Anda di halaman 1dari 27

EVALUASI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

“Validitas, Reliabiltas dan Objektivitas”

Oleh :

Kelompok 2

1. Riza Rizkyhutami Hasibuan 22199044


2. Yurmianna Marlina Hasibuan 22199053

Dosen Pembimbing :

Prof. Dr. Arsil, M.Pd


Dr. Roma Irawan, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA S2


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT karena atas dasar berkah rahmad dan

karunia-Nya lah kita diberikan nikmat kesehatan dan ketenangan belajar sampai

saat ini sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas berupa makalah “Validitas,

Reliabiltas dan Objektivitas”

Penulis menyadari dalam penulisan ini banyak menemukan kesulitan baik

dalam bentuk materi, penganalisaan, dan pembahasan. Semua ini karena

keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis akan tetapi berkat bantuan dari

dosen pengampu mata kuliah dan semua pihak, tugas ini dapat terwujud sebagai

mana adanya.

Dengan memberikan rasa hormat kepada semua pihak yang telah

membantu terwujudnya tugas imi izinkanlah penulis pada kesempatan ini

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Arsil, M.Pd dan Bapak Dr. Roma Irawan, M.Pd yang

mana telah mendukung penuh sekaligus telah mengarahkan penulis untuk

menyelesaikan makalah ini.

2. Orangtua dan keluarga yang selalu memotivasi dan mendoakan demi

selesainya tugas makalah ini.

3. Sahabat dari Pendidikan Olahraga S2 FIK UNP yang memberikan

dukungan dalam penyelesaian segala tugas.

i
Semoga semua dorongan, dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis

diterima Allah SWT sebagai amal kebajikan bagi kita semua. Penulis

mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran

bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang

diharapkan dapat tercapai.

Penulis juga menyadari bahwa maklah ini masih jauh dari kata sempurna,

untuk itu penulis berharap agar diberikan masuka ketika terdapat kesalahan dalam

pembuatan tugas ini.

Padang, 11 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Validitas .................................................................. 3

B. Pengertian dan Fungsi Reliabilitas ............................................................... 9

C. Pengertian dan Fungsi Objektivitas ........................................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengukuran adalah proses pengambilan data atau informasi tentang suatu

fenomena atau objek yang ingin diukur.. Dalam olahraga, pengukuran adalah

proses yang sama, tetapi berfokus pada pengukuran atribut-atribut yang berkaitan

dengan aktivitas fisik, performa atlet, kemampuan atletik, dan aspek-aspek lain

yang relevan dalam konteks olahraga. Misalnya, pengukuran dalam olahraga

dapat mencakup pengukuran kecepatan lari, kekuatan otot, ketahanan

kardiorespiratori, waktu reaksi, dan banyak lagi.

Pengukuran ini dapat dilakukan dengan berbagai metode dan alat, seperti

stopwatch, alat pengukur kekuatan, pita pengukur, dan lain sebagainya. Tujuan

pengukuran dalam olahraga adalah untuk memahami, memantau, dan

meningkatkan kinerja atlet, serta untuk memastikan fair play dalam kompetisi

olahraga. Dalam konteks penelitian dan evaluasi, pengukuran digunakan untuk

mengumpulkan data yang memungkinkan kita untuk memahami atau

mengevaluasi suatu hal. Validitas, reliabilitas, dan objektivitas adalah tiga konsep

penting yang terkait dengan kualitas pengukuran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Fungsi Validitas ?

2. Apa Pengertian dan Fungsi Reliabilitas?

3. Apa Pengertian dan Fungsi Objektivitas?

1
2

C. Tujuan
1. Mengetahui dam memahami pengertian dan fungsi validitas dalam
olahraga
2. Mengetahui dam memahami pengertian dan fungsi reliabiltas dalam
olahraga
3. Mengetahui dam memahami pengertian dan fungsi objektivitas dalam
olahraga
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Validitas

Validitas adalah konsep yang digunakan dalam penelitian untuk

mengukur sejauh mana sebuah instrumen pengukuran atau metode penelitian

dapat dianggap sebagai alat yang akurat untuk mengukur atau mengumpulkan

data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Validitas berbicara pada sejauh

mana suatu alat tes mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur (Edi

Purwanto, 2011). (Drummond & Jones 2006) dalam Edy Purwanto (2016)

mengemukakan bahwa terdapat tiga kategori yang bisa digunakan untuk

menentukan tingkat sejauh mana sebuah alat ukur mengukur apa yang hendak

diukur.

Validitas mengukur sejauh mana instrumen atau metode tersebut benar-

benar mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti, atau sejauh mana data yang

dikumpulkan dapat diandalkan untuk tujuan penelitian. Validitas suatu tes

mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-benar mengukur apa yang

hendak diukur. Maksudnya adalah seberapa jauh suatu tes mampu

mengungkapkan dengan tepat ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari obyek

ukur, akan tergantung dari tingkat validitas tes yang bersangkutan (F. Yusuf,

2018). Menurut (Azwar: 2014) Secara umum validitas terbagi menjadi tiga

golongan besar yaitu validitas isi (content validity), validitas konstrak

(construct validity), dan validitas yang berdasar kriteria (criterion-releated

validity);

3
4

1. Validitas Isi (content validity)

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap

kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang

berkompeten atau melalui expert judgment. Dalam validasi ini pertanyaan yang

dicari jawabannya adalah apakah masing masing item dalam tes layak untuk

mengungkapkan atribut yang diukur sesuai dengan indikator keperilakuannya

dan apakah item dalam tes mencakup keseluruhan domain isi yang hendak

diukur.

2. Validitas Konstrak (construct validity)

Validitas konstrak adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana hasil

tes mampu mengungkap suatu trait atau suatu konstrak teoritik yang hendak

diukurnya.

3. Validitas yang berdasar Kriteria (criterion-releated validity)

Prosedur validasi berdasarkan kriteria menghendaki tersedianya kriteria

eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor tes. Suatu kriteria adalah

variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh skor tes atau berupa suatu

ukuran lain yang relevan.

Validitas memiliki fungsi yang sangat penting dalam penelitian dan

pengukuran, karena membantu memastikan bahwa data yang dikumpulkan

atau hasil penelitian yang diperoleh akurat, dapat diandalkan, dan relevan

untuk tujuan penelitian (Sepdanius, E dkk, 2019). Berikut adalah beberapa

fungsi penting dari validitas secara umum:


5

1. Mengukur Ketepatan Pengukuran: Validitas membantu mengukur sejauh

mana instrumen pengukuran atau metode penelitian dapat dianggap akurat

dalam mengukur variabel atau konsep yang sedang diteliti. Ini penting

untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dapat diandalkan.

2. Menghindari Bias: Validitas membantu menghindari bias atau kesalahan

dalam pengukuran. Dengan memastikan bahwa instrumen atau metode

yang digunakan benar-benar mencerminkan konsep yang diinginkan, kita

dapat mengurangi risiko mengumpulkan data yang tidak sesuai atau bias.

3. Mengukur Validitas Internal: Validitas internal penting dalam penelitian

eksperimen karena membantu memastikan bahwa hubungan kausal yang

diamati antara variabel-variabel adalah hasil dari variabel independen yang

sedang diteliti dan bukan karena faktor-faktor lain yang tidak relevan.

4. Meningkatkan Generalisasi: Validitas eksternal membantu peneliti dalam

memutuskan sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan atau

digeneralisasi ke populasi atau situasi yang lebih luas. Hasil penelitian

yang valid secara eksternal akan lebih relevan untuk dunia nyata.

5. Peningkatan Validitas Konstruksi: Validitas konstruksi memastikan bahwa

instrumen pengukuran benar-benar mengukur konsep yang dimaksud. Ini

membantu dalam memahami dan mengukur variabel-variabel yang lebih

kompleks.

6. Pengembangan Instrumen: Validitas sangat penting dalam pengembangan

instrumen pengukuran seperti kuesioner, tes, atau skala. Validitas content


6

dan validitas konstruksi memastikan bahwa instrumen tersebut mencakup

semua aspek yang relevan dari konsep yang sedang diteliti.

7. Kepercayaan dalam Hasil: Validitas membantu meningkatkan kepercayaan

dalam hasil penelitian. Penelitian yang valid lebih mungkin diakui oleh

komunitas ilmiah dan praktisi, dan hasilnya lebih dapat diandalkan dalam

membuat keputusan atau kebijakan.

Validitas dalam konteks olahraga adalah ukuran sejauh mana alat

pengukuran, tes, atau metode yang digunakan dalam evaluasi atau penelitian

olahraga benar-benar mencerminkan kemampuan, kinerja, atau konsep yang

ingin diukur (Endang, Sepdanius dkk, 2019). Dalam olahraga, validitas

mengacu pada sejauh mana instrumen atau tes tersebut dapat dianggap akurat

dalam mengukur aspek tertentu, seperti kekuatan fisik, kecepatan, kelincahan,

atau keterampilan teknis atlet. Pentingnya validitas dalam olahraga adalah

memastikan bahwa data yang diperoleh dari pengukuran atau evaluasi tersebut

dapat dipercaya dan relevan. Dengan kata lain, hasil tes atau pengukuran harus

sesuai dengan kualitas sebenarnya yang ingin diukur, sehingga dapat

digunakan untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam pelatihan, seleksi

atlet, penelitian ilmiah, atau evaluasi program olahraga. Validitas yang baik

dalam konteks olahraga membantu memastikan bahwa atlet dan pemangku

kepentingan terlibat dalam situasi yang adil dan objektif (Zefiter: 2018).

Validitas dalam olahraga memiliki beberapa fungsi penting yang

bertujuan untuk memastikan bahwa pengukuran atau evaluasi dalam konteks


7

olahraga adalah akurat, relevan, dan dapat diandalkan. Berikut adalah fungsi

validasi dalam olahraga beserta contoh-contohnya yang jelas:

1. Memastikan Pengukuran yang Akurat

Validitas membantu memastikan bahwa tes atau pengukuran

olahraga benar-benar mengukur apa yang mereka klaim ukurannya. Ini

penting untuk memiliki pemahaman yang tepat tentang kemampuan atau

kinerja atlet. Contoh Sebuah tes kecepatan yang valid akan mengukur

kecepatan atlet dengan akurat dan memberikan hasil yang konsisten.

2. Mendukung Keputusan Seleksi

Validitas penting dalam pemilihan atlet untuk tim atau kompetisi

olahraga. Memastikan tes seleksi valid membantu dalam memilih atlet

yang paling sesuai. Contoh: Dalam sepak bola, tes keterampilan tendangan

bebas yang valid akan membantu pelatih memilih pemain yang paling

mahir dalam situasi tersebut.

3. Meningkatkan Efektivitas Pelatihan

Validitas membantu pelatih merancang program latihan yang lebih

efektif karena mereka dapat mengandalkan hasil pengukuran yang valid.

Contoh: Jika tes kekuatan otot valid, pelatih dapat merancang program

latihan yang sesuai untuk memperkuat area tertentu pada atlet.

4. Menilai Perkembangan Atlet

Validitas memungkinkan untuk melacak perubahan dalam

kemampuan atau kinerja atlet dari waktu ke waktu dengan cara yang

objektif. Contoh: Validitas tes lari jarak pendek memungkinkan pelatih


8

melihat apakah kecepatan atlet meningkat atau tidak selama musim

pelatihan.

5. Mendukung Penelitian Ilmiah

Validitas sangat penting dalam penelitian ilmiah di bidang olahraga

untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dapat dipercaya dan

relevan. Contoh: Dalam penelitian tentang efek latihan fisik terhadap

kekuatan otot, validitas tes kekuatan otot harus dikonfirmasi untuk

memastikan hasil penelitian akurat.

6. Mencegah Ketidakadilan atau Bias

Validitas membantu menghindari situasi di mana atlet mendapat

perlakuan tidak adil karena pengukuran atau evaluasi yang tidak akurat

atau bias. Contoh: Jika tes keterampilan dalam olahraga tidak valid, atlet

yang sebenarnya lebih mahir dapat terdiskriminasi karena hasil yang salah.

7. Memfasilitasi Pengambilan Keputusan yang Tepat

Validitas membantu pemangku kepentingan dalam dunia olahraga,

seperti pelatih, manajer, dan peneliti, untuk membuat keputusan yang lebih

tepat berdasarkan data yang akurat. Contoh: Dalam perancangan strategi

pertandingan, pelatih dapat mengandalkan data yang valid untuk memilih

pemain yang paling sesuai untuk situasi tertentu.


9

B. Pengertian dan Fungsi Reliabilitas

Reliabilitas adalah konsep yang digunakan dalam penelitian untuk

mengukur sejauh mana instrumen pengukuran atau metode penelitian

konsisten dan dapat diandalkan dalam menghasilkan data yang stabil atau

hasil yang serupa jika pengukuran atau penelitian dilakukan secara

berulang (Firdaus: 2018). Dalam konteks reliabilitas, konsistensi mengacu

pada kemampuan instrumen atau metode untuk menghasilkan hasil yang

serupa jika diterapkan pada subjek atau objek yang sama dalam kondisi

yang serupa.

Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistent dan stabilitas dari data

berupa skor hasil persepsi satu variabel baik variabel bebas maupun

terikat. Dengan itu relibilitas menjadi stabilitas ukuran dan koksisten

internal unukuran. Stabilitas ukran menunjukkan kemampan sebuah

ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan terhadap situasi apapun.

Kestabilan ukuran dapat membuktikan kebaikan sebuah ukuran dalam

mengukur sebuah konsep (Sunyoto, Danang 2012).

Reliabilitas sangat penting dalam penelitian karena jika instrumen

atau metode pengukuran tidak dapat diandalkan, maka hasil penelitian

menjadi kurang valid dan sulit untuk diinterpretasikan dengan benar

(Siregar, 2022). Dengan kata lain, jika sebuah instrumen pengukuran tidak

reliabel, maka hasilnya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor acak atau

validitas yang tidak relevan, sehingga membuat kesimpulan yang salah.


10

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur reliabilitas,

termasuk:

1. Uji-Rujukan (Test-Retest): Metode ini melibatkan pengukuran yang

sama dilakukan pada subjek yang sama dalam dua waktu yang

berbeda. Reliabilitas diukur dengan melihat sejauh mana hasil

pengukuran konsisten antara dua waktu.

2. Metode Split-Half: Dalam metode ini, instrumen pengukuran dibagi

menjadi dua bagian yang seharusnya mengukur hal yang sama. Hasil

dari kedua bagian tersebut kemudian dibandingkan untuk mengukur

reliabilitas.

3. Konsistensi Intern (Internal Consistency): Metode ini digunakan untuk

mengukur reliabilitas instrumen pengukuran yang terdiri dari beberapa

item atau pertanyaan. Salah satu metode yang umum digunakan adalah

alfa Cronbach, yang mengukur sejauh mana item-item tersebut

konsisten dalam mengukur konsep yang sama.

4. Paralel-Forms (Bentuk Paralel): Dalam metode ini, dua versi

instrumen pengukuran yang setara dibuat dan diberikan kepada subjek

dalam urutan yang berbeda. Hasil dari kedua versi tersebut kemudian

dibandingkan untuk mengukur reliabilitas.

5. Konsistensi Pengamat (Inter-Rater Reliability): Metode ini digunakan

ketika ada pengamat atau penilai yang terlibat dalam pengumpulan

data. Konsistensi antara pengamat dalam memberikan penilaian atau

skor diukur untuk menentukan reliabilitas


11

Reliabilitas dalam konteks olahraga merujuk pada tingkat

konsistensi atau stabilitas dari hasil pengukuran atau evaluasi yang

dilakukan dalam situasi yang melibatkan aktivitas fisik, kemampuan

atletik, atau kinerja olahraga (Sepdanius:2019). Reliabilitas dalam

olahraga mengukur sejauh mana pengukuran atau pengamatan terhadap

aspek-aspek tertentu dalam olahraga dapat diandalkan dan menghasilkan

hasil yang serupa jika dilakukan secara berulang, dalam kondisi yang

serupa, dan dengan subjek atau atlet yang sama(Sunyoto:2012).

Pentingnya reliabilitas dalam konteks olahraga adalah untuk

memastikan bahwa hasil pengukuran atau evaluasi yang diperoleh

memberikan gambaran yang akurat dan dapat dipercaya tentang

kemampuan atau kinerja atlet (Purwanto 2011). Ketika hasil yang

diperoleh dari pengukuran atau evaluasi olahraga tidak reliabel, maka

interpretasi hasil tersebut menjadi sulit, dan keputusan yang dibuat

berdasarkan hasil tersebut dapat menjadi tidak akurat.

Contoh-contoh reliabilitas dalam olahraga termasuk:

1. Uji Kekuatan Otot

Jika seorang atlet mengikuti uji kekuatan otot dalam latihan fisik,

reliabilitasnya akan dilihat dari sejauh mana hasil pengukuran kekuatan

otot yang diukur dalam uji tersebut konsisten ketika atlet mengulang uji

tersebut dalam waktu yang berbeda.


12

2. Pengukuran Kinerja Atlet

Dalam olahraga seperti atletik atau angkat besi, pengukuran kinerja

atlet, seperti waktu dalam lari cepat atau jumlah berat yang berhasil

diangkat, harus reliabel. Hal ini memastikan bahwa atlet dapat memantau

perkembangan mereka dari waktu ke waktu dengan akurat.

3. Tes Keterampilan Olahraga

Dalam pengukuran keterampilan olahraga, seperti tendangan bebas

dalam sepak bola atau pukulan dalam tinju, reliabilitas mengacu pada

sejauh mana atlet dapat menghasilkan hasil yang relatif serupa dalam

situasi yang sama.

4. Evaluasi Kondisi Fisik

Pengukuran kondisi fisik atlet, seperti tes kardiovaskular atau

fleksibilitas, harus reliabel agar dapat digunakan untuk merancang

program latihan yang efektif dan mengukur perubahan kondisi atlet dari

waktu ke waktu.

Untuk mengukur reliabilitas dalam olahraga, metode yang sama

seperti dalam penelitian umum dapat digunakan, seperti uji-reujukan (test-

retest), metode split-half, atau konsistensi intern (internal consistency) jika

melibatkan beberapa item dalam pengukuran. Reliabilitas yang baik dalam

olahraga sangat penting untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan

terkait pelatihan, seleksi atlet, atau penilaian kinerja dapat dilakukan

dengan akurat.
13

C. Pengertian dan Fungsi Objektivitas

Objektivitas adalah karakteristik dalam konteks penilaian,

pengukuran, atau observasi yang mengacu pada tingkat ketidakberpihakan,

keadilan, dan keterlepasan dari pengaruh subjektif atau penilaian

pribadi(Fenanlampir, 2015). Dalam situasi yang objektif, pengambil

keputusan atau penilai berusaha untuk meminimalkan pengaruh pandangan,

opini, atau preferensi pribadi mereka, sehingga hasil pengukuran atau

penilaian dapat diterima sebagai sesuatu yang netral dan adil.

Objektivitas memiliki peran penting dalam berbagai bidang,

termasuk ilmu pengetahuan, penelitian, evaluasi, dan penilaian dalam

berbagai konteks, seperti ujian, kompetisi, dan pemilihan. Beberapa contoh

situasi di mana objektivitas menjadi penting adalah:

1. Penilaian Akademik: Dalam ujian atau penilaian akademik, objektivitas

diperlukan untuk memastikan bahwa penilaian guru atau penguji tidak

dipengaruhi oleh preferensi pribadi atau bias. Ini memastikan bahwa

siswa dinilai berdasarkan pencapaian mereka yang sebenarnya.

2. Pemilihan Karyawan: Dalam proses perekrutan dan seleksi karyawan,

objektivitas membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil

berdasarkan kriteria yang obyektif dan relevan, bukan berdasarkan

preferensi subjektif.

3. Evaluasi Kinerja: Ketika atasan melakukan evaluasi kinerja karyawan,

penting untuk menjaga objektivitas agar penilaian berdasarkan kinerja

yang sebenarnya, bukan hubungan pribadi atau pandangan subjektif.


14

4. Penelitian Ilmiah: Dalam penelitian ilmiah, objektivitas berarti bahwa

peneliti berusaha untuk menghindari bias dalam pengumpulan dan

analisis data. Hasil penelitian harus dapat diandalkan dan netral.

5. Kompetisi Olahraga: Dalam kompetisi olahraga, objektivitas diperlukan

untuk memastikan bahwa hasil pertandingan atau penilaian kinerja atlet

didasarkan pada aturan dan standar yang berlaku, bukan penilaian

subjektif.

6. Pengukuran Ilmiah: Dalam pengukuran ilmiah, seperti pengukuran

berat, panjang, suhu, atau waktu, objektivitas berarti bahwa alat

pengukuran digunakan dengan konsisten dan sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan.

7. Jurnalisme: Dalam jurnalisme, objektivitas adalah prinsip penting untuk

melaporkan berita secara netral tanpa memihak atau memengaruhi

pandangan pembaca.

Objektivitas dalam konteks olahraga mengacu pada tingkat

ketidakberpihakan, keadilan, dan keterlepasan dari pengaruh subjektif atau

penilaian pribadi dalam pengambilan keputusan, evaluasi, atau penilaian

yang terkait dengan dunia olahraga (Suntoda, 2009). Dalam situasi yang

objektif dalam olahraga, para pengambil keputusan atau penilai berusaha

untuk meminimalkan pengaruh pandangan pribadi, preferensi, atau bias

yang mungkin memengaruhi hasil pengukuran atau evaluasi. Prinsip

objektivitas penting dalam memastikan bahwa pengambilan keputusan


15

dalam olahraga adil, netral, dan berdasarkan fakta atau kriteria yang objektif

(Susilawati, D. ,2018).

Contoh-contoh objektivitas dalam olahraga termasuk:

1. Penilaian Wasit atau Hakim: Wasit atau hakim dalam pertandingan

olahraga seperti tinju, renang, atau senam harus bersikap objektif

dalam memberikan penilaian atau skor kepada peserta. Mereka harus

menghindari keberpihakan atau pengaruh subjektif dalam menilai

kinerja atlet.

2. Seleksi Atlet: Ketika melakukan seleksi atlet untuk tim atau kompetisi,

komite seleksi harus berusaha menjaga objektivitas untuk memastikan

bahwa pemilihan atlet didasarkan pada kemampuan dan kualifikasi

yang objektif, bukan preferensi personal.

3. Evaluasi Kinerja Pelatih: Ketika atasan atau otoritas melakukan

evaluasi kinerja pelatih olahraga, mereka harus berusaha untuk

memberikan penilaian yang objektif berdasarkan kinerja yang

sebenarnya, bukan berdasarkan hubungan pribadi.

4. Pengukuran Kinerja Atlet: Pengukuran kinerja atlet, seperti waktu

dalam lari, jarak lemparan, atau jumlah poin yang dicetak, harus

dilakukan dengan objektif dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

5. Penyelenggaraan Kompetisi: Penyelenggara kompetisi olahraga harus

menjaga objektivitas dalam menerapkan aturan, menilai pelanggaran,

dan mengambil keputusan yang berdampak pada hasil pertandingan.


16

6. Pemberian Penghargaan: Ketika memberikan penghargaan atau

pengakuan kepada atlet atau tim, komite penghargaan harus

memastikan bahwa keputusan mereka didasarkan pada pencapaian

yang objektif dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Objektivitas dalam olahraga memiliki beberapa fungsi yang sangat

penting dalam menjaga integritas, keadilan, dan keandalan dalam berbagai

aspek dunia olahraga( Nanlan, 2020). Berikut adalah beberapa fungsi

objektivitas dalam konteks olahraga:

1. Keadilan dalam Penilaian

Objektivitas memastikan bahwa penilaian kinerja atlet atau hasil

pertandingan didasarkan pada kriteria yang objektif dan tidak dipengaruhi

oleh preferensi pribadi atau bias subjektif. Ini penting untuk menjaga

keadilan dalam kompetisi olahraga.

2. Integritas Kompetisi

Dengan menjaga objektivitas dalam kompetisi olahraga,

penyelenggara dapat memastikan bahwa aturan diterapkan secara adil dan

bahwa hasil pertandingan mencerminkan kemampuan dan usaha atlet,

bukan faktor eksternal atau subjektif.

3. Evaluasi Kinerja yang Adil

Dalam evaluasi kinerja atlet, seperti penilaian pelatih atau seleksi

atlet untuk tim, objektivitas memastikan bahwa keputusan didasarkan pada

pencapaian yang sebenarnya dan bukan preferensi pribadi.


17

4. Pengambilan Keputusan yang Tepat

Objektivitas membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat

dalam berbagai konteks olahraga, termasuk pemilihan tim, pemberian

penghargaan, dan penegakan aturan.

5. Pengukuran yang Akurat

Dalam pengukuran kinerja fisik atau teknis atlet, objektivitas

penting untuk memastikan bahwa hasil pengukuran mencerminkan kinerja

atlet dengan akurat dan konsisten.

6. Penghindaran Bias

Objektivitas membantu menghindari bias atau ketidakadilan dalam

penilaian atau pengambilan keputusan yang dapat merugikan atlet atau tim

tertentu.

7. Peningkatan Kepercayaan

Dengan menjaga objektivitas, atlet dan pemangku kepentingan

dalam olahraga dapat memiliki kepercayaan bahwa proses penilaian,

kompetisi, dan evaluasi kinerja berjalan dengan adil dan konsisten.

8. Pengembangan Atlet

Objektivitas dalam evaluasi kinerja atlet membantu pelatih

merancang program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan atlet dan

membantu atlet memahami area-area yang perlu ditingkatkan.

9. Pengembangan Olahraga

Objektivitas membantu dalam pengembangan olahraga secara

keseluruhan dengan memastikan bahwa aturan, prosedur, dan penilaian


18

yang digunakan berkontribusi pada perkembangan positif dan adil dalam

dunia olahraga.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Validitas memastikan bahwa apa yang diukur atau dinilai adalah

sesuatu yang relevan dan akurat, reliabilitas memastikan bahwa hasil yang

diperoleh dapat diandalkan dan konsisten, dan objektivitas memastikan bahwa

pengambilan keputusan dan penilaian dilakukan secara adil dan netral. Ketiga

konsep ini bekerja bersama-sama untuk meningkatkan kualitas penilaian,

evaluasi, dan keputusan dalam dunia olahraga. Adapun

1. Validitas dalam Olahraga

Validitas mengacu pada sejauh mana alat pengukuran atau metode

evaluasi dapat mengukur dengan akurat apa yang ingin diukur dalam

olahraga. Dalam olahraga, validitas penting untuk memastikan bahwa tes

atau evaluasi mencerminkan kinerja, kemampuan, atau konsep yang benar-

benar relevan dalam konteks olahraga. Validitas membantu memastikan

bahwa hasil pengukuran atau evaluasi memiliki arti yang substansial dan

relevan dalam pengambilan keputusan.

2. Reliabilitas dalam Olahraga

Reliabilitas merujuk pada konsistensi dan keandalan hasil

pengukuran atau evaluasi dalam situasi yang berbeda atau dengan subjek

yang sama. Dalam olahraga, reliabilitas penting untuk memastikan bahwa

hasil pengukuran kinerja atlet dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk

pemantauan perkembangan, seleksi atlet, dan pengembangan program

19
20

latihan. Reliabilitas membantu menghindari hasil yang tidak konsisten

atau tidak stabil dalam olahraga.

3. Objektivitas dalam Olahraga

Objektivitas mengacu pada tingkat ketidakberpihakan, keadilan,

dan keterlepasan dari pengaruh subjektif dalam pengambilan keputusan,

penilaian, atau pengukuran dalam olahraga. Dalam dunia olahraga,

objektivitas penting untuk menjaga integritas kompetisi, penilaian kinerja

atlet, dan pengambilan keputusan yang adil. Objektivitas membantu

meminimalkan bias dan memastikan bahwa hasil yang diperoleh dapat

diterima secara luas.

20
DAFTAR PUSTAKA

Aguss, R. M. (2020). Pengembangan Model Permainan Sepatu Batok untuk

PembelajaranSepak Bola Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

SiswaSekolah Dasar. SPORT-Mu: Jurnal Pendidikan Olahraga, 1(01), 43-

53.

Azwar, Saifuddin. (2014). Reliabiltas dan Validitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Danang Suyanto (2012) Analisis Validitas dan Asumsi Klasik. Yogyakarta: PT

Grava Media

Endang, Sepdanius dkk, (2019) Tes Pengukuran Olahraga, Jakarta, PT Raja

Grafindo

Fenanlampir, A., & Faruq, M. M. (2015). Tes dan pengukuran dalam olahraga.

Penerbit Andi.

Firdaus, M. (2018). Uji Validitas Dan Reliabilitas Creative Speed Test Pada

Cabang Olahraga Sepak Bola (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan

Indonesia).

Janna, N. M., & Herianto, H. (2021). Konsep Uji Validitas dan Reliabilitas

dengan menggunakan SPSS.

Narlan, A., & Juniar, D. T. (2020). Pengukuran Dan Evaluasi Olahraga (Prosedur

Pelaksanaan Tes Dan Pengukuran Dalam Olahraga Pendidikan Dan

Prestasi). Deepublish.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

21
22

Suntoda, A. (2009). Tes pengukuran dan evaluasi dalam cabang

olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Sugiono, S., Noerdjanah, N., & Wahyu, A. (2020). Uji validitas dan reliabilitas

alat ukur SG posture evaluation. Jurnal Keterapian Fisik, 5(1), 55-61.

Siregar, Y. E., Mardela, R., Aziz, I., Irawan, R., & Arifan, I. (2022). Uji Validitas

Dan Reliabilitas Instrumen Tes Kekuatan Push-Up Berbasis Digital.

Gladiator, 2(5), 198-206.

Sepdanius, E., Fajri, H. P., & Gemaini, A. (2019). Validitas dan Reliabilitas

Instrumen Tes Kemampuan Footwork Berbasis Andorid pada Olahraga

Bulutangkis. Jurnal Sporta Saintika, 3(2), 490-50

Susilawati, D. (2018). Tes dan pengukuran. Universitas Pendidikan Indonesia

Sumedang Press.

Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif.

Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).

Zefiter, I., & Irawan, R. (2018). Modifikasi Instrumen Hexagonal Drill Test untuk

Kelincahan (Studi Uji Validitas dan Reliabilitas). Jurnal Patriot, 306-31

22

Anda mungkin juga menyukai