Anda di halaman 1dari 10

ILMU PENYAKIT TROPIS

‘’FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TBC PADA ANAK’’

Dosen : dr. Winanda, MARS

DISUSUN OLEH :

Nama : Oci Munasari


NIM : 204110383
Kelas : 2C

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES PADANG

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah mata kuliah ilmu penyakit tropis dengan
tema “faktor penyebab tbc pada anak“ dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana.

Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini dan juga penulis
berterima kasih pada Ibu selaku Dosen mata kuliah ilmu penyakit tropis yaitu Ibu dr.
Winanda, MARS yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta khusunya para mahasiswa untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis,penulis yakin dalam
pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Demikian makalah ini penulis buat, semoga bermanfaat dan dapat menjadi masukan
dalam pengetahuan tentang faktor penyebab tbc pada anak bagi para pembaca makalah
ini.

Lubuk basung, 30 Januari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

BAB I................................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................... 4

BAB II............................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Pengertian................................................................................................................4
2.2 Faktor-faktor Penyebab TBC Pada Anak.................................................................5
2.3 Pengobatan TBC pada Anak.....................................................................................7

BAB III.............................................................................................................................. 8

PENUTUP......................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................8
3.2 Saran......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Menurut
hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT 1995 ) penyakit TBC merupakan
penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran
pernafasan pada semua kelompok umur. Pada tahun 1999, WHO memperkirakan setiap
tahun terjadi 583.000 kasus baru TBC dengan kematian sekitar 140.000. Secara kasar
diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TBC paru
dengan BTA positif. Dengan meningkatnya kejadian TBC pada orang dewasa, maka
jumlah anak yang terinfeksi TBC akan meningkat dan jumlah anak dengan penyakit TBC
juga meningkat. Seorang anak dapat terkena infeksi TBC tanpa menjadi sakit TBC
dimana terdapat uji tuberkulin positif tanpa ada kelainan klinis, radiologis dan
laboratoris. Tuberkulosis primer pada anak kurang membahayakan masyarakat karena
kebanyakan tidak menular, tetapi bagi anak itu sendiri cukup berbahaya oleh karena
dapat timbul TBC ekstra thorakal yang sering kali menjadi sebab kematian atau
menimbulkan cacat, Misal pada TBC Meningitis. Diagnosis yang paling tepat untuk TBC
adalah bila ditemukan basil TBC dari bahan – bahan seperti sputum, bilasan lambung,
biopsy dan lain – lain, tetapi hal ini pada anak sulit didapat. Oleh karena itu, sebagian
besar diagnosis TBC anak didasarkan atas gambaran klinik, gambaran radiologis dan uji
tuberculosis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja faktor faktor yang menyebabkan penyakit TBC pada anak?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja faktor faktor yang dapat menyebabkan TBC pada anak

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Tuberkulosis (TB) adalah infeksi (kronis) berkelanjutan yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini diam dan hidup di paru-paru, bahkan dalam
kondisi kronis bisa menjalar ke bagian yang lain, seperti ginjal, tulang belakang, hingga
ke otak.

TBC pada anak terjadi karena anak menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis yang
berada di udara. Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang
ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak.

Anak-anak yang terkena TBC atau tuberkulosis kemungkinan besar tidak tertular dari
teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.

2.2 Faktor-faktor Penyebab TBC Pada Anak


1. Status Gizi

Status gizi merupakan faktor yang penting bagi terjadinya penyakit infeksi termasuk
penyakit TB. Tubuh mampu melawan infeksi dengan baik bila dicukupi dengan makanan
bergizi dalam jumlah yang memadai. Status gizi masa lalu anak sangat menentukan
kemampuan anak untuk melawan kuman TB. Anak dengan gizi baik mampu mencegah
penyebaran penyakit di dalam paru. Namun, anak dengan gizi kurang termasuk gizi
stunting dapat menderita penyakit paru dengan kavitas yang luas pada usia dini. Pada
populasi yang mempunyai banyak jumlah kasus TB BTA positif, maka banyak pula anak
yang akan menjadi sakit TB. Risiko untuk menjadi sakit TB paling tinggi pada usia
kurang 3 tahun. Setiap bentuk gangguan gizi akan menyebabkan gangguan system
kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi, karena status gizi memberikan pengaruh
terhadap penurunan daya tahan tubuh dalam menghadapi invasi kuman.

2. Riwayat Kontak TBC

tuberkulosis bisa menular ke anak-anak. TB biasanya menular ketika ada orang dewasa
yang terinfeksi mengeluarkan kuman penyebab TB ke udara saat ia batuk atau bersin.

5
Kuman-kuman tersebut kemudian dihirup oleh anak yang akhirnya membuatnya
terinfeksi juga. 

Namun, anak-anak yang berusia 10 tahun ke bawah yang mengidap TB paru biasanya
jarang menularkan infeksi tersebut pada orang lain. Hal ini karena mereka cenderung
hanya memiliki sedikit bakteri dalam sekresi lendir mereka dan batuknya pun tidak
terlalu efektif untuk mengakibatkan bakteri.

Jadi anak mudah terkena TBC jika :

Anak-anak yang tinggal di rumah dengan orang dewasa yang memiliki TB aktif atau
berisiko tinggi tertular TB.

Anak-anak yang mengunjungi negara di mana TB adalah endemik.

3. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada bayi.
Imunisasi ini memiliki fungsi penting untuk mencegah penyakit tuberkulosis atau TBC,
yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan TB.

Imunisasi BCG terbuat dari bakteri Tuberkulosis yang telah dilemahkan sehingga tidak
akan menyebabkan penerima vaksin menderita penyakit tuberkulosis atau TB. Bakteri
yang digunakan untuk menghasilkan vaksin BCG biasanya adalah Mycobacterium bovis.

Pemberian vaksin BCG akan memicu sistem imun untuk menghasilkan sel-sel penghasil
antibodi agar bisa melindungi tubuh dari bakteri tuberkulosis. Imunisasi BCG berperan
penting dalam mencegah terjadinya tuberkulosis berat, termasuk meningitis TB pada
anak. Jadi,jika seorang anak tidak mendapatkan imunisasi BCG maka besar kemungkinan
untuk anak tertular TBC

4. Sanitasi Lingkungan

Kesehatan lingkungan pemukiman merupakan faktor penting transmisi penularan TB


melalui udara (airborne transmission)
beberapa penelitian menjelaskan bahwa lingkungan yang buruk meningkatkan risiko
penularan TB yang signifikan. Misalkan ruang dan ventilasi yang kurang, kelembaban
dan kepadatan huni, pencahayaan dan keadaan jendela kamar yang dipengaruhi oleh suhu
kamar tidur dan luas jendela kamar tidur.

Menurut data World Health Organization (WHO), Indonesia dalam tiga besar negara
dengan penderita TBC terbanyak. Diduga karena masih banyak penduduknya tinggal di
lingkungan rumah yang tidak sehat.

6
Dijelaskan lebih lanjut dalam situs web TB Alert, sebuah yayasan amal tuberculosis di
Inggris, balita lebih rentan terkena TBC bila tinggal di rumah yang lembab, gelap atau
kurang cahaya alami, berdebu, dan aliran udaranya tidak baik.

Selain dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, lingkungan tidak sehat seperti tadi
ternyata membuat bakteri penyebab TBC pada balita hidup lebih lama sehingga lebih
besar peluangnya masuk ke dalam tubuh.

5. Paparan Asap Rokok

Tinggal serumah dengan perokok atau sering terkena paparan asap rokok juga dapat
meningkatkan resiko anak terkena TBC.

Dalam sebuah studi yang dilansir oleh National Institutes of Health, dijelaskan kalau
menjadi perokok pasif atau terkena paparan asap rokok dalam jangka panjang akan
mengganggu kemampuan silia paru-paru untuk membersihkan bakteri dari saluran
pernapasan. Sehingga,jika ada bakteri penyebab TBC yang terhirup oleh anak maka
tubuh anak akan susah untuk melawan bakteri tersebut sehingga anak terjangkit TBC.

2.3 Pengobatan TBC pada Anak

Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:

1. 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH


+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol
bila diduga ada resistensi terhadap INH).

2. 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama,


kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan
Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).

Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan,
dosis maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.

Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus:

TB tidak berat

INH : 5 mg/kgbb/hari Rifampisin : 10 mg/kgbb/hari

7
TB berat (milier dan meningitis TBC)

INH : 10 mg/kgbb/hari

Rifampisin : 15 mg/kgbb/hari

Dosis prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg)

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa Penyakit Tuberkulosis
(TBC) adalah penyakit infeksi kronis menular yang masih tetap merupakan masalah
kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia.

Faktor faktor yang menyebabkan anak terkena TBC seperti status gizi yang buruk,sanitasi
yang buruk,kontak langsung dengan penderita,paparan asap rokok dan tidak mendapat
imunisasi BCG.

Tatalaksana TBC pada anak merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
antara pemberian medikamentosa, penataaan gizi dan lingkungan sekitarnya. Usaha
preventif dilakukan dengan vaksin BCG dan kemoprofilaksis. Keterlambatan motorik
kasar menunjukkan adanya kerusakan pada susunan saraf pusat seperti serebral palsi
(gangguan motorik yang di sebabkan oleh kerusakan bagian otot yang mengatur otot-otot
tubuh). Obat obatan yang bisa diberikan jika anak terlanjur mengidap TBC seperti
rifampisin,INH dan piranizamid.

3.2 Saran
Oleh karena itu, penulis sangat menyarankan kepada pembaca agar lebih memperhatikan
kesehatannya,karena kesehatan adalah nikmat yang paling berharga dan pada dasarnya
mencegah lebih baik daripada mengobati. sebelum terkena TBC ataupun penyakit lain
alangkah baiknya kita menjaga dan mempertahankan kesehatan yang kita dapat sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

9
adrian, k. (2019, june 28). kenali TBC pada anak. Retrieved january 30, 2022, from
alodokter web site: https://www.alodokter.com/kenali-tbc-pada-anak-dan-
laksanakan-prosedur-pengobatan-yang-tepat

barakati, s. m. (2014, december 04). makalah tbc pada anak. Retrieved january 30, 2022,
from slideshare web site: https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-tbc-
pada-anak-42374525

millenia, d. (2021, agustus 23). penyebab,gejala,dan cara mengatasi tbc pada anak.
Retrieved january 30, 2022, from orami web site:
https://www.orami.co.id/magazine/tbc-pada-anak/

wijaya, m. s. (2021, january 09). faktor risiko tuberculosis pada anak. Retrieved january
30, 2022, from jurnal unsrat web site: http://www.jurnal.unsrat.ac.id

10

Anda mungkin juga menyukai