Anda di halaman 1dari 6

Mengolah Pesan dalam Pengembangan Media

a. Pembuatan Pesan

Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi yang divisualisasikan ke dalam


ungkapan kata, gambar, lambang-lambang, bunyi, suara, lagu lewat berbagai medium/
media yang sesuai karakteristik dan kebutuhan sasarannya serta mendukung pelaksanaan
kegiatan komunikasi.

Pesan merupakan pernyataan singkat, padat dan jelas yang dikemas secara kreatif.
Pernyataan yang dibuat merupakan intisari dari ide atau gagasan pesan, berhubungan
dengan tujuan komunikasi dan didukung bukti yang akurat serta menggunakan bahasa
sederhana sesuai karakteristik sasaran.

7 Prinsip pengembangan pesan

1. Kembangkan satu ide atau pesan yang menarik perhatian dan mudah diingat.

2. Buat pesan mudah, sederhana dan jelas.

3. Pesan harus dapat dipercaya.

4. Pesan harus komunikasikan keuntungan bila melakukan tindakan yang disarankan.

5. Pesan harus konsisten

6. Pesan harus bisa menyentuh akal dan rasa, nilai- nilai emosi dan kebutuhan nyata.

7. Pesan harus dapat memotivasi sasaran untuk bertindak.

Pesan yang efektif juga dapat menjawab 5 W dan 1 H yaitu: what, where, who, when,
why, how.

Isi pesan tentang kejadian masalah kesehatan:

Apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, bagaimana


Penyusunan isi pesan

“BISSWTS”

• Bahasa

• Ide

• Subyek Sasaran

• Sumber Pesan

• Waktu

• Tempat

• Saluran

“SEEA”

• Statement

• Evidance

• Example

• Action

Struktur pesan

”AIDCA”

• Attention (perhatian)

• Interest (minat)

• Desire (kebutuhan/keinginan)

• Conviction (rasa percaya)

• Action (tindakan)
b. Pendekatan dalam penyusunan pesan

a. Pendekatan Rasa Takut

b. Pendekatan Rasa Bersalah

c. Pendekatan Rasional

d. Pendekatan Emosional

e. Pendekatan Humor

f. Pendekatan Moral

g. Gaya pesan

h. Pengemasan pesan

Gaya pesan

• Ada sentuhan emosional vs rasional.

• Seruan positif vs negatif.

• Seruan massa vs individu.

• Mengandung kesimpulan

• Seruan berulang vs seruan sekali.

• Dalam bentuk simbolisasi/analogi:

• Intimidasi: menggunakan bahasa yang mengancam/menakut-nakuti.

• Humor (bahasa memancing tawa)

• Spoke person: menggunakan kutipan atau kata-kata anjuran dari orang-orang


terkenal/tokoh

• Lagu dan musik

• Komparasi
• Formal yaitu pesan sederhana dan natural.

• Hiperbola

• Berupa potongan kehidupan (slice of life),

• Fantasi (fantacy)

• Gaya hidup (lifestyle), ( suatu perilaku idola sesuai dengan suatu gaya hidup sehat).

• Suasana atau citra (image) sosial, misalnya: pesan KB ”dua anak lebih baik”.

• Simbol keperibadian (personality symbol), : suami siaga, bidan siaga, bidan delima.

• Keahlian teknis (technical expertise) : pesan penggunaan garam beriodum: anak sehat
dan cerdas.

• Bukti ilmiah (scientific evidence),.

• Bukti kesaksian (testimonial)

Pengemasan pesan

• Pengemasan pesan meliputi tema, sub tema dan isi pesan. Isi pesan dibuat berdasarkan
hasil kajian yang telah dilakukan.

• Pengemasan pesan, bisa dalam bentuk dalam materi media cetak, materi audio-visual,
ilustrasi, grafik, foto, dll.

• Format pengemasan pesan pada media cetak, berkaitan dengan warna, susunan huruf,
pemilihan kata-kata atau kalimat atau istilah, gambar, garis, dll.

• Untuk media audio berkaitan dengan suara, pilihan kata, citra suasana,

• Untuk media visual berkaitan dengan ekspresi gaya, penampilan, keadaan lokasi, dll.

Masalah yang dihadapi sekarang.


Latar Belakang Terangkan secara jelas apa masalah secara spesifik yang ada sekarang yang
dapat dipecahkan melalui kegiatan KPP secara realistik.
Misalnya:

Sasaran utama adalah suami .

§ Karakteristik geografi dan demografi, misalnya: Suami yang ada di wilayah


pedesaan, status ekonomi rendah, pendidikan rendah, pekerjaan buruh tani.

§ Agama Islam, nilai atau norma-norma yang dianut oleh masyarakat


setempat ” Kebersihan Sebagian Dari Iman”.

Sasaran utama § Minat, ketertarikan terhadap perilaku hidup sehat supaya tidak menderita
hipertensi yang dapat menyebabkan stroke, sehingga dapat bekerja
mendapatkan uang.

§ Gaya hidup sasaran, misalnya: makan makanan tinggi lemak, jarang makan
buah dan sayur, merokok, tidak mau minum obet hipertensi secara teratur,
minum obat hipertensi bila kepalanya terasa pusing saja.

§ Hobby: kalau hobby ini relevan terhadap program KPP, misalnya: membuat
kerajinan tangan, bermain musik

Perilaku yang diharapkan dilakukan sasaran. Misalnya: Suami minum obat


Tujuan
hipertensi secara teratur, tidak merokok dan makan makanan sehat yaitu
komunikasi
rendah lemak tinggi serat .
Hambatan yang dialami sasaran saat
melakukan perilaku yang dianjurkan.
Hambatan Misalnya: Suami sering makan di warung
deket tempat kerjanya, sering lupa minum
obat, teman-teman kerjanya perokok

Perilaku yang dapat mengatasi masalah, misalnya: Makanan Sehat


Pesan janji
Mencegah Penyakit Hipertensi; Penderita Hipertensi Wajib Minum Obat
(posisioning)
Secara Teratur Agar Terhindar Dari Stroke.

Alasan-alasan pendukung terhadap perilaku yang dianjurkan, misalnya dari


hasil penelitian, fakta-fakta yang ada, pengakuan / testimoni, kisah sukses,
Pernyataan ilustrasi, anjuran orang terkenal, grafik, gambar, dll.
pendukung
Misalanya: Pengalaman Bapak Bambang, seorang yang menderita hipertensi,
yang tidak minum obat secara teratur, serta tetap merokok saat ini terkena
stroke.

Merupakan tindakan spesifik yang diharapkan dilakukan sasaran, misalnya:


Respon yang
Suami membawa bekal makanan sehat dari rumah dan setiap malam
diinginkan
sebelum tidur minum obat hipertensi.

Instruksi, himbauan, menegur, humoris, emosional, mengajak, meneladani,


Nada penyampaian
rasa takut, rasa bangga, kisah sukses, dll.

Tempat atau cara menyampaikan informasi/pesan dengan menggunakan


Saluran media
media yang dikembangkan tersebut, Misalnya: poster – spanduk dipasang di
komunikasi
tempat kerja, menggunakan media tradisionel pada hari-hari besar.

Pertimbangan Desain/ layout, ilustrasi gambar, kata-kata, warna, bentuk dan ukuran media
kreatif lainnya cetak.

Anda mungkin juga menyukai