Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENGUJIAN KEABSAHAN HASIL PENELITIAN”

Dosen Pengampuh Mata Kuliah :

Dr. Andi Asrina, SKM., M.Kes

KELOMPOK III:

Putri Regina Arianda Takdir (14120190120)

A. Herli (14120190143)

Nur Fadilah Putri Nirmalasari (14120190148)

Sari Maladewi (14120190180)

Nurafni (14120190181)

Nisaul Khaeriyah (14120190226)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat, tauhid, dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “PENGUJIAN
KEABSAHAN HASIL PENELITIAN”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
mata kuliah study azaz-azaz perilaku Kesehatan dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mahasiswa.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah


Saw. Yang telah mencurahkan ilmunya kepada kita semua sehingga bisa
mengetahui banyak ilmu diantaranya adalah ilmu aqidah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.


Keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, maka kritik dan saran yang
membangun, sangat kami harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan semoga
bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman dan kepada masyarakat.

Makassar, 01 November 2021

KELOMPOK III

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

2.1.1 Uji Kredibilitas (Credibilitas)..................................................................3


2.1.2 Uji Transferabilitas (Transferability).......................................................7
2.1.3 Uji Dependabilitas (Dependability).........................................................7
2.1.4 Uji Konfirmabilitas/Objektivitas (Comfirmability).................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan
suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip –
prinsip umum.Data penelitian merupakan informasi tentang suatu kenyataan atau
fenomena empiris yang berupa angka atau pernyataan.Data adalah catatan atau
kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada variabel penelitian.
Analisis data merupakan bagian dari suatu penelitian. Tanpa hal itu
penelitian akan tidak akan dianggap sempurna bahkan dapat menyebabkan
tertolaknya hasil penelitian. Oleh karena itu analisis data sangat penting untuk
menguji kevalidan suatu hasil penelitian dengan variabel – variabelnya. Jenis –
jenis penelitian ada dua yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang berupa angka atau yang dikuantifikasikan dalam
paparannya.Sedangkan data kualitatif adalah data yang non angka, yaitu berupa
kata, kalimat, pernyataan dan dokumen.Karena jenis data berbeda maka teknik
yang digunakan analisis juga harus disesuaikan dengan jenis data tersebut.
Dalam penelitian analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data
terkumpul,dan di kelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden. Setelah
Analisis data selesai dilakukan maka dilakukannya validitas dan reabiliitas
penelitian sehingga data yang di peroleh akan valid ,reliabel dan obyektif.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat di laporkan oleh peneliti. Banyak Hasil
Penelitian yang diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas
peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian
yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan
ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data
kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.
Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dimungkinkan dapat
timbul.Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan.Untuk

1
mengurangi dan meniadakan kesalahan data tersebut, peneliti perlu mengadakan
pengecekan kembali data tersebut sebelum diproses dalam bentuk laporan dengan
harapan laporan yang disajikan nanti tidak mengalami kesalahan.Oleh karena itu
berdasarkan latar belakang ini kami akan membahas mengenai “Pengujian
Keabsahan Hasil Penelitian”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana teknik pengujian keabsahan hasil penelitian?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui bagaimana teknik pengujian keabsahan penelitian.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keabsahan Data
Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data
yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek
penelitian sehingga keabsahan data yang telah disajikan dapat
dipertanggungjawabkan.

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan


untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang
mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan
dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif .Keabsahan data dilakukan untuk
membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian
ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh.Uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability, dan
confirmability.

2.1.1 Uji Kredibilitas (Credibility)


Dalam penelitian kuantitatif, kredibilitas disebut validitas internal. Dalam
penelitian kualitatif, data dapat dinyatakan kredibel apabila adanya persamaan
antara apa yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Ketika di lapangan ditemukan bahwa terdapat kekurangan
tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit, maka permasalahan kekurangan

3
tenaga kesehatan inilah yang akan dieksplorasi informasinya oleh peneliti lebih
detail,bukan yang terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan. Uji
kredibilitas data atau kepercayaan data penelitian kualitatif terdiri atas
perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, analisis kasus
negatif, menggunakan bahan referensi dan member check.(Mekarisce, 2020)
A. Perpanjangan Pengamatan
Pada tahap awal penelitimemasuki lapangan, peneliti
masihdianggap sebagai orang asing, masihdicurigai, sehingga
informasi yangdiberikan belum lengkap, tidakmendalam, dan masih
memungkinkanbanyak hal yang dirahasiakan. Denganperpanjangan
pengamatan ini berartihubungan peneliti dengan narasumberakan
semakin terbentuk rapport,semakin akrab (tidak ada jarak
lagi),semakin terbuka, saling mempercayaisehingga tidak ada
informasi yangdisembunyikan lagi. Apabila telahterbentuk rapport,
maka telah terjadikewajaran dalam penelitian, dimanakehadiran
peneliti tidak lagimengganggu perilaku yang dipelajari.
Dalam perpanjangan pengamatanuntuk menguji kredibilitas
datapenelitian, yaitu dengan caramelakukan pengamatan apakah
datayang diperoleh sebelumnya itu benaratau tidak ketika dicek
kembali kelapangan. Bila setelah dicek kembalike lapangan sudah
benar, berarti sudahkredibel, maka waktu perpanjanganpengamatan
dapat diakhiri olehpeneliti.Sebagai bentuk pembuktianbahwa peneliti
telah melakukan ujikredibilitas, maka peneliti dapatmelampirkan bukti
dalam bentuk suratketerangan perpanjangan pengamatandalam laporan
penelitian.(Mekarisce, 2020)
B. Meningkatkan Ketekunan
Peneliti dapat meningkatkanketekunan dalam bentuk
pengecekankembali apakah data yang telahditemukan itu benar atau
tidak, dengancara melakukan pengamatan secaraterus-menerus,
membaca berbagaireferensi buku maupun hasil penelitianatau
dokumentasi yang terkait,

4
sehingga wawasan peneliti akansemakin luas dan tajam.Pengamatan
yang cermat dan berkesinambungan merupakan wujud dari
peningkatan ketekunan yang dilakukan oleh peneliti.Ini dimaksudkan
guna meningkatkan kredibilitas data yang diperoleh. Dengan
demikian, peneliti dapat mendeskripsikan data yang akurat dan
sistematis tentang apa yang diamati(Musoffa, 2015). Sebagaicontoh,
ketika melihat sekelompokmasyarakat yang sedang olahraga pagi,bagi
sebagian orang aktivitas ini hanyasebagai sarana untuk
memeliharakesehatan secara fisik, namun penelitidapat memiliki
pandangan yangberbeda setelah dilakukannyapencermatan secara
mendalam,sehingga diketahui olahraga pagi itumerupakan sarana
untuk transaksibisnis.
C. Triangulasi
Tujuan triangulasi adalah untuk meningkatkan kekuatan teoritis,
metodologis, maupun interpretatif dari penelitian kualitatif. Triangulasi
diartikan juga sebagai kegiatan pengecekan data melalui beragam
sumber, teknik, dan waktu. Tringulasi terbagi menjadi 3 yaitu:
 Triangulasi Sumber
Menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang
diperoleh kemudian dideskripsikan dan dikategorisasikan
sesuai dengan apa yang diperoleh dari berbagai sumber
tersebut. Peneliti akan melakukan pemilahan data yang sama
dan data yang berbeda untuk dianalisis lebih lanjut
 Triangulasi Teknik
Pengujian ini dilakukan dengan cara mngecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya
dengan melakukan observasi, wawancara, atau dokumentasi.
Apabila terdapat hasil yang berbeda maka peneliti melakukan
konfirmasi kepada sumber data guna memperoleh data yang
dianggap benar.

5
 Triangulasi Waktu
Narasumber yang ditemui pada pertemuan awal dapat
memberikan informasi yang berbeda pada pertemuan
selanjutnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan
berulang-ulang agar ditemukan kepastian data yang lebih
kredibel.(Musoffa, 2015)
D. Analisis Kasus Negative
Kasus negatif merupakan suatu kondisi data/kasus yang berbeda
dengan hasil penelitian.Analisis kasus negatif dapat dilakukan dengan
melakukan pencarian data yang berbeda atau bahkan bertentangan
dengan data yang telah ditemukan secara lebih mendalam. Uji ini
bergantung padaseberapa besar kasus negative. Misalnya, jikaada 99%
orang mengatakan bahwasi A, pengedar narkoba, sedangkan1%
menyatakan tidak (negatif),maka peneliti harus mencari tahusecara
mendalam dan menemukankepastian apakah 1% kelompok inibenar
atau tidak. Jika pada akhirnyayang 1% kelompok ini kemudian
menyatakan bahwa si A adalahpengedar narkoba, berarti
kasusnegatifnya tidak ada lagi. Dengandemikian, temuan
penelitianmenjadi lebih kredibel.
E. Menggunakan Bahan Refrensi
Bahan referensi merupakanbagian dari pendukung
untukmembuktikan data yang ditemukanoleh peneliti secara
autentik.Sebagaicontoh, data hasil wawancaramendalam dengan
informandilengkapi rekaman audio-visual saatdilakukannya
wawancara mendalam.
F. Member check
Member check merupakan suatu proses pengecekan data kepada
sumberdata. Adapaun tujuan dilakukannya member check yaitu agar
informasiyang diperoleh dalam laporan penelitian memiliki kesesuaian
dengan apa yang dimaksudkan oleh sumber data atau informan.
Member checkdapat dilakukan setelah berakhirnya satu periode

6
pengumpulan data. Mekanismenya dapat dilakukan secara individual,
yaitu peneliti menemui sumber data atau bertemu dalam forum diskusi
kelompok. Pada proses ini data dapat ditambah, dikurangi, ataupun
ditolak oleh sumber data hingga diperolehnya kesepakatan bersama,
dapat berupa dokumen yang telahditanda-tangani.

2.1.2 Uji Transferabilitas (Transferability)


Sugiyono (2015: 376) (dalam (Encyclopedia, 2019))menjelaskan bahwa
uji transferabilitas (transferability) adalah teknik untuk menguji validitas eksternal
didalam penelitian kualitatif. Uji ini dapat menunjukkan derajat ketepatan atau
dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel itu diambil.
Kemudian Moleong (2016: 324) (dalam (Encyclopedia, 2019))menjelaskan
bahwa tranferabilitas merupakan persoalan empiris yang bergantung pada
kesamaan konteks pengirim dan penerima. Untuk menerapkan uji transferabilitas
didalam penelitian ini nantinya peneliti akan memberikan uraian yang rinci, jelas,
dan juga secara sistematis terhadap hasil penelitian.
Diuraikannya hasil penelitian secara rinci, jelas dan sistematis bertujuan
supaya penelitian ini dapat mudah dipahami oleh orang lain dan hasil
penelitiannya dapat diterapkan ke dalam populasi dimana sampel pada penelitian
ini diambil.Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih
dapat diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat
bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam
konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer masih
dapat dipertanggungjawabkan (Supranto, 2007).

2.1.3 Uji Dependabilitas (Dependability)


Prastowo (2012: 274) (dalam (Encyclopedia, 2019))uji Dependabilitas
(Dependability) ini sering disebut sebagai reliabilitas didalam penelitian
kuantitatif, uji dependabilitas didalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara
melakukan audit terhadap keseluruhan proses didalam penelitian. Dijelaskan juga
oleh Sugiyono (2015: 377) (dalam (Encyclopedia, 2019))bahwa uji dependabilitas

7
dilakukan dengan cara mengaudit segala keseluruhan proses penelitian atau
dengan cara auditor yang independen atau pembimbing yang independen
mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
penelitian.Misalnya bisa dimulai ketika bagaimana peneliti mulai menentukan
masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber data, melaksanakan analisis.
Pada penelitian ini nantinya peneliti akan melakukan audit dengan cara
peneliti akan berkonsultasi kembali kepada pembimbing, kemudian pembimbing
akan mengaudit keseluruhan proses penelitian. Disini nanti peneliti akan
berkonsultasi terhadap pembimbing untuk mengurangi kekeliruan-kekeliruan
dalam penyajian hasil penelitian dan proses selama dilakukannya
penelitian.Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain
beberapa percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama.
Penelitian yang dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila penelitian
yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama akan
memperoleh hasil yang sama pula (Supranto, 2007).

2.1.4 Uji Konfirmabilitas/Objektivitas (Comfirmability)


Sugiyono (2015: 377) (dalam (Encyclopedia, 2019))menjelaskan bahwa
uji konfirmabilitas merupakanuji objektivitas di dalam penelitian kuantitatif,
penelitian bisa dikatakan objektif apabila penelitian ini telah disepakati oleh orang
banyak. Prastowo (2012: 275) (dalam (Encyclopedia, 2019))mengatakan bahwa
menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian yang dihubungkan
dengan proses penelitian dilakukan. Prastowo (2012: 276) (dalam (Encyclopedia,
2019)) menjelaskan bahwa ada empat teknik untuk melaksanakan uji
konfirmabilitas, yaitu:
1) meningkatkan ketekunan, berarti melakukan pengamatan lagi secara
lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan melakukan peningkatan ketekunan
berarti peneliti melakukan pengecekan kembali apakah data yang diperoleh benar
atau tidak.Peningkatan ketekunan dengan 49 membaca dan menyimak buku ajar
siswa secara cermat dan teliti untuk memperoleh data yang akurat.

8
2) triangulasi sumber, Triangulasi sumber digunakan untuk mendapatkan
data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.17 Misalnya untuk
mengetahui kegiatan pembelajaran anak. Melakukan pengecekan kepada beberapa
sumber, kepala RA, guru, orang tua siswa dengan wawancara.
3) diskusi teman sejawat, merupakan cara menguji keabsahan data dengan
memanfaatkan masukan dari peneliti atau ahli yang tidak ikut serta melakukan
penelitian. Ini perlu dilakukan agar peneliti mendapatkan perspektif lain yang bisa
jadi berbeda dengan temuannya. Cara terbaik meminta masukan teman sejawat
adalah pada waktu penelitian belum selesai sehingga ada kesempatan untuk
memperbaiki atau memperdalam temuan.
4) menggunakan bahan referensi, upaya untuk melengkapi pengumpulan
data menggunakan alat bantu. Seperti foto hasil wawancara. Peralatan digunakan
untuk mempercermat pengumpulan data. Oleh sebab itu dalam penelitian
kualitatif juga sangat dianjurkan untuk memenuhi indikator kecukupan referensial
yaitu dengan melengkapi pengumpulan data dengan kamera foto.

Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji confirmability


penelitian.Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah
disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji confirmability berarti
menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan.
Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan,
maka penelitian tersebut telahmemenuhi standar confirmability. Validitas atau
keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antaradata yang diperoleh oleh
peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga
keabsahan data yang telah disajikan dapat dipertanggungjawabkan (Supranto,
2007).

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data
yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek
penelitian sehingga keabsahan data yang telah disajikan dapat
dipertanggungjawabkan.

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan


untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang
mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan
dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif. Keabsahan data dilakukan untuk
membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian
ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability, dan
confirmability .

3.2 Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca.Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami.Apabila ada terdapat kesalahan, kami memohon maaf dan
semoga pembaca dapat memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak
luput dari kesalahan dan lupa.Terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA
Encyclopedia. (2019). Manajemen Sarana dan Prasaran Penjasorkes di SD Negeri
Kota Bengkulu. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Mekarisce, A. A. (2020). Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada Penelitian
Kualitatif di Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Masyarakat, 12(33), 145–151.
Musoffa. (2015). Keabsahan Data. Blogspot.Com.
Supranto. (2007). SMP Negeri 1 Wonogiri yang dinyatakan siap untuk
mejalankan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang beralamat
di Jalan Kepodang V Wonogiri. 52–77.

11

Anda mungkin juga menyukai