Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Metodologi Olahraga

Kajian Teori, Langkah-langkah Kajian Teori dan Ciri-ciri Kajian Teori

OLEH :

Putri Ayu 22199035


Randy Firman Illahi 22199036
Muhammad Al Zaki 22199030
Niningnawati Jasman 22199032

DODEN PENGAMPU:

Prof. Dr. H. Eri Barlian, M.S.

Dr. Syahrastani, M.Kes., AIFO.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat tiada tara
kepada kami. Kerena berkat nikmat yang telah diberikan-Nya kami dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas mata kuliah metodologi olahraga yang telah ditugaskan oleh dosen
pengampu mata kuliah tersebut, yaitu Bapak Prof. Dr. H. Eri Barlian, M.S. dan Bapak Dr.
Syahrastani, M.Kes., AIFO. Makalah ini membahas tentang Kajian Teori, Langkah-langkah
Kajian Teori dan Ciri-ciri Kajian Teori.

Segala kesempurnaan hanyalah milik Allah dan kekurangan berasal dari kami sendiri,
maka penyusunan mohon maaf jika banyak kekurangan mengenai isi dari makalah ini. Kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi makalah yang baik nantinya. Semoga makalah
yang sederhana ini bisa membantu pembaca menambah wawasan serta pengetahuan. aamiin

Padang, September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan


Salah satu tahapan proses penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah
menyusun kajian teori. Proses menyusun kajian teori merupakan proses yang sangat menentukan
langkah penelitian berikutnya. Maka dari itu seorang peneliti harus memiliki perhatian yang
tinggi terhadap masalah kajian teori.
Banyak peneliti yang terhenti proses penelitiannya hanya karena tidak memahami cara
mendapatkan teori yang relevan dengan topik penelitiannya, atau peneliti tidak memiliki
referensi yang cukup memadai untuk melengkapi tahapan kajian teorinya, sehingga dasar pijakan
dalam penelitianya rapuh.
Proses pemilihan teori yang relevan dengan topik penelitian merupakan proses yang
memerlukan kecapakan dan strategi tertentu. Seorang peneliti akan mudah menyusun kajian teori
manakala ia paham betul topik masalah yang hendak ditelitinya, kemudia ia memiliki
kemampuan untuk menemukan referensi yang dibutuhkanya.
Proses kajian teori dilakukan sejak peneliti memikirkan masalah yang akan ditelitinya,
bersamaan dengan pencarian dan penemuan masalah itulah para peneliti mencari dan
menemukan referensi yang relevan dengan topik kajiannya, disamping itu kajian teori
merupakan bagian dari proposal penelitian, yang merupakan langkah awal dari proses penelitian.
Untuk membuat proposal penelitian yang berkualitas selain kemampuan menemukan masalah
yang urgent dan pemilihan metode penelitian yang relevan, bagian yang tidak kalah pentingnya
adalah kajian teori/landasan teori, ataupun sering disebut dengan istilah studi pustaka.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang di maksud dengan kajian teori?
b. Apa yang di maksud dengan langkah-langkah kajian teori?
c. Apa yang di maksud dengan ciri-ciri kajian teori?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk memahami apa itu kajian teori.
b. Untuk memahami apa itu langkah-langkah kajian teori.
c. Untuk memahami cicri-ciri kajian teori.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teori
Kajian teori atau landasan teori adalah serangkaian definisi, konsep, dan juga
perspektif tentang sebuah hal yang tersusun secara rapi. Kajian teori merupakan salah satu hal
penting di dalam sebuah penelitian. Sebab, hal tersebut menjadi sebuah landasan atau dasar dari
sebuah penelitian. Kajian teori yang berkualitas juga akan menentukan kualitas dari sebuah
penelitian yang dibuat. Walaupun peraturan setiap perguruan tinggi itu berbeda-beda, tapi
setidaknya kajian teori bisa menjadi komposisi yang mendominasi nomor dua setelah hasil
penelitian itu sendiri.
Kajian teori seharusnya mengadopsi minimal satu teori yang mendasar yang memang
berkaitan dengan topik penelitian. Sebuah kajian teori harus menggunakan teori yang masih
relevan untuk mendefinisikan variabel yang ditemukan di dalam sebuah penelitian. Selain hal
tersebut, kajian teori juga seharusnya dapat menjawab hipotesis dan juga memberikan jawaban
sementara yang sudah disusun. Ada beberapa kajian teoti menurut para ahli.
Menurut Labovitz dan Hagedorn, Mereka berpendapat bahwa kajian teori merupakan
sebuah ide yang bersifat teoritis guna menentukan alasan mengapa variabel dalam sebuah
penelitian bisa saling berhubungan dengan pernyataan.
Menurut Emory Cooper Sedangkan Cooper berpendapat bahwa kajian teori adalah
sekumpulan konsep, variabel, proposisi, dan konsep lain yang secara sistematis berhubungan dan
juga sudah ditarik kesamaannya untuk bisa menjelaskan dan membaca sebuah fakta.
Menurut Kneller mengungkapkan bahwa teori mempunyai dwimakna. Menurutnya,
teori itu memiliki sifat yang empiris. Itu artinya, teori juga merupakan sebuah hasil dari hipotesis
yang sudah diuji menggunakan eksperimen dan juga observasi.
Menurut Gardner Lindzey lebih menganggap bahwa teori adalah hipotesis, masih
dalam bentuk spekulasi, belum terbukti, dan belum pasti kebenaran faktanya.
Menurut Manning berpendapat bahwa teori merupakan sekumpulan pendapat atau
asumsi yang memiliki sifat logis. Teori juga bisa menghasilkan dugaan yang bisa disandingkan
dengan konsep yang telah diamati.
a. Cara Menyusun Kajian Teori
Menurut akukan dalam Priyono (2008) dan Priyono (2014) mengungkapkan bahwa ada
beberapa cara yang harus dilm membuat kajian teori. Dibawah ini adalah penjelasan
lengkapnya.
1) Menentukan Variabel Penelitian
Dalam sebuah penelitian kualitatif, sebaiknya variabel adalah hal pertama yang
harus dikumpulkan. Variabel yang sudah terkumpul bisa dikategorikan.
Kemudian dari kategori tersebut bisa ditentukan jenis metode yang akan
digunakan untuk analisis. Variabel yang baik adalah variabel yang masih relevan
dengan penelitian, bisa diukur, dan bisa diamati.
2) Mengambil Sumber Referensi
Kemudian langkah selanjutnya yaitu mengambil referensi yang berasal dari
berbagai jenis sumber. Misalnya mengambil referensi dari buku, publikasi ilmiah,
laporan penelitian, jurnal penelitian, artikel ilmiah, dan juga glosarium. Semua
sumber referensi tersebut dapat dijadikan sumber referensi yang paling utama.
Sumber referensi memiliki peran yang sangat penting dibandingkan dengan
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
3) Menyortir Referensi Relevan
Jika referensi telah terkumpul, maka langkah selanjutnya yaitu memilih referensi
mana uang akan akan digunakan dan benar-benar relevan dengan topik penelitian.
Untuk referensi yang tidak digunakan sebaiknya langsung disingkirkan dan
simpan semua referensi yang akan digunakan. Selain relevan, referensi yang
digunakan juga harus kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan.
4) Mencari dan Membandingkan Variabel
Dalam sebuah penelitian, variabel adalah komponen utama yang menjadi titik
perhatian. Saat membuat kajian teori, sebaiknya para peneliti membandingkan,
mencari, dan menentukan kedudukan dari berbagai macam variabel yang tersedia.
5) Mengambil dan Membandingkan Variabel
Karena kedudukan variabel sangat penting di dalam sebuah penelitian, maka para
peneliti harus menguji, mengambil, menentukan, dan membandingkan posisi dari
variabel yang digunakan. Penempatan variabel tersebut dapat dilakukan
berdasarkan kronologikal, teori, dan juga dampaknya.
6) Membaca Topik Penelitian
Langkah selanjutnya adalah membaca topik penelitian. Peneliti harus benar-benar
mempunyai topik penelitian yang sesuai dengan variabel.
7) Memaparkan Teori
Setelah itu, peneliti perlu memaparkan teori yang telah dikumpulkan dan harus
menyortirnya sebagai landasan penelitian. Usahakan untuk menggunakan bahasa
sendiri dalam melakukan tahap ini dan disesuaikan dengan isu yang dibahas.
8) Cantumkan sumber dari referensi yang dikutip
Peneliti wajib mencantumkan sumber referensi yang sudah digunakan atau
dikutip. Hal ini bertujuan agar peneliti terhindar dari plagiarisme.

b. Contoh Kajian Teori dalam Penelitian


1. Bencana Alam
Bencana alam merupakan sebuah fenomena yang biasa terjadi di alam, sebab
adanya beberapa penyebab. Salah satu penyebab dari bencana alam berasal dari
kelalaian manusia, serta fenomena alam itu sendiri. Ketika terjadi suatu bencana,
manusia tentunya akan mengalami kerugian, kerusakan habitat bagi makhluk
hidup lainnya, dan juga membawa dampak terhadap ekosistem.
2. Bencana Alam di Darat
Bencana alam di darat adalah sebuah fenomena alam yang bersifat merugikan,
dan terjadi di daratan. Contohnya, yaitu tanah longsor, angin puting beliung,
banjir, dan juga gempa. Tiap-tiap bencana itu dapat merugikan masyarakat, dan
makhluk hidup lainnya dari segi material dari tempat kejadian. Banjir
diakibatkan oleh luapan air dari sungai maupun hujan deras dengan tidak
mempunyai daerah resapan. Sedangkan tanah longsor biasanya terjadi di lereng,
karena tidak sanggupnya tanah untuk menahan kekeringan, atau beban air.
Sementara itu, gempa merupakan sebuah bencana yang terjadi dikarenakan oleh
adanya pergeseran lempengan bumi yang berada di dalam perut bumi. Lalu,
adanya aliran angin yang memiliki kekuatan tinggi dapat berdampak munculnya
puting beliung.
3. Bencana Alam di Lautan
Tak hanya bencana alam di darat saja, terdapat juga bencana alam lautan.
Contohnya, yaitu tsunami, dan juga badai. Peristiwa badai ini bisa kamu rasakan
ketika kamu berada di lautan. Saat kejadian itu, nahkoda kapal harus mampu
untuk mengendalikan kapal atau perahu supaya dapat selamat.

c. Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka


Teori yaitu sesuatu yang menggambarkan variabel bebas dan variabel terikat yang
menjadi landasan teori dalam penelitian. Landasan teori adalah teori-teori relevan yang
digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti sebagai jawaban sebentara
terhadap rumusan masalah
Landasan teori ini jugaberfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang latar
belakang penelitian dansebagai landasan pembahasan hasil penelitian.Ada perbedaan mendasar
tentang peranan landasan teori, antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif peneliti berangkat dari teori menunju data,dan berakhir pada penerimaan atau
penolakan terhadap teori yang digunakan.Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti
berangkat dari data dan menggunakanteori sebagai penjelas, serta berakhir pada kontruksi teori
baru yang ditemukannyaoleh peneliti setelah menganalisis dan menyimpulkan data.
Kerangka teori/tinjauan pustaka merupakan suatu literatur  yang dijadikan sebagai
referensi atau landasan teoritis dalam penelitian yang terdapat ringkasan dan teori yang
ditemukan dari sumber bacaan (literatur) dan ada kaitannya tema yang akan diangkat dalam
penelitian. Dapat dilihat bahwa tinjauan pustaka memiliki tujuan: menentukan dan membatasi
permasalahan penelitian, meletakkan penelitian pada perspektif sejarah dan asosiasoinal,
menghindari replikasi yang tidak disengaja dan tidak perlu dan menghubungkan penemuan
dengan pengatahuan yang ada dan usulan untuk penelitian lebih lanjut.
Membuat tinjauan pustaka yang baik tidak lah mudah dan memerlukan keterampilan
dan usaha dari kita. Perlu diketahui bahwa tinjauan pustaka bukan hanya sekedar daftar hasil
penelitian sebelumnya yang sudah diterbitkan. Lebih dari pada itu, kita harus melakukan evaluasi
dan sintesis sehingga sebuah tinjauan pustaka yang kita hasilkan memiliki nilai akademik yang
tinggi.
Perlu dilakukan tinjauan pustaka lebih dahulu agar kemudian penelitian dapat
menyusun pertanyaan penelitian atau hipotesis. Dalam Tinjauan pustaka (berisi variabel terikat,
variabel bebas, dan hubungan keduany, berisi dengan permasalahan yang akan diteliti).
Tinjauan/Telaah pustaka diperlukan untuk memberi-kan pemantapan dan penegasantentang ciri
khas penelitian yang hendak dikerjakan. Ciri khas penelitian ini akantampak dengan
menunjukkan bahawa buku-buku, buletin, skripsi yang ditelaah belumatau tidak menjawab
persoalan yang diajukan oleh peneliti.

B. Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori


Dalam menyusun langkah-langkah kajian teori, Meredith, Joyce dan Walter membaginya
menjadi beberapa langkah, diantaranya :
1. Search prelimenary sources. Mencari sumber pendahuluan.
Pada tahap ini peneliti perlu mengidentifikasi buku-buku, artikel, laporan penelitian dan
publikasi lainnya yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
2. Use seconday source. Menggunakan sumber tambahan.
Yang dimaksud dengan sumber tambahan yakni sebuah dokumen yang ditulis oleh
seseorang yang tidak secara nyata melakukan penelitian, mengembangkan teori atau
mengutarakan pendapatnya bahwa mereka telah mensistesis menjadi sebuah tinjuan
pustaka.
3. Read primary source. Membaca sumber utama.
Pada tahap ini peneliti yang hendak mengutif hasil dari temuan peneliti lain, maka
seharusnya dilakukan dengan cara langsung mengutif dari penelitinya bukan mengutif
dari pengutif pertama.
4. Synthesize the literature. Mensintesis bahan bacaan.
Seorang peneliti haru pandai memilih dan memilah bahan yang akan dikutifnya dalam
kajian teorinya. Artinya tidak semua sumber yang dibaca lantas dimasukan kedalam
bahan kajian pustakanya.
Lebih jauh Meredtih, Joyce dan Walter (2003) menyatakan bahwa keempat langkah
diatas tidak harus selalu dipaksanakan berurutan, melainkan dalam beberapa kondisi boleh
diacak, karena pada dasarnya ketika peneliti sudah masuk ke tahap ke tiga, namun dipandang ada
yang kurang, maka ia boleh dan sangat mungkin untuk kembali ke tahap pertama.
Sugiyono (2014) mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah untuk dapat
melakukan kajian teori adalah sebagai berikut :

MENCARI SUMBER LIHAT REFERENSINYA


TETAPKAN VARIABEL (BUKU,JURNAL,KAMUS, DAN PILIH YANG
YG DI TELITI LAPORAN PENELITIAN) TERKAIT DENGAN
TOPIC YANG DITULIS

CARI DAN
DESKRIPSIKAN
BACA SELURUH ISI BANDINGKAN TEORI
TEORI DENGAN
TOPIC YANG SESUAI VARIABEL DARI
BAHASA SENDIRI
DENGAN VARIABEL BERBAGAI SUMBER
BACAAN

JANGAN LUPA CAMTUMKAN


SUMBER YANG DI KUTIP

1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya


2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan
penelitian, (Skripsi, Thesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan
dengan setiap variabel yang diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang
akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul
penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber
data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan).
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan
antara satu sumber dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan
analisa, renungkan, dna buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap
sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber sumber ke dalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.
7. Sumber-sumber bacaan yang dikutif atau digunakan sebagai landasan untuk
mendeskripsikan teori harus dicantumkan.

C. Ciri-ciri Kajian Teori


Tidak semua teori dapat digunakan begitu saja dalam suatu penelitian. Selain harus
berhubungan dengan penelitian yang kita lakukan, teori yang kita pilih harus baik. Teori
yang baik itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Harus menerangkan fakta hasil pengamatan yang ada hubungannya dengan suatu
masalah. Teori harus mampu menerangkan "mengapa"-nya gejala yang sedang
diselidiki.
2. Teori harus konsisten dengan fakta yang diamati dan dengan kerangka pengetahuan
yang sudah lebih dulu ada. Kita mencari teori yang dapat memberikan cara yang
paling mungkin atau paling efisien guna menerangkan fakta-fakta yang berhasil
dikumpulkan.
3. Teori harus memberikan cara pembuktian kebenaran, maksudnya harus
memungkinkan dibuatnya deduksi dalam bentuk hipotesis yang menyatakan akibat
yang diharapkan dapat diamati jika teori tersebut benar.
4. Teori harus merangsang penemuan baru dan menunjukkan bidang-bidang baru yang
perlu diselidiki.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kajian teori merupakan salah satu hal penting di dalam sebuah penelitian. Sebab, hal tersebut
menjadi sebuah landasan atau dasar dari sebuah penelitian. Kajian teori yang berkualitas juga akan
menentukan kualitas dari sebuah penelitian yang dibuat. Walaupun peraturan setiap perguruan tinggi itu
berbeda-beda, tapi setidaknya kajian teori bisa menjadi komposisi yang mendominasi nomor dua setelah
hasil penelitian itu sendiri.

Tahapan dalam menyusun teori penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya
menentukan variabel yang akan diteliti, mencari definisi dari seluruh variabel yang  ditentukan, lakukan analisa
secara mendalam terhadap semua variabel tersebut, komparasikan antara satu teori dengan teori lain
yang relevan, lalu buatlah pernyataan menggunakan bahasa sendiri dengan tetap menyertakan semua

sumber yang dirujuk. Setelah itu memasukan semua rujukan pada daftar pustaka hasil penelitian

sebagai bagian dari tanggungjawab etis dunia ilmiah.

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak kesalahan, oleh karena itu kami mohon
maaf. Kami mengharap kritikan dan saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan penulis sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Bandung: Alfabeta. https://penerbitbukudeepublish.com/kajian-teori/

https://www.gramedia.com/literasi/kajian-teori/

https://www.perpusku.com/2016/06/landasan-teori-penelitian.html

MLA Papanastasio, Evang, et al. “Examination of the neural basis of psychoticlike experience in
adolescence during reward processing. “JAMA psychiatry 75.10 (2018):1043-1051

Pedoman Tesis & Disertasi. (2013, Februari). Program Pasca Sariajana Uiversitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).


Sulistyo-Basuki. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.

Anda mungkin juga menyukai