Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Menyelesaikan Program Studi D-III Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Permata Nusantara
NIM : 029PA20122
Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Menyelesaikan Program Studi D-III Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Permata Nusantara
NIM : 029PA20122
Nama :
NIM :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini benar-benar hasil karya
saya sendiri bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang
diakui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.
Cianjur,
Yang menyatakan
NAMA:
MIN:
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama :
NIM :
Judul :
Politeknik
Ditetapkan Di Cianjur
Hari/ Tanggal:
Oleh
( ) ( )
( )
NIK:
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diuji
PANITIA PENGUJI
Ketua Penguji:
Nama ( )
Penguji Anggota:
1. Nama ( )
2. Nama ( )
Mengetahui
Nama:
Nama:
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Photo
Nama Lengkap :
NIM :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Riwayat Pendidikan :
1. Tamat SDN
MOTTO :
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
Kesehatan anak sangat penting untuk di perhatikan karena bisa
menjadi salah satu faktor utama dalam proses tumbuh kembangnya, Dalam
proses tumbuh kembang anak peran orang tua sangatlah berpengaruh
dalam menjaga kesehatan anak terutama dalam memberikan makanan
yang sehat dan juga imunisasi yang lengkap.
Ada banyak orang yang tidak memiliki kekebalan, dan ada banyak
orang yang tidak memiliki kekebalan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain minimnya partisipasi ibu dalam penelitian imunisasi di
Posyandu Rahandouna. Oleh karena itu, ungkapan "Gambaran
Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar di kelurahan Rahandouna
Wilayah Kerja Puskesmas Poasia" menjadi dipilih untuk juduljudul".
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk melihat kemampuan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar
b. Untuk melihat kemampuan pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi
dasar
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang jadwal pemberian imunisasi
dasar
D. Manfaat Penelitian
1. Teritis
2. Praktisi
A. Konsep Pustaka
1. Definisi
Menurut Hudayat (2008), imunisasi adalah suatu cara pencegahan
kekebalan pada bayi dan anak dengan cara merangsang vaksin dalam
tubuh agar tubuh menghasilkan zat anti untuk mencegah keadaan yang
mendasarinya. Ada dua jenis vaksin yaitu yang digunakan untuk
mengobati TBC melalui paparan sinar matahari (vaksinasi dengan
BCG, DPT, dan Campak), dan yang digunakan untuk mengobati polio
(vaksinasi dengan polio).
Yang dimaksud dengan "imunisasi" adalah proses penyeimbangan
tuberkulosis dalam satu bagian tubuh dengan memisahkan bagian
tubuh dari tuberkulosis sehingga tuberkulosis tetap utuh di dalam
bagian tubuh yang belum berkembang atau matang sepenuhnya.
Menurut Lisnawati (2011), imunisasi bermula dari suatu jenis daya
tahan tubuh yang resisten atau lemah. Imunisasi merupakan suatu
metode intervensi kesehatan yang berfungsi baik untuk meningkatkan
kesehatan bayi dan balita. Banyak penyakit, antara lain TBC, difteri,
paratusis, tetanus, hepatitis B, poliomielitis, dan campak, dapat
dicegah dengan imunisasi (Dewi, 2010).
3. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan secara simultan
terhadap difteri, tertusis dan tetanus.
4. Kontra Indikasi
Gejala – gejala keabnormalan otak pada priode bayi
baru lahir atau gejala serius keabnormalan pada syaraf
merupakan kontraindikasi pertusis. Anak-anak yang
mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama,
komponen pertusis harus di hindarkan pada dosis kedua,
dan untuk meneruskan imunisasisnya dapat diberikan Dt.
5. Efek Samping
Gejala – gejala yang bersifat sementara seperti :
lemas, demam tinggi, iritabilitas, dan meracau yang
biasanya terjadi 24 jam setelah imunisasi (Depkes RI,2006)
c. Vaksin Hepatitis B
1. Pengertian
Vaksin hepatitis b adalah vaksin virus rekombinan
yang telah di inaktivitaskan dan bersifat in infectionus,
berasal dari HBsAg yang di hasilkan dalam sel ragi
(Hansenula polymorph) menggunakan teknologi DNA
rekombinan.
2. Cara pemberian dan dosis :
a. Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih
dahulu agar suspanse menjadi homogen
b. Vaksin di suntikan dengan disis 0,5 ml, pemberian
suntikan secara intramuskuler sebaiknya pada antero
lateral paha
c. Pemberian sebanyak 3 dosis
d. Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis
berikutnya dengan interval minimum 4 minggu (1
bulan).
3. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap inveksi
yang disebabkan virus hepatitis B
4. Kontraindikasi
Hipersensitiv terhadap komponen vaksin. Sama
halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh di
berikan kepada penderita infeksi berat di sertai kejang.
5. Efek Samping
Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan
pembengkakan d sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang
terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setela 2 hari.
(Depkes, 2006).
e. Vaksin campak
1. Pengertian
Imunisasi camper adalah jenis vaksinasi yang diberikan
kepada orang yang tinggal di camp secara tahunan dan
dianggap menular.
Vaksin campak merupakan virus tersembunyi yang
ditemukan. Dosis pertama, yaitu 0,5 mililiter, hanya
mengandung 30 nanogram eritromisin dan 100 miligram
lanamycin.
Cara pemberian dan dosis :
a. Sebelum disuntikkan vaksin campak terlebih dahulu
harus dilarutkan dengan pelarut steril yang telah
tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut.
b. Dosis pemberian 0,5 ml di suntikkan secara
subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9-11
bulan. Dan ulangan 11 (booster) pada usia 6-7 tahun
(kelas 1 SD) setelah catchup campaign campak pada
anak sekolah dasar kelas 1-6
2. Indikasi
Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit campak
3. Kontra indikasi
Individu yang mengidap penyakit immune
deficiency atau individu yang di duga menderia gangguan
respon imun karena leukemia,limfoma.
4. Efek samping
Hinggan 15% pasien dapat mengalami demam
ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12
hari setelah vaksinsi (Depkes RI,2006)
2. Imunisasi pasif
Imunisasi pasif merupakan proses yang melibatkan
penggunaan imunoglobulin, yaitu protein yang diproduksi oleh
plasma yang terinfeksi (dari plasenta atau pembuluh darah) dan
digunakan untuk mengobati mikroba yang masih ada di tubuh yang
terinfeksi.
Imunisasi pasif adalah penggunaan ATS (Serum Anti
Tetanus) pada orang yang memiliki tingkat kecelakaan rendah.
Istilah "contoh" mengacu pada suatu kondisi yang mempengaruhi
ibu hamil dalam arti mereka menghasilkan berbagai antibodi
terhadap janin melalui plasenta selama persalinan, termasuk
antibodi melawan campak. (Proverawati, Atikah dan Citra Setyo
Dwi Andhini,2010).
C. Tinjauan Pengetahuan
1. Definisi
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan disebut "tahu",
dan itu terjadi ketika individu melakukan penelitian untuk tujuan
tertentu. Melalui pancaindra buatan manusia terjadi hal-hal sebagai
berikut: indra rasa dan raba, penglihatan, dan penciuman.Manusia
menerima banyak perhatian melalui mat dan bahasa. Pengetahuan
pendengaran atau kognitif adalah domain yang dimaksudkan untuk
digunakan oleh individu.Ketika sampai pada proses perencanaan
dan pelaksanaan, jelas bahwa situasi berbahaya yang ditangani oleh
pemerintah cenderung bertahan lebih lama daripada yang tidak
ditangani oleh pemerintah.
Istilah "pengetahuan" digunakan dalam etimologi bahasa
Inggris untuk menggambarkan pengetahuan. Menurut
Encyclopedia of Philosophy, defensibility didasarkan pada
kepastian (pengetahuan membenarkan keyakinan yang benar).
Definisi teknis dari istilah tersebut dapat digunakan untuk
mempertahankan klaim. Drs . Menurut perkataan Sidi Gazalba,
"pengetahuan" mengacu pada hal-hal yang ditemukan atau hasil
dari tahu. Jenis pengobatan ini meliputi kenal, sadar, insaf,
mengerti, dan panda. Ini terdiri dari beberapa miliks atau isi pikiran
untuk pengobatan. Menurut menurut Bakhtiar (2012), pengadaan
jenis ini merupakan proses buatan manusia untuk tahu.
2. Jenis pengetahuan
Jenis pengetahuan menurut Bakhtiar (2012), pengetahuan
yang dimiliki manusia ada empat, yaitu:
a. pengetahuan biasa.
c. pengetahuan filsafat.
d. pengetahuan agama.
yakni pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat para
utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib
diyakini oleh para pemeluk agama.
3. Hakikat pengetahuan
Menurut Bakhtiar (2012), ada dua teori untuk mengetahui
hakikat pengetahuan itu, yaitu :
1 Realisme
2 Idealisme.
Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah
mustahil. Pengetahuan adalah prosesproses mental atau proses
psikologis yang bersifat subjektif. Subjektif dipandang sebagai
suatu yang mengetahui, yaitu dari orang yang membuat
gambaran tersebut.
4. Sumber pengetahuan
Menurut Bakhtiar (2012), pengetahuan yang ada pada
manusia diperoleh dengan menggunakan berbagai alat yang
merupakan sumber pengetahuan tersebut. Dalam hal ini ada
beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan antara lain :
1 Emperisme.
2 Rasionalisme.
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian
pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur
dengan akal. Bagi aliran ini kekeliruan pada aliran emperisme
yang disebabkan kelemahan alat indera dapat dikoreksi,
seandainya akal digunakan. Rasionalisme tidak mengingkari
kegunaan indera dalam memperoleh pengetahuan
3 Intuisi.
Adalah hasil pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini
mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan kesadaran dan
kebebasannya. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa
diramalkan. Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara
teratur.
4 Wahyu.
5. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang dicakup
dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat, yakni :
1. Tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
telah dipelajarin sebelumnya. Oleh sebab itu,’tahu’ ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain : menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan,
menyatakan, dan sebagainya.
2. Memahami (comprehension), diartikan sebagai suatu
kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara
benar.
3. Aplikasi (application), diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi riil (sebenarnya) serta dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (analysis), adalah suatu kemampuan untuk
menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-
komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5. Sintesis (synthesis), menunjuk pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun,
dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan, dan sebagainya, terhadap suatu teori atau
rumusan-rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi (evaluation), ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan criteriakriteria yang
telah ada.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jennis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskritif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang variabel yang di teliti maupun data
D. Instrumen penelitian
Instrument yang di gunakan dalam penelitian ini adalah berupa
lembar kuesioner yang memuat variabel penelitian yang meliputi
pengetahuan ibu tentang jenis-jenis imunisasi, pengetahuan ibu tentang
manfaat imunisasi, dan pengetahuan ibu tentang jadwal pemberian
imunisasi.
1. Data primer
2. Data sekunder
b. Pelaksanaan
F. Pengelolaan data
a. Editing data
b. Coding
c. Scoring
Proses pemberian nilai pada jawaban responden lembar
kuesioner untuk analisa atau di masukkan kedalam mesin pengolah
data
d. Tabulating
G. Analaisa data
Data hasil penelitian di analisa dengan tehnik deskriptif, maka
rumus yang di gunakan dalam menganalisis data untuk mengetahui
presentase setiap variabel yang di teliti adalah :
:
xk
Keterangan :
H. Penyajian data
Penyajian data dilakukan secara deskriftif dalam bentuk narasi dan
tabel distribusi dengan penjelasannya.