Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MK.

ICOM 1

LAPORAN ANALISIS DATA DAN NCP KOMUNITAS

KELOMPOK 2 ( BALITA)

Anggota Kelompok :

1. Aulia Dwi.C. (205070309111008) 11. Putri Zahirah (195070301111032)


2. Berlia Putri N. (205070309111018) 12. Bonita Nola V. (195070301111033)
3. Elcarista S.Dewi (205070309111010) 13. Sablia Dwi M.F. (195070301111034)
4. Kristina W.Seto (205070309111025) 14. Mallika R.A
(195070301111035)
5. Putri Rahma S. (195070301111026) 15. Helmi Ninda S.R. (195070301111036)
6. Fany Rahmasari (195070301111027) 16. Nur Annisa S.A. (195070307111001)
7. Helena Christiani P. (195070301111028) 17. Made Emeralda D. (195070307111002)
8. Aziza Arya Fitriana (195070301111029) 18. Ni Made T. A. (195070307111003)
9. Widha Salvia W. (195070301111030) 19. Radiah Putri R. (195070307111004)
10. Widya Olivia W. (195070301111031)

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
TAHUN 2020/2021

A. Analisis Data

Sintesa Data Sasaran BALITA (Usia 24-59,9 Bulan)

DATA DASAR Cut SINTESA DATA


Off
ANTROPOMETRI
WAZ (BB/U) BB/U (Underweight)
Gizi buruk/Severe Underweight < 10%: Low Prevalensi balita yang
(5%) (n=1) 10-19%: Medium mengalami Underweight yaitu
Gizi kurang/Moderate 20-29%: High tergolong medium
Underweight (15%) (n=3) ≥ 30%: Very high
Gizi baik (80%) (n=16)
HAZ (TB/U) TB/U (Stunting/pendek)
Pendek 20% (n=4) < 20%: Low Prevalensi balita yang

Normal 80% (n=16) 20-29%: Medium mengalami stunting/pendek

30-39%: High yaitu tergolong medium

≥ 40%: Very high


WHZ (BB/TB) BB/TB (Wasting/kurus)
Sangat kurus (5%) (n=1) < 5%: Acceptable Prevalensi balita yang
Kurus (20%) (n=4) 5-9%: Poor mengalami wasting/kurus
Normal (70%) (n=14) 10-14%: Serious yaitu tergolong Critical

Gemuk (5%) (n=1) ≥ 15%: Critical


INTAKE MAKANAN
Persen Kecukupan Asupan
Energi Dibawah EAR : Rata-rata asupan energi
Usia 2-3 tahun ≥77% AKG balita tergolong dibawah
Asupan energi 851,22 kkal Diatas EAR : <77% EAR (<77% AKG)
(75,66%) = dibawah EAR AKG
Usia 4-5 tahun
Asupan energi 884,96 kkal
(55,31%) = Dibawah EAR
Persen Kecukupan Asupan Rata-rata asupan protein balita
Protein Dibawah EAR : tergolong diatas EAR
Usia 2-3 tahun ≥77% AKG
Asupan protein 28,33 g (108,9%) Diatas EAR : <77%

= diatas EAR AKG

Usia 4-5 tahun


Asupan protein 29,925 g (85,5%)
= diatas EAR
Persen Kecukupan Asupan
Lemak Dibawah EAR :
Usia 2-3 tahun ≥77% AKG Rata-rata asupan lemak balita
Asupan lemak 39,35 g (89,43%) Diatas EAR : <77% usia 4-5 tahun tergolong

= diatas EAR AKG dibawah EAR

Usia 4-5 tahun


Asupan lemak 38,15 g (61,53%)
= dibawah EAR
Persen Kecukupan Asupan
Karbohidrat Dibawah EAR : Rata-rata asupan karbohidrat
Usia 2-3 tahun ≥77% AKG balita tergolong dibawah EAR
Asupan karbohidrat 98,115 g Diatas EAR : <77%
(63,3%) = diatas EAR AKG
Usia 4-5 tahun
Asupan karbohidrat 108,7 g
(49,4%) = diatas EAR
Keragaman Pangan
Rendah : 15% Proporsi balita memiliki

Cukup : 75% keragaman pangan yang

Baik : 10% tergolong cukup


Kebiasaan Jajan Proporsi balita yaitu
Jajan tidak sehat (60%) mayoritas memiliki kebiasaan
Jajan sehat (40%) jajan tidak sehat
POLA MAKAN BALITA
Riwayat ASI
a. Riwayat pemberian Balita telah memperoleh ASI
ASI Ya (100%) eksklusif dengan frekuensi rata-
b. Usia terakhir menerima rata 5-10 kali dan rata-rata
ASI Tidak ASI Eksklusif durasi menyusui yaitu 5-10
(35%) ASI Eksklusif (65%) menit.
c. Alasan tidak memberikan
ASI Masih diberikan ASI
(100%)
d. Frekuensi ibu memberikan
ASI dalam 24 jam
<5 kali (5%)
5-10 kali (50%)
>10 kali (45%)
e. Usia pertama kali memperoleh
MP ASI
< 6 bulan : 50%
6 bulan : 50%
f. Durasi menyusui
5-10 menit (45%)
10-15 menit
(30%)
>15 menit (25%)
Riwayat MP ASI
a. Usia pertama kali memperoleh
MP ASI Usia diberikan MP ASI
6 bulan : 50% pertama kali yaitu 6 bulan dan

<6 bulan : 50% ada yang masih dibawah 6

b. Jenis MP ASI pertama kali bulan. Jenis MP ASI yang

Makanan instan : 60% diberikan yaitu mayoritas

Makanan olahan rumahan : makanan instan.

25% Frekuensi pemberian makan

Lainnya 15% sehari yaitu 3 kali makan 2 kali


snack dan jumlah pemberian
- Biskuit: 5% 1/3 s.d. ½ porsi orang dewasa.
- Nasi : 5% Saat ini, mayoritas balita

- Pisang: 5% diberikan makanan padat.

c. Frekuensi pemberian makan


sehari saat ini
3 kali makan 2 kali snack :
75%
< 3 kali makan 2 kali snack
: 25%
d. Jumlah pemberian makan
saat ini
<1/3 s.d. ½ porsi orang
dewasa : 25%
1/3 s.d. ½ porsi orang dewasa
: 75%
e. Bentuk makanan saat ini
Makanan lunak (tim) :
5%
Makanan padat : 95%
PENGETAHUAN IBU
Pengetahuan ibu mengenai Proporsi pengetahuan ibu
pertumbuhan balita yang baik mengenai pertumbuhan balita
menurut KMS yang baik menurut KMS yaitu
Salah 15% tergolong baik.
Benar 85%
Pengetahuan ibu mengenai Proporsi pengetahuan ibu
macam zat gizi mengenai macam zat gizi
Salah 35% yaitu tergolong kurang
Benar 15%
Tidak tahu 50%
Pengetahuan ibu mengenai Proporsi pengetahuan ibu
manfaat zat gizi mengenai manfaat zat gizi
Salah 30% yaitu tergolong kurang
Benar 5%
Tidak tahu 65%
Pengetahuan ibu mengenai Proporsi pengetahuan ibu
makanan yang baik dikonsumsi mengenai makanan yang baik
balita sehari-hari dikonsumsi balita yaitu
Benar 100% tergolong tinggi
Pengetahuan ibu mengenai Proporsi pengetahuan ibu
tanda anak kurang gizi mengenai tanda anak kurang
Salah 50% gizi tergolong kurang
Benar 45%
Tidak tahu 5%
Pengetahuan ibu mengenai Proporsi pengetahuan ibu
pentingnya mengantarkan mengenai pentingnya
balita ke posyandu mengantarkan balita ke
Benar 100% posyandu tergolong tinggi
TINGKAT PENDIDIKAN IBU
Pendidikan Ibu
Tamat SD sederajat 25% Proporsi tingkat pendidikan
Tamat SMP sederajat 25% ibu yaitu mayoritas tamatan
Tamat SMA/SMK sederajat 40% SMA/SMK sederajat
Diploma/Sarjana/magister/doktor: (pendidikan menengah)
10%
POLA ASUH TERKAIT PEMBERIAN MAKAN
Pola asuh terkait pemberian 1. Demokratis
makan Demandingness ≥ Proporsi pola asuh terkait
Demokratis 40% median pemberian makan yaitu
Otoriter 15% Responsiveness ≥ mayoritas bersifat demokratis

Permisif 15% median (sebagian besar peran ibu sudah

Pengabaian 30% 2. Otoriter baik dalam memperhatikan dan


Demandingness ≥ pemberian makan pada balita)
median
Responsiveness <
median
3. Permisif
Demandingness <
median
Responsiveness ≥
median
4. Pengabaian
Demandingness <
median
Responsiveness <
median
TINGKAT MORBIDITAS
Saat ini sedang sakit
Batuk 20% Proporsi balita yang

Pilek/flu 25% mengalami pilek/flu yaitu

Demam 5% tergolong tinggi


Pernah sakit 2 minggu yang
lalu Proporsi balita yang
Batuk 45% mengalami pilek/flu 2 minggu
Pilek/flu 45% yang lalu tergolong tinggi

DBD 5%
PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU
Anak dibawa ke posyandu
Ya 95% Proporsi balita mayoritas

Tidak 5% dibawa ke posyandu


Alasan tidak dibawa ke Proporsi balita yang tidak
posyandu dibawa ke posyandu yaitu
Anak rewel 5% karena anak rewel tergolong
rendah
Frekuensi dibawa ke posyandu Proporsi balita yang dibawa ke
dalam sebulan posyandu setiap 1x dalam
Tidak pernah : 5% sebulan tergolong tinggi
1 kali : 95%
Jenis pelayanan yang didapat
di posyandu Proporsi balita yang
- Penimbangan 95% memperoleh penimbangan,
- Imunisasi 100% imunisasi, pemberian vitamin

- Pemberian Vitamin A 90% A, PMT, dan penyuluhan


kesehatan ibu dan anak
- PMT 95%
tergolong tinggi
- Penyuluhan kesehatan ibu
dan anak 95%
Imunisasi yang didapat anak di Proporsi balita yang
posyandu memperoleh imunisasi Hepatitis
- Hepatitis B 100% B, BCG, DPT, polio, dan
- BCG 100% campak yaitu tergolong tinggi

- DPT 100%
- Polio 100%
- Campak 100%
PRAKTIK HIGIENE SANITASI ANAK
Kebiasaan menyisir rambut Proporsi balita yang memiliki
Tidak pernah 20% kebiasaan menyisir rambut yaiu

Terkadang dilakukan 15% tergolong tinggi

Sering dilakukan 65%


Menggosok gigi minimal 2 kali Proporsi balita yang memiliki
sehari kebiasaan menggosok gigi
Kadang dilakukan 10% minimal 2 kali sehari
Sering dilakukan 90% tergolong
tinggi
Mencuci tangan sebelum Proporsi balita yang memiliki
makan kebiasaan mencuci tangan
Tidak pernah 10% sebelum makan tergolong tinggi
Sering dilakukan 90%
Mencuci tangan setelah dari Proporsi balita yang
toilet atau BAK memiliki kebiasaan mencuci
Tidak pernah 5% tangan setelah dari toilet atau
Kadang 5% BAK tergolong tinggi

Sering 90%
Rutin memotong kuku Proporsi balita yang
Kadang 10% memiliki kebiasaan

Sering 90% memotong kuku


yaitu tergolong tinggi
Mandi minimal 2x sehari Proporsi balita yang
Sering 100% memiliki kebiasaan mandi
minimal 2x
sehari tergolong tinggi
Keluar rumah menggunakan Proporsi balita yang memiliki
alas kaki kebiasaan keluar rumah
Tidak pernah 5% menggunakan alas kaki
Sering dilakukan 95% tergolong tinggi
Menggunakan baju bersih Proporsi balita yang memiliki
Kadang dilakukan 5% kebiasaan menggunakan baju

Sering dilakukan 95% bersih tergolong tinggi


Bermain di tempat yang cukup Proporsi balita yang memiliki
cahaya dan udara yang cukup kebiasaan bermain di tempat
Kadang dilakukan 15% yang cukup cahaya dan udara
Sering dilakukan 85% yang cukup tergolong tinggi
KESEHATAN HUNIAN
Lantai kedap air 100% Proporsi rumah balita yang
memiliki lantai kedap air
yaitu tergolong tinggi
Kondisi lantai mudah dibersihkan Proporsi rumah balita yang
100% memiliki lantai yang
mudah
dibersihkan tergolong tinggi
Ada ventilasi untuk sirkulasi udara Proporsi rumah balita yang
Ya 95% memiliki ventilasi untuk
Tidak 5% sirkulasi
udara tergolong tinggi
Terdapat pencahayaan Proporsi rumah balita yang
alami/buatan yang menerangi memiliki pencahayaan
ruangan alami/buatan yang menerangi
Tidak 5% ruangan tergolong tinggi
Ya 95%
EKOLOGI
Total Pendapatan Keluarga Mencuci tangan yaitu Proporsi keluarga mayoritas
Golongan IV (> Rp dilakukan dengan air memiliki total pendapatan
1.100.000) 100% mengalir dan sabun golongan IV
saat :
Proporsi pengeluaran pangan 1. Sebelum makan dan Proporsi keluarga mayoritas
Tinggi (≥ 60%) 100% sesudah makan memiliki pengeluaran pangan
2. Setelah dari kamar yang tinggi
Skor ketahanan pangan mandi dan setelah

Ketahanan pangan tinggi 100% buang air Proporsi keluarga mayoritas


3. Setelah bersih-bersih memiliki ketahanan pangan
Kebiasaan cuci tangan atau bekerja tergolong tinggi
Ya 100% 4. Setelah membuang
sampah Proporsi keluarga mayoritas
Total skor cuci tangan memiliki kebiasaan cuci tangan

Kurang 100% Skor cuci tangan dan


cara mencuci tangan : Proporsi keluarga mayoritas

Total skor cara cuci tangan Baik > 80% memiliki skor cuci tangan
Cukup 60-80% dan cara mencuci tangan
Kurang 100%
Kurang <60 % yang tergolong kurang.

(Fatmawati dkk., 2013)


B. Participant Analysis

Person/Gru Category Characteristic Interest, Potentional Implicatio


p Motivates, (+) Strength n for the
Attitude (-) Weakness Project

Balita Beneficiari Bergantung Mendapatkan (+) Menjadi


es pada pola asuh asuhan seperti Bergantung sasaran
orang tua atau pola didik dan pada utama
pengasuh pola makan pemberian dengan
yang nyaman pola asuh menyertaka
dan sesuai dari orang n keluarga
dengan tua atau dan
karakteristik pengasuh pengasuh
balita
(+)
Keputusan
penerimaan
bergantung
pada
pengasuh

(-) Tidak
mudah
menerima
makanan
yang baru

(-) Tidak
mudah
menerima
makanan
yang tidak
sesuai
dengan
kebiasaan
makan balita

Ibu Balita Pelaku  Memeg  Ingin (+) Terbuka Menjadi


(actor) ang kendali memiliki untuk bekerja sasaran
penting anak sama utama 
dalam dengan
pemberian status gizi (+)
asuhan pada normal Memanfaatka
balita  Ingin n pelayanan
 Pember memperbai posyandu
i contoh ki dengan baik
terhadap pemberian
pola makan makan pada (-)
yang baik anak sesuai Pengetahuan
terhadap dengan gizi ibu masih
balita seimbang kurang
 Tingkat
pengetahuan
ibu tentang
macam zat
gizi,
manfaat zat
gizi, dan
tanda anak
kurang gizi
tergolong
kurang

Keluarga Pelaku  Menya  Ingin (+) Percaya Memberika


balita dan (actor) yangi balita balita sehat kepada n informasi
pengasuh  Menda dan petugas tentang
balita mpingi ibu memiliki kesehatan masalah
mengasuh status gizi gizi balita
balita normal (-) melalui
 Cara Pengetahuan pendekatan
mencuci tentang gizi dengan
tangan masih kurang keluarga
masih
kurang baik

Bidan Desa Pelaku Berperan Cakupan (+) Terbuka Koordinasi


(actor) dalam program untuk dan
pelayanan kesehatan ibu bekerjasama kerjasama
posyandu dan anak
masyarakat tercapai (+) Terdidik
dan terampil

Kader Pelaku  Dekat Ingin (+) Paham Koordinasi


Posyandu (actor) dengan membantu terhadap dan
masyarakat mencapai kondisi kerjasama
 Lebih target lapangan
paham puskesmas keluarga
karakteristik
keluarga (+) Terbuka
dan bisa
menerima
kegiatan
puskesmas

(-) Harus
dilatih secara
periodik

Perangkat Pelaku  Diperca  Ingin (+) Perijinan,


Desa (actor) ya rakyatnya Mendapatkan koordinasi,
masyarakat sehat dukungan kerjasama,
 Berkua  Ingin dari keterlibatan
sa berpartisipa masyarakat aktif
 Menjun si dalam (-)
jung tinggi program Pengetahuan
adat istiadat puskesmas tentang
 Pemim kesehatan ibu
pin formal dan anak
masih kurang
C. Problem Tree
Prevalensi malnutrisi
meningkat

Balita wasting/kurus (25%)

Asupan makan Pengetahuan yang kurang


yang rendah

Asupan energi kurang


Pengetahuan ibu terkait gizi PHBS keluarga yang
yang kurang rendah
Asupan lemak kurang
Pengetahuan ibu terkait macam
Balita yang mengalami
Asupan karbohidrat zat gizi yang kurang (85%)
pilek/flu yaitu tergolong
kurang tinggi (45%)
Pengetahuan ibu terkait manfaat
zat gizi yang kurang (95%)
Balita yang mengalami
Pengetahuan ibu terkait tanda pilek/flu 2 minggu yang
anak kurang gizi yang kurang lalu tergolong tinggi (90%)
(55%)
Mayoritas MPASI yang diberikan Keluarga yang mayoritas
adalah makanan instan (60%) memiliki skor cuci tangan
dan cara mencuci tangan
Kebiasaan jajan balita yang yang tergolong kurang
tidak sehat (60%) (100%)
D. Objective Tree
Prevalensi malnutrisi
menurun

Balita wasting/kurus (0%)

Asupan makan Pengetahuan meningkat


yang tinggi

Asupan energi tinggi


Pengetahuan ibu terkait gizi PHBS keluarga
Asupan lemak tinggi meningkat meningkat
Asupan karbohidrat Pengetahuan ibu meningkat terkait
Balita yang mengalami
tinggi macam zat gizi yang kurang (5%)
pilek/flu (45%) berkurang
Pengetahuan ibu meningkat terkait
Menurunnya balita yang
manfaat zat gizi yang kurang
mengalami pilek/flu 2
(95%)
Pengetahuan ibu meningkat terkait minggu (90%)
tanda anak kurang gizi yang
kurang (55%) Menurunnya keluarga yang
Menurunnya mayoritas MPASI mayoritas memiliki skor
yang diberikan adalah makanan cuci tangan dan cara
instan (60%) mencuci tangan yang
Menurunnya kebiasaan jajan tergolong kurang (100%)
balita yang tidak sehat (60%)
E. Alternative Analysis

Goal Menurunkan prevalensi malnutrisi pada balita


Kriteria Alternatif 1 : Alternatif 2 :
Meningkatkan asupan Meningkatkan pengetahuan
makan balita ibu
1. Sumberdaya
Manusia 3 3
Dana 3 4
Sarana prasarana 3 3
Waktu 3 4
2. Dukungan Kebijakan 4 5
3. Dukungan Masyarakat 3 3
4. Sustainability 3 3
TOTAL SKOR 22 25
Keterangan :

Skor 1 : Sangat tidak memungkinkan

Skor 2 : Tidak memungkinkan

Skor 3 : Cukup memungkinkan

Skor 4 : Lebih memungkinkan

Skor 5 : Sangat memungkinkan

Pada analisis alternatif ini, semakin tinggi skor (sangat memungkinkan) semakin
memungkinkan program dapat terlaksana dengan baik, yaitu termasuk program yang
memerlukan tenaga sedikit, memerlukan dana sedikit, memerlukan waktu yang lebih
pendek, mendapat dukungan yang lebih besar, dan memiliki peluang yang lebih besar.

F. Project Planning Matrix (PPM)

MATRIK PERENCANAAN PROGRAM (MPP)


PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)

Nama : Penyuluhan Mengenai Gizi Seimbang pada Balita


Jangka Waktu : 3 bulan
Tujuan dan Indikator Program Sumber- sumber Asumsi- asumsi penting
Kegiatan Program (objectively pembuktian objektif (Assumptions)
(objectives and verifiable indicator) (means/souce of
activities of the verification)
program)
a) Overall Goal Persentase jumlah  Data survei a. Akses ketersediaan
Merunkan prevalensi balita yang peniliaian status makanan sumber
malnutrisi pada balita mengalami malnutrisi gizi karbohidrat, protein, dan
menurun 25%  Survei oleh staff lemak terbatas
monev program b. Keadaan ekonomi
keluarga yang berkaitan
dengan daya beli bahan
makanan
c. balita cenderung susah
makan (picky eater)
d. kurangnya pengetahuan
dan pemahaman ibu
terkait gizi seimbang
pada balita

b) Selected Purpose 1. Persentase asupan  Survei oleh staff a. Keterbatasan penerimaan


project (tujuan makan balita yang monev program makanan akibat penyakit
program terpilih) meningkat lebih  Data hasil SQ b. Keterbatasan akses
1. Meningkatkan dari 50% FFQ terhadap makanan
asupan makanan 2. Nilai preposttest  Data hasil c. Praktik hygine sanitasi
balita ibu meningkat pengisian yang buruk pada
2. Meningkatkan 50% kuisioner keluarga
pengetahuan ibu pengetahuan d. Kurangnya pengatuan
(preposttest) ibu mengenai gizi
c) Result/output 1. Persentase  Data hasil a. Kurangnya motivasi dan
(hasil dan peningkatan pengisian dukungan untuk ibu
luaran) pengetauan ibu kuisioner terkait asuhan gizi balita
1. Meningkatkan terkait gizi pengetahuan b. Fakta dan mitos
pengetahuan seimbang minimal (preposttest) berkaitan dengan gizi
terhadap gizi 50%  Data survei pada balita
seimbang pada ibu 2. Persentase peniliaian status c. Keterbatasan akses air
2. Peningkatan IMT peningkatan IMT gizi bersih dilingkungan
pada balita normal pada balita  Data hasil recall rumah
3. Kuantitas dan meningkat minimal 24 jam d. Keterbatasan penerimaan
kualitas makan 50%  Survei oleh staff informasi pada ibu
balita tercukupi 3. Persentase monev karena faktor bahasa
4. Meningkatkan peningkatan yang sulit dipahami
pengetauan ibu kesesuaian antara
mengenai pola jumlah dan jenis
hidup bersih dan makanan dengan
sehat kebutuhan gizi
dalam sehari
minimal 50%
4. Peningkatan
pengetauan ibu
terkait praktik
hygine sanitasi
anak dan ibu

d) Activities 1. Peningkatan nilai  Soal prepostest a. Keterbatasan sarana dan


(kegiatan) preposttest dan nilainya prasarana yang tidak
1. Penyuluhan dan 2. Peningkatan IMT  Leaflet mendukung kegiatan
sosialisasi pada balita  Timbangan berat b. Kesulitan ibu dalam
ibu terkait gizi 3. Ibu bisa badan pengisian preposttest
seimbang pada mengaplikasikan  Pita LILA c. Kurangnya minat ibu
balita praktik hygine  Microtoise untuk mengikuti
2. Melakukan sanitasi pada balita penyuluhan
 Poster gambar
control dan d. Kesulitan menerima
langkah-langkah
pengecekan informasi
cuci tangan yang
anthopometri
balita secara rutin benar
3 kali dalam satu
minggu
3. Penyuluhan terkait
jumlah dan jenis
bahan makanan
serta kandungan
gizi yang
dibutuhkan pada
balita
4. Penyuluhan dan
praktik (demo)
hygine sanitasi
pada ibu
5. Melakukan
preposttest
Sarana dan Biaya Program

Sarana:
- Formulir penilaian status gizi
- Kartu Menuju Sehat
- Alat pengukuran antropometri
- Poster dan leaflet
- Formulir preposttest

Biaya Program: Rp 20.000.000,00

G. Rencana Monitoring & Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan Program Informasi Yang Didapatkan Evaluasi


Penyuluhan dan sosialisasi Implementasi kegiatan  Menentukan
pada ibu terkait gizi seimbang penyuluhan, kedatangan ibu keberhasilan
pada balita saat penyuluhan
outcomes yang
Melakukan control dan Weight Coverage : Status
dihasilkan
pengecekan anthopometri pertumbuhan dan status gizi
 Dampak program
balita secara rutin 3 kali
yang
dalam satu minggu
direncanakan
terhadap sasaran
Penyuluhan terkait jumlah Pelaksanaan kegiatan,
 Menentukan
dan jenis bahan makanan serta kehadiran sasaran (ibu) saat
Apakah Goals,
kandungan gizi yang kegiatan
Objectives dan
dibutuhkan pada balita
Program sudah
Penyuluhan dan praktik Kehadiran ibu saat sesuai dengan
(demo) hygine sanitasi pada penyuluhan, keaktifan ibu konteks kegiatan
ibu saat proses kegiatan yang diberikan
berlangsung  Menentukan
Melakukan preposttest Coverage : Follow up hasil
Apakah program
pre-posttest
dan kegiatan yang
Outcomes yang diperhatikan :
Peningkatan IMT balita, Nilai Preposttest, diberikan sudah
peningkatan pengetahuan ibu Recall 24H asupan makan dapat mencapai
balita terhadap ibu, tujuan yang
Data BB, PB/TB mencakup direncanakan
data Pertumbuhan dan status
gizi.

Anda mungkin juga menyukai