Disusun oleh:
Suprapti : 2020100049
PROGRAM PASCASARJANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan, dengan Pendidikan kehidupan
seseorangakanlebih baik dan sukses dalam segala hal baik dalam kehidupan individu
atau dalam sosial. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al Mujaddalah ayat 11 sebagai
berikut:
ٍ َوالَّ ِذي َْن اُو ُتوا الع ِْل َم َد َر َجا, ِين اَ َم ُنوا ِم ْن ُك ْم
,ت َ ش ُزوا َيرْ َف ِع هللاُ الَّذ
ُ ش ُزوا َفا ْن
ُ ِق ْي َل ا ْن
1
Zurqoni, Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, (Jakarta: ArRuzz
Media 2019), hal. 85
BAB II
PEMBAHASAAN
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfbeta,2014), h. 407.
3
TriantoIbnu Badar al-Tabany, MendisainModelPembelajaranInvotif, Progesif, dan Kontekstual,
(Jakarta: PrenadamediaGrup, 2013), h. 218.
c. Skala, adalah alat untuk mengukur nilai, minat, perhatian, motivasi yang disusun
dalam bentuk pertanyaan untuk menilai responden dan hasilnya dalam bentuk
rentangan nilai angka sesuai dengan kriteria yang dibuat. Uraian ini dijelaskan
dalam dua jenis skala yaitu skala penilaian dan skala sikap
d. Observasi, adalah alat pengumpul data yang banyak digunakan untuk mengukur
tingkah laku individu atau pun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan
e. Sosiometri, adalah alat pengumpul data yang digunakan mempelajari proses
terutama hubungan social individu dalam kelompok. Dengan sosio metri dapat
diketahui siapa siswa yang memiliki hubungan social yang kuat, sedang dan
lemah.4
Dari uraian maka dapat disimpulkan bahwa instrument adalah alat yang
digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi siwa dengan menggunakan
berbagai jenis alat seperti tes, wawancara, kuisioner, skala pengukuran, obsevasi,
dan sosiometri.
Salah satu contoh instrummen penilaian yaitu instrumen penilaian berbasis
HOTS (Higher Order Thinking Skill) lebih menekankan pada kemampuan
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. kemampuan berpikir tingkat tinggi
juga merupakan kemampuan dalam memecahkan masalah serta bisa memberikan
solusi secara kreatif.
Instrumen penilaian HOTS sangat penting mengingat standar yang harus
dicapai dalam kurikulum 2013. Metode penelitian deskriptif berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang terjadi saat sekarang.
Teknik pengumpulan data penelitian berupa data-data kepustakaan yang telah
dipilih, dicari, disajikan dan
4
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan penilaian Pendidikan, (Bandung: SinarBaruAlgensindo,
2009), h. 101.
dianalisis berupa teknik penyusunan instrumen penilaian HOTS khususnya dalam
pembelajaran sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penyusunan
instrument penilaian berbasis HOTS dalam pembelajaran sejarah terdiri dari (1)
menganalisa KD; (2) mengembangkan kisi-kisi; (3) memilih stimulus yang
menarik dan konstektual; (4) menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi
soal; (5) menentukan kunci jawaban/pedoman penskoran; (6) melakukan analisis
kualitatif; dan (7) melakukan analisis kuantitatif.
3. Hasil belajar
a. Hasil belajar
Hasil belajar adalah ukuran kuantitatif yang mewakili kemampuan yang
dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu tes hasil belajar adalah dasar untuk
memberikan penilaian hasil belajar seharusnya memiliki kemampuan secara
nyata menimbang secara adil kualitas yang dimiliki siswa. Tes hasil belajar
adalah sekelompok pertanyaan dan tugas-tugas yang harus dijawab oleh siswa
guna mengukur kemajuan belajar siswa. Prosedur pengembangan hasil belajar
melibatkan kegiatan identifikasi hasil belajar, deskripsi materi, pengembangan
spesifikasi, penulisan butir dan kunci jawaban.5
b. Hasil belajarkognitif
Kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kemampuan berfikir,
Benjamin S. Bloom mengatakan aspek kognitif terdiri dari 6 tingkatan yaitu,
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sistesis, dan penilaian. 6 Jadi hasil
belajar adalah ukuran kuantitatif yang mewakili kemampuan siswa dalam tes
pembelajaran sedangkan hasil belajar kognitif adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan siswa dalam hal pembelajaran.
5
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 45.
6
St. Syamsudduha, PenilaianBerbasis Kelas, (Yogyakarta: Aynat Publishing, 2014), h. 19.
5
a. Analisisawalakhir, analisis awal dilakkan untuk mefncari alternatif pemecahan
masalah tersebut dilakukan dengan memisahkan dan Menyusun tingkat sebaran
soal siswa, mulai dari tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan dan analisi.
b. Analisis siswa, bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam hal
pembelajaran. Hasil dari telaah tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk mengembangkan instrument tes hasil belajar pada semua mata pelajaran.
c. Analisis materi, analisis materi bertujuan untuk mengendintifikasi bagian-bagian
utama mata pelajaran di semester 1, tahapan ini untuk menelaah tingkatan soal
buatan guru dan berdasarkan indicator bahan ajar
d. Analisis tugas, analisis tugas bertujuan untuk mengedintifikasi keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan dalam pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum yang digunakan saat ini
e. Analisis tujuan pembelajaran, analisis ini bertujuan untuk merumuskan tujuan
pembelajaran siswa pada tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan
analisis.
2. Tahap perancangan, tahap perancangan terdiri dari 4 tahap yaitu:
a. Penyusunan tes, penyusunan tes diperlukan beberapa varian/model soal yang
bertujuan supaya siswa lebih tertarik dan senang dalam memgerjakan soal-soal
yang diberikan
b. Pemilihan media, pemilihan media dalam pembuatan instrument tes hasil belaja
rsiswa adalah buku ajar yang digunakan guru di sekolah
c. Pemilihan format, pemilihan format dalam pengembangan instrument meliputi
beberapa tes hasil belajar yang dibuat semenarik mungkin agar siswa tetarik dan
termotivasi untuk belajar
d. Rancanganawal, pada tahapaninidihasilkan instrument teshasilbelajarsiswa
3. Tahap hasilpengembangan, tahappengefmbanganiniterdiridari 3 tahapyaitu:
a. Validasi ahli, hasil instrument tes hasil belajar siswa divalidasi oleh 2 validator
b. Simulasi, simulasi diperlukan untuk membiasakan siswa dengan variasi/model
soal yang berbeda-beda
c. Uji coba terbatas, bertujuan untuk memperoleh hasil uji produk yang lebih baik
dan memberikan hasil yang meyakinkan, setiap melakukan uji coba, instrument
6
tersebut dianalisis dan direvisi Kembali berdasarkan dari respon siswa terhadap
instrument tes hasil belajar sehingga diperoleh draf akhir yang lebih efektif.7
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan instrument
proses dan hasi lbelajar terdapat beberapa tahapan yitu tahapan pendifinisian,
perencanaan dan tahapan hasil pengembangan yang masing-masing memiliki
peran penting dalam pengembangan instrument.
7
Urfa Nurfillaili, M. Yusuf T, Santih, Anggereni, Pengembangan Instrument Tes Hasil BelajarKognitif
Mata Pelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi SMA NergeriKhususJeneponto Kelas XI Semester
I, dalamJurnal Pendidikan fisika, Vol. 4, No. 2, September 2016, h. 85-86.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan agar seseorang dapat menjadi lebih
baik. Dalam pendidikan perlu adanya pembelajaran yang dilakukan guru terhadap siswa.
Untuk mengukur sampai sejauh mana tujuan pendidikan tersebut maka guru membuat
instrument penilaian yang mengacu pada kurikulum. Dalam pembuatan soal juga perlu
diperhatikan indikator soal tersebut dimana guru harus menyesuaikan dengan buku yang
menjadi panduan dalam proses belajar mengajar, indikator merupakan penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran maka guru perlu
mengadakan evaluasi, sesuai pendapat Ralph Tyler bahwa evaluasi merupakan sebuah
proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan sudah
tercapai. Sujana menyatakan bahwa kenerhasilan proses belajar mengajar dilihat dari
hasil belajar, meliputi aspek perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa
Sudjana mengatakan dari 99 macam instrument sebagai alat pengukur data terdiri
dari; tes, wawancara, kuisioner, skalapengukuran, obsevasi, dan sosiometri. Tahap
perancangan instrument terdiri dari 4 tahap, yaitu: penyusunan tes, pemilihan media,
pemilihan format dan rancangan awal. Tahap hasil pengembangan terdiri dari 3 tahap
yaitu: validasi ahli, simulasi, dan uji coba terbatas.
Salah satu contoh instrummen penilaian yaitu instrumen penilaian berbasis HOTS
(Higher Order Thinking Skill) lebih menekankan pada kemampuan menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi. kemampuan berpikir tingkat tinggi juga merupakan
kemampuan dalam memecahkan masalah serta bisa memberikan solusi secara kreatif.
Daftar Pustaka
E.M. Rogers, Diffusion of Innovation, New York: The Free Press, 2003
Zurqoni, Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti,