Anda di halaman 1dari 3

Validitas dan Reliabilitas Data Penelitian Kualitatif

A. Validitas
1. Definisi Validitas
Menurut Creswell (2010) validitas kualitatif merupakan pemeriksaan terhadap akurasi
hasil penelitian dengan menerapkan prosedurprosedur tertentu. Validitas didasarkan pada
kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau
pembaca secara umum. Istilah validitas dalam penelitian kualitatif dapat disebut pula
dengan trustworthiness, authenticity, dan credibility.
2. Standar Validitas
a. Validitas Internal : berkaitan dengan seberapa jauh suat alat ukur/instrument berhasil
mencerminkan obyek yang akan diukur pada suatu penelitian tertentu
b. Validitas Eksternal : berkaitan dengan keberhasilan suatu alat ukur untuk diaplikasikan
pada penelitian yang berbeda
3. Strategi Validitas atau keabsahan data
Menurut Creswell ada 8 strategi validitas mulai dari yang mudah sampai yang sulit.
Namun, strategi yang cocok digunakan untuk peneliti adalah strategi triangulasi. Strategi
triangulasi adalah teknik yang digunakan untuk melakukan pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Mengapa memilih triangulasi? Karena :
a. Strategi mudah terjangkau untuk digunakan oleh peneliti
b. Metode ini lebih mudah dipraktekkan untuk memvalidasi
c. Memungkinkan peneliti untuk memperoleh variasi informasi selengkap-lengkapnya

Terdapat 3 jenis triangulasi, yaitu :

a. Triangulasi Sumber : triangulasi yang dilakukan dengan melakukan pengecekan data


yang diperoleh dari beberapa sumber. Misalnya data diperoleh dari atasan, teman, dan
bawahan.
b. Triangulasi Teknik : triangulasi yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data didapatkan melalui
wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner
c. Triangulasi Waktu : triangulasi yang menilai waktu juga dapat mempengaruhi
kredibilitas data. Artinya untuk menguji kredibilitas data ini dilakukan dengan
wawancara, observasi, atau teknik lain di waktu dan situasi yang berbeda dari
sebelumnya. Misalnya dara diambil pada saat siang, sore, dan pagi
4. Pengujian Validitas
a. Uji kredibilitas : sebutan untuk uji validitas dalam penelitian kualitatif. Suatu data
dianggap memiliki kredibilitas atau tingkat kepercayaan yang tinggi apabila terdapat
kesesuaian antara fakta dilapangan yang dilihat dari pandangan atau paradigm
informan, narasumber, ataupun partisipan dalam penelitian.
b. Uji transferability : sebutan untuk uji validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Kriteria transferability merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif
dapat digeneralisasikan atau ditransfer kepada konteks atau seting yang lain.
Transferability adalah istilah yang dalam penelitian kuantitatif biasa dikenal dengan
konsep generalisasi data.
B. Reliabilitas Data
1. Definisi Reliabilitas
Reliabilitas adalah kehandalan/ketepatan sebuah alat ukur/instrument dalam mengukur
sebuah objek. Dengan kata lain, reliabilitas adalah konsistensi sebuah alat ukur dalam
mengukur fenomena yang sama. Data pada penelitian kualitatif dianggap reliabel
apabila peneliti berada di lapangan kondisi sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Tingkat reliablitas pada pendekatan kualitatif bersifat individu atau tidak sama antara
peneliti satu dengan peneliti lainnya, karena setiap penelitian mengandalakan peneliti
itu sendiri. Reliabilitas dapat ditempuh dengan memperpanjang proses pengamatan,
proses wawancara sedemikian rupa sampai pada titik jenuh, maksudnya data atau
informasi yang diperoleh akan tetap sama, tidak lagi berubah.
2. Prosedur Reliabilitas
Gibss sebagaimana yang dikutip oleh Creswell (2010) memerinci sejumlah prosedur
reliabilitas sebagai berikut :
a. Mengecek hasil transkrip untuk memastikan tidak adanya kesalahan yang dibuat
selama proses transkripsi.
b. Memastikan tidak ada definisi dan makna yang mengambang mengenai kode-kode
selama proses koding. Hal ini dapat dilakukan dengan terus membandingkan data
dengan kode-kode atau dengan menulis cacatan tentang kode-kode dan definisi-
definisinya.
c. Untuk penelitian yang berbentuk tim, mendiskusikan kode-kode bersama partner
satu tim dalam pertemuan rutin sharing analisis.
d. Melakukan cross-check dan membandingkan kode-kode yang dibuat oleh peneliti
lain dengan kode-kode yang telah dibuat sendiri.
3. Pengujian Reliabilitas
a. Uji Dependability : Uji dependability dikenal dengan istilah uji reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan
dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit ini
dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing aktivitas penelitian
misalnya dengan melakukan review keseluruhan hasil penelitian. Pengujian
dependabilitas dipihak lain menekankan perlunya peneliti untuk memperhitungkan
konteks yang berubah-ubah dalam penelitian yang dilakukan. Jadi peneliti
bertanggung jawab atas perubahan-perubahan yang terjadi yang mana dapat
berpengaruh dalam penelitiannya.
b. Uji Confirmability : Dalam penelitian kualitatif, standar konfirmabilitas ini lebih
terfokus pada pemeriksaan kualitas dan kepastian hasil penelitian, apa yang benar
berasal dari pengumpulan data dilapangan. Selain itu kriteria konfirmability juga
merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian dapat dikonfirmasikan oleh
orang lain. Konfirmabilitas penelitian kualitatif cenderung berasumsi bahwa setiap
peneliti membawa perspektit yang unik kedalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai