Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengembangan Evaluasi
Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag

Disusun oleh:

Siti Romlah: 2020100038

Suprapti : 2020100049

PROGRAM PASCASARJANA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan, dengan Pendidikan kehidupan
seseorangakanlebih baik dan sukses dalam segala hal baik dalam kehidupan individu
atau dalam sosial. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al Mujaddalah ayat 11 sebagai
berikut:

‫ َو ِا َذا‬, ‫ِلس َفا ْف َسحُوا َي ْف َس ِح هللاُ َل ُك ْم‬


ِ ‫ِين اَ َم ُن ْوا ا َِذا ِق ْي َل َل ُك ْم َت َف َّسحُوا فِى ا ل َم َجا‬
َ ‫يأ ُّي َها الَّذ‬

ٍ ‫ َوالَّ ِذي َْن اُو ُتوا الع ِْل َم َد َر َجا‬, ‫ِين اَ َم ُنوا ِم ْن ُك ْم‬
,‫ت‬ َ ‫ش ُزوا َيرْ َف ِع هللاُ الَّذ‬
ُ ‫ش ُزوا َفا ْن‬
ُ ‫ِق ْي َل ا ْن‬

َ ُ‫َوهللاُ ِب َما َتعْ َمل‬


‫ون َخ ِب ْيرٌز‬
Terjemah: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu“ berilah
kelapangan di majelis-majelis, lapangkanlah niscaya Allah akan kelapangan untukmu,
apabila dikatakan “berdirilah” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Allah maha teliti apa yang kamu kerjakan.”
Untuk melaksanakan pendidikan perlu adanya kurikulum sebagai pedoman dalam
proses pendidikan yang baik. Sejak tahun ajaran 2013/2014 tepatnya pertengahan tahun
2013, sebagian besar SD/MI, SMP/Mts dan SMA/SMK/MA telah menerapkan
Kurikulum 2013 secara terbatas pada sekolah perintis, namun kini semua sekolah telah
menerapkan kurikulum 2013. Isi dari kurikulum tersebut yaitu pedoman dalam proses
pembelajaran, yaitu rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran berupa cara-cara pelaksanaan proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013
mendefinisikan standar kompetensi lulusan (SKL) sesuai dengan seharusnya. Acuan dan
prinsip penyusunan kurikulum 2013 mengacu pada pasal 36 Undang-undang No. 20
Tahun 2003 yang menyatakan bahwa penyusunan kurikulum harus memperhatikan
peningkatan iman dan taqwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan
dan minat peserta didik, lingkungan, tekhnologi.
Dalam proses belajar mengajar, salah satu tugas guru adalah memberikan penilaian
terhadap setiap kegiatan pembelajaran dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran maka guru perlu mengadakan evaluasi,
sesuai pendapat Ralph Tyler bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan
data untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Sujana
menyatakan bahwa keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil belajar,
meliputi aspek perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa1.
Untuk mengevaluasi tersebut maka guru membuat soal sesuai indikator dan
kompetensi dasar yang diajarkan. Dalam pembuatan soal juga perlu diperhatikan
indikator soal tersebut dimana guru harus menyesuaikan dengan buku yang menjadi
panduan dalam proses belajar mengajar, indikator merupakan penanda pencapaian KD
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Peraturan menteri Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
yang menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian yaitu terpadu, yang berarti bahwa
penilaian merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
pembelajaran. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada
keefektifan proses pembelajaran berlangsung.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi pengembangan instrument proses dan hasil belajar?
2. Bagaimana tahap pegembangan instrumen proses dan hasil belajar?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana definesi pengembangan instrumen proses dan hasil
belajar
2. Untuk mengetahui bagaimana tahap pengembangan instrument proses dan hasil
belajar

1
Zurqoni, Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, (Jakarta: ArRuzz
Media 2019), hal. 85
BAB II

PEMBAHASAAN

A.Definisi pengembangan instrument proses dan hasil belajar


1. Pengembangan dan penelitian dalam Bahasa Inggris disebut research and
development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, serta menguji keefektifan produk tersebut.2
2. Instrument proses
Instrument merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
ketercapaian kompetensi.3Keberhasilan peneliti banyak ditentukan oleh instrument
yang digunakan, karena data yang diperlukan untuk menjawab sebuah pertanyaan
penelitian diperoleh dari instrument. Sudjana mengatakan dari 99 macam instrument
sebagai alat pengukur data terdiri dari, tes, wawancara, kuisioner, skala pengukuran,
obsevasi, dan sosiometri.
a. Tes, adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis, lisan maupun perbuatan.
Tester diri dari dua jenis yaitu: tesprestasi belajar dan teskecerdasan.
b. Wawancara, adalah alat sebagai mengumpulkan data yang digunakan untuk
mendapat kaninformasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan,
persepsi, keinginan, dan keyakinan. Yaitu dengan cara memberi pertanyaan-
pertanyaan yang sengaja diajukan kepada individu oleh peneliti. Apabila
pertanyaan yang diajukan dan jawaban diberikan secara lisan maka cara ini
disebut wawancara, dan apabila pertanyaan dan jawaban diberikan secara tertulis
maka disebut dengan kuisioner.

2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfbeta,2014), h. 407.
3
TriantoIbnu Badar al-Tabany, MendisainModelPembelajaranInvotif, Progesif, dan Kontekstual,
(Jakarta: PrenadamediaGrup, 2013), h. 218.
c. Skala, adalah alat untuk mengukur nilai, minat, perhatian, motivasi yang disusun
dalam bentuk pertanyaan untuk menilai responden dan hasilnya dalam bentuk
rentangan nilai angka sesuai dengan kriteria yang dibuat. Uraian ini dijelaskan
dalam dua jenis skala yaitu skala penilaian dan skala sikap
d. Observasi, adalah alat pengumpul data yang banyak digunakan untuk mengukur
tingkah laku individu atau pun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan
e. Sosiometri, adalah alat pengumpul data yang digunakan mempelajari proses
terutama hubungan social individu dalam kelompok. Dengan sosio metri dapat
diketahui siapa siswa yang memiliki hubungan social yang kuat, sedang dan
lemah.4
Dari uraian maka dapat disimpulkan bahwa instrument adalah alat yang
digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi siwa dengan menggunakan
berbagai jenis alat seperti tes, wawancara, kuisioner, skala pengukuran, obsevasi,
dan sosiometri.
Salah satu contoh instrummen penilaian yaitu instrumen penilaian berbasis
HOTS (Higher Order Thinking Skill) lebih menekankan pada kemampuan
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. kemampuan berpikir tingkat tinggi
juga merupakan kemampuan dalam memecahkan masalah serta bisa memberikan
solusi secara kreatif.
Instrumen penilaian HOTS sangat penting mengingat standar yang harus
dicapai dalam kurikulum 2013. Metode penelitian deskriptif berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang terjadi saat sekarang.
Teknik pengumpulan data penelitian berupa data-data kepustakaan yang telah
dipilih, dicari, disajikan dan

4
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan penilaian Pendidikan, (Bandung: SinarBaruAlgensindo,
2009), h. 101.
dianalisis berupa teknik penyusunan instrumen penilaian HOTS khususnya dalam
pembelajaran sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penyusunan
instrument penilaian berbasis HOTS dalam pembelajaran sejarah terdiri dari (1)
menganalisa KD; (2) mengembangkan kisi-kisi; (3) memilih stimulus yang
menarik dan konstektual; (4) menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi
soal; (5) menentukan kunci jawaban/pedoman penskoran; (6) melakukan analisis
kualitatif; dan (7) melakukan analisis kuantitatif.

3. Hasil belajar
a. Hasil belajar
Hasil belajar adalah ukuran kuantitatif yang mewakili kemampuan yang
dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu tes hasil belajar adalah dasar untuk
memberikan penilaian hasil belajar seharusnya memiliki kemampuan secara
nyata menimbang secara adil kualitas yang dimiliki siswa. Tes hasil belajar
adalah sekelompok pertanyaan dan tugas-tugas yang harus dijawab oleh siswa
guna mengukur kemajuan belajar siswa. Prosedur pengembangan hasil belajar
melibatkan kegiatan identifikasi hasil belajar, deskripsi materi, pengembangan
spesifikasi, penulisan butir dan kunci jawaban.5
b. Hasil belajarkognitif
Kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kemampuan berfikir,
Benjamin S. Bloom mengatakan aspek kognitif terdiri dari 6 tingkatan yaitu,
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sistesis, dan penilaian. 6 Jadi hasil
belajar adalah ukuran kuantitatif yang mewakili kemampuan siswa dalam tes
pembelajaran sedangkan hasil belajar kognitif adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan siswa dalam hal pembelajaran.

B. Tahap pengembangan instrumen proses dan hasil belajar


Tahap pengembangan instrument proses dan hasil belajar terdiri dari 3 tahap yaitu:
1. Tahap pendefinisian, tahap pendefisinian terdiri dari 5 tahap yaitu:

5
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 45.
6
St. Syamsudduha, PenilaianBerbasis Kelas, (Yogyakarta: Aynat Publishing, 2014), h. 19.

5
a. Analisisawalakhir, analisis awal dilakkan untuk mefncari alternatif pemecahan
masalah tersebut dilakukan dengan memisahkan dan Menyusun tingkat sebaran
soal siswa, mulai dari tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan dan analisi.
b. Analisis siswa, bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam hal
pembelajaran. Hasil dari telaah tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk mengembangkan instrument tes hasil belajar pada semua mata pelajaran.
c. Analisis materi, analisis materi bertujuan untuk mengendintifikasi bagian-bagian
utama mata pelajaran di semester 1, tahapan ini untuk menelaah tingkatan soal
buatan guru dan berdasarkan indicator bahan ajar
d. Analisis tugas, analisis tugas bertujuan untuk mengedintifikasi keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan dalam pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum yang digunakan saat ini
e. Analisis tujuan pembelajaran, analisis ini bertujuan untuk merumuskan tujuan
pembelajaran siswa pada tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan
analisis.
2. Tahap perancangan, tahap perancangan terdiri dari 4 tahap yaitu:
a. Penyusunan tes, penyusunan tes diperlukan beberapa varian/model soal yang
bertujuan supaya siswa lebih tertarik dan senang dalam memgerjakan soal-soal
yang diberikan
b. Pemilihan media, pemilihan media dalam pembuatan instrument tes hasil belaja
rsiswa adalah buku ajar yang digunakan guru di sekolah
c. Pemilihan format, pemilihan format dalam pengembangan instrument meliputi
beberapa tes hasil belajar yang dibuat semenarik mungkin agar siswa tetarik dan
termotivasi untuk belajar
d. Rancanganawal, pada tahapaninidihasilkan instrument teshasilbelajarsiswa
3. Tahap hasilpengembangan, tahappengefmbanganiniterdiridari 3 tahapyaitu:
a. Validasi ahli, hasil instrument tes hasil belajar siswa divalidasi oleh 2 validator
b. Simulasi, simulasi diperlukan untuk membiasakan siswa dengan variasi/model
soal yang berbeda-beda
c. Uji coba terbatas, bertujuan untuk memperoleh hasil uji produk yang lebih baik
dan memberikan hasil yang meyakinkan, setiap melakukan uji coba, instrument

6
tersebut dianalisis dan direvisi Kembali berdasarkan dari respon siswa terhadap
instrument tes hasil belajar sehingga diperoleh draf akhir yang lebih efektif.7
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan instrument
proses dan hasi lbelajar terdapat beberapa tahapan yitu tahapan pendifinisian,
perencanaan dan tahapan hasil pengembangan yang masing-masing memiliki
peran penting dalam pengembangan instrument.

7
Urfa Nurfillaili, M. Yusuf T, Santih, Anggereni, Pengembangan Instrument Tes Hasil BelajarKognitif
Mata Pelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi SMA NergeriKhususJeneponto Kelas XI Semester
I, dalamJurnal Pendidikan fisika, Vol. 4, No. 2, September 2016, h. 85-86.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan agar seseorang dapat menjadi lebih
baik. Dalam pendidikan perlu adanya pembelajaran yang dilakukan guru terhadap siswa.
Untuk mengukur sampai sejauh mana tujuan pendidikan tersebut maka guru membuat
instrument penilaian yang mengacu pada kurikulum. Dalam pembuatan soal juga perlu
diperhatikan indikator soal tersebut dimana guru harus menyesuaikan dengan buku yang
menjadi panduan dalam proses belajar mengajar, indikator merupakan penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran maka guru perlu
mengadakan evaluasi, sesuai pendapat Ralph Tyler bahwa evaluasi merupakan sebuah
proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan sudah
tercapai. Sujana menyatakan bahwa kenerhasilan proses belajar mengajar dilihat dari
hasil belajar, meliputi aspek perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa
Sudjana mengatakan dari 99 macam instrument sebagai alat pengukur data terdiri
dari; tes, wawancara, kuisioner, skalapengukuran, obsevasi, dan sosiometri. Tahap
perancangan instrument terdiri dari 4 tahap, yaitu: penyusunan tes, pemilihan media,
pemilihan format dan rancangan awal. Tahap hasil pengembangan terdiri dari 3 tahap
yaitu: validasi ahli, simulasi, dan uji coba terbatas.
Salah satu contoh instrummen penilaian yaitu instrumen penilaian berbasis HOTS
(Higher Order Thinking Skill) lebih menekankan pada kemampuan menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi. kemampuan berpikir tingkat tinggi juga merupakan
kemampuan dalam memecahkan masalah serta bisa memberikan solusi secara kreatif.
Daftar Pustaka

E.M. Rogers, Diffusion of Innovation, New York: The Free Press, 2003

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, Bandung: CV


PenerbitDiponegoro, 2010

Rusydi Ananda, Inovasi Pendidikan:MelejitkanPotensiTeknologi dan Inovasi


Pendidikan, CV: Widya Puspita, 2017

Ni’mawati, Qiqi Yulianti Zaqiah, Proses InovasiKurikulum, dalamJurnalMisykat,


Volume 05, Nomor 02, Desember 2020

Udin S. Saud, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2015

Arin TentremMawatidkk, Inovasi Pendidikan Konsep, Proses dan Strategi, Yayasan


Kita Menulis, 2020

Zurqoni, Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti,

(Jakarta: ArRuzz Media 2019), hal. 85

Anda mungkin juga menyukai