Anda di halaman 1dari 3

Metode Pembelajaran Akidah Akhlak

Metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti "melalui"


dan hodosberarti "jalan" atau "cara." Dengan demikian metode dapat berarti cara atau  jalan
yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. “Metode diartikan juga sebagai sarana untuk
menemukan, menguji dan menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan
disiplin sesuatu”.
Dari pengertian-pengertian di atas metode adalah jalan untuk mencapai tujuan yang
bermakna untuk ditempatkan pada posisi sebagai cara dalam menemukan, menguji dan
menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu  atau pemikiran secara sistematika.
Metode memiliki kaitan erat dengan pendidikan Islam, sehingga mengandung arti sebagai
jalan untuk menanamkan pengetahuan agama  pada diri seseorang agar menjadi pribadi yang
Islami. Karena itu metode dalam pendidikan Islam diartikan sebagai suatu cara untuk
memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman. Dalam al-Qur'an metode indentik dengan Thariqah yang
terdiri dari objek, fungsi, sifat, akibat dan sebagainya. 
Dalam kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran, metode merupakan
komponen yang tidak kalah penting dengan komponen lainnya. Metode merupakan alat untuk
memotivasi peserta didik dan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode merupakan komponen dari kurikulum yang amat penting selain tujuan, materi
bahan ajar, dan evaluasi. Karena itu, semakin baik atau tepat metode yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran maka akan semakin efektif dalam memperoleh
tujuan yang ingin dicapai. Ketika proses belajar mengajar berlangsung maka akan terdapat
dua kegiatan yaitu kegiatan guru berupa mengajar sedangkan murid melakukan aktifitas
belajar. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar peserta didik
bersemangat ketika proses pembelajaran berlangsung. Pada saat mengajar terjadi penerapan
seperangkat teori dan pengalaman yang guru gunakan dalam mempersiapkan program
pengajaran yang sistematis. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang efektif amat
diperlukan bagi guru dan peserta didik. ([7] Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama
Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 9.)

Macam-Macam Metode Pembelajaran Akidah Akhlak

Dalam mengajarkan pendidikan aqidah maupun ahlaq , seorang guru dapat mengikuti
metode langkah-langkah sebagai berikut :
Metode yang dapat digunakan pada mata pelajaran aqidah : ([9] Thoha, Chabib
Dkk.2004. Metodologi Pendidikan Agama. Semarang :Pustaka Pelajar Hlmn
96.)
1.      Metode bercerita.
Metode ini dicantumkan sebagai alternative pada hamper semua pokok bahasan, karena
selain aspek kognitif tujuan dari bidang studi ini adalah aspek afektif yang secara garis besar
berupa tertanamanya aqidah dan pengamalanya dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki
nilai-nilai ahlaq mulia. Sperti contoh kisah Luqman Al-Hakim dengan putranya.
2.      Metode ceramah
Metode ceramah merupakan metode mauidloh hasanah dengan lisan agar dapat menerima
nasehat-nasehat pendidikan yang baik. Seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW kepada umatnya.
3.      Metode tanya jawab.
Metode tanya jawab bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan berfikir dan dapat
mengembangkan pengetahuan yang berpangkal pada kecerdasan otak dan intelektualitas. 
4.      Metode sosio drama.
Metode ini dapat digunakan pada pokok bahasan :
a.       Adat disekolah, mengunjungi orang sakit, ta’zizah dan juga ziaroh kubur.
b.      Kisah Siti Maisaroh, dan juga sahabat-sahabat nabi.
5.      Metode demonstrasi 
Pada metode ini dapat digunakan dalam pokok bahasan :
a.       Sifat-sifat Alloh, sifat rosululloh.
b.      Praktek sholat, manasik haji.
c.       Ahlaq terpuji, ahlaq tercela.
6.      Metode bermain peran.
Dapat dipergunakan dalam poko bahasan :
a.       Berbakti kepdsa orang tua kita.
b.      Adab makan dan minum.
c.       Adab kepada guru, orang yang lebih tua dan sebagainya
Dalam mengajarkan mata pelajaran ahlak seorang guru dapat mengiktui metode sebagai
berikut :
1.      Persiapan.
Guru dapat mempersiapkan cerita dari kehidupan sehari-hari, yang dapat membawa
pengaruh yang besar terhadap anak-anak. Guru menceritakan kepada anak bahwa dia sendiri
mendengar dan juga melihat kejadian tersebut.
2.      Bahan pelajaran.
Guru mengambil satu atau beberapa cerita dari teks , kemidian menceritakan dengan cara
yang menarik.
3.      Hubungan .
Materi yang diba.has dihubungkan dengan cerita – cerita yang ada dalam kehidupan
sehari-hari. Guru kemudian dapat bertanya kepada murid tentang contoh yang ada dalam
kehidupan nyata
4.      Kesimpulan.
Guru menyimpulkan tujuan pelajaran ini dan menulisnya dengan baik dipapan tulis.
5.      Penutup .
Ini dilakukan agar dpaat mengetahui sejauh mana pemahaman murid terhadap materi
yang telah diberikan. ([10] Ahmad, Abdul Qodir. Op Cit hlmn 205)

Anda mungkin juga menyukai