisis (analysis),Sintesis (syntesis),
Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation).Pada keenam jenjang tersebut,
pemanfaatan internet dalam PAI sangat bisa diterapkan.Aspek afektif bersangkut
paut dengan sikap mental, perasaan dan kesadaran siswa. Hasil belajar dalam
aspek ini diperoleh melalui aspek internalisasi, yaitu suatu proses ke arah
pertumbuhan batiniah atau rohaniah siswa. Pertumbuhan itu terjadi ketika siswa
menyadari sesuatu nilai yang terkandung dalam pengajaran agama dan kemudian
nila-nilai itu dijadikan sebagai sistem nilai diri, sehingga menuntun segenap
pernyataan sikap, tigkah laku dan perbuatan moralnya dalam menjalani hidup ini
(Daradjat, 1983).
16
disamping sumber belajar yang lain yang selama ini sudah familiar dipergunakan.
Salah satu manfaat internet adalah sumber informasi. Sebagai sumber informasi,
maka kita dapat menggali apapun dari internet tidak terkecuali hal-hal yang
berhubungan dengan materi Pendidikan Agama Islam.
17
KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1997),3.
Prof. Dr.H. Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Hidakarya
Agung, 1992. Hal 6
Ibid, Hal 27
19