Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Statistika Inferensial
Analisis Validitas Dan Reliabilitas Data
DOSEN PENGAMPU : BU YUANITA

Kelompok 2 :
1. Olivvia Antoni (2014010046)
2. Putri Dwijayanti (2014010049)
3. Firdanta Rizki Pratama (2014010067)
4. A.Achsin Ratupritaka (2014010064)

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya,
sehingga kami selaku kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Analisis
Validitas Dan Reliabilitas Data”. Meskipun dalam penyusunan makalah ini kami banyak
menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak
makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan sumbang saran dan kritik
dari semua pihak yang membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas
dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Kediri, 23 Maret 2022

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Pengertian Validitas..........................................................................................................6
Pengertian Reabilitas Data.................................................................................................7
C. Jenis-Jenis Validitas dan Reliabilitas................................................................................8
D. Menentukan Validitas dan Kegunaan Validitas..............................................................10
E. Syarat Reliabilitas............................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A. Kesimpulan......................................................................................................................13
B. Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran bertumpu pada interaksi antara guru dengan siswa. Sasaran
pembelajaran diorientasikan pada pengembangan kompetensi. Pembelajaran diarahkan pada
keaktifan siswa dengan berbasis kompetensi (student centered active learning). Siswa
ditempatkan sebagai subyek pembelajaran. Siswa tidak sekadar menerima transfer ilmu dari
guru, tetapi siswa juga diharapkan mampu memperoleh ilmu dengan usaha mandiri secara
kreatif dan inovatif. Siswa memegang kendali atas keberhasilan belajarnya dengan bantuan
fasilitator (guru). Meskipun subyek pembelajaran berada pada pihak siswa, guru juga
mempunyai peran penting. Interaksi belajar-mengajar diprioritaskan pada profesionalisme
guru dan prestasi belajar siswa dengan menitikberatkan kebermutuan sumber ajar. Proses
transfer ilmu tersebut membutuhkan kesatuan komponenkomponen pembelajaran dalam
bersinergi membentuk kompleksitas ranah, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik
sebagai pondasi pembentukan pengetahuan siswa. Keterkaitan antarkomponen pembelajaran
dijalankan selaras dengan konteks pembelajaran dan berpedoman pada tujuan yang akan
dicapai. Tujuan pembelajaran yang telah dirancang, sesuai dengan silabus, menjadi tolok
ukur keberhasilan belajar siswa. Konteks tersebut menandakan bahwa guru ikut bertanggung
jawab atas keberhasilan kegiatan pembelajaran. Guru melakukan pengelolaan komponen-
komponen pembelajaran, meliputi: merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan
merefleksi KBM yang telah berjalan. Di akhir pembelajaran, guru diharapkan mampu
menyusun alat tes yang dapat dipertanggungjawabkan. Seperti yang diungkapkan oleh
Tuckman (dalam Nurgiyantoro, 2010:150) bahwa alat tes mesti dapat
dipertanggungjawabkan dari segi kelayakan (appropriateness), validitas, reliabilitas,
ketertafsiran (interpretability), dan kebergunaan (usability). Jadi, tujuan utama kegiatan
penilaian digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi dasar yang dikuasai siswa
setelah mengikuti serangkaian pembelajaran. Kriteria tinggi untuk pemerolehan nilai di atas
rata-rata pencapaian dapat dikatakan soal yang diujikan sudah memenuhi kriteria soal yang
baik. Soal yang baik harus memenuhi standar kualifikasi yang telah ditetapkan, yakni bersifat
valid dan reliabel.
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi
sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran

4
yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini
memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti tidak
mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain.Data yang
kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa, kurang sesuai dengan
yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan kelaziman. Untuk membuat alat
ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para ahli serta pengalaman-pengalaman
yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional variabelnya tidak kita temukan dalam
teori. Alat ukur atau instrumen yang akan disusun itu tentu saja harus memiliki validitas ,
agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan disebut dengan validitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan validitas?
2. Apa pengertian dari reliabilitas?
3. Apa saja jenis-jenis validitas dan reliabilitas?
4. Bagaimana menentukan validitas dan apa kegunaan dari validitas?
5. Apa syarat reliabilitas?

C. Tujuan
a. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud validitas
b. Untuk mengetahui pengertian dari reliabilitas
c. Agar dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis validitas dan reliabilitas
d. Mengetahui cara menentukan validitas dan kegunannya
e. Agar dapat mengenal syarat reliabilitas

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid itu mempunyai validitas yang
tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang
valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak
diukur/ diinginkan. Sebuah instrumen dikatan valid apabila bisa mengungkap data
dari variabel yang diteliti. Validitas instrumen terbagi dalam validitas internal,
(validitas konstruk /constract validity dan validitas isi / contect validity) dan validitas
eksternal / empiris. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya
(Azwar 1986). Selain itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa
variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti
(Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006). Sedangkan menurut Sugiharto dan
Sitinjak (2006), validitas berhubungan dengan suatu peubah mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur
penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas adalah uji yang
digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu
mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas
digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu tes dapat dikatakan memiliki
validitas yang tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan
hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut.
Suatu tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya
pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Sisi lain dari
pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid
dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga memiliki kecermatan tinggi.
Arti kecermatan disini adalah dapat mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada
pada atribut yang diukurnya. Dalam pengujian validitas terhadap kuesioner,
dibedakan menjadi 2, yaitu validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur
bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan

6
yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara
mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor
total faktor (total keseluruhan faktor). Validitas item ditunjukkan dengan adanya
korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan
cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Bila kita menggunakan
lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item dengan cara mengkorelasikan
antara skor item dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara
skor item dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor). Dari hasil
perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk
mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak
digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan
digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf
signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan
terhadap skor total.

Pengertian Reabilitas Data


Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah dianggap baik. Instrumen yang baik tidak mungkin bersifat tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban- jawaban tertentu.reliabel artinya
dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya
akan tetap sama ( konsisten). Pengujian reabilitas dapat dilakukan secara eksternal
( staility / test retest, equivalent atau gabungan kedunya ) dan secara inernal ( analisis
konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen. Reliabilitas berasal dari kata
reliability. Pengertian dari reliability (rliabilitas) adalah keajegan pengukuran
(Walizer, 1987). Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian
untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat
pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan.
Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat
stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki

7
reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang
reliabel. Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat
pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran
yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata
lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala
yang sama. Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 28) reliabilitas menunjukkan
sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran
harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama
(tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran
yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip
(reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya
pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu
mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh
mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang
terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan
bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa
diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang
disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx
mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup
memuaskan jika ≥ 0.700.

B. Jenis-Jenis Validitas dan Reliabilitas

Jenis-Jenis Uji Validitas


1. Validitas Internal
Jenis validitas yang pertama adalah validitas internal yang merupakan sebuah
bentuk kesesuaian instrumen. Hal tersebut berasal dari perkembangan
konstruksi yang tersusun dari bentuk hingga tata bahasa penggunaannya.
Validitas jenis internal terdiri dari dua macam, yakni validitas konstruk dan
isi, penjelasannya adalah sebagai berikut:

8
a. Validitas Konstruk
Validitas internal jenis konstruk merupakan validitas yang merujuk
pada asumsi bahwa alat ukur yang digunakan akan mengandung
definisi operasional yang tepat dan berasal dari suatu konsep teoritis
yang dapat diamati dan diukur.
b. Validitas Isi
Validitas isi merupakan suatu instrumen yang memiliki keseimbangan
atau kesesuaian isi dalam proses pengukuran suatu objek yang diukur.
Penentuan suatu alat ukur yang akan digunakan harus memiliki
validitas isi, hal tersebut biasanya dapat didasari dengan penilaian yang
dilakukan oleh ahli dalam bidangnya. Sedangkan, faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi validitas internal ini antara lain adalah
kematangan, peristiwa sewaktu-waktu, ujian, pilihan yang berbeda,
menguapnya sampel penelitian, regresi statistik dan juga pengukuran
yang tidak stabil.
2. Validitas Eksternal
Validitas eksternal biasanya juga disebut dengan validitas empiris, validitas ini
biasanya menggunakan teknik statistik yakni analisis korelasi. Hal tersebut
disebabkan validitas jenis ini bertujuan untuk mencari hubungan antara
poin/skor tes dengan suatu kriteria tertentu. Kriteria tersebutlah yang
digunakan sebagai tolak ukur pada hal-hal di luar tes yang bersangkutan.
Validitas eksternal atau empiris terdiri dari tiga macam, yaitu validitas
prediktif, validitas konkuren, dan validitas sejenis dengan penjelasan sebagai
berikut:
a. Validitas Prediktif
Validitas eksternal jenis prediktif merupakan validitas yang digunakan
untuk mengukur suatu hal dengan kriteria standar, seperti meramalkan
prestasi belajar peserta didik di masa yang akan datang.
b. Validitas Konkuren
Validitas konkuren merupakan salah satu jenis empiris yang digunakan
untuk mengukur hal-hal dengan kriteria standar yang berlainan.
c. Validitas Sejenis
Sedangkan, validitas sejenis merupakan validitas yang digunakan
untuk mengukur hal-hal dengan kriteria standar yang sejenis. Sama
9
halnya dengan validitas internal, validitas jenis empiris juga memiliki
beberapa faktor yang mempengaruhi validitasnya, antara lain latar
penelitian buatan, pengaruh placebo-home thorne, ujian, pilihan yang
bias, kontaminasi serta campur tangan treatment sebelumnya.

Jenis-Jenis Reliabilitas Data


1. Koefisien Stabilitas
Jenis reliabilitas koefisien stabilitas merupakan reliabilitas yang menggunakan
teknik tes dan juga re-tes, yakni memberikan tes kepada kelompok individu.
Tes tersebut akan diadakan secara berulang kepada kelompok tersebut, tetapi
pada waktu yang digunakan berbeda. Untuk mendapatkan hasilnya adalah
dengan mengkorelasikan tes pertama dengan tes kedua, sehingga mendapatkan
hasil yang sesuai dengan koefisien stabilitas.
2. Koefisien Konsistensi Internal
Reliabilitas jenis ini didapat dengan cara mengkorelasikan dua jenis tes yang
berbeda pada suatu kelompok. Namun, skor yang diambil bukanlah skor yang
sama, melainkan skor genap untuk tes pertama dan skor ganjil untuk tes
kedua.
3. Koefisien Ekuivalen
Koefisien ekuivalen merupakan reliabilitas yang mengkorelasikan dua buah
tes yang bersifat paralel pada suatu kelompok dalam waktu yang sama, dengan
menggunakan metode equivalence forms method.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Uji validitas dan reliabilitas merupakan
dua hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Pasalnya, dalam penelitian hasil
yang didapatkan harus valid dan juga reliable. Tak hanya hasilnya saja, proses untuk
mendapatkan hasilnya pun sama.

C. Menentukan Validitas dan Kegunaan Validitas


Cara menentukan validitas dengan cara menggunakan rumus perhitungan
validitas dari sebuah instrument dapat menggunakan rumus korelasi product moment
atau dikenal juga degan korelasi pearson.
Berikut ini adalah rumusnya : : rxy = ∑ (∑ )(∑) {∑ (∑) } {∑ (∑) }
rxy = koefisien korelasi N    = jumlah responden uji coba X    = skor tiap item Y  =
skor seluruh item responden uji coba untuk mengitrepentasikan validitas, maka

10
koefien korelasinya bisa di kategorikan pada criteria sebagai berikut: kreteria validitas
instrument tes nilai “r” interpetrasinya adalah : 0,81-100 (sangat tinggi). 0,61-0,80
(tinggi) . 0,41-0,60 (cukup). 0,00-0,20 ( sangat rendah ).
Setelah diperoleh  harga koefisien tiap-tiap soal kemudian hasilnya dibandingkan
dengan nilai “r” dari tabel signifikansi 5% dan taraf signifikan 1% dan df : N-2,
hitungan tabel maka koefisien validitas butir soal pada taraf signifikan.

Kegunaan Validitas
1. Untuk menghindari pertanyaan yang kurang jelas.
2. Untuk meniadakan kata-kata yang terlalu asing atau kata-kata yang
menimbulkan kecurigaan.
3. Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas.
4. Untuk menambah item yang diperlukan atau meniadakan item yang dianggap
tidak relevan.
5. Untuk mengetahui validitas kuesioner tersebut.
Test-retest Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada
responden. Jadi dalam hal ini instrumenya sama, respondenya sama, dan waktunya
yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama
dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka
instrument tersebut sudah dinyatakan reliable. Pengujian cara ini sering juga disebut
stability.

D. Syarat Reliabilitas
Salah satu syarrat agar hasil ukuran suatu tes dpat dipercaya ialah tes tersebut
harus mempunyai reliabilitas yang memadahi dalam buku:
1. Reabilitas konsistensi tanggapan
Adalah responedn mempersoalkan apakah tanggapan responden terhadap tes
tersebut sudah baik atau konsisten. Dalam hal ini penguji melaksanaak
pengetesan dua kali guna untuk melihat apakah hasil tes yang ke dua itu sama
hasilnya dengan tes yang ke dua. Pengetesan itu bisa berupa objeknya yang
sama atau dau tes yang item-item nya setara. Jika sudah dikethui bahwa hasil
dari pengetesan itu konsisten maka peneliti tidak akan menemukan konsistensi
tanggapan terhadapdua hal yang sangat jelas berbeda . dan ini bukanlah tujuan
atau tugas pemeriksaan reabilitas.

11
Ada tiga mekanisme untu memeriksa reabilitas tanggapan responden terhadap
tes yaitu:
a. Teknik tes –retest.
Adalah pengkonsistensian dua kali dengan menggunkan suatu tes yang
sama dalam waktu yang berbeda.
b. Teknik belah dua
Pengukuran ini dilakukan dua kelompok item yang setara pada saat
yang sama, karena setiap kelompok item merupakan separuh dari
seluruh tes.
c. Bentuk ekivalen
Pengukuran ini dilakukan dua tes yang dibuat setara kemudian
diberikan kepada responden tes dalam waktu yang bersamaan, skor
dari dua kelompok ite tes tersebut dikorelasika untuk mendapatkan
reabilitas tes.

2. Reabilitas  konsistensintensi gabungan item


Raenbilitasini berdasarkan denga kemantapan atau konsistasi anatara item-
item suatu teas. Hal ini bisa diungkapkan dengan pertanaan.apakah terhadap
obyek ukr yang sama.jika bagian obyek ukur yang sama, hasil ukur antara satu
item denga =n item yag lain  itu tidak konsisten maka pengukuranya dengan
itu tidak realilabel dan tidak digunaan untuk mengungkap ciri atau keadaan
yang sesungguhnya Kalau pengukan bagian obyek ukur yang sama antara item
satu dengan item yang lainya saling kontadiksi atau tidaj jonsisten , maka kita
tidak boleh menyalahkan obyek ukur.yang diperslahkan dengan mengatkan tes
tersebut tidak realiabel terhadap obyek ukur yang diukur atau bisa dibilang
bahwa realibilitasnya rendah. Koefien reabilias konsistesni gabungan ite dapat
dihitung dengan menggunakan:
a. Rumus kuder-Richardson yang dikenal dengan nama KR-20dan KR-
21.
b. Rums koefisien alpha.
c. Rumus koefisien reabilitas hoyt, yaitu menggunakan alnalisis arians.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid itu mempunyai validitas yang tinggi dan
sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
dianggap baik. Jenis-jenis validitas di antaranya adalah validitas internal yang
meliputi validitas konstruk, validitas isi dan juga validitas eksternal yang meliputi
validitas prediktif, validitas konkuren , validitas sejenis. Jenis-jenis reliabiltas
diantaranya koefisien stabilitas, koefisien konsistensi internal dan koefisien ekuivalen.

B. Saran
Penulis harap dengan adanya makalah ini, para pembaca khususnya penulis dapat me-
mahami semua pembahasan yang telah diuraikan diatas. Penulis pun mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca guna sempurnanya pembuatan makalah selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahkampus15.blogspot.com/2018/01/makalah-validitas-dan-reabilitas.html

14

Anda mungkin juga menyukai