Anda di halaman 1dari 13

UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Biostatistik dengan Dosen
Pengampu Obar Ns., M.Kep

Disusun oleh Kelompok 11


Anggota
Mutia Cahya Lestari (029PA20083)
Nurpeni ( 029PA20094)
Rismawanti (029PA20103)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERMATA NUSANTARA


2022

1
Daftar Isi

Daftar Isi......................................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................................12

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara memelihara
lingkungan dan menjaga kesehatan serta mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunia
Tuhan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi, rasa syukur itu harus senstiasa kita wujudkan dengan
rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, kita akan menjadi
generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar.

Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biostatistik ,
pembaca pada umumnya untuk menambah wawasan tentang “UJI VALIDITAS DAN
REABILITAS” pada mata kuliah biostatistik ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik
dari dosen dan semua pihak, sangat kami harapkan dan akan kami jadikan sebagai sarana
introspeksi dan peningkatan kualitas laporan ataupun tulisan yang akan dibuat kemudian. Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Dasar-dasar Biostatistik Deskriptif dan
kepada rekan-rekan semua yang telah memberi dukungan yang sangat berarti

Cianjur, 29 Agustus 2022

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam
pengukuran. sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat
ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Dalam sebuah evaluasi alat yang digunakan digolongkan
menjadi duamacam yaitu tes dan non tes. Teknik-teknik Evaluasi adalah suatu
percobaan yangdiadakan untuk mengetahui ada tidaknya hasil pelajaran tertentu
padaseseorang murid atau kelompok murid. Tes itu sendiri mempunyai dua bentuk
yaitu bentuk obyektif (multiple choice) dan bentuk subyektif (uraian). Sebuah
tesdikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes
yaitudiantaranya adalah tes itu harus mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas
yangtinggi. Disamping mencari validitas soal kita perlu juga mencari validitas
item.Selain validitas, sebuah tes dikatakan baik, juga jika mempunyai reliabilitasyang
tinggi.
Reliabilitas berhubungan dengan masalah taraf kepercayaan. Suatu
tesdikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
memberikanhasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan
masalahketetapan hasil tes, atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang
terjadidapat dikatakan tidak berarti.Dalam persyaratan tes, yaitu validitas dan
reliabilitas sangat penting. Dalamhal ini validitas lebih penting, dan reliabilitas ini
perlu karena menyokongterbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi
tidak valid. Sebaliknya,sebuah tes yang valid biasanya reliabel.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian validas dan reabilitas?
2. Apa tujuan dan fungsi uji validas dan reabilitas ?
3. Syarat –syarat uji validitas dan reabilitas ?
4. Bagaiamana tahapan –tahapan uji validitas ?
5. bagaimana tahapan –tahapan uji reabilitas ?

4
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan penulisan secara umum : untuk mengetahui tentang status Uji Validitas
Dan Reabilitas, dan untuk menambah ilmu serta wawasan pada pembaca dan
pelajar yang membaca makalah ini.

5
BAB II
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
A.    Pengertian
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan
reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah
valid, reliable, dan obyektif. “Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi
pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.[1]
“Validitas adalah derajad ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti
sebenarnya yang diukur”.[2]Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak
berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti
akan melaporkan warna merah; kalau dalam obyek penelitian para pegawai bekerja dengan
keras, maka peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat
laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat
dinyatakan tidak valid.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas
eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil
yang dicapai[3]. Jika dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai,
maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja pegawai.
Penelitian menjadi tidak valid, apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Bila sampel
penelitian representative, instrument penelitian valid dan reliable, cara mengumpulkan dan
analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback (1988) menyakan bahwa; reability is often
defined as the consistency and stability of data or findings. From a positivistic perspective,
reability typically is considered to be synonymous with the consistency of data produced by
observations made by different researchers (e.g interrater reliability), by the same researcher
at different times (e.g test retest), or by spilling a data set in two parts (split half). Reliabilitas
berekenaan dengan derajad konsitensi dan stabilitas data atau temuan. “Definisi reliabilitas
yang lebih komprehensif adalah derajad ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang

6
ditunjukan oleh instrument pengukuran. Istilah-istilah lain sehubungan dengan reliabilitas
adalah stabilitas, dapat dipercaya dan dapat diramalkan”.[4]
Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliable apabila dua
atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama
dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah
menjadi dua menunjukan data yang tida berbeda. Kalau peneliti satu menemukan dalam
obyek berwarna merah, maka peneliti yang lain juga demikian. Kalau seorang peneliti dalam
obyek kemarin menemukan data berwarna merah, maka sekarang atau besok akan tetatp
berwarna merah. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi, maka bila ada
peneliti lain mengulangi atau mereplikasi dalam penelitian pada obyek yang sam dengan
metode yang sama maka akan menghilangkan data yang sama. Suatu data yang reliable atau
konsisten akan cenderung valid, walaupun belum tentun valid. Orang yang berbohong secara
konsisten akan terlihat valid, walaupun sebenarnya tidak valid.
Obyektivitas[5] berkenaan dengan “derajad kesepekatan” atau interpersonal
agreement antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100 orang terdapat dari 99 orang
menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam obyek penelitian itu, sedangkan yang satu
orang menyatakan warna lain, maka data tersebut adalah data yang obyektif. Obyektif disini
lawannya katanya subyektif. Data yang obyektif akan cenderung valid, walaupun belum tentu
valid. Dapat terjedi suatu data yang disepakati banyak orang belum tentu valid, tetapi yang
disepakati sedikit orang malah lebih valid. Sebagai contoh terdapat 99 orang menyatakan
bahwa si A bukan pencuri (obyektif), dan satu orang menyatakan bahwa si A pencuri
(subyektif). Ternyata yang betul adalah pernyataan satu orang, karena yang 99 orang tersebut
teman-teman dari si A yang samasama pencuri, sehingga menyatakan si A bukan pencuri.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliable dan
obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable,
dan dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis
data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data
yang valid dan reliable yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah intrumen penelitiannya.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu Susan
Stainback (1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek
reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.

7
“Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dinyatakan valid apabila tida perbedaan
antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
diteliti”.[6]Tetapi perlu diketahui kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak
bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia dibentuk dalam diri
seseorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh
karena itu bila terdapat 10 peneliti dengan latar belakang yang berbeda, meneliti pada obyek
yang sama, akan mendapatkan 10 temuan, dan semuanya dinyatakan valid, kalau apa yang
ditemukan itu tidak berbeda dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang
diteliti. Dalam obyek yang sama peneliti yang berlatar belakang Pendidikan akan menemukan
data yang berbeda dengan peneliti yang berlatar belakang Manajemen, Antropologi,
Sosiologi, Kedokteran, Teknik, dan sebagainya.
Pengertian reliabiltas dalam penelitian kuantitatif, sangat berbeda dengan reliabilitas
dalam penelitian kualitatif. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan paradigma dalam melihat
relitas. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majmuk/ ganda, dinamis/ selalu
berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Heraclites dalam
Nasution (1988) menyatakan bahwa “kita tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama” air
mengalir terus, waktu terus berubah, situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku
manusia yang terlibat dalam situasi social. Dengan demikian tidak ada suatu data yang tetap/
konsisten/ stabil.
Selain itu, cara melaporkan penelitian ideosyneratic dan indivudualistik, selalu
berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti member laporan menurut bahasa dan jalan pikiran
sendiri. Demikian dalam pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan wawancara
terkandung unsure-unsur individualistic. Proses penelitian sendiri selalu bersifat persolistik
dan tidak ada dua peneliti akan menggunakan dua cara yang persis sama.

B. Tujuan dan Fungsi Uji Validitas dan Reabilitas


Tujuan pengujian validitas dan reliabilitas adalah untuk menyakinkan bahwa
kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan
data yang valid.

8
Fungsi Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang
digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji
validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner.

C. Syarat-Syarat Uji Validitas dan Reabilitas


Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka
reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah,
kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.
validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan
mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variable yang akan diukur.
Kerlinger (1990) membagi validitas menjadi tiga, yaitu content validity (validitas isi),
construct
validity (validitas konstruk), dan criterion-related validity (validitas berdasar kriteria).
Uji validitasdan realibilitas digunakan untuk menguji data yang berasal dari daftar
pertanyaan atau kuesioner
responden, validitas dan reliabilitas dapat membuktikan bahwa daftar pertanyaan dalam
kuesioneryang diisi oleh responden sudah mewakili populasi atau belum.
Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner yaitu keharusan sebuah
kuesioner untuk valid dan reliabel. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Sedangkan suatu kuisioner dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaanadalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan dalam suatu
daftar
(konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

9
D. Tahapan-tahapan Uji Validitas
1. Buat skor total masing-masing variabel (Tabel perhitungan skor)

2. Klik Analyze -> Correlate -> Bivariate (Gambar/Output SPSS)

3. Masukan seluruh item variabel x ke Variabels

10
4. Cek list Pearson ; Two Tailed ; Flag

5. Klik Ok

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti atau derajad ketepatan
suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur.
Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan
oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
Sebaliknya data yang tidak valid adalah data yang tidak sesuai dengan apa yang
terjadi pada obyek.
Validitas penelitia ada dua, yaitu: Pertama, validitas internal yakni validitas
yang berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.
Kedua validitas eksternal yakni berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil
penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel
tersebut diambil.
Reliabilitas (stabilitas, dapat dipercaya dan dapat diramalkan )adalah derajad
ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh instrument pengukuran.

B. SARAN

Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat menggunakan
pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti tahapan yang ilmiah.
Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok (relevan), dengan masalah
penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif
dan konsisten.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
https://www.statmat.net/uji-validitas-dan-reliabilitas/
https://id.scribd.com/document/369197064/makalah-uji-validitas-dan-reliabilitas-docx

13

Anda mungkin juga menyukai