Anda di halaman 1dari 6

Proses Uji Keabsahan Data

Marketing Communication Management

Blended Learning Program Batch 17

Written to Fulfil the 10th Weekly Discussion

of

Seminar and Publication

Presented by:

Mhd Zikri Affandi Nasution

22072170018

JAKARTA

2023

1
ANTI PLAGIARISM STATEMENT

I certify that the attached assignment is my own work and that any material obtained
from other sources has been acknowledged following the latest version of APA style.
I declare that I know what plagiarism is and I confirm I have not plagiarized any part
of this assignment.

I grant permission to the London School of Public Relations to make copies of


assignments for assessment, review and/or record keeping purposes. I note that the
London School of Public Relations reserves the right to check my assignment for
plagiarism anytime even on mid and/or the final exam. I am ready to bear any
consequences including a fail grade in the subject, ineligibility to proceed to thesis
defense, and/or graduate in the given year without any complaint or dispute.

Name Mhd Zikri Affandi Nasution

Signed.................................

Date December 2nd, 2023

2
Uji Keabsahan Data dalam Pendekatan Kuantitatif

Dalam pendekatan kuantitatif, uji keabsahan data bertujuan untuk

memastikan bahwa instrumen pengukuran yang digunakan dapat mengukur

konstruk yang diinginkan dengan akurat. Terdapat beberapa prosedur yang dapat

dilakukan untuk uji keabsahan data dalam pendekatan kuantitatif.

1. Validitas Isi (Content Validity): Validitas isi melibatkan penilaian sejauh mana

instrumen pengukuran mencakup semua aspek yang relevan dari konstruk

yang hendak diukur. Prosedur yang dapat dilakukan meliputi:

o Melakukan review literatur dan studi sebelumnya untuk memastikan

bahwa instrumen mencakup semua aspek yang relevan.

o Melibatkan ahli dalam bidang terkait untuk mengevaluasi instrumen

dan memberikan masukan tentang kecocokan instrumen dengan

konstruk yang diukur.

2. Validitas Konstruk (Construct Validity): Validitas konstruk berkaitan dengan

sejauh mana instrumen pengukuran dapat mengukur konstruk yang dimaksud

dengan akurat. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk

menguji validitas konstruk, antara lain:

o Analisis Faktor Eksploratori (Exploratory Factor Analysis): Metode ini

digunakan untuk mengidentifikasi struktur faktor yang mendasari

instrumen pengukuran. Dengan melakukan analisis faktor eksploratori,

peneliti dapat memeriksa sejauh mana item-item dalam instrumen

berhubungan dengan faktor-faktor yang diharapkan.

o Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis): Metode ini

digunakan untuk menguji kecocokan model faktor yang diajukan

3
dengan data yang dikumpulkan. Dalam analisis faktor konfirmatori,

peneliti menguji hipotesis tentang struktur faktor instrumen pengukuran

dan menguji sejauh mana data yang dikumpulkan mendukung model

yang diajukan.

3. Validitas Kriteria (Criterion Validity): Validitas kriteria berkaitan dengan sejauh

mana instrumen pengukuran berkorelasi dengan variabel prediktor yang

relevan atau memiliki hubungan dengan konstruk yang diukur. Prosedur yang

dapat dilakukan meliputi:

o Mengkorelasikan hasil instrumen dengan variabel prediktor yang

relevan untuk menguji sejauh mana instrumen tersebut berkorelasi

dengan konstruk yang diukur.

o Membandingkan hasil instrumen dengan kriteria eksternal yang sudah

ada untuk memvalidasi instrumen.

Uji Keabsahan Data dalam Pendekatan Kualitatif

Dalam pendekatan kualitatif, uji keabsahan data bertujuan untuk memastikan

keandalan dan keabsahan temuan yang diperoleh melalui analisis data. Terdapat

beberapa prosedur yang dapat dilakukan untuk uji keabsahan data dalam

pendekatan kualitatif.

1. Triangulasi: Triangulasi melibatkan penggunaan berbagai sumber data,

metode, atau teori untuk memvalidasi temuan penelitian. Beberapa jenis

triangulasi yang dapat dilakukan meliputi:

o Triangulasi Sumber: Membandingkan temuan dari berbagai sumber

data yang berbeda untuk memastikan konsistensi temuan.

4
o Triangulasi Metode: Menggunakan lebih dari satu metode

pengumpulan data atau analisis data untuk memverifikasi temuan dan

memastikan keabsahan hasil.

o Triangulasi Teori: Menggunakan lebih dari satu teori atau kerangka

pemikiran untuk memeriksa temuan dan membuat kesimpulan yang

lebih kuat.

2. Member Checking: Member checking melibatkan kembali ke peserta

penelitian untuk memvalidasi temuan yang telah diperoleh. Peneliti dapat

melakukan presentasi temuan kepada peserta penelitian dan meminta umpan

balik atau konfirmasi terkait dengan analisis dan interpretasi yang telah

dilakukan.

3. Peer Debriefing: Peer debriefing melibatkan diskusi dengan rekan sejawat

atau ahli lain dalam bidang penelitian untuk memvalidasi temuan dan

interpretasi. Diskusi dengan orang lain yang memiliki latar belakang dan

pemahaman yang relevan dapat memberikan wawasan baru dan membantu

memastikan keabsahan temuan.

4. Analisis Kritis: Analisis kritis melibatkan refleksi dan evaluasi yang kritis

terhadap temuan dan interpretasi yang telah dibuat. Peneliti harus secara

kritis mempertanyakan asumsi, kecenderungan, dan batasan yang mungkin

mempengaruhi temuan penelitian.

5. Keakuratan Transkripsi: Dalam penelitian kualitatif yang melibatkan

wawancara atau observasi, keakuratan transkripsi sangat penting. Peneliti

harus memastikan bahwa transkripsi dilakukan dengan akurat dan menjaga

integritas data yang diperoleh dari partisipan penelitian.

5
Kesimpulan

Dalam pendekatan kuantitatif, uji keabsahan data dilakukan melalui validitas

isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria. Validitas isi memastikan instrumen

mencakup semua aspek yang relevan, validitas konstruk menguji sejauh mana

instrumen mengukur konstruk yang dimaksud, dan validitas kriteria menguji

hubungan instrumen dengan variabel prediktor yang relevan.

Sementara itu, dalam pendekatan kualitatif, uji keabsahan data dilakukan melalui

triangulasi, member checking, peer debriefing, analisis kritis, dan keakuratan

transkripsi. Triangulasi menggunakan berbagai sumber data, metode, atau teori

untuk memvalidasi temuan. Member checking melibatkan kembali ke peserta

penelitian untuk memvalidasi temuan. Peer debriefing melibatkan diskusi dengan

rekan sejawat atau ahli lain dalam bidang penelitian. Analisis kritis mempertanyakan

asumsi, kecenderungan, dan batasan yang mungkin mempengaruhi temuan.

Keakuratan transkripsi penting dalam menjaga integritas data.

Dengan melakukan uji keabsahan data baik dalam pendekatan kuantitatif maupun

kualitatif, peneliti dapat memastikan bahwa temuan yang diperoleh dapat

diandalkan, valid, dan akurat. Hal ini akan meningkatkan kredibilitas penelitian dan

memastikan interpretasi yang benar terhadap temuan yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai