Nama Tools
MST (Malnutrition
Kelebihan
-
Mudah
Kekurangan
Kurang akurat
Screening Tools)
Cepat
Efisien
pertanyaannya sederhana
mengalami kesulitan
komunikasi, demensia,
dan gangguan
antropometri
pendengaran
siapapun
NRS-2002
cepat
(Nutrition Risk
mudah
Tidak mendetail
Screening)
Sederhana
Menunjukan keefktifitasan
nutritional support
analisis bersifat
dapat mengidentifikasi
lebih banyak populasi
over nutrition
-
bersifat subjektif
MNA (Mini
viseral)
Data kurang lengkap
Nutritional
Mudah
membutuhkan perhitungan
Assessment)
Cepat
matematika
-
efektif
Strong Kids
(Screening Tools
lebih direkomendasikan
antoropometri
for Risk on
Nutrition Status
and Growth)
berkorelasi dengan
dokter anak
-
Terdapat beberapa
komponen subjektif
pengukuran antropometri)
5
STAMP (Screening
mudah
Mudah
tools for
Murah
assessment of
Cepa
malnutrition in
Bersifat objektif
pediatric)
PNSC (Parent
mudah
Kurang sensitif
Nutrition
Kurang spesifik
ahli
Kurang prediktif
sensitifitas tinggi
Screening
7
Checklist)
SPNRS (Simple
pediatric
nuytritional risk
score)
adanya stunting
tidak cocok untuk pasien
MNA (Malnutrition
Sederhana
Nutrition
Murah
Assessment)
tidak infasif
luas
lansia
Fibrosis
complications)
hanya membutuhkan
sedikit data yaitu BMI,
10
SNAQ (short
bersifat Subjektif
nutritional
Cepat
validitas rendah
assessment
questionare)
11
PYMS (pediatric
yorkhill
malnutrition
score)
BMI
-
rendah
(Nemo, 2014 ; Kondrup et al, 2003 ; Susetyowati, 2014 ; Schlenker dkk, 2003 ;
Herawati dkk, 2014 ; Moeeni, 2012 ; Leistra et al, 2013 ; Mc Donald, 2008 ; Gibson,
2005 ; Bapen, 2011 ; Krauses, 2008 ; ASPEN, 2011)
Tools yang sesuai menurut kategori usia :
Anak-anak : Strong Kids (Screening Tools for Risk on Nutrition Status and
Growth),
karena
lebih
mampu
mendeteksi
jumlah
pasien
yang
4. a
N
O
1
Nama Tools
MST
Sasaran
- Pasien
(Malnutrition
dewasa
Screening
akut
Tools)
- Pasien
Parameter
Kriteria
Reliable
- Intake makanan
penurunan Berat
tidak baik
rawat
Badan
- Jika total skor 2 =
inap
resiko malnutrisi
96% dan
93%
- Perjanjian
2 ahli
gizi,
dan
Kappa =
pasien
0,88
rawat
- Perjanjian
jalan
ahli gizi
termasu
dan
k lansia
asisten,
Kappa =
0,84
- Kasus,
Kappa =
NRS-2002
Pasien
- Penurunan berat
(Nutrition Risk
dewasa
badan (%)
Screening)
akut
1. Menjawab
pertanyaan yang
- Asupan
0,93
Kappa =
0,67
makanan (%)
jawaban Ya maka
- IMT
lanjtu ke step 2.
- BMI
- Keparahan
dilakukan re-
penyakit
screening setiap
minggu
2. Nilai 0-3 untuk
setiap parameter
-
Total skor 3 =
pasien beresiko
dan mulai
dilakukan support
nutrisi
MNA (Mini
Manula /
- Intake makanan
di re-screening
Skor 0-3 untuk setiap
Nutritional
lansia
- Penurunan berat
parameter
Assessment)
(>65 th)
badan
Cukup
tinggi
denga
n
konsist
ensi
0,65
Over
estima
te
malnut
risi
Skor <11 =
- Mobilitas
- Penyakit akut
beresiko
-
- Tekanan
semakin tinggi
psikologi
tingkat resikonya
- Neuropsikologi
- BMI
- Lingkar betis
4
Strong Kids
Anak-
- Lila
- Status gizi
(Screening
anak usia
- Penyakit
parameter
1 bulan-
penyerta
on Nutrition
16 tahun
- Intake makan
Status and
- 0 = low risk
- 1-3 = medium risk
Growth)
badan
STAMP
Anak-
- Asupan makan
(Screening
anak usia
Tools for
2-17
Assessment of
tahun
Malnutrition in
Pediatric)
tinggi badan
mingguan atau
fisik klinis
penyakit
95%
secara kontinyu
- Pemeriksaan
- Diagnosa
Pasien diskrining
Reabilitas
sesuai kebutuhan
- 2-3 = medium risk
Memonitor intake
nutrisi selama 3
hari lalu
dilakukan re5
screening
- 4 = high risk
langsung dirujuk
ke Dietetian dan
diberi dukungan
nutrisi
PNSC (Parent
Anak-
- Antropometri
0 = no concern
Nutrition
anak usia
- Intake makanan
1 = some concern
Screening
1-18
- Oral feeding
2 = very concern
Checklist)
SPNRS
tahun
Anak-
Asupan
Dikelompokkan
(Simple
anak usia
makanan
menjadi 3
Pediatric
>1 bulan
(<50%)
Mild risk
Penurunan
Moderate risk
Nutritional
Risk Score)
berat badan
(>2%)
-
Keparahan
(intervensi)
-
High risk
(intervensi)
penyakit
8
MNA
Lansia
(Malnutrition
Kondisi
patoligis
- Gangguan nafsu - Skor 12 = status gizi
makan
Nutrition
baik
Konsitensi
0,65
Assessment)
badan
malnutrisi
akut
- Stres
psikologikal
9
CFF Tools
Anak-
- BMI
- BMI
Kappa =
(Cystic
anak dan
- Peningkatan
0,85
Fibrosis
remaja
Complications
berat badan
- 4 = high risk
per hari
- Peningkatan
tinggi badan
10
SNAQ (Short
Pasien
per hari
- Berat badan
Nutritional
dewasa
- Nafsu makan
Assessment
Questionare)
tahun
admission
Kelompok
pasien
pasien :
Oncology
Pasien
11
PYMS
Operasi
Anak-
(Pediatric
anak usia
Yorkhill
1-16
Malnutrition
tahun
Score)
asupan makan
- Perubahan
status gizi
akibat
penyakit yang
diderita
(Nemo, 2014 ; Susetyowati, 2014 ; Schlenker dkk, 2003 ; Herawati dkk, 2014 ; Moeeni,
2012 ; Leistra et al, 2013 ; Mc Donald, 2008 ; Gibson, 2005 ; Bapen, 2011 ; Krauses,
2008 ; Kondrup et al, 2003 ; ASPEN, 2011 ; Wonoputeri, 2014)
Tahapan:
assessment
yang
terdiri
dari
12
pertanyaan.
Setiap
pertanyaan memiliki skor. Cut off point <17 malnutrisi, 17-23 beresiko
2014)
SNAQ (short nutritional assessment questionare)
Catat kehillangan atau penurunan berat badan
Catat apakah pasien tidak nafsu makan pada bulan terakhir
Catat apakah pernah menggunakan supplement (tube feeding)
Jumlah step 1-3
2
= risk malnutrisi
>3
=malnutrisi (aspen, 2008)
PYMS (pediatric yorkhill malnutrition score)
Form terdiri dari 5 langkah yaitu:
1. Apakah BMI dibawah cut off?
2. Apakah kehilangan BB saat ini?
3. Apakah intake makanan menurun?
4. Apakah gizi anak berpengaruh pada selanjtunya?
5. Serta menjumlahkan total skor dari 4 pertanyaan
Score 2
: Membuat review diet
Score 1
: Anak harus dalam keadaan (cairan yang seimbang)
Score 0
: Ulang score perminggu (PYMS, 2009)
Dapat
dilakukan
(mudah
dipahami,
mudah
dan
cepat
dalam
perubahan berat badan baik yang baru terjadi atau yang akan terjadi ,
food intake, dan keparahan penyakit.
Memiliki kerangka dan dasar yang konsisten dalam melakukan skrining gizi,
misalnya: prinsip skrining gizi untuk orang dewasa sama dengan anak-anak
(BAPEN, 2008).
Koordinasi dan skill petugas dalam menggunakan tools skrining gizi dan
menginterpretasi hasil skrining (Eva Leistra, 2014)
10
untuk menentukan skala prioritas agar asuhan gizi pasien dapat ditangani
secara intensif.
Skenario ini sudah dapat memfasilitasi mahasiswa untuk memperdalam dan
menambah pengetahuan yang telah di dapatkan pada semester sebelumnya
untuk nantinya diharapkan dapat juga diterapkan di dalam dunia kerja,
khususnya terkait tentang
DAFTAR PUSTAKA
BAPEN, 2003. MUST (Malnutrition Universal Screening Tools). Malnutrition Advisory
Group ; a Standing Comitte Of Bapen
Charney, P. 2008. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment. Amerika : America
Dietetic Association
Gibson, Rosalind S. 2005. Principles of Nutritional Assessment 2nd Edition. New York
: Oxford University Press
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta
:Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian
Kesehatan
RI.
2014.
Pedoman
Proses
Asuhan
Gizi
Terstandar
12
Nutrition
Education
Materials
Online
NEMO.
2014.
Validated
Malnutrition
13
TIM PENYUSUN
A. KETUA
1. Ghina Syafina Bibi
135070301111035
B. SEKRETARIS
1. Nadia Magdalena
135070300111042
135070301111001
C. ANGGOTA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Defanda Tritya
Jyen Ardhiana
Yunita Kurniawati
Nicken Robiatul Adawiyah
Rani Octaviana
Bilqis Rindang F
Karina Shofyana
Anawai Istiqlal Saba
Vida Arima Putri
Afifa Yulfina
Finna Futihastuti
Izzati Istighfarah
135070300111035
135070301111034
135070301111032
135070301111036
135070301111037
135070300111039
135070300111040
135070300111041
135070301111002
135070300111043
135070300111044
135070300111045
13
135070301111033
D. FASILITATOR
Bu Anggun dan kak Widi
E. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
-Mampu membimbing dengan baik sehingga mahasiwa menjadi terlatih dan
bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran
-Memberikan motivasi kepada mahasiswa agar aktif dan berfikir kritis
-Memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa
yang
kurang
aktif
untuk
yang
belum
mengutarakan pendapatnya
-Mampu
membantu
mahasiswa
untuk
menggali
informasi
dimunculkan
mengetahui
dan
memahami
tahapan
skrining
gizi
untuk
penggunaan tools
- Mahasiswa mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap
tools skrining gizi
-Mahasiswa mengatahui dan memahami tools yang sesuai menurut kategori usia
-Mahasiswa mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dari skrining gizi
-Mahasiswa mengetahui dan memahami dampak apabila tidak dilaksanakannya
skrining gizi
-Mahasiswa mengetahui dan memahami perbedaan skrining gizi pada pasien
rawat inap dan rawat jalan
15