Dosen Pengampu :
Ibu Ns. Rika Harini, M.Kep., Sp.Kep.An
Disusun Oleh :
Adfa reza safitri
Dadang Sutrisna
Eva Mariska
Intan Widuri
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah SWT mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan dan
pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “pengkajian kasus tentang Dx TBC” . Adapun tujuan penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Ns. Rika Harini, M.Kep.,
Sp.Kep.An pada bidang studi Keperawan Anak. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan tentang kebutuhan oksigenasi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Rika Harini, M.Kep., Sp.Kep.An
selaku dosen bidang studi Keperawatn anak yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Bekasi, januari 2021
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1
1.2 Rumusah Masalah ............................................................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................
1.4 Manfaat ............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................
2.1 Defenisi ............................................................................................................................
2.2 Etiologi .............................................................................................................................
2.3 Tanda dan gejala ..............................................................................................................
2.4 Pathofisiologi ...................................................................................................................
2.5 Penatalaksanaan dan pengobatan .....................................................................................
2.6 Asuhan Keperawatan .......................................................................................................
1.3 TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mendapatkan pengalaman nyata mengenai penerapan asuhan keperawatan pada
anak dengan TB paru
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengakajian pada pasien anak TB paru
b. Mampu membuat diagnosa keperawatan pada pasien anak TB paru
c. Mampu membuat perencanaan keperawatan pada pasien anak TB paru
d. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada pasien anak TB paru
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien anak TB paru
f. Mampu membuat dokumentasi yang ditujukan untuk institusi Rumah Sakit
1.4 MANFAAT
2.1 DEFINISI
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium
tuberculusis dan micobacterium bovis( Ngastiyah. 2005).
Penyakit TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikrobakterium
tuberkulosis. Kuman batang aerobik dan tahan asam ini dapat merupakan organisme
patogen maupun saprofit. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainya (Maryunani anik. 2010).
2.2 ETIOLOGI
Tuberkulosis anak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini menyebar dari satu orang ke orang lain melalui
percikan dahak (droplet nuclei) yang dibatukkan.( Ngastiyah. 2005)
Berdasarkan tipe infeksi, Tuberkulosis pada anak dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Infeksi primer.
TBC paru primer (infeksi pertama dengan bakteri TBC). Pada anak yang
usianya lebih dewasa, biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala, dan hasil foto
rontgen dada tidak terlihat adanya tanda infeksi. Sangat jarang terjadi pembengkakan
kelenjar limfe dan kemungkinan sedikit batuk.
Infeksi primer ini biasanya sembuh dengan sendirinya karena anak telah
membentuk kekebalan tubuh selama periode waktu 6 hingga 10 minggu. Namun pada
beberapa kasus, jika tidak ditangani dengan benar, infeksi ini dapat berkembang
menjadi penyakit dan menyebar ke seluruh paru-paru (disebut TBC progresif).
( Maryunani anik. 2010)
2. Infeksi progresif (TB progresif)
Infeksi primer yang berkembang menjadi penyakit dan menyebar ke seluruh paru-
paru, atau ke organ tubuh lainnya. Hal ini ditandai dengan demam, kehilangan berat
badan, kelelahan, kehilangan selera makan, kesulitan bernafas, dan batuk.
( Maryunani anik. 2010)
3. Infeksi reaktivasi (TB reaktivasi)
Dalam hal ini infeksi primer sudah teratasi, namun bakteri TBC masih dalam
keadaan tidur atau hibernasi. Ketika kondisi memungkinkan (misalnya kekebalan
tubuh menurun), bakteri menjadi aktif. TBC pada anak yang lebih tua dan orang
dewasa mungkin saja termasuk tipe ini. Gejala yang paling jelas adalah demam terus-
menerus, diiringi dengan keringat pada malam hari. Kelelahan dan kehilangan berat
badan juga mungkin terjadi. Jika penyakit bertambah parah dan terbentuk lubang-
lubang pada paru-paru, penderita TBC akan mengalami batuk dan mungkin terdapat
darah pada produksi air liur atau dahak. ( Maryunani anik. 2010)
2.3 TANDA DAN GEJALA
Gejala umum:
1. Batuk terus menerus lebih dari 4 minggu atau lebih dengan atau tanpa sputum
2. Badan lemah
3. Gejala flu
4. Demam derajat rendah
5. Nyeri dada
Gejala yang sering jumpai:
1. Dahak bercampur darah
2. Batuk darah
3. Sesak nafas dan rasa nyeri dada
4. Badan lemah, nafsu makan menurun
2.4 Patofisiologi
Penyakit tuberkulosis pada anak terdiri atas :
1. Infeksi Primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman
TBC. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati
sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di
alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil
berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru, yang mengakibatkan
peradangan di dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman TBC ke kelenjar
limfe di sekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer predileksinya
disemua lobus, 70% terletak subpelura. Fokus primer dapat mengalami
penyembuhan sempurna, kalsifikasi atau penyebaran lebih lanjut. Waktu antara
terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6
minggu. Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi
tuberkulin dari negatif menjadi positif.
Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang
masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya
reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman
TBC2. Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman
persister atau dormant (tidur). Kadang kadang daya tahan tubuh tidak mampu
menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang
bersangkutan akan menjadi penderita TBC. Masa inkubasi, yaitu waktu yang
diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar 6 bulan.
( Maryunani anik. 2010)
2. TBC Pasca Primer (Post Primary TBC)
TBC pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah
infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV
atau status gizi yang buruk. Ciri khas dari TBC pasca primer adalah kerusakan
paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.( Maryunani anik)
2.5 PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATAN
1. Rifampisin, dengan dosis 10-15 mg/kgBB/hari, diberikan satu kali sehari per oral,
diminum dalam keadaan lambung kosong, diberikan selama 6-9 bulan
2. INH (isoniazid), bekerja bakterisidal terhadap basil yang berkembang aktif
ekstraseluler dan basil didalam makrofag. Dosis INH 10-20/kgBB/hari per oral, lama
pemberian 18-24 bulan
3. Pirazinamid, bekerja bakterisidal terhadap basil intraseluler, dosis 30-35
mg/kgBB/hari per oral, 2 kali sehari selama 4-6 bulan.
4. Etambutol, dosis 20 mg/kgBB/hari dalam keadaan lambung kosong, 1 kali sehari
selama 1 tahun.
5. Kortikosteroid, diberikan bersama-sama dengan obat antituberkulosis yang masih
sensitif, diberikan dalam bentuk kortison dengan dosis 10-15 mg/kgBB/hari.
Kortikosteroid di berikan sebagai antiflogistik dan ajuvan pada tuberkulosis milier,
meningitis serosa tuberkulosa, pleuritis tuberkulosa, penyebaran bronkogen,
atelektasis, tuberkulosis berat atau keadaan umum yang buruk. ( Maryunani anik.
2010)
2.6 STUDI KASUS
STUDI KASUS TBC
Pasien adalah seorang anak laki ± laki bernama An. A usia 13 tahun beragama Islam.
Pasien adalah anak pertama dari Tn. V usia 40 tahun dan Ny. T usia 39 tahun. Pasien
MRS tanggal 01 Januari 2021 pukul 11.00 WIB. Pasien datang dengan keluhan batuk dan
sesak nafas sejak 2bulan yang lalu disertai nyeri pada dada sebelah kanan. Pasien terlihat
lemas dan lesu datang kerumah sakit.
2. Penanggung jawab
- Nama : Tn.V
- Usia : 40 thn
- Jenis Kelamin : L
- Pekerjaan : PNS
- Hubungan dengan Klien : Ayah
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan sesak nafas, batuk dan dada sebelah kanan terasa sakit
V. RIWAYAT SPIRITUAL
6. Sistem Indra
Mata : konjungtifa tanpa anemis,fungsi penglihatan baik.
Hidung : Tidak ada nyeri tekan pada hidung ,tidak terdapat masa maupun polip.
Telingan : fungsi pendengaran baik tidak terdapat penumpukan srumen dan Tidak
ada nyeri tekan pada tragus dan prosesus mastoideus
7. Sistem muskoloskeletal
Kepala : Bentuk kepala Mesosepal
Tidak ada keterbatasan gerak
8. Sistem integumen
Kulit : Turgor tidak elastis,kulit kembali dalam lebih dari 4s.
I. Data Fokus
Nama pasien : An. A Nama Mahasiswa : adfa reza safitri
No RM : 002021 NIM : 19.156.01.11.038
Nama : An. A
No Tujuan dan Kriteria hasil Intervrensi Rasional
V. IMPLEMENTASI
Nama : An. A
Tgl jam No.DX Implementasi TTD
02-01-2021/ 10.00 1,2 1) Menjelaskan pada keluarga klien tentang
sesak nafas dan pentingnya nutrisi (Keluarga
mampu menjelaskan kembali tentang sesak
nafas dan pentingnya nutrisi)
10.10 2) Menganjurkan klien untuk tirah baring
dalam posisi semi fowler dan batasi aktivitas
(Pasien mengikuti intruksi yang telah
dianjurkan)
10.15 3) Memberikan fisioterapi dada dan
mengajarkan batuk efektif (Pasien mampu
mengikuti intruksi yang diajarkan dengan
mandiri)
10.20
4) Mengobservasi tanda-tanda vital, suara
nafas, pola nafas, irama nafas
(Didapatkan TD=110/70 mmHg,
N=90x/menit, RR=28x/menit, S = 36,8¤C
suara nafas ronkhi di lobus kanan, pola nafas
teratur, ada penggunaan otot bantu nafas )
10.25 5) Berkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian terapi (Nebul ventolin)
02-01-2021 10.30 2 1) Menganjurkan keluarga untuk
memberikan makan sedikit tapi sering
(Keluarga mengikuti intruksi yang
10.35 diberikan)
3) Menganjurkan keluarga memberikan
makanan yang disukai pasien (Keluarga
mengikuti intruksi yang diberikan)
10.40
4) Mengobservasi masukan atau
pengeluaran dan berat badan secara periodik
(Makan = 5 sendok, minum = air putih
200cc dan susu 200 cc ; BB = 20 kg)
11. 45
5) Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan komposisi diit
(Diet TKTP)
02-01-2021 11.50 3 1) Menjelaskan pada keluarga klien tentang
proses penyakit, definisi, etiologi,
manifestasi klinis, cara penularan,
komplikasi dan cara pencegahan TB
(keluarga pasien mampu menjelaskan
kembali tentang definisi TB, mampu
menyebutkan 3 dari 5 pencegahan TB,
mampu menyebutkan tanda gejala dan
penyebab TB)
11.55
2) Menjelaskan tentang program pengobatan
(keluarga pasien dan pasien mengerti
tentang pengobatan TB yang berlangsung
11.55
selama 6 bulan )
3) Menanyakan kembali tentang apa yang
sudah di jelaskan (keluarga pasien mampu
menjelaskan kembali tentang definisi TB,
mampu menyebutkan 3 dari 5 pencegahan
TB, mampu menyebutkan tanda gejala dan
penyebab TB)
03-01-2021 09.00 1 4) Mengobservasi tanda-tanda vital, suara
nafas, pola nafas, irama nafas (Didapatkan
TD=120/80 mmHg, N=86x/menit,
RR=25x/menit, S = 36,6¤F, suara nafas
ronkhi di lobus kanan, pola nafas teratur,
ada penggunaan otot bantu nafas )
5) Berkolaborasi dengan tim medis dalam
09.10 pemberian terapi (Nebul ventolin dan
pulmicort / 8 jam)
03-01-2021 09.15 2 2) Menganjurkan keluarga untuk
memberikan makan sedikit tapi sering
(Keluarga mengikuti intruksi yang
diberikan)
09.20 4) Mengobservasi masukan atau
pengeluaran dan berat badan secara periodik
(Makan = 1 porsi habis, minum = air putih
400cc dan susu 200 cc ; BB = 20,5 kg)
09.25 5) Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan komposisi diit
(Diet TKTP)
VI. EVALUASI
NAMA PASIEN : An”A”
Data:
DS:
-Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk.
-ibu pasien mengatakan nafsu makan berkurang
-anak tampak lemas dan lesu
-anak terlihat menashan nyeri sambil memegang dada sebelah kanan
DO:
- RR : 28 x/mnt
- Terdapat ronkhi (grok-grok) di bagian dada sebelah kanan
- Pasien tampak lemas
- Pola nafas irreguler
- Batuk (+) Terdapat sputum
- Photo torak: terdapat penumpukan cairan pada paru sebelah kanan
DX:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor psikologis
3. Defisiensi tingkat pengetahuan (orang tua) berhubungan dengan kurangnya informasi.