Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Hadits-Hadits Tentang Akhlak Usman Ahmad Dahlan, M.Ag

MAKALAH TAHFIDZ QUR’AN


“Metode Menghafal Al-Qur’an bagi Anak Balita”

SEMESTER/KELAS: 4/E

Oleh Kelompok 9:

FIRMAN HARITS ( 12230212062 )

MUHAMMAD YUSUF ( 12230211616 )

MUHAMMAD RIYAN HIDAYATULLOH ( 12030215479 )

ZUL ERPAN QURNIAWAN ( 12230213815 )

Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir


Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah ‫ﷻ‬ yang maha pengasih lagi maha

penyayang. Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'Ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul, “Metode Menghafal Al-Qur’an bagi Anak
Balita” dapat kami selesaikan dengan baik. Begitu pula atas limpahan kesehatan

dan kesempatan yang Allah ‫ ﷻ‬karuniai kepada kami, sehingga makalah ini
dapat disusun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun
melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, kepada dosen pengampu mata kuliah Tahfidz Qur’an kami,
Bapak Ustadz Usman Ahmad Dahlan, M.Ag, dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah ‫ﷻ‬. Tuhan Yang Maha

Sempurna, karena itu kami pribadi memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Pekanbaru, 17 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Metode Tahfidz Qur’an...............................................................3

B. Metode Tahfidz Qur’an untuk Anak Usia Balita..........................................5

BAB III PENUTUP...............................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

B. Saran...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang merupakan Mukjizat untuk

Nabi Muhammad ‫ﷺ‬ serta untuk umat Islam yang berisikan wahyu
kalam Ilahi berupa petunjuk dan pedoman hidup. Sudah semestinya seluruh
yang berkaitan dengan Al-Qur’an dalam kehidupan umat manusia ialah
perihal yang sangat luar biasa, baik berbentuk peristiwa maupun ilmu
pengetahuan. Terutama bagi mereka yang diberikan karunia oleh Allah untuk
sanggup menghafalkan Al-Qur’an ialah kelebihan tersendiri.1
Menghafal Al-Qur’an dapat dilakukan oleh beragam rentang usia, baik itu
usia dini (balita), anak-anak, remaja, orang tua, sekalipun lanjut usia.
Penerapan metode dalam menghafal yang membedakan tingkatan usia
tersebut. Sehingga sangat dibutuhkan metode yang sesuai serta mudah
dimengerti pada tiap tingkatan usia.
Disisi lain pengenalan Al-Qur’an semenjak balita adalah langkah paling
efisien dalam rangka mengasah keahlian anak dalam menghafal Al-Qur’an
serta penanaman rasa kecintaan anak kepada Al-Qur’an. Ditinjau dari
psikologi pertumbuhan dan perkembangan, pada rentang usia ini pertumbuhan
dan perkembangan anak sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan masa berikutnya. Pada masa ini pula anak terletak pada
suasana peka untuk menerima rangsangan dari luar serta merupakan jenjang
yang sangat berarti dalam proses pengondisian sel-sel saraf untuk manusia
demikian pula dalam penanaman hal-hal yang baik serta lurus. 2 Sehingga

1
Muhammad Yusuf, Kisah-Kisah Balita Penghafal Al-Qur’an, (Yogyakarta: Laksana, 2018), hlm.
15.
2
Puji Purnomo dan Palupi M.S., Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi
Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Waktu, Jarak, dan Kecepatan untuk Kelas V,
Edisi Khusus PGMI 20, no. 2 (2017): 151-157.

1
2

peran kita semua memberikan stimulus serta pengajaran yang terbaik seperti
halnya dengan pendidikan menghafal Al-Qur’an. Metode tersebut nyatanya
menjjadi salah satu metode yang sangat diminati oleh orang tua anak.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi fokus pembahasan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian metode tahfidz Qur’an?
2. Bagaimana metode tahfidz Qur’an yang cocok bagi anak balita?

C. Tujuan Penelitian
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tujuan sebagai berikut:
1. Untuk pengertian metode tahfidz Qur’an;
2. Untuk mengetahui metode tahfidz Qur’an yang cocok bagi anak balita.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Tahfidz Qur’an


1. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani “Greek”, yakni “Metha” berarti
melalui, dan “Hodos” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Sehingga dapat
diartikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilakukan untuk
mendapatkan tujuan tertentu.3 Dalam Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer pengertian metode adalah cara kerja yang sistematis untuk
mempermudah suatu proses dalam mencapai tujuannya. 4 Sedangkan dalam
metodologi pengajaran agama Islam, metode memiliki pengertian sebagai
suatu seni dalam mengajar.5
2. Pengertian Tahfidz Qur’an
Konsep Tahfidz berkisar pada tindakan menghafal. Kata ini berasal
dari kata Arab “hafidza-yahfadzu-hifdzan,” yang sangat bertolak belakang
dengan lupa. Ini memerlukan ingatan terus-menerus dan penghindaran
yang disengaja untuk melupakan bahkan detail terkecil sekalipun.6
Abdul Aziz Abdul Rauf memberikan definisi menghafal sebagai
“tindakan mengulang-ulang informasi melalui membaca atau
mendengarkan”. Ketika suatu tugas sering diulang, hal itu pasti akan
tertanam dalam ingatan.7

3
H. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Buna Aksara, 1987), hlm. 97.
4
Peter Salim, et-al, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English, 1991), hlm.
1126.
5
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulya, 2001), Cet. ke-3, hlm.
107
6
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990), hlm, 105
7
Abdul Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah, (Bandung: Pt Syaamil
Cipta Media, 2004), Cet. 4, hlm, 49

3
4

Seseorang yang telah menghafal seluruh Al-Qur’an dapat disebut


sebagai hafiz atau hafizah Al-Qur’an. Tindakan menghafal Al-Qur’an
(Hifzhuhu) ini dilakukan pada tahap awal penyebaran Islam, seiring
dengan diturunkannya Al-Qur’an pada periode tersebut. Pelestarian Al-
Qur’an melalui hafalan ini sangat tepat dan dapat dipertanggungjawabkan,
mengingat Rasulullah SAW tergolong orang yang ummi. 8 Allah berfirman
QS. Al-A’raf ayat 158:
‫ِذ‬ ‫ِا‬ ‫ِا‬
‫ُقۡل ٰۤيَاُّيَه ا الَّناُس ِّن َرُس ۡو ُل الّٰلِه َلۡي ُك ۡم ِمَج ۡي َعْاۨ اَّل ۡى َلهٗ ُم ُك‬
‫ۡل‬

‫ِلِه‬ ‫ّٰلِه‬ ‫ِمُي ِم‬ ‫ِا ِا‬ ‫ِت ۡل‬


‫الَّس ٰم ٰو َوا َاۡر ِض ۚ ۤاَل ٰلَه اَّل ُه َو ُيىٖ َو ۡي ُت َفٰا ُنۡو ا ِبال َوَرُس ۡو الَّنِّىِب‬
١٥٨ ‫اۡل ُاِّم ِّى اَّلِذ ۡى ُيۡؤ ِم ُن ِبالّٰلِه َوَك ِلٰم ِتهٖ َواَّتِبُعۡو ُه َلَعَّلُك ۡم َتَتُد ۡو َن‬
Katakanlah (Muhammad), "Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini
utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi;
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan
dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya,
(yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-
kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat
petunjuk."9
Nabi sangat menghargai wahyu, dengan penuh semangat menantikan
setiap wahyu melalui metode pendengaran. Dia akan mengingatnya dan
dengan tekun berusaha memahami maknanya. Allah berfirman QS. Al-
Qiyamah ayat 17:

١٧  ۖۚٗ‫ِاَّن َعَلۡي َنا َج َعهٗ َو ُقۡر ٰاَنه‬

8
Muhammad Nor Ichwan, Memasuki Dunia Al-Qur’an, (Semarang: Effhar Offset Semarang,
2001), hlm, 99
9
Quran.com, Al-A’raf ayat 158, https://quran.com/id/tempat-tempat-tinggi/158-165, diakses pada
tanggal 5 Maret 2024
5

Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan


membacakannya.10
Beliau mempunyai keistimewaan sebagai hafidz atau penghafal Al-
Qur'an yang pertama, dan memberikan contoh yang luar biasa bagi para
sahabatnya dalam seni menghafal. Setiap kali sebuah ayat baru diturunkan,
beliau akan mengingatnya, menyimpannya dengan aman di dalam dadanya
dan menanamkannya jauh di dalam hatinya.

B. Metode Tahfidz Qur’an untuk Anak Usia Balita


Beragam metode telah dirumuskan untuk mempermudah orang tua dalam
membimbing anaknya menjadi seorang penghafal Al-Qur’an. Dalam
penelitian kali ini akan di bahas tentang metode terbaru dan terbanyak yang
digunakan untuk mempermudah menghafal Al-Qur’an bagi anak balita,
diantaranya metode Tabarak dan metode Zahrawain.

1. Metode Tabarak
Pendiri metode ini adalah Syekh Kamil el-Laboody dari Mesir, ayah
dari Tabarak, Yazid dan Zeenah (tiga bersaudara yang dikenal sebagai
hafidz/ah termuda di dunia). Syekh Kamil el-Laboody lahir pada tanggal 4
Januari 1976 M (3 Muharram 1396 H) di Tanta, sebuah kota kecil di
Mesir. Ia menikah dengan wanita juga dari Tanta, Rasya Abdul Mun'in El-
Gayyar.11
Syekh Kamil el-Laboody awalnya menerapkan metode Tabarak ini
pada anaknya sendiri yaitu Tabarak, Yazid dan Zeenah. Setelah berhasil
melaksanakan, mengawasi, dan mendidik Tabarak dan Yazid, beliau tak
mau hanya menikmati kesuksesan itu secara pribadi. Oleh karena itu, agar
dapat memberikan manfaat kepada lebih banyak orang, akhirnya beliau
10
Quran.com, Al-Qiyamah ayat 18, https://quran.com/id/hari-berbangkit/17-18, diakses pada
tanggal 5 Maret 2024
11
Fathin Masyhud dan Ida Husnur Rahmawati, Rahasia Sukses 3 Hafidz Qur’an Cilik
Mengguncang Dunia (Jakarta: Zikrul Hakim, 2017), hlm. 95.
6

mendirikan lembaga yang diberi nama markaz “Tabarak”, untuk anak-


anak usia 3-7 tahun. Dengan tujuan untuk mengembangkan dan
mengoptimalkan kemampuan anak-anak, terutama pada masa emasnya.
Beliau telah memberi nama lembaga tersebut dan secara resmi terdaftar
pada otoritas Mesir terkait. Tujuan dari pendekatan Tabarak ini adalah
untuk dapat mengembangkan dan mengoptimalka kemampuan yang ada
pada diri anak, menjadikan mereka mampu berkata-kata dengan perkataan
yang paling baik (yakni senantiasa melafalkan Al-Qur’an).12
Pada metode Tabarak, waktu yang dibutuhkan seorang anak untuk
menghafal 30 juz Al-Qur'an adalah 2,5 tahun, jika orang tua anak memilih
mengikuti kelas intensif dilengkapi dengan kelas penguatan memori
berupa muraja'ah 30 juz pertama (jika sudah tercapai 10 juz). Tujuannya
agar daya ingat anak menjadi lebih kuat.13 Dalam penerimaan murid untuk
mengikuti metode Tabarak harus memenuhi syarat-syarat utama,
diantaranya:
a. Usia anak tidak kurang dari tiga tahun dan tidak lebih dari empat
tahun;
b. Anak dan orang tua/wali harus datang ke lembaga tahfidz untuk
melakukan wawancara;
c. Kerjasama dari pihak orang tua dengan pengurus lembaga yang
menerapkan metode Tabarak untuk menyempurnakan proses
menghafal anak;
d. Memberikan tiga model paket tiap level ketika wawancara;
e. Monitoring bersama anak setiap hari;
f. Menaati jam masuk dan jam pulang;
g. Ketidakhadiran anak secara terus menerus akan memberi dampak
terhadap hafalannya yang menjadi kurang baik, oleh karena itu apabila

12
Kamil el-Laboody, Tabarak el-Laboody, Yazid Tamamuddin el-Laboody, Panduan Pelatihan
Metode Tabarak Level Tiga “Tabarak Project” (Mesir: Yayasan Internasional Keluarga Tabarak &
Yazid, 2018), hlm. 2.
13
Fathin Masyhud dan Ida Husnur Rahmawati, Op.Cit., hlm. 95.
7

tidak ada keperluan yang mendesak maka tidak diperbolehkan untuk


izin.14

Metode Tabarak terdiri dari satu paket hafalan Al-Qur’an yang


terdiri atas tujuh level pembelajaran, dengan rincian jumlah surat sebagai
berikut:

a. Level 1: peserta diharuskan menghafal sebanyak 37 surat


b. Level 2: peserta diharuskan menghafal sebanyak 11 surat
c. Level 3: peserta diharuskan menghafal sebanyak 2 surat
d. Level 4: peserta diharuskan menghafal sebanyak 5 surat
e. Level 5: peserta diharuskan menghafal sebanyak 12 surat
f. Level 6: peserta diharuskan menghafal sebanyak 15 surat.
g. Level 7: peserta diharuskan menghafal sebanyak 31 surat. Totalnya ada
113 Surat, dengan masuknya Surat Al-Fatihah, maka totalnya ada 114
Surat.

Metode Tabarak merupakan perpaduan antara metode talqin,


mendengarkan rekaman, serta metode gerakan dan isyarat. Diawali dengan
menggunakan metode talqin yang mengajarkan anak menghafal Al-
Qur’an, yaitu dengan cara membacakan terlebih dahulu ayat yang dihafal
secara berulang-ulang hingga anak menguasainya. Setelah anak
menguasai, barulah berpindah ke ayat berikutnya. Metode yang digunakan
adalah dengan metode talqin yang dilakukan berulang-ulang sebanyak 20
kali untuk setiap ayat dalam sehari.
Setiap harinya Al-Qur'an perlu dibaca selama 4 jam di Markaz atau
lembaga yang menganut metode Tabarak. Detailnya adalah sebagai
berikut:

a. Jam pertama dimulai dengan Al-Fatihah dan berlanjut Muraja'ah


mengacu pada ayat yang dibacakan kemarin.
b. Jam kedua persiapan untuk menghafal ayat-ayat baru dan sarapan pagi
berupa roti kurma dan susu.
14
Ibid., hlm. 94.
8

c. Jam ketiga sesi penguatan daya ingat hafalan hari ini disertai dengan
latihan olahraga ringan sesuai kebutuhan.
d. Jam keempat pengenalan materi yang akan datang, sesi diakhiri
dengan doa bersama dan pembacaan pelajaran hari itu.

Setiap anak dibimbing oleh gurunya masing-masing melalui media


elektronik, instruksinya ditampilkan pada layar monitor untuk diikuti
semua anak selama sesi pembelajaran.15

2. Metode Zahrawain
Metode Zahrawain adalah metode menghafal Al-Qur’an yang
menggunakan media audio-visual dengan sistem talqin.16 Metode
Zahrawain dilakukan dengan mentalqinkan Al-Qur’an yang akan
dihafalkan oleh anak, kemudian anak dapat menirukan bacaan tersebut.
Metode Zahrawain adalah metode yang bertujuan memanfaatkan dan
memberdayakan kemampuan anak secara optimal untuk menghafalkan Al-
Qur’an secara sempurna beserta dengan tajwidnya. Metode ini dilakukan
dengan memformulasikan metode menghafal yang umum dipakai yakni
metode talqin, tasmi’, dan muraja’ah. Konsep pengajarannya
berlandaskan Al-Qur’an Surat Al-Qiyamah ayat 18:

)١٨( ‫ُقۡر ٰا َنٗه‬ ‫َفِاَذا َقَرۡا ٰنُه َفاَّتِبۡع‬


17

Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.


Metode Zahrawain menekankan pada kefasihan bacaan dengan
adanya contoh bacaan yang benar, proses talqin yang pendek serta
penggalan bacaan di setiap dua sampai tiga kata yang terulang sebanyak

15
Ibid., hlm. 96.
16
Zahrawain Indonesia, Metode Zahrawain (Metode Menghafal Al-Quran Dengan Mudah, Praktis
Dan Cepat), Video Youtube, 8 September 2022, 0:22 hingga 0:30, https://proofed.com/writing-
tips/how-to-cite-a-youtube-video-in-chicago-footnote-referencing/
17
Quran.com, Al-Qiyamah ayat 17-18, https://quran.com/id/hari-berbangkit/17-18, diakses pada
tanggal 5 Maret 2023
9

tiga kali. Menjadikan metode Zahrawain sangat mudah untuk diikuti oleh
anak usia balita hingga dewasa sekalipun.18
Metode Zahrawain ini dirumuskan oleh Ustadz Rudi Hartanto,
S.Pd.I, Al Hafiz dan tim Zahrawain Institute pada tahun 2019 dan hingga
sampai pada tahun 2022, metode Zahrawain telah dipercaya di 29 lembaga
Quran yang berada di 21 kota di Indonesia diantaranya:19
1. Rumah Al-Qur’an Al Hidayah, Riau;
2. Pondok Tahifdz Qur’anic School Al-Fityah, Solok, Sumatera Barat;
3. Ponpes Ibadurrahman, Palembang;
4. Sekolah Tahfidz Balita & Anak (STBA) Al-Ihsan, Lampung;
5. Sekolah Tahfidz Balita Ummu Suwanah, Tanggerang;
6. PKBM Juara, Depok;
7. Rumah Tahfidz Ilmina, Pemalang;
8. Sekolah Tahfidz Balita Indonesia, Banjarnegara;
9. Rumah Tahfidz Al-Fatih Muntilan, Magelang;
10. Sekolah Tahfidz Balita Ar-Rahman, Mertoyudan, Magelang;
11. PAUD Pelita Balita, Ngaliyan, Semarang;
12. Sekolah Tahfidz Balita Al-Mizan, Jepara;
13. Rumah Tahfidz Balita (Rutabba) Daffa, Grobogan;
14. TK Al-Hikmah, Karanggede, Boyolali;
15. SDIT Al-Hikmah, Karanggede, Boyolali;
16. Sekolah Dasar Tahfidzul Qur’an (SDTQ) Al-Hikmah, Boyolali;
17. Sekolah Qur’an Gemilang Bersama Al-Qur’an (GBA), Surakarta;
18. SDIT Mutiara Insan, Sukoharjo;
19. SD Muhammadiyah Palur, Karanganyar;
18
Zahrawain Indonesia, Metode Zahrawain (Metode Menghafal Al-Quran Dengan Mudah, Praktis
Dan Cepat), Video Youtube, 8 September 2022, 0:47 hingga 1:07, https://proofed.com/writing-
tips/how-to-cite-a-youtube-video-in-chicago-footnote-referencing/
19
Zahrawain Indonesia, Metode Zahrawain (Metode Menghafal Al-Quran Dengan Mudah, Praktis
Dan Cepat), Video Youtube, 8 September 2022, 1:27 hingga 1:53, https://proofed.com/writing-
tips/how-to-cite-a-youtube-video-in-chicago-footnote-referencing/
10

20. LTQ Al-Fatih, Gondangrejo, Karanganyar;


21. Paud At-Taqwa, Gemolong, Sragen;
22. SD Al-Azhar Cairo, Sragen;
23. Sekolah Qur’an Darussalam Kids, Sragen;
24. Lembaga Pendidikan Islam Terpadu Pelita Hati, Blora;
25. Yayasan KARIB Sahabat Umat, Blora;
26. Sekolah Qur’an Al-Ummah, Gresik;
27. SD Qur’an Al-Ummah, Gresik;
28. Rumah Qur’an Az-Zahra, Konawe, Sulawesi;
29. Yayasan Al-Ishlah Bondowoso Cabang Timika, Papua.

Sebagai salah satu metode untuk memudahkan anak balita menghafal


Al-Qur’an, metode Zahrawain juga memiliki keunggulan tersendiri yang
ditawarkan, diantaranya:20

a. Memaksimalkan indera pendengaran dan penglihatan anak;


b. Pengulangan setiap 2-3 kata Qur’an pada suatu ayat, sehingga mudah
untuk diikuti semua usia, terutama anak usia 2,5 tahun yang hanya bisa
mengucapkan 2-3 kata saja;
c. Cocok dan sesuai untuk seluruh rentang usia, dimulai dari usia balita
maupun sampai lanjut usia;
d. Tanpa guru tatap muka sekalipun, InsyaAllah dapat tetap menghafal;
e. Mekipun belum dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,
juga tetap dapat menghafal;
f. Orang tua, guru, ataupun wali, dapat menghafal bersama saat
mendampingi anak;
g. Tidak memberi efek bosan dan konsentrasi juga masih terpelihara,
dikarenakan setiap file dengan durasi 10-20 menit buat hafalan 2-3
baris ayat;
20
Zahrawain Indonesia, Metode Zahrawain (Metode Menghafal Al-Quran Dengan Mudah, Praktis
Dan Cepat), Video Youtube, 8 September 2022, 4:08 hingga 6:44, https://proofed.com/writing-
tips/how-to-cite-a-youtube-video-in-chicago-footnote-referencing/
11

h. Menghafal Al-Qur’an dengan standar tajwid yang baik dan benar;


i. Dapat digunakan buat pengajaran klasikal atau dengan banyak murid
sekaligus;
j. Sudah teruji di berbagai sekolah tahfidz balita dan anak, dimulai
tingkat PAUD, SD, dan SMP di Indonesia.

Selain itu pengajaran yang diberikan juga divariasikan sesuai dengan


dunia anak, yakni belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar.
Dengan kehadiran metode ini, bisa menjadi harapan untuk anak-anak lebih
senang menghafal Al Qur’an dan meningkatkan hafalannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode tahfidz Qur’an untuk balita adalah perumusan sebuah cara yang
memudahkan para balita dalam menghafalkan dan memahami bacaan Al-
Qur’an dengan baik dan benar. Berbagai macam metode telah dirumuskan
untuk dapat mencapai tujuan tersebut, diantara metode-metode yang di
maksud termasuk di dalamnya adalah metode Tabarak dan Zahrawain. Kedua
metode ini sama-sama berfokus pada metode menghafal audio-visual, yang
dilakukan agar anak balita yang mengikuti program tidak merasa jenuh dan
bosan.
Perbedaan terhadap kedua metode ini adalah dari sisi tawaran
mendapatkan program. Metode Tabarak masih menawarkan bahwa anak di
bimbing oleh seorang guru meskipun dalam kondisi tidak tatap muka atau
virtual. Sedangkan metode Zahrawain menawarkan yang sebaliknya. Dengan
menggunakan DVD atau Playlist rekaman video dari seorang ustadz, anak
sudah dapat dibimbing untuk menghafal Al-Qur’an. Tentunya juga tetap
dalam pengawasan orang tua dan orang tua sekalipun dapat sekaligus
meghafal ketika menemani anaknya dalam mendengarkan rekaman video
tersebut.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini yang berjudul Metode Menghafal Al-Qur’an
bagi Anak Balita. Penulis menyadari bahwasannya masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan
kritikan bersifat membangun untuk penulisan yang lebih baik lagi
kedepannya.

12
13
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. (1987). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Buna Aksara.

el-Laboody, K., el-Laboody, T., & el-Laboody, Y. T. (2018). Panduan Pelatihan


Metode Tabarak Level Tiga “Tabarak Project”. Mesir: Yayasan
Internasional Keluarga Tabarak & Yazid.

Ichwan, M. N. (2001). Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang: Effhar Offset


Semarang.

Indonesia, Z. (Director). (2022). Metode Zahrawain (Metode Menghafal Al-


Quran Dengan Mudah, Praktis Dan Cepat) [Motion Picture]. Retrieved
Maret 5, 2024, from https://proofed.com/writing-tips/how-to-cite-a-
youtube-video-in-chicago-footnote-referencing/

Masyhud , F., & Rahmawati , I. H. (2017). Rahasia Sukses 3 Hafidz Qur’an Cilik
Mengguncang Dunia. Jakarta: Zikrul Hakim.

Purnomo , P., & Palupi. (2017). Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika
Materi Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Waktu, Jarak, dan
Kecepatan untuk Kelas V. Edisi Khusus PGMI 20, no. 2, 151-157.

Quran.com. (n.d.). Al-Qiyamah ayat 17-18. Retrieved Maret 5, 2024, from


Quran.com: https://quran.com/id/hari-berbangkit/17-18

Quran.com23. (n.d.). Al-A’raf ayat 158. Retrieved Maret 5, 2024, from


Quran.com: https://quran.com/id/tempat-tempat-tinggi/158-165

Ramayulis. (2001). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulya.

Rauf, A. A. (2004). Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah (4 ed.).


Bandung: Pt Syaamil Cipta Media.

Salim, P., & et-al. (1991). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:
Modern English.

Yunus, M. (1990). Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung.

14
15

Yusuf, M. (2018). Kisah-Kisah Balita Penghafal Al-Qur’an. Yogyakarta: Laksana.

Anda mungkin juga menyukai