Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Metode-metode pendidikan Islam

( Metode Keteladanan,Demostrasi dan Kisah/Cerita )

Dosen pengampuh : Baharudin, S.Ag.,MA

( Ilmu Pendidikan Islam )

OLEH KELOMPOK : 2

1. HABIBULLAH S.S (22131067)


2. FIRMA MUKSIN (22131040)
3. ENDANG NURDIN Rajepy (22131013)
4. FITRIYANI ASUNE (22131012)
5. NIRWANA LABUNGA (22131076)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TERNATE
2022
A. LATAR BELAKANG
Keteladanan adalah suatu sikap atau prilaku yang dilihat dan dicontoh atau ditiru
seseorang dari orang lain . Keteladanan juga dapat diartikan sebagai meniru atau
memberikan contoh keorang lain, sedangkan Metode keteladanan merupakan metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang
baik kepada anak agar ditiru dan dilaksanakan. Suri tauladan dari para pendidik
merupakan faktor yang besar pengaruhnya dalam pendidikan anak. Pendidik terutama
orang tua dalam rumah tangga dan guru di sekolah adalah contoh ideal bagi anak.
Salah satu ciri utama anak adalah meniru, sadar atau tidak, akan meneladani segala
sikap, tindakan, dan prilaku orang tuanya, baik dalam bentuk perkataan dan perbuatan
maupun dalam pemunculan sikap-sikap kejiwaan, serta emosi, sentimen, dan
kepekaan. Dan Metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi
pelajaran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu
hal baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja. Metode kisah merupakan
salah satu metode yang mashur dan terbaik, sebab kisah ini mampu menyentuh jiwa
jika didasarkan oleh ketulusan hati yang mendalam

B. PENGERTIAN PENGERTIAN
1. Pengertian Metode Keteladanan
a. Pengertian Metode keteladanan secara Etimologi
Secara etimologi keteladanan berasal dari kata teladan yang menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna “sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk
dicontoh”. Dengan demikian, keteladanan berarti hal yang dapat ditiru atau dicontoh.
Metode keteladanan ini merupakan metode pendidikan dan pengajaran dengan cara
pendidik memberikan contoh teladan yang baik kepada anak agar ditiru dan
dilaksanakan. Suri tauladan dari para pendidik merupakan faktor yang besar
pengaruhnya dalam pendidikan anak. Pendidik terutama orang tua dalam rumah tangga
dan guru di sekolah adalah contoh ideal bagi anak. Salah satu ciri utama anak adalah
meniru, sadar atau tidak, akan meneladani segala sikap, tindakan, dan prilaku orang
tuanya, baik dalam bentuk perkataan dan perbuatan maupun dalam pemunculan sikap-
sikap kejiwaan, serta emosi, sentimen, dan kepekaan.
b. Pengertian Metode keteladan secara Terminologi
Adapun pengertian metode keteladanan secara istilah jelasnya dapat di lihat lewat
pendapat beberapa para ahli berikut ini :
1. Menurut Abdurrahman An-Nahlawi mengemukakan bahwa
“keteladanan”mengandung nilai-nilai pendidikan yang teraplikasikan sehingga
keteladanan memiliki asas pendidikan yang baik dan menjadi teladan di hadapan
anak didiknya.
2. Menurut Noer Aly Hery mengemukakan bahwa “metode keteladanan” ialah Metode
keteladan (uswatun hasanah) terhadap peserta didik,terutama anak-anak yang
belum mampu berfikir kritis,akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku mereka
dalam perbuatan sehari-hari atau dalam mengerjakan suatu tugas pekerjaan yang
sulit.
3. Menurut M.Ngalim Purwanto,mengatakan bahwa “metode keteladanan”merupakan
metode pendidikan yang sangat penting,bahkan yang paling utama.seperti yang
terdapat dalam ilmu jiwa,yang dapat diketahui bahwa sejak kecil manusia itu
terutama anak-anak telah mempunyai dorongan meniru,dan suka
mengidentifikasikan diri terhadap orang lain,terutama terhadap orang tua dan
gurunya.

Berdasarkan apa yang telah diungkapkan parah ahli di atas bahwa metode
keteladanan adalah salah satu pedoman untuk bertindak,kita mungkin saja dapat
menyusun sistem pendidikan yang lengkap tetapi semua itu masih memerlukan
realisasi,dan realisasi itu dilaksanakan oleh pendidik.1

Dan juga Sebagai seorang muslim, kita semua pastinya juga harus memiliki
lifestyle atau gaya hidup yang mencerminkan sebagai seorang muslim. Karena
masih cukup banyak gaya hidup yang tidak sesuai dengan nilau-nilai sebagai
seorang muslim.

Dan jika kita berbicara mengenai gaya hidup seorang muslim, pastinya kita juga
harus menjadikan gaya hidup rasul sebagai role model dan suri tauladan kita.

1
Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran mengembangkan Standart Kompetensi Guru,(Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2008),Cet ke-4,hlm.138
Berbicara tentang diri Rasul yang menjadi suri tauladan dan role model, telah
dijelaskan pula dalam dua ayat berikut:

‫اآلخ َر‬ َ ‫ُول هَّللا ِ ُأس َْوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َك‬


ِ ‫ان يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَ ْو َم‬ ِ ‫ان لَ ُك ْم فِي َرس‬
َ ‫لَقَ ْد َك‬
‫َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan
yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].

ٍ ُ‫ك لَ َعلَ ٰى ُخل‬


‫ق َع ِظ ٍيم‬ َ َّ‫َوِإن‬
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. [Q.S. Al-Qalam:
4]. (Kamu yang dimaksud pada ayat ini adalah Rasulullah SAW).

2. Pengertian Metode Demostrasi


1. Pengertian Metode Demostrasi Secara Etimologi
Secara etimologi, “Demonstrasi” secara bahasa dapat disandarkan pada istilah
dalam bahasa Inggris yakni “demonstration” yang berarti “memperagakan” atau
“memperlihatkan”.
Berdasarkan pemaknaan secara bahasa terhadap istilah metode demonstrasi di atas,
maka pengertian demonstrasi secara bahasa dapat dijabarkan sebagai “cara atau jalan
yang dilakukan dengan memperagakan atau memperlihatkan sesuatu kepada orang
atau pihak lain agar orang atau pihak tersebut memahami maksud tertentu yang ingin
disampaikan oleh peraga”.
2. Pengertian Metode Demostrasi Secara Terminologi
Sedangkan penjelasan tentang pengertian metode demonstrasi secara istilah dapat
dijabarkan melalui pendapat para tokoh terkait pengertian metode demonstrasi.
Menurut para ahli, definisi metode demonstrasi di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan bahwa “metode demonstrasi adalah suatu
metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu
benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran”.
b. Menurut Ramayulis, metode demonstrasi dalam proses pengajaran merupakan
“metode atau cara mengajar yang menggunakan suatu kerja fisik atau
pengoperasian peralatan atau benda untuk menjelaskan sesuatu materi ajar”.
c. Sedangkan Muhammad Zein menjelaskan bahwa metode demonstrasi adalah suatu
metode mengajar di mana seorang guru, murid, ataupun pihak lain yang sengaja
diminta dengan sendirinya memperlihatkan kepada seluruh peserta belajar tentang
sesuatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu.2
Jadi, bisa dikatakan metode demonstrasi adalah metode mengajar di mana
pelaksanaannya dilakukan dengan cara memperagakan atau mendemonstrasikan apa
yang bisa diperagakan oleh guru atau siswa itu sendiri yang sesuai dengan materi
yang disampaikan.

3. Pengertian Metode Kisah


1. Secara etimologi kisah dalam KBBI cerita tentang kejadian (riwayat dan
sebagainya) dalam kehidupan seseorang dan sebagainya; kejadian.

2. Secara terminology menurut para ahli:

a. Metode kisah merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk
anak-anak. Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak
terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran. Bila isi cerita
dikaitkan dengan dunia kehidupan anak di Sekolah Dasar, maka mereka
dapat memahami isi cerita itu, mereka akan mendengarkannya dengan penuh
perhatian, dan dengan mudah dapat menangkap isi cerita (Moeslichatoen R,
2004: 157).

b. Menurut Abuddin Nata: “Metode kisah adalah suatu metode yang


mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam menyadari sifat
alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap
perasaan.Oleh karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan”
(Abuddin Nata, 2001: 97).

2
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), cet. I,
hlm. 201
Metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi
pelajaran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya
sesuatu hal, baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja. Metode
kisah merupakan salah satu metode yang mashur dan terbaik, sebab kisah ini
mampu menyentuh jiwa jika didasarkan oleh ketulusan hati yang mendalam3.

Metode cerita atau kisah adalah pendidikan dengan membacakan sebuah


cerita yang mengandung pelajaran baik.Dengan metode ini, peserta didik dapat
menyimak kisah-kisah yang diceritakan oleh guru, kemudian mengambil
pelajaran dari cerita tersebut4.

Metode mendidik dengan bercerita yaitu dengan mengisahkan peristiwa


hidup sejarah manusia masa lampau yang menyangkut ketaatannya dan
kemungkarannyadalam hidup terhadap perintah dan larangan Tuhan yang
dibawakan nabi atau rasul yang hadir di tengah mereka. Misalnya sebuah ayat
yang mengandung nilai pendagogis dalam sejarah digambarkan Tuhan sebagai
berikut:

ِ ‫ص ِه ْم ِعب َْرةٌ اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬


‫ب‬ َ ‫لَقَ ْد َك‬
َ َ‫ان فِ ْي ق‬
ِ ‫ص‬
Artinya: “Sesungguhnya di dalam kisah-kisah terdapat ibarat bagi orang yang
berakal” (Q.S Yusuf:111).

ْ‫ْك ٰه َذا ْالقُرْ ٰا ۖ َن َو ِان‬


َ ‫ص ِب َمٓا اَ ْو َح ْي َنٓا ِا َلي‬ َ ‫ْك اَحْ َس َن ْال َق‬
ِ ‫ص‬ َ ‫َنحْ نُ َنقُصُّ َع َلي‬
‫ت ِمنْ َق ْبلِهٖ َلم َِن ْال ٰغ ِفلِي َْن‬ َ ‫ُك ْن‬

Artinya: “Aku menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan


mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu. Dan sesungguhnya kamu sebelum “Aku
mewahyukan” adalah termasuk orang-orang yang melupakan.” (Q.S Yusuf:3)5.

3
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan  Islam,(Ciputat Pers: Jakarta, 2002), hlm.
160.
4
Nurhasanah Bakhtiar, Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum, (Aswaja Pressindo:
Yogyakarta, 2013), hlm.182.
5
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner), (PT Bumi Aksara: Jakarta, 2009), cet. IV, hlm. 71-72.
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1.) Kelebihan dan Kekurangan Metode Keteladanan
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kelebihan dan kekurangan
metode keteladanan tidak bisa dilihat secara kongkrit, namun secara abstrak dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Kelebihan Adapun kelebihan metode keteladanan adalah sebagai berikut:
1. Akan memudahkan anak didik dalam menerapkan ilmu yang di pelajarinya di
sekolah
2. Akan memudahkan guru dalam mengevaluasi hasil belajarnya
3. Agar tujuan pendidikan lebih terarah dan tercapai dengan baik
4. Bila dalam keteladann lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat baik,
maka akan tercipta situasi yang baik
5. Terciptanya hubungan harmonis antara guru dan siswa
6. Secara tidak langsung guru dapat menerapkan ilmu yang diajarkannya
7. Mendorong guru untuk selalu berbuat baik karena akan dicontoh oleh
siswanya,dan lain-lain.

b. Kekurangan Adapun kekurangan atau kelemahan metode keteladanan ini


adalah:
1. Jika figur yang mereka contoh tidak baik, maka mereka cenderung untuk
mengikuti tidak baik
2. Jika teori tanpa praktek akan menimbulkan verbalisme (Armai Arief, 2002:
122-123).

2.) Kelebihan dan kekurangan Metode Demonstrasi


a. Kelebihan metode demonstrasi
Adapun kelebihan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran meliputi:
1. Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang dianggap penting
oleh guru dapat diamati; Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa
yang didemonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan
mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain; 
2. Dapat merangsang murid untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.
3. Dapat menambah pengalaman anak didik.
4. Bisa membantu murid ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan; 
5. Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan
kongkrit. 
6. Dapat menjawab semua masalah yang timbul dalam pikiran tiap manusia.

b. Kekurangan Metode Demonstrasi


Sedangkan kekurangan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
1. Memerlukan waktu yang cukup lama; 
2. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang
efisien; 
3. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-
bahannya; 
4. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit 
5. Apabila murid tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak efektif
(Fathurrahman, 2008:3).

3.) Kelebihan dan Kekurangan Metode Kisah


a. Kelebihan metode kisah yaitu antara lain:
1. Guru mudah menguasai kelas
2. Guru dapat meningkatkan kosentrasi siswa dalam waktu yang relative.
3. Mudah menyiapkannya.
4. Mudah melaksanakannya.
5. Dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah banyak.

b. Kekurangan metode kisah antara lain:


1. Siswa terkadang terbuai dengan jalannya cerita sehingga tidak dapat
mengambil intisarinya.
2. Hanya guru yang pandai bermain kata-kata atau kalimat.
3. Menyebabkan siswa pasif karena guru aktif4.
4. Siswa lebih cenderung hafal isi cerita daripada sari cerita yang dituturkan6.

6
http://metodikkhususpembelajarapai.blogspot.com/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo_98.html
D. KESIMPULAN
Keteladanan berarti hal yang dapat ditiru atau dicontoh. Metode keteladanan ini
merupakan metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan
contoh teladan yang baik kepada anak agar ditiru dan dilaksanakan.
Sedangkan demonstrasi secara bahasa dapat dijabarkan sebagai “cara atau jalan
yang dilakukan dengan memperagakan atau memperlihatkan sesuatu kepada orang
atau pihak lain agar orang atau pihak tersebut memahami maksud tertentu yang ingin
disampaikan oleh peraga.
Dan Metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi
pelajaran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu
hal, baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja. Metode kisah merupakan
salah satu metode yang mashur dan terbaik, sebab kisah ini mampu menyentuh jiwa
jika didasarkan oleh ketulusan hati yang mendalam.
Jadi ketiga metode tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing masing,
tergantung bagaimana cara kita memakainya sesuai kondisi belajar kita.
DAFTAR PUTAKA

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkan Pendekatan


Interdisipliner), PT Bumi Aksara: Jakarta, 2009.

Nurhasanah Bakhtiar, Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum, Aswaja


Pressindo: Yogyakarta, 2013.

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta,
Jakarta, 2013

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan  Islam, Ciputat Pers: Jakarta, 2002

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran mengembangkan Standart Kompetensi Guru, PT


Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008

Anda mungkin juga menyukai