Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan
Metode Penelitian Kuantitatif
Oleh
SUMATRA UTARA
MEDAN
2023
IDENTITAS PENULIS
Validasi data adalah langkah pemeriksaan untuk memastikan bahwa data yang dimiliki
telah sesuai denga kriteria yang ditetapkan dengan tujuan untuk memastikan agar data yang
dimasukkan ke dalam basis data nantinya dapat dijelaskan sumber dan kebenarannya. Validasi atau
validitas juga diartikan sebagai tahapan untuk memperoleh gambaran apakah model telah sesuai
dengan sistemyang ditampilkan. Suatu model atau instrumen dikatakan valid apabila model tersebut
mampumengukur apa yang seharusnya diukur, dengan kata lain, mampu memperoleh data yang
tepat dari variabel yang diteliti.
Ada dua macam validitas sesuai dengan pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan
validitas internal. Validitas eksternal merupakan validasi instrumen yang dicapai apabila data yang
dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel yang
diteliti. Sedangkan validitas internal merupakan validasi instrumen yang dicapai apabila terdapat
kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain
sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung
“misi” instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud.
BAB II
PEMBAHASAN
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan juga kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya1. Validitas merujuk pada suatu ukuran yang
menjamin bahwa suatu variabel yang diukur, benar-benar merupakan variabel yang memang
diteliti. Validitas dikaitkan dengan suatu peubah dapat mengukur sesuatu yang memang harus
diukur.
Validitas sering diartikan dengan kesahihan. Menurut latif (2010:131) valid adalah benar.
Validitas bukan cirri dari instrument pengumpulan data jadi tidak ada instrument pengumpulan data
yang valid dan tidak ada ungkapan tes iti tidak valid tetapi yang dikatakan valid adalah hasil
pengumpulan datanya. Instrument yang dikembangkan dengan baik unruk mengukur suatu
kemampuan ketrampilan berbahasa yang dimiliki siswa hasilnya akan valid.
Validitas data berbeda dengan validitas instrument yang biasanya dilakukan sebelum
penelitian. Validitas data dilakukan setelah data terkumpul dan sebelum data dilakukan analisa
statistik. Validitas data menunjukkan derajat ketetapan antara data pada subyek penelitian dan data
yang didapat oleh peneliti2.
Validitas data adalah derajat ketetapan antara data pada partisipan dan data peneliti. Data yang
valid adalah data yang tidak berbeda antara data peneliti dengan data yang sebenarya. Ada dua jenis
dari validasi data kuantitatif yaitu :
Teknologi,2022).h.212
Validitas eksternal adalah ketepatan derajat akurasi hasil penelitian yang dapat
digeneralisasikan pada populasi penelitian. Suatu penelitian memiliki validitas eksternal yang
tinggi bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, serta cara
pengumpulan dan analisa data benar (Murdiyanto, 2020)3
Validitas eksternal berkaitan dengan kemampuan generalisasi hasil penelitian terhadap
populasi lain yang representatif. Hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya: Validitas eksternal
adalah keabsahan dimana hasil-hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi dan sample yang
lain pada waktu dan kondisi yang lain. Hal-hal yang menjadi sumber-sumber validitas eksternal
ialah:
a. Interaksi Pre-test-Perlakuan, kelompok yang telah mengikuti pre-test dapat saja mengingat soal
pre-test sehingga perubahan dapat saja bukan karena perlakuan. Hal ini sama seperti yang
terjadi pada testing, bahwa subyek yang telah mengikuti pre-test
menunjukan perubahan pada hasil post-test karena subyek telah mengingat instrument pre-test
dengan baik. Sehingga hasil yang diperoleh hanya dapat digenerelisasikan pada kelompok
yang mendapat pre-test juga.
b. Interaksi seleksi-perlakuan, berkaitan dengan subyek yang tidak dipilih secara acak sehingga
membatasi kemampuan peneliti untuk mengeneralisasikan karena keterwakilan sampel
dipertanyakan.
c. Spesifitas variabel, mengacu pada fakta bahwa suatu studi yang dilakukan dengan subyek yang
spesifik, penggunaan instrument pengukur yang spesifik, pada waktu yang spesifik dan
keadaan yang spesifik.
d. Pengaturan reaktif, mengacu pada munculnya sesuatu yang baru dari subyek seperti
menurunnya minat, motivasi belajar sehingga penelitian harus dilakukan dengan periode
tertentu agar sesuatu yang baru tersebut hilang dan kondisi subyek diupayakan telah stabil.
e. Interferensi perlakuan jamak, muncul apabila subyek yang sama menerima lebih dari satu
perlakuan. Dengan demikian, peneliti perlu menyediakan waktu yang cukup di antara
perlakuan-perlakuan sehingga perbedaan dari variabel bebas dapat diketahui
secara nyata.
f. Kontaminasi dan bias pelaku eksperimen, muncul apabila peneliti memiliki keakraban dengan
subyek sehingga secara tidak sengaja peneliti mempengaruhi perilaku subyek. Dengan
demikian, peneliti perlu menjaga profesionalisme dalam penelitian.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya
hasil penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi tempat sampel tersebut
diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara
3
Ibid .h.219
mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal yang
tinggi.
g. Interaksi Pre-test-Perlakuan, kelompok yang telah mengikuti pre-test dapat saja mengingat soal
pre-test sehingga perubahan dapat saja bukan karena perlakuan.
Tujuan validasi ini adalah untuk mendapatkan masukan mengenai kekurangan materi
pembelajaran yang menyangkut aspek penilaian materi. Masukan tersebut kemudian dianalisis dan
digunakan untuk merevisi materi dalam media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas
media pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. Data validasi ahli materi pembelajaran
terhadap kualitas aspekpenilaian materi yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Deskripsi data Validasi Aspek Penilaian Materi
No. Aspek Penilaian Untuk Materi Skala Penilaian
5 4 3 2 1
1. Kebenaran konsep √
2. Ketepatan materi dengan Standar Kompetensi √
3. Ketepatan materi dengan Kompetensi Dasar √
4. Kecukupan materi √
5. Sistematika penyajian materi √
6. Kejelasan materi √
7. Pemberian sumber lain untuk belajar √
8. Ketepatan contoh untuk memperjelas isi √
9. Kecukupan contoh-cotoh yang diberikan √
10. Kejelasan penggunaan bahasa √
11. Pemberian contoh mudah dipahami √
Berdasarkan tabel deskripsi data validasi aspek penilaian materi diperoleh jumlah skor 35
Maka materi yang akan digunakan dalampembelajaran memiliki kategori Cukup Baik.
Berdasarkan tabel deskripsi data validasi aspek penilaian materi diperoleh jumlah skor 30
Maka materi yang akan digunakan dalampembelajaran memiliki kategori Kurang Baik
Berdasarkan tabel deskripsi data validasi aspek penilaian instrumen angket gaya belajar diperoleh
jumlah skor 31. Maka instrumen angket gaya belajar yang akan digunakan dalam penelitian
memiliki kategori Baik
Berdasarkan tabel deskripsi data validasi aspek penilaian instrumen tes hasil belajar
diperoleh jumlah skor 30. Maka instrumen hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian
Tabel 13. Deskripsi Data Evaluasi Ahli Media Kartu Konsep Bergambar
Skala
Indikator
1 2 3 4 5
Mudah dibaca dan dipahami √
Efisiensi kalimat √
Kejelasan gambar √
Kejelasan fungsi gambar √
Ketepatan ukuran gambar √
Kesesuaian antara gambar dengan materi √
Ketepatan pemilihan wana √
Tingkat interaktivitas siswa dengan media √
Jumlah 28
diperoleh jumlah skor 28. Maka media kartu konsep bergambar yang akan digunakan
A. KESIMPULAN
Proses penelitian membutuhkan sebuah alat ukur yang tepat dan benar atau disebut dengan
validitas. Validitas adalah instrument atau alat untuk mengukur kebenaran dalam proses penelitian.
Alat ukur yang dipergunakan untuk melaksanakan penelitian harus standar dan bisa dipakai sebagai
panduan dalam pengukuran data yang akan diteliti. Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak
bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Data dikatakan valid, apabila data yang dilaporkan sama dengan hasil data yang diperoleh oleh
peneliti. Validitas data pada penelitian kualitatif merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti. Menurut Creswell dan
Miller Validitas didasarkan pada kepastian4
Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut
pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum. Terdapat dua standar validitas yaitu
validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkaitan dengan seberapa jauh suatu
alat ukur berhasil mencerminkan obyek yang akan diukur pada suatu penelitian tertentu.
Sedangakan validitas eksternal lebih terkait dengan keberhasilan suatu alat ukur untuk diaplikasikan
pada penelitian yang berbeda5.
B. SARAN
Suatu penelitian dilakukan adalah untuk memecahkan suatu permasalahan. Suatu pemecahan
dalam permsalahan memang bukanlah hal yang mudah untuk didapat, lebih-lebih pada suatu
kebenaran yang nyata bukanya suatu manipulasi ataupun kurang terpercayanya hasil yang telah
dicapai.
Oleh karena itu sudah dipaparkan pada penjelasan pembahasan mengenai hal yang dapat
menjamin hsil pengujian dimilnimalisirkan resiko ketidak sesuaianya dengan fakta, yaitu validitas.
Oleh karena pengujian ini merupakan suatu hal yang
penting dalam suatu penelitian, alangkah suatu keharusan untuk peneliti mampu memahami teori
pengujian maupun praktiknya. Karena dengan instrumen ataupun data yang valid, tentu saja akan
menghasilkan suatu kesimpulan penelitian yang berkualitas yakni sesuai dengan fakta yang ada.
4
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2013), hal. 172.
5
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga,
diterjemahkan oleh Achmad Fawaid, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), hal. 286.
DAFTAR PUSTAKA
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2013), hal. 172.