Anda di halaman 1dari 16

VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIAN

KUALITATIF

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Dosen Pengampu : DR. H. Warisno, M.Pd.I

Oleh :
Wahyu Aditya
19.03.066

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL MAARIF
KALIREJO LAMPUNG TENGAH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas kehendak-
Nya lah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
berjudul “Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif” yang isinya dikutip
dari beberapa sumber, baik dari buku maupun situs internet.
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai pertanggung jawaban atas tugas
yang diberikan dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yaitu Bapak DR. H.
Warisno, M.Pd.I. Selain itu, tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai materi diskusi serta untuk membantu kita mendalami mata kuliah
Metodologi Penelitian pada khususnya.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah yang telah memberi kepercayaan dan kesempatan untuk membuat makalah
ini dan semua pihak yang telah membantu.
Makalah ini kami susun dengan maksimal baik dari segi materi maupun cara
penulisannya. Namun, kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
Harapan penulis, mudah-mudahan makalah ini benar-benar memberikan
manfaat bagi pembaca.

Kalirejo, Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Validitas dan Reliabilitas Data Penelitian Kualitatif ................ 3
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif ...................... 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada penelitian kuantitatif selalu bergantung pada dua alat ukur,
yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas menunjukkan sejauh mana
nilai/ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil
pengukuran/pengamatan yang ingin diukur. Sedangkan reliabilitas
merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas
dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji
validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannnya. Sedangkan
dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Dalam penelitian
kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti.
Validitas dalam penelitian kualitatif menunjukkan sejauhmana
tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna yang
sesuai antara peneliti dan partisipan. Dengan kata lain, partisipan dan
peneliti memiliki kesesuaian dalam mendeskripsikan suatu peristiwa
terutama dalam memaknai peristiwa tersebut. Pengertian reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif dan kualitatif pun berbeda. Dalam penelitian kualitatif
sutau relaitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga
tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Situasi senantiasa
berubah demikian juga perilaku manusia yang terlibat didalamnya.
Pelaporan penelitian kualitatif pun bersifat individu, atau berbeda
antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Bahkan untuk obyek yang sama,
apabila ada 5 peneliti dengan latar belakang yang berbeda, akan diperoleh 5
laporan penelitian yang berbeda pula. Peneliti yang berlatar belakang
1
pendidikan tentu akan menemukan dan melaporkan hasil penelitian yang
berbeda dengan peneliti yang berlatarbelakang sosiologi.
Oleh karena itu penelitian kualitatif sering dikatakan bersifat
subyektif dan reflektif. Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan
instrumen yang standar tetapi peneliti bertindak sebagai instrumen. Data
dikumpulkan secara verbal diperkaya dan diperdalam dengan hasil
pengamatan, mendengar, persepsi, pemaknaan/penghayatan peneliti. Namun
demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia harus disiplin
dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki
objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis
secara cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara sistematik, dan
ditafsirkan berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi peneliti
tanpa prasangka dan kecenderungan-kecenderungan tertentu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
merumuskan masalah yang hendak dibahas dalam makalah ini, yakni
sebagai berikut :
1. Apa definisi validitas dan reliabilitas pada data penelitian kualitatif?
2. Bagaimana pengujian validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi validitas dan reliabilitas data penelitian
kualitatif.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengujian validitas dan reliabilitas
penelitian kualitatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Validitas dan Reliabilitas Data Penelitian Kualitatif


Proses penelitian membutuhkan sebuah alat ukur yang tepat dan
benar atau disebut dengan validitas. Validitas adalah instrument atau alat
untuk mengukur kebenaran dalam proses penelitian. Alat ukur yang
dipergunakan untuk melaksanakan penelitian harus standar dan bisa dipakai
sebagai panduan dalam pengukuran data yang akan diteliti. Bila skala
pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak
mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan1. Data dikatakan
valid, apabila data yang dilaporkan sama dengan hasil data yang diperoleh
oleh peneliti.
Validitas data pada penelitian kualitatif merupakan derajat
ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang
dapat dilaporkan peneliti. Menurut Creswell dan Miller Validitas didasarkan
pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut pandang
peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum2.
Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah
akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum3.
Terdapat dua standar validitas yaitu validitas internal dan validitas eksternal.
Validitas internal berkaitan dengan seberapa jauh suatu alat ukur berhasil
mencerminkan obyek yang akan diukur pada suatu penelitian tertentu.
Sedangakan validitas eksternal lebih terkait dengan keberhasilan suatu alat
ukur untuk diaplikasikan pada penelitian yang berbeda.

1 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2013),
hal. 172.

2 John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi
Ketiga, diterjemahkan oleh Achmad Fawaid, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), hal. 286.

3 Ibid., hal. 286.

3
Reliabilitas adalah kehandalan/ketepatan sebuah alat
ukur/instrument dalam mengukur sebuah objek. Jika alat ukur dipergunakan
dua (2) kali atau lebih untuk mengukur fenomena yang sama dan
memperoleh hasil yang konsisten, maka alat yang dipakai dikatakan
reliabel. Dengan bahasa yang mudah dipahami reliabilitas adalah
konsistensi sebuah alat ukur dalam mengukur fenomena yang sama.
Susan Stainback (1998) mengemukakan bahwa “reliabilty is often
defined as the consistency and stability of data or findings. From a
positivistic prespective, reliability typically is considered to be synonymous
with the consistency of data produced by observations made by different
researchers (e.g test retest), or by spilitting a data set in two parts (spilt-
half)” Maksudnya adalah reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi
dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistic (kuantitatif),
suatu data dikatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek
yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu
berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah
menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda4.
Data pada penelitian kualitatif dianggap reliabel apabila peneliti
berada di lapangan kondisi sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Penelitian
kualitatif berkarakter subyektif dan reflektif sebab peneliti bertindak sebagai
instrument. Tingkat reliablitas pada pendekatan kualitatif bersifat individu
atau tidak sama antara peneliti satu dengan peneliti lainnya, karena setiap
penelitian mengandalakan peneliti itu sendiri. Reliabilitas ditempuh dengan
prosedur semacam melibatkan peneliti lain5. Selain itu reliabilitas dapat
ditempuh dengan memperpanjang proses pengamatan, proses wawancara
sedemikian rupa sampai pada titik tertentu, maksudnya data atau informasi
yang diperoleh akan tetap sama, tidak lagi berubah.

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALFABETA,


2010) hal. 362.

5 Sonny Laksono, Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi dari Metodologi ke Metode, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 173.

4
Reliabilitas tidak sama dengan validitas, karena pengukuran yang
dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tetapi belum tentu
mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian kualitatif,
reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten
setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang
sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang
konsisten untuk pengukuran yang sama.
Validitas dan reliabilitas lebih menekankan pada masalah kualitas
data dan ketepatan metode yang digunakan untuk melaksanakan proyek
penelitian6. Validitas dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif merujuk
ke kemampuan prediksi terhadap fenomena sejenis, sedangkan validitas dan
reliabilitas pada penelitian kualitatif merujuk ke kualitas itu sendiri7.
Karena suatu fenomena dipengaruhi dan mempengaruhi banyak hal
sehingga sulit mendapatkan dua fenomena yang sama persis.
Realitas pada penelitian kualitatif bersifat majemuk atau ganda dan
dinamis/berubah, sehingga menghasilkan data yang tidak konsisten yang
bisa berulang seperti awal. Jadi penulisan laporan pada penelitian kualitatif
bersifat individualistis dan selalu berbeda antar orang. Peneliti satu dengan
yang lain pasti berbeda dalam menuliskan laporannya sesuai dengan bahasa
dan jalan fikiran masing-masing.

B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif


Pengujian keabsahan data pada penelitian kualitatif berbeda istilah atau
sebutan dengan penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut menurut Sugiyono
disajikan pada tabel 14.1

6 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),
hal. 78.

7 Samiaji sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar,(Jakarta: Indeks, 2012), hal. 11.

5
Tabel 14.1 Perbedaan istilah Dalam Pengujian Keabsahan Data Antara
Metode Kualitatif dan Kuantitatif8
ASPEK KUANTITATIF KUALITATIF

Nilai Validitas Kredibilitas


kebenaran Internal (credibility)
Penerapan Validitas Transferability/
Eksternal keteralihan
Konsistensi Reliabilitas Auditability,
dependability
Naturalitas Obyektivitas Confirmability
(dapat dikonfirmasi)

1. Uji Kredibilitas (Credibility Test)


Uji kredibilitas merupakan sebutan dalam uji validitas dalam
penelitian kualitatif. Persyaratan data dianggap memiliki
kredibilitas atau tingkat kepercayaan yang tinggi yaitu terdapat
kesesuaian antara fakta di lapangan yang dilihat dari pandangan
atau paradigm informan, narasumber ataupun partisipan dalam
penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian kualitatif bertujuan
untuk menggambarkan/mendeskripsikan/memahami kejadian
atau fenomena yang menarik dari sudut pandang informan.
Langkah atau strategi untuk meningkatkan kredibilitas data
antara lain perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian,
triangulasi, diskusi teman sejawat, analisis kasus negative, dan
memberchecking9.
a. Perpanjangan Pengamatan

8 Sugiyono, Op. Cit.,hal. 364.

9 Emzir, Op. Cit.,hal. 80.

6
Memperpanjang keikutsertaan dalam pengumpulan data
dilapangan sangat diperlukan. Hal ini mengingat karena
dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen
utama penelitian. Dengan semakin lamanya peneliti terlibat
dalam pengumpulan data, akan semakin memungkinkan
meningkatnya derajat kepercayaan data yang dikumpulkan10.
Dengan menambah waktu pengamatan di lapangan berarti
kegiatan peneliti akan bertambah, seperti melakukan
wawancara pada semua narasumber baik lama atau baru
untuk memperoleh informasi yang baru. Hal ini
menyebabkan hubungan yang terjadi semakin akrab (tanpa
ada jarak), makin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak
ada lagi informasi yang ditutup-tutupi.
b. Meningkatkan Ketekunan
Kegiatan meningkatkan ketekunan dapat berarti melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.
Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis11.
Jadi dengan meningkatkan ketekunan ini maka diharapkan
peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan
sistematis sesuai apa yang telah diamati dilapangan.
Meningkatkan ketekunan dapat dilakukan dengan cara
membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian
serta dokumentasi yang berkaitan dengan temuan data yang
akan diteliti.
c. Triangulasi

10 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Raja Grafindo


Persada,2015), hal. 60.

11 Ibid., hal. 368.

7
Triangulasi adalah teknik untuk melakukan pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu. Dengan teknik triangulasi ini memungkinkan
diperoleh variasi informasi seluas-luasnya atau selengkap-
lengkapnya. Triangulasi dibagi ke tiga (3) jenis, antara lain:
1.) Triangulasi Sumber, yakni triangulasi yang dilakukan
dengan melakukan pengecekan data yang diperoleh dari
beberapa sumber.
2.) Triangulasi Teknik, adalah triangulasi yang dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda.
3.) Triangulasi Waktu, adalah teknik triangulasi yang menilai
waktu juga dapat mempengaruhi kredibilitas data. Artinya
untuk menguji kredibilitas data ini dilakukan dengan
wawancara, observasi atau teknik lain di waktu atau
situasi yang berbeda dari sebelumnya.
d. Analisis Kasus Negatif
Kasus negative disini merupakan kasus yang tidak sesuai
dengan hasil penelitian. Analisis kasus negative ini dapat
dimanfaatkan sebagai kasus pembanding atau kasus
sanggahan terhadap hasil penelitian. Namun apabila data
yang diperoleh tidak bertentangan dengan temuan, berarti
sudah kredibel atau sudah dapat dipercaya.
e. Melibatkan teman sejawat
Maksudnya adalah melibatkan teman yang tidak ikut dalam
penelitian untuk berdiskusi, memberikan masukan, bahkan
kritik mulai awal kegiatan proses penelitian sampai
tersusunnya hasil penelitian. Hal ini diperlukan, mengingat
keterbatasan kemampuan peneliti, yang dihadapkan pada
kompleksitas fenomena sosial yang diteliti.
f. Mengadakan memberchecking
8
Memberchecking adalah proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data, yang tujuannya
adalah agar informasi yang diperoleh dan yang akan
digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang
dimaksudkan oleh sumber data atau informan. Mengecek
bersama-sama dengan anggota penelitian yang terlibat dalam
proses pengumpulan data, baik tentang data yang telah
dikumpulkan, kategorisasi analisis, penafsiran, dan
kesimpulan hasil penelitian12.

2. Uji Transferability
Uji Transferability adalah uji validitas eksternal dalam
penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan pada
derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian pada
populasi dan sampel penelitian yang diperoleh. Kriteria
transferability merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian
kualitatif dapat digeneralisasikan atau ditransfer kepada konteks
atau seting yang lain13. Transferability adalah istilah yang bisa
menggantikan konsep generalisasi data dalam penelitian
kuantitatif, yaitu sejauh mana temuan suatu penelitian yang
dilakukan pada suatu kelompok tertentu dapat diaplikasikan
pada kelompok lain.
Penelitian kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan
melakukan suatu pekerjaan mendiskripsikan konteks penelitian
dan asumsi-asumsi yang menjadi sentral pada penelitian
tersebut. Oleh karena itu, agar orang lain mampu memahami
hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk

12 Ibid, hal. 61.

13 Emzir, Op.Cit, hal. 80.

9
menerapkan hasil penelitian tersebut, maka seorang peneliti
dalam membuat laporannya harus memberikan uraian secara
rinci, jelas, sistematis serta dapat dipercaya14.
Dari uraian di atas maka dipahami kejelasan hasil penelitian
tersebut serta dapat diputuskan bisa atau tidaknya hasil
penelitian tersebut untuk diaplikasikan pada tempat lain.
3. Uji Dependability
Uji dependabilitas (dependability) dianggap sama dengan
reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Pandangan kuantitatif
tradisional tentang reliabilitas didasarkan pada asumsi
replikabilitas (replicability) atau keterulangan (repeatability).
Penelitian yang reliable apabila orang lain dapat mengulangi
atau mereplikasi proses penelitian tersebut. Adanya pengecekan
atau penilaian akan ketepatan peneliti dalam
mengkonseptualisasikan apa yang diteliti merupakan cerminan
dari ketepatan menurut standar reliabilitas penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan
cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.
Audit ini dilakukan oleh auditor yang independen atau
pembimbing aktivitas penelitian misalnya dengan melakukan
review keseluruhan hasil penelitian. Pengujian dependabilitas
dipihak lain menekankan perlunya peneliti untuk
memperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam penelitian
yang dilakukan. Jadi peneliti bertanggung jawab atas perubahan-
perubahan yang terjadi yang mana dapat berpengaruh dalam
penelitiannya.
4. Uji Confirmability
Pengujian confirmability dalam penelitian kuantitatif disebut
dengan uji objektivitas penelitian15. Penelitian dapat dikatakan

14 Sugiyono, Op.Cit, hal. 373.

10
objektif apabila hasil penelitian tersebut telah disepakati banyak
orang. Dalam penelitian kualitatif, standar konfirmabilitas ini
lebih terfokus pada pemeriksaan kualitas dan kepastian hasil
penelitian, apa yang benar berasal dari pengumpulan data
dilapangan. Selain itu kriteria konfirmability juga merujuk pada
tingkat kemampuan hasil penelitian dapat dikonfirmasikan oleh
orang lain.
Terdapat sejumlah strategi untuk meningkatkan
konfirmabilitas150. Peneliti secara aktif dapat menelusuri dan
mendeskripsikan contoh-contoh negative yang bertentangan
dengan pengamatan sebelumnya. Setelah itu dapat dilakukan
audit data yang menguji pengumpulan data dan prosedur analisis
serta membuat penilaian tentang hasil penelitian tersebut.
Konfirmabilitas penelitian kualitatif cenderung berasumsi bahwa
setiap peneliti membawa perspektit yang unik kedalam
penelitian.

15 Ibid, hal. 374.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kesimpulan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Validitas adalah instrument atau alat untuk mengukur kebenaran dalam
proses penelitian. Alat ukur yang dipergunakan untuk melaksanakan
penelitian harus standar dan bisa dipakai sebagai panduan dalam
pengukuran data yang akan diteliti. Validitas data pada penelitian
kualitatif merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti. Validitas
didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari
sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum.
2. Reliabilitas adalah kehandalan/ketepatan sebuah alat ukur/instrument
dalam mengukur sebuah objek. Dengan bahasa yang mudah dipahami
reliabilitas adalah konsistensi sebuah alat ukur dalam mengukur
fenomena yang sama.. Data pada penelitian kualitatif dianggap reliabel
apabila peneliti berada di lapangan kondisi sesuai dengan kenyataan
yang terjadi. Dalam penelitian kualitatif, reliabilitas adalah sejauh mana
pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-
ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian
dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk
pengukuran yang sama. Pengujian validitas dan reliabilitis penelitian
kualitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : Uji Kredibilitas,
Uji Transferability, Uji Auditability, dan Uji Confirmability

B. SARAN
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga
pembahasan dalam makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi
pembaca. Dan kami pun berharap pula kritik dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya. Sekian dan terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Mundrajad. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:


Erlangga. 2013.

W. Creswell, John. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan


Mixed Edisi Ketiga, diterjemahkan oleh Achmad Fawaid. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. 2013.
Sugiyon. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung :
ALFABETA. 2010.

Laksono, Sonny. Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi dari Metodologi ke Metode.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.


2014.

Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks. 2012.

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo


Persada. 2015.

13

Anda mungkin juga menyukai