Anda di halaman 1dari 5

Pembinaan keluarga Islam

Keluarga merupakan pendidikan pertama bagi seseorang dan orang tua merupakan kunci.
Pendidikan pertama berperan dalam mengembangkan watak, kepribadian, nilai-nilai budaya, nilai-
nilai keagamaan dan moral serta ketrampilan sederhana. Al-Ghazali menilai peranan keluarga yang
terpenting dalam fungsi didiknya, adalah sebagai jalur pengembangan “ naluri beragama secara
mendasar” pada saat anak-anak berusia balita, seperti kesinambungan dari bawaan fitrah mereka.
Pembiasaan ibadah-ibadah ringan bacaan doa sebelum dan sesudah makan, setiap memulai dan
permainan membaca bismillah, serta menghormati kepada anggota yang lain yang lebih tua dan
meyambung tali silaturrahmi.1

َ ‫الن اسُ َو ْال ِح َج‬


ُ ‫ار ة‬ َّ ‫ود َه ا‬ ُ ُ‫ِيك ْم َن ارً ا َو ق‬ُ ‫آم ُن وا قُ وا َأ ْن فُ َس ُك ْم َو َأ هْ ل‬
َ ‫ين‬ َ ‫َي ا َأ ُّي َه ا الَّ ِذ‬
‫ون َم ا‬َ ُ‫ون هَّللا َ َم ا َأ َم َر ُه ْم َو َي ْف َع ل‬
َ ‫ص‬ ُ ْ‫اد اَل َي ع‬ ٌ َ‫ظ شِ د‬ ٌ ‫ِئك ٌة غِ اَل‬
َ ‫َع َل ْي َه ا َم اَل‬
َ ‫ُي ْؤ َم ُر‬
‫ون‬
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan”.(Q.S.At-Tahrim: 6)

Keluarga adalah tempat pengasuh alami yang melindungi anak yang baru tumbuh dan merawatnya,
serta membangun fisik dan akalnya dan spiritualnya. Dalam naungan keluarga, perasaan cinta,
empati, dan solidaritas berpadu dan menyatu. Anak-anak pun akan bertabiat yang biasa dilengkapi
sepanjang hidupnya. Lalu dengan petunjuk dan arahan keluarga, anak-anak akan dapat
menyongsong hidup, mamahami makna hidup dan tujuan-tujuannya, serta bagaimana berinteraksi
dengan hidupnya.2

Metode yang digunakan dalam pembinaan keluarga ada yang bersifat langsung dalam suatu proses
interaksi dan ada juga yang bersifat tidak langsung. Metode yang digunakan memiliki bagian penting
dalam mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Metode pembinaan pendidikan pada anak
pranatal dapat diterapkan oleh ibu dan ayah. Metode pranatal yang dapat diaplikasikan oleh ibu
adalah metode sebagai berikut yaitu: 3

1
Muhammad Tholhah Hasan, Islam Dan Maslah Sumbar Daya Manusia..., hlm. 48-49.
2
Muhamud Al-Juari & Muhammad Abdul Hakim Khayyal. Membangun Keluarga Qur’ani (Panduan Untuk
Wanita Muslimah)...,hlm. 3.
3
Sofiyan Sauri, Membangun Komunikasi Dalam Keluarga, (Kajian Nilai Religi, Sosial, Dan Edukatif), (Bandung:
PT Genesindo, 2006), hlm. 159
*baik terimakasih, saya akan memaparkan materi selanjutnya mengenai pembinaan keluarga islam*

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam pembentukan keluarga Islam. Metode yang
digunakan ada yang bersifat langsung maupun tdk langsung. Metode pendidikan prenatal
(pendidikan yang diberikan kpd anak sebelum lahir atau sejadk dalam kandungn) dapat di terapkan
oleh ibu maupun ayah. Contohnya:

 Metode kasih sayang

Kasih sayang adalah sesuatu yang harus dirasakan dalam mendidik anak. Kasih sayang dibuktikan
oleh ibu dan ayah dalam membesarkan anaknya sejak dalam kandungan. Suami istri harus menjaga
jalinan kasih sayang ini sehingga anak dalam kandungan dapat merasakanya

 Metode bercerita

Ayah maupun ibu bisa membacakan cerita-cerita tentang kejujuran, kebaikan, keistimewaan,
kesalehan, kewatakan para nabi, para sahabat, para ulama, para pahlawan, dan lain sebagainya.
Sehingga cerita ini akan menjadi pelajaran bagi anaknya.

 Metode beribadah

Bagi ibu hamil, keimanan dan ketakwaan harus ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas
ibadah wajib dan sunah. Orang tua baik Ibu maupun ayah harus melibatkan atau mengajak anaknya
dalam melaksanakan ibadah.

 Metode bernasyid (bernyanyi).

Dalam menerapkan metode ini orag tua harus pandai-pandai memilih musik yang baik dan dapat
mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan perasaan nyaman, senang, dan damai

 Metode kebiasaan.

Metode ini dimaksud bahwa ibu hamil harus membiasakan dengan niat dan aktivitas-aktivitas yang
baik ketika Ia mengerjakan pekerjaannya dengan. membiasakan tepat waktu, disiplin, bekerja
dengan ikhlas, membiasakan memulai pekerjaan dengan menyebut nama Allah, membiasakan
bangun malam untuk beribadah, membiasakan untuk ramah, sopan, dan santun, membiasakan
untuk melakukan sesuatu yang baik dapat berpengaruh positif bagi pendidik anak dalam
kandungannya
 Metode berdoa. Orangtua harus senantiasa berdoa kepada Allah agar anak yang
dikandungnya menjadi anak yang saleh dan salehah, berakhlak mulia, taat kepada orang tua, cerdas,
mandiri, sehat walafiat, bermanfaat dan sukses dunia akhirat.

 Metode membaca al-Qur'an

Seorang ibu hamil harus senantiasa membaca Al-Qur’an dengan tetap melibatkan atau mengajak
anaknya untuk membaca Al-Qur’an. Harus diyakini ibu hamil yang membaca Al-Qur’an akan
didengar oleh janinya.

Banyak penelitian membuktikan bahwa adanya respon positif dari bayi yang ada dalam kandungan,
ini mengandung makna bahwa hubungan yang harmonis sudah terjalin antara ibu dan anak sejak
dalam kandungan

Menurut Nashih Ulwan sebagaimana dikutip oleh Masganti Sit mengemukakan beberapa metode
yang dapat dipilih antaranya:

a. Metode keteladanan
Keteladanan adalah metode tarbiyah yang selaras dengan fitrah manusia. Athiyah al-abrasyi
mengatakan, anak berbahasa sesuai dengan bahasa ibu. Apabila bahasa yang digunakan orang
tua baik, maka anak akan berbahasa baik dan benar. Demikian pula dengan pembentukan
akhlak dan pergaulan anak, orang tua selalu menjadi model untuk anak-anaknya.

b. Metode pembiasaan.
Merode ini adalah metode yang paling memungkinkan dilakukan di lingkungan keluarga
dibandingkan lingkungan sekolah dan masyarakat. Kebiasaan terbentuk dengan menegakkan
atau membuatnya menjadi permanen. Kebiasaan terjadi karena pergaulan (repetisi) tindakan
secara konsisiten. Ketaatan beragama yang berujung pada kematangan beragama anak tidak
akan dapat diwujudkan tanpa pembiasaan. Ibadah salat, tadarus Al-Qur’an, infaq dan sedekah
serta pengalaman lainya perlu dikokohkan dengan pembiasaan. Sayid Sabiq mengatakan ilmu
diperoleh dengan belajar, sedangkan sifat sopan santun dan akhlak utama diperoleh dari latihan
berlaku sopan serta pembiasaan.

c. Metode nasehat..
Menurut Nashih Ulwan, dalam menyajikan nasehat dan pengajaran, Al-Qur’an mempunyai tiga
ciri utama, yaitu sebagai berikut: pertama seruan yang menyenangkan seraya diikuti dengan
kelembutan atau upaya penolakan, kedua metode cerita disertai perumpaan yang mengandung
nasehat dan pelajaran, ketiga metode wasiat dan nasehat.

d. Metode hukuman Syari’at Islam


yang adil dan lurus memiliki peran dan melindungi kebutuhan-kebutuhan utama yang tidak bisa
dilepaskan dari kehidupan umat manusia. Rasulullah menyuruh orang tua mengajarkan anaknya
salat pada usia tujuh tahun dan menghukumnya jika masih tidak salat pada usia 10 tahun.

Menurut An-Nahlawi, metode pembinaan nilai-nilai Islam untuk menanamkan keimanan ada tujuh
metode sebagai berikut:

 Metode targhib
targhib adalah janji terhadap kesenagan, kenikmatan akhirat yang disertai bujukan. Targhib
bertujuan agar orang mematuhi aturan Allah.

 metode ibrah dan Mua’izah


Ibrah adalah kondisi psikis yang menyampaikan manusia kepada intisari suatu yang
disaksikan dan dihadapi dengan nalar yang menyebabkan hati mengikutinya. Adapun
mau’idzah ialah nasehat yang lembut yang diterima oleh hati dengan cara menjelaskan
pahala atau ancamanya.

 metode hiwar Qurani dan nabawi


ialah metode percakapan silih berganti diantara kedua belah pihak atau lebih mengenai
suatu topik, dan dengan sengaja diarahkan kepada suatu tujuan yang dikehendaki.

 metode teladan
adalah metode yang dimunculkan dengan keteladanan seperti keteladanan Nabi
Muhammad Saw. Kebiasaan kejujuran, kedisiplinan dan sebagainya dimunculkan dan
diunggkapkan sehingga para peserta didik akan sedikit demi sedikit menurutinya.

 metode pembiasaan
ini adalah metode yang berisikankan pengalaman. Apa yang dibiasakan adalah berupa
pengalaman-pengalaman yang diamalkan, dan inti pembiasaan adalah pengulangan.

*Sekian penjelasan yang dapat sy paparkan, saya kembalikan kepada moderator.*

Izin mwnjawab pertanyaan rukmini, yaitu

Bimbingan konseling pernikahan seperti apa yang pantas untuk pernikahan di usia muda, atau
pernikahan dini.

Bimbingan konseling yang baik untuk pasangan muda, kita harus memberi pemahaman pada
pasangan itu bahwa sebuah pernikahan bukan hanya dilandasi oleh rasa suka atau cinta kepada
pasangannya sedangkan secara mental maupun financial belum mencukupi untuk menjalani sebuah
pernikahan. Karena banyak factor yang akan terjadi dalam sebuah pernikahan, misalnya factor
keluarga, factor ekonomi, factor lingkungan dan itu sangat terpengaruh bigi masing-masing
pasangan apabila masih memiliki ego yang sama tinggi. Pasangan muda nantinya harus diberi
pemahaman dalam mengendalikan ego nya masing-masing. Sedangan dampak yang akan sangat
dirasakan oleh pasangan yang belum siap menikah menurutku itu terhadap dirinya sendiri misalnya
kebebasan mereka akan terbatasi karena mereka sudah memiliki tanggungg jawab masing-masing
dalam keluarganya. Apa lagi jika sudah memiliki anak, tanggung jawabnya akan semakin besare. itu
juga dapat mempengaruhi dalam kehidupan maupun pola pikirnya.

Oleh karena itu pasangan muda atau orang yang berniat menikah di usia muda harus benar-benar
dipikirkan sebelum mengambil keputusan untuk menikah muda, apakahh menikah muda itu kalian
mampu dalam melaksanakannya secara financial, fisik, maupun mental atau hanya mengikuti tren
saat ini seperti selebriti yang menikah muda dan hanya memperlihatkan keindahannya saja tanpa
kita tau masalah yang ada di dalamnya itu kyk gimana..

Anda mungkin juga menyukai