Disusun Oleh :
Kelompok 3
Muhammad Oktariq
Risky K. Igo
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Muhammad Oktariq
Risky K. Igo
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika Keperawatan adalah Etika (Yunani kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari
kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Praktek
keperawatan.
perawat terhadap petugas, perawat terhadap sesama anggota tim kesehatan, perawat
terhadap profesi dan perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air. Pada
dilaksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian Etika
Kata “etika” dalam bahasa yunani adalah “ethos” (tunggal), yang berarti
kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adab, akhlak, watak, perasaan, sikap dan
cara berfikir serta “taetha” (jamak), yang berarti adab kebiasaan. Dalam bahasa
inggris, “ethics”, berarti ukuran tingkah laku atau perilaku manusia yang baik,
tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai dengan moral pada
umumnya. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
Etik merupakan perilaku dan sikap yang menuntun perawat dalam bertindak
sebagai anggota profesi. Etika keperawatan sebagai tuntutan bagi profesi bersumber
berkewajiban membantu yang sakit untuk mencapai keadaan sehat, membantu yang
menghadapi kematian untuk hidup seoptimal mungkin sampai menjelang ajal (Yetti,
2014).
Etika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang adat istiadat,
kebiasaan yang baik dan buruk secara moral serta motif atau dorongan yang
perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip benar atau salah, prinsip moralitas
masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan terhadap para pasien yang tidak
terlebih dahulu menjelaskan tujuan dari tindakan yang akan dilakukannya serta
perawat harus menanyakan apakah pasien bersedia untuk dilakukan tindakan tersebut
atau tidak. Dalam hal ini perawat menunjukkan sikap menghargai otonomi pasien.
Jika pasien menolak tindakan maka perawat tidak bisa memaksakan tindakan
tersebut sejauh pasien paham akan akibat dari penolakan tersebut. (Utami dkk, 2016)
Dengan adanya kode etik, diharapkan para profesional perawat dapat memberikan
jasa sebaik-baiknya kepada pasien. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan
yang tidak profesional. Kode etik keperawatan disusun oleh organisasi profesi, dalam
hal ini di Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (Utami dkk,
2016)
2. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan
tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah
kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk
peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk
mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi untuk orang yang
melanggar hukum.
untuk umum.
badan pemerintahan.
c) Etika tidak seluruhnya tertulis. Hukum tercantum secara terinci dalam kitab
professional (Fry,1991 dalam buku Suhaemi, 2010). Teori etik digunakan dalam
pembuatan keputusan bila terjadi konflik antara prinsip dan aturan. Ahli filsafat moral
telah mengembangkan beberapa teori etik, yang secara garis besar dapat
1. Teleologi
Teleologi (berasal dari bahasa Yunani, darin kata telos, berarti akhir). Istilah
dengan ungkapan the end justifies the means atau makna dari suatu tindakan
ditentukan oleh hasil akhir yang terjadi. Teori ini menekankan pada pencapaian
hasil akhir yang terjadi. Pencapaian hasil akhir dengan kebaikan yang maksimal
dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia (Kellly, 1987 dalam buku
Suhaemi, 2010).
manfaat atau niiali suatu tindakan bergantung pada sejauh mana tindakan tersebut
sekecil-kecilnya pada individu. Contoh penerapan teori ini; bayi yang lahir cacat
2. Deontologi
Deontologi (berasal dari bahasa Yunani, Deon, berarti tugas) berprinsip pada
aksi atau tindakan. Menurut Kant, benar atau salah bukan ditentukan oleh hasil
akhir atau konsekuensi dari suatu tindakan, melainkan oleh nilai moralnya. Dalam
moral yang dapat memberikan penentu apakah tindakan tersebut secara moral
benar atau salah. Kant berpendapat bahwa prinsip moral atau yang terkait dengan
Contoh penerapan deontologi adalah seorang perawat yang yakin bahwa klien
harus diberi tahu tentang yang sebenarnya terjadi walaupun kenyataan tersebut
sangat menyakitkan. Contoh lain: seorang perawat menolak membantu
(dalam hal ini calon bayi) merupakan tindakan buruk secara moral.
Menurut Nasrullah (2014), prinsip etik keperawatan adalah menghargai hak dan
martabat manusia, tidak akan berubah. Prinsip dasar keperawatan antara lain :
1. Autonomy (otonomi) adalah suatu bentuk respek terhadap seseorang dan sebagai
2. Beneficience (berbuat baik) adalah suatu bentuk wujud kemanusiawian dan juga
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejadian yang disebabkan oeh diri
3. Justice (keadilan) adalah suatu bentuk terapi adil terhadap orang lain yang
menjunjung tinggi prinsip moral, legal dan kemanusiaan, prinsip keadilan juga
diterapkan pada Pancasila. Negara Indonesia pada sila ke 5 yakni keadilan sosial
4. Non maleficience (tidak merugikan) adalah sebuah prinsip yang mempunyai arti
bahwa setiap tindakan yang dilakukan pada seseorang tidak menimbulkan secara
yang ada dibumi ketika mengiyakan suatu rahasia yang diberikan oleh orang lain.
bahwa tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk
menilai orang lain. Prinsip ini juga diartikan sebagai standar pasti yang mana
tindakan seseorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali.
seperti:
dilakukan tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh
Tim perawatan paliatif. Informasi tentang hal ini sebaiknya telah di informasikan
sesuatu untukmemperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini
rumah sakit. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
prosesnnya, yaitu:
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan yang baik antar sesama perawat dan
dengan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, ahli gizi, apoteker, teknologi
laboratorium medik dan lain lain, baik dalam memelihara keserasian suasana
menyeluruh.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika profesi keperawatan adalah filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral
yang mendasari pelaksanaan praktik keperawatan. Etika profesi keperawatan adalah milik
dan dilaksanakan oleh semua anggota profesi keperawatan, yaitu perawat. Secara umum
klien kepada perawat, kepercayaan diantara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat
B. Saran
Sebagai seorang calon perawat, hendaknya dapat memahami konsep dari etika
keperawatan agar dapat mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan
inna.org/index.php/public/information/announce-detail/1
Yeti, K. (2014) Kepedulian pada Akhir Hidup Manusia dalam Perspektif . Carol Gilligan: