PENDAHULUAN
pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Selain itu, negara juga
undang Sisdiknas (Nomor 23, Tahun 2009) pendidikan adalah usaha sadar
yang dicakupnya. 3
1
Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 11.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D)
(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 42.
3
Nurkholis, Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi, Jurnal Kependidikan, Vol. 1
No. 1 (Nopember 2013), hlm. 25.
1
2
secara utuh. Bukan hanya itu, pendidikan juga menjadi basic need atau
pembangunan.4
Seperti yang kita sadari bahwa untuk mewujudkan visi dari bangsa
remaja.
4
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah (Semarang: Pustaka Rizki
Putra, 2011), hlm. 37.
5
TIM Pengembang ilmu Pendidikan, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT Imperial
Bhakti Utama, 2007), hlm. 31.
3
Melalui fenomena di atas tidak heran jika pada akhirnya akan bermuara
berperan termasuk juga remaja itu sendiri. Adapun cara yang bisa
kenakalan remaja.
karimah, serta bertanggung jawab. Hal tersebut sejalan dengan SKL atau
kehidupan.
manajemen daya nalar siswa sebagai bekalnya nanti pada tahap selanjutnya.
4
lewat aktivitas khusus yang diselenggarakan baik oleh guru atau pihak
belajar sebanyak 2 JP. Ini bukti keseriusan pemerintah sebagai solusi untuk
di luar jam sekolah. Misalnya di sore atau dipusatkan pada hari Sabtu sesuai
disiplin yaitu sikap sadar untuk melakukan tugas secara penuh tanggung
jawab dan sesuai aturan maupun norma yang berlaku. Disiplin juga berarti
Setiap anak harus dibantu hidup secara berdisiplin, dalam arti mau
ٖ أ
َشء ُ ْ ُ ُ ْ َو
َعوا ٱل ذر وأ ْو ِل ٱ ر ك أم فَإ ن تَ َنَٰ ز
ُ َ
ءا من َ ُّ
َ َٰٓ
َ
ِ ۡۖ ِ َ طي طي عوا ي أ ي ها ٱ
نِ م َ ُ أ ّ َ ٱ َ ْ ذ
عتُ أم ِف
أ أَأ ل سو ٓوا أ َِّلين
ۡل م ل
ل
َأ ا و أ َ
ف ُر ُّدو ُه ِإ َ وٱل ذر ل ك ُنت أم تُ أؤ ن َ وٱ ۡلَ أو ِم َٰذِلك خ َ حسن تأ ِوي ًل
أ
أ ٓٱۡأ لخر ُ بِ ٱ ّل
ِمنو
ّل ُسو ِإ ن َ
ل ل ٱ َل
ي
ِ ِ
6
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, dan taatilah Rasul
(nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama
6
Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), hlm. 230.
7
pengejawantahan dari seluruh aspek disiplin. Hal ini mulai dari disiplin
lahir dari diri seseorang yang bersangkutan tanpa paksaan dari pihak mana
pun. Akan tetapi, seseorang yang belum memiliki kesadaran dari dalam
dirinya untuk mematuhi tata tertib akan merasa berat karena belum
yang sifatnya memaksa agar disiplin tersebut bisa terwujud. Kondisi seperti
juga harus memberikan hukuman atau sanksi atas pelanggaran yang sudah
dilakukan siswa.
isi kegiatan dapat tercapai dengan baik maka diperlukan manajemen untuk
7
Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional dan Demokratisasi, (Jakarta:
Kompas, 2006), hlm. 229.
8
keberhasilan pendidikan.
Ada suatu perkataan yang disandarkan oleh sayyidina Ali Bin Abi
menjadi lebih baik karena sudah menerapkan dua sistem penerapan terkait
kepramukaan di sekolah.
8
Didin Hafifuddzin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah dalam Praktek , (Jakarta:
Gema Insani, 2005), hlm. 4.
9
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
4. Perlu ada upaya nyata untuk memberikan solusi terbaik dalam mengatasi
C. Pembatasan Masalah
disiplin siswa.
D. Perumusan Masalah
Kabupaten Cirebon ?
E. Tujuan Penelitian
Kabupaten Cirebon.
F. Manfaat Penelitian
yang
12
Kabupaten Cirebon.
ekstrakurikuler Pramuka.
G. Kerangka Pemikiran
Tekad untuk menjadi sekolah yang maju tertuang dalam Visi SMA Negeri 1
maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat di jelaskan dalam bagan
Meningkatnya
Karakter Disiplin
Nisa ayat 59. Sementara landasan yuridisnya PP No. 19 tahun 2005 tentang
pendidikan karakter dan PP. No. 63 tahun 2014 tentang penerapan karakter
H. Penelitian Terdahulu
dengan penulisan yang sudah ada agar tidak terjadi pengulangan dalam
ini, diantaranya:
9
Hartotok Dwi Wahyono, Penanaman Karakter Disiplin dalam Ekstrakuriler Pramuka di
15
suatu kegiatan.
ekstrakurikuler Pramuka.
siswa.
kepada lingkungan.
manajemen program
Pacet.
I. Sistematika Pembahasan
dijadikan landasan untuk penelitian, uraian dalam bab ini meliputi: latar
perspektif karakter disiplin, proses dan jenis karakter siswa, sifat dan
karakter disiplin siswa, serta indikator karakter disiplin siswa, dan kegiatan
BAB III: Metode Penelitian, bagian ini akan membahas tempat dan
Bab ini adalah bab yang terakhir, yaitu penutup yang di dalamnya berisi