Anda di halaman 1dari 33

TUGAS INTERMONEV COMMUNITY 1

NCP Gizi Masyarakat Kelompok Ibu Hamil

Disusun oleh:

Dwinda Aprilia M. 205070309111019 Chaya Ahimsa 195070300111029

Ni Made Dilla A. P. 205070309111021 Laila Hidayati 195070300111030

Ria Yunita Lasmana 205070309111024 Ainun Nadiah 195070300111031

Festiana Glorya S. 205070309111027 Ais Nisrina K. 195070300111032

Rizka Ayu Lestari 205070309111029 Ayu Dwizana Putri 195070300111033

Akmal Fikriy R. 195070300111023 Raisa Amalina 195070300111034

Callista Alya 195070300111024 Andrini Naomi L. 195070300111035

Sarah Kristina Elisa 195070300111025 Shafia Azalia H. 195070300111036

Arini Fathia Luthfiah 195070300111026 Talitha Alyadiva 195070300111037

Davina Alya Ujianto 195070300111027 Antoinette K. J. S. 195070300111038

Angelina Susanto 195070300111028

Kelompok 6 / Kelas 2B & 4A2

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

MALANG

2021
1. Analisis Data

No. Data Dasar Cut Off Sintesa Data


ANTROPOMETRI
1. LiLA Ibu Hamil - LiLA < 23,5: Berisiko Presentase LiLa ibu dengan
Beresiko KEK 15% (n=3/20) KEK resiko KEK sebesar 15%
Tidak Beresiko KEK 85% - LiLA ≥ 23,5: Tidak
(n=17/20) berisiko KEK

Prevalensi nasional risiko


KEK 24,2% (Riskesdas,
2013)
2. Status Gizi Ibu Sebelum IMT Kategori: Presentase Status Gizi Ibu
Hamil - Underweight Sebelum Hamil dengan
Underweight 10% (n=2) (<18,5 kg/m2) kategori :
Normal 65% (n=13) - Normal - Underweight 10%
Overweight 20% (n=4) (18,5-24,9 kg/m2) - Overweight 20%
Obese 5% (n=1) - Overweight - Obese 5%
(25-29,9 kg/m2)
- Obese (≥30 kg/m2)
3. Peningkatan BB Persentase Peningkatan
Tidak sesuai dengan Berat Badan ibu yang tidak
rekomendasi 75% (n= 15) sesuai dengan rekomendasi
Sesuai dengan sebesar 75%
rekomendasi 25% (n=5)

FISIK KLINIS
4. Ibu Mengalami Keluhan Persentase ibu mengalami
Selama Kehamilan (Mual, keluhan seperti mula,
Muntah, Perubahan Nafsu muntah, dan penurunan
Makan) nafsu makan sebesar 60%
Ya 60% (n=12)
Mual 60% (n=12)
Muntah 40% (n=8)
5. Frekuensi Mual Persentase frekuensi mual
Sangat Jarang 45% (n=9) yang ibu hamil rasakan
Jarang 15% (n=3) sangat sering sebesar 30%
Sering 10% (n=2)
Sangat sering 30% (n=6)
6. Mual Mempengaruhi Persentase mual ibu yang
Nafsu Makan mempengaruhi nafsu makan
Ya 50% (n=10) sebesar 50%
Tidak 50% (n=10)
7. Frekuensi Muntah Persentase frekuensi
Jarang 35% (n=7) muntah ibu yang tergolong
Sering 0% (n=0) sangat sering sebesar 25%
Sangat sering 25% (n=5)
8. Trimester yang Paling Persentase trimester
Sering Muntah kehamilan ibu yang paling
Trimester 1 65% (n=13) sering menimbulkan muntah
yaitu Trimester 1 sebesar
65%
9. Muntah Mempengaruhi Persentase muntah yang
Nafsu Makan mempengaruhi nafsu makan
Ya 35% (n=7) ibu sebesar 35%
Tidak 35% (n=7)
10. Cara Ibu Mengatasi Persentase cara ibu
Keluhan mengatasi keluhan mual
Tidak makan atau muntah yaitu :
melewatkan waktu makan - Tidak makan atau
25% melewatkan waktu
Mengonsumsi obat 30% makan 25%
Aktivitas lain 5% - Mengonsumsi obat
Minum tidak bersamaan 30%
dengan makanan 10% - Minum tidak
Minum Jus 5% bersamaan dengan
Minum Teh 5% makanan 10%
Makan Buah 5% - Minum Jus 5%
Makan permen 10% - Minum Teh 5%
Makan roti 5% - Makan Permen 10%
Susu 5% - Makan Buah 5%
- Makan Roti 5%
- Susu 5%
11. Penyakit yang Ibu Pernah  Prevalensi diare di Persentase penyakit yang
Ibu Alami Selama Masa perdesaan 2,3% pernah dialami ibu selama
Kehamilan (Riskesdas, 2013) masa kehamilan yaitu :
Diare 35% (n=7/20)  Prevalensi anemia - Diare 35%
Flu 30% (n=6/20) pada ibu hamil di - Flu 30%
Ispa 5% (n=1/20) perdesaan 37,8% - Ispa 5%
Pneumonia 0% (Riskesdas, 2013) - Eklamsia 5%
DM Gestasional 0%  Prevalensi kejadian
Preeklamsia 0% keguguran nasional 4%
Eklamsia 5% (n=1/20) (Pranata, 2012)
 Prevalensi kejadian
pendarahan 25-30%
(Manawan dkk, 2014)
12. Kehamilan Sebelumnya Persentase kehamilan
Pernah Mengalami sebelumnya yang pernah
Masalah Kesehatan mengalami masalah
Anemia 12.5% (n=2/16) kesehatan yaitu :
Mual muntah 18.8% - Anemia 12.5%
(n=3/16) - Mual muntah 18.7%
Keguguran 0% -
Pendarahan 12.5% Pendarah
(n=2/16) an 12.5%
13. Kehamilan Saat Ini Ibu Persentase kehamilan saat
Mengalami Masalah ini yang pernah mengalami
Kesehatan masalah kesehatan yaitu :
Anemia 0% - Tekanan darah
TD Tiggi, kejang 5% tinggi, kejang 5%
(n=1/20) - Mual muntah hebat
Mual muntah hebat 10% 10%
(n=2/20)
DIETARY
14. Asupan Ibu Hamil
Rata – rata asupan energi : EAR (Energi = 77% dari Pemenuhan asupan energi
AKG) kurang dari EAR = defisit
Trimester 1 : Trimester 1 :
- Usia 19-29 th = 1410.6 - Usia 19-29 th =
kkal (75% dari EAR) 1871.1 kkal
- Usia 30-49 th = 811.1 - Usia 30-49 th =
kkal (45% dari EAR) 1794.1 kkal
-
Trimester 2 : Trimester 2 :
- Usia 19-29 th = 1267.2 - Usia 19-29 th =
kkal (64.5% dari EAR) 1963.5 kkal
- Usia 30-49 th = 872.5 - Usia 30-49 th =
kkal (46% dari EAR) 1886.5 kkal

Trimester 3 : Trimester 3 :
- Usia 19-29 th = 1278.1 - Usia 19-29 th =
kkal (65% dari EAR) 1963.5 kkal
- Usia 30-49 th = - Usia 30-49 th =
1309.9 kkal (69% dari 1886.5 kkal
EAR)
15. Rata – rata asupan EAR (Karbohidrat = 77% Pemenuhan Karbohidrat
karbohidrat dari AKG) kurang dari EAR = defisit
Trimester 1 :
Trimester 1 : - Usia 19-29 th = 257.2
- Usia 19-29 th = 162.53 g
g (64% dari EAR) - Usia 30-49 th = 267.9 g
- Usia 30-49 th = 96.46
g (36% dari EAR) Trimester 2 :
- - Usia 19-29 th = 268.7
Trimester 2 : g
- Usia 19-29 th = 124.64 - Usia 30-49 th = 279.5
g (46% dari EAR) g
Trimester 3 :
- Usia 30-49 th = 126 g
(45% dari EAR) - Usia 19-29 th =
268.7 g kkal
- Usia 30-49 th =
Trimester 3 :
279.5 g kkal
- Usia 19-29 th =
160.9 Asupan Karbohidrat
g (59.8% dari EAR) < EAR = defisit
- Usia 30-49 th = >EAR = cukup (Gibson,
146.3 2005)
g (52% dari EAR)
16. Rata – rata asupan protein EAR (protein = 77% dari Trimester 1
AKG) - Usia 19-29 th =
Trimester 1 : - Usia 19-29 th = pemenuhan protein
- Usia 19-29 th = 58.52 lebih dari EAR (cukup)
47.63 g - Usia 30-49 th =
g (81% dari EAR) - Usia 30-49 th =
pemenuhan protein
- Usia 30-49 th = 59.3
kurang dari EAR
g
32.07 (defisit)
g (54% dari EAR)
Asupan Protein
- Trimester 2
< EAR = defisit
Trimester 2 : >EAR = cukup (Gibson, - Usia 19-29 th =
- Usia 19-29 th = 2005 pemenuhan protein
49.85 lebih dari EAR (cukup)
g (85% dari EAR) - Usia 30-49 th =
- Usia 30-49 th = pemenuhan protein
25.4 g (42% dari EAR) kurang dari EAR
(defisit)
Trimester 3 :
- Usia 19-29 th = Trimester 3
45.1 g (77% dari EAR) - Usia 19-29 th =
- Usia 30-49 th = pemenuhan protein
55.8 g (94% dari EAR) cukup dari EAR (cukup)
- Usia 30-49 th =
pemenuhan protein lebih
dari EAR (cukup)
17 Rata – rata asupan lemak EAR (Lemak = 77% dari Trimester 1
AKG) - Usia 19-29 th =
Trimester 1 : Trimester 1 : pemenuhan lemak lebih
- Usia 19-29 th = - Usia 19-29 th = dari EAR (cukup)
65.9 g (105% dari EAR) 62.37 - Usia 30-49 th =
- Usia 30-49 th = g pemenuhan lemak
31.78 - Usia 30-49 th =
kurang dari EAR
50.82 g
g (62% dari EAR) (defisit)
-
Trimester 2 :
Trimester 2 : Trimester 2
- Usia 19-29 th =
- Usia 19-29 th = 65.45 - Usia 19-29 th =
60.46 g pemenuhan lemak lebih
g (93% dari EAR) - Usia 30-49 th = dari EAR (cukup)
- Usia 30-49 th = 31 53.9 - Usia 30-49 th =
g g pemenuhan lemak
(57% dari EAR) kurang dari EAR
Trimester 3 : (defisit)
Trimester 3 : - Usia 19-29 th =
- Usia 19-29 th = 65.45 Trimester 3
42.9 g (65% dari EAR) g g kkal
- Usia 19-29 th =
- Usia 30-49 th = - Usia 30-49 th =
pemenuhan lemak
58.7 g (108% dari EAR) 53.9
kurang dari EAR
g
(desifit)
Asupan Lemak - Usia 30-49 th =
pemenuhan lemak lebih
< EAR = defisit
>EAR = cukup (Gibson, dari EAR (cukup)
2005)
18. Asupan Recall Sesuai Persentase kesesuaian hasil
Dengan Kebiasaan Sehari- recall dengan kebiasaan
hari makan sehari-hari
Ya 60% (n=12/20) responden yaitu 60%
sesuai.
Tidak 40% (n=8/20)
Lebih banyak 45% (n=3/8)
Lebih sedikit 62.5% (n=5/8)
19. Siapa yang Menyiapkan Persentase yang
Makanan menyiapkan makanan ibu
Sendiri 90% (n=18) hamil dilakukan sendiri oleh
Mertua 10% (n=2) ibu hamil sebesar 90%
20. Jenis Bahan Persentase jenis bahan
Makanan yang makanan yang dikonsumsi
Dikonsumsi oleh ibu hamil dengan
Sumber Karbohidrat 100% golongan :
(n=20) - Sumber Karbohidrat
Umbi 70% (n=14) 100%
Sayur 100% (n=20) - Umbi 70%
Buah 75% (n=15) - Sayur 100%
Daging 65% (n=13) - Buah 75%
Telur 80% (n=16) - Daging 65%
Ikan 85% (n=17) - Telur 80%
Kacang 80% (n=18) - Ikan 85%
Susu 65% (n=13) - Kacang 70%
Minyak 85% (n=17) - Susu 65%
Gula 90% (n=18) Permen, - Minyak 85%
Teh 65% (n=13) - Gula 80%
- Permen, Teh 65%
21. Frekuensi Konsumsi Persentase frekuensi
Makanan Utama (dalam konsumsi makanan utama
kali) ibu selama sehari ≥3x
2x/hari 15% (n=3) sebesar 85%
≥3x/hari 85% (n=17)

22. Frekuensi Konsumsi Persenase frekuensi


Makanan Selingan (dalam konsumsi makanan selingan
kali) ibu selama sehari ≥3x
1x/hari 5% (n=1) sebesar 55%
2x/hari 25% (n=5)
≥3x/hari 55% (n=11)
Tidak pernah/jarang
15% (n=3)

23. Komposisi Makanan Persentase komposisi


Setiap Kali Makan makanan ibu diatas piring
Nasi+lauk nabati 15% (n=3) dalam sekali makan terdapat
Nasi+sayur+lauk Nasi+sayur+lauk nabati
hewani 5% (n=1) sebesar 30%
Nasi+sayur+lauk nabati
15% (n=3)
Nasi+sayur+lauk
hewani+lauk nabati 30%
(n=6)
Nasi+sayur+lauk
hewani/nabati+buah 35%
(n=7)
24. Ibu Hamil yang Persentase ibu hamil yang
Mendapatkan PMT mendapatkan makanan
Ya 30% (n=6) dihabiskan tambahan sebesar 30%
100% seperti biscuit atau susu dan
Tidak 35% (n=7) dihabiskan 100%

25. Ibu Konsumsi Tablet Ibu hamil yang Persentase ibu yang
Suplemen atau mengonsumsi Tabelt Fe mengonsumsi tablet
Multivitamin 90 Tablet sebesar 93,3% suplemen atau multivitamin
Ya 60% (n=12/20) (Fanny, 2012) sebesar 90% dengan rincian
:
Tablet Fe 60% (n=12/18) - Tablet Fe 60%
Tablet Folat 55% (n=11/18) - Tablet Folat 55%
Multivitamin 70% (n=14/18) - Multivitamin 70%

EKOLOGI
26. Ibu yang Pernah Hamil Persentase ibu yang pernah
Sebelumnya hamil sebelumnya sebesar
Ya 65% (n=13/20) 65%
Tidak 35% (n=7/20)
27. Sumber Informasi Persentase sumber
Konsumsi Tablet Fe informasi ibu untuk konsumsi
Dokter 20% (n=4/14) tablet Fe yaitu dari :
Bidan 45% (n=9/14) - Bidan 20%
- Dokter 45%
28. Sumber Informasi Persentase sumber
Konsumsi Tablet Folat informasi ibu untuk konsumsi
Dokter 30% (n=6/14) tablet asam folat yaitu dari :
Bidan 30% (n=5/14) - Bidan 30%
- Dokter 30%
29. Sumber Informasi Persentase sumber
Konsumsi Multivitamin informasi ibu untuk konsumsi
Dokter 20% (n=4/12) multivitamin yaitu dari :
Bidan 40% (n=8/12) - Bidan 20%
- Dokter 40%
30. Frekuensi Pemeriksaan Persentase frekuensi
Kehamilan pemeriksaan kehamilan ibu
2 kali 15% (n=3/20) dilakukan ≥4 kali sebesar
≥4 kali 80% (n=16/20) 70%
31. Kesesuaian Frekuensi Persentase kesesuaian
Pemeriksaan Kehamilan Frekuensi pemeriksaan
Sesuai 95% (n=19/20) kehamilan yang tidak sesuai
Tidak Sesuai 5% (n=1/20) sebesar 5%
32. Fasilitas Kesehatan untuk Persentase fasilitas
Memeriksakan Kehamilan kesehatan yang digunakan
Puskesmas 15% (n=3/20) ibu untuk memeriksakan
Rumah Bidan 55% (n=11/20) kehamilannya yaitu :
Rumah Sakit 30% (n=6/20) - Rumah bidan 55%
- Puskesmas 15%
- Rumah sakit 30%

33. Alat Transportasi Menuju Persentase transportasi yang


Tempat Pemeriksaan digunakan menuju tempat
Kehamilan pemeriksaan kehamilan ibu
Jalan Kaki 20% (n=4/20) yaitu :
Kendaraan Pribadi 80% - Kendaraan pribadi
(n=16/20) 80%
- Jalan kaki 20%
34. Waktu Yang Dibutuhkan Persentase waktu yang
untuk Menuju Tempat dibutuhkan untuk menuju
Pemeriksaan Kehamilan tempat pemeriksaan yaitu :
<15 menit 50% (n=10/20) - <15 menit 50%
15-30 menit 50% (n=10/20) - 15-30 menit 50%
35. Kepada Siapa Ibu Persentase kepada siapa ibu
Memeriksakan Kehamilan memeriksakan kehamilan
Dokter 35% (n=6/20) - Bidan 65%
Bidan 65% (n=13/20) - Dokter 35%
Dukun/Ahli Terapis 5% - Dukun/ Ahli Terapis
(n=1/20) 5%
36. Yang Menemani Periksa Persentase yang menemani
Kehamilan Ibu ibu melakukan pemeriksaan
Suami 75% (n=15/20) kehamilan
Orang Tua 15% (n=3/20) - Suami 75%
Anak 5% (n=1/20) - Anak 5%
Saudara 5% (n=1/20) - Orang tua 15%
- Saudara 5%
37. Tingkat Pengetahuan - Pengetahuan Persentase tingkat
Anjuran Makan (≥80%) pengetahuan ibu tentang
Anjuran isi piring makan - Pengetahuan (60- makanan dan gizi yaitu
Benar 100% 80%) kurang sebesar 30%
- Pengetahuan Pengetahuan gizi ibu hamil
Jumlah tablet Fe yang (<60%) terkait bahan makanan yang
harus dikonsumsi menghambat penyerapan Fe
Benar 25% (n=5/20) tergolong rendah
Salah 45% (n = 9/20)
Tidak tahu 30% (n=6/20)

Makanan sumber Fe
Benar 60% (n=12/20)
Salah 20% (n=4/20)
Tidak tahu 15% (n= 3/20)
Bahan makanan yang
menghambat penyerapan
Fe
Benar 10%
Salah 10%
Tidak tahu 80%

Bahan makanan
sumber protein
Benar 70%
Salah 15%
Tidak tahu 15%
Kategori Total Skor
Pengetahuan Ibu tentang
Makanan yaitu :
Kurang 30% (n=6/20)
Cukup 60% (n=12/20)
Baik 10% (n=2/20)

38. Tingkat Pengetahuan - Pengetahuan Baik Persentase tingkat


Tentang Anjuran (≥80%) pengetahuan ibu tentang
Kehamilan - Pengetahuan kehamilan yaitu kurang
Frekuensi pemeriksaan Cukup (60-80%) sebesar 45%
kehamilan - Pengetahuan Pengetahuan gizi ibu hamil
Benar 75% Kurang (<60%) terkait 1000 HPK masih
Salah 20% tergolong rendah
Tidak tahu 5%

Tanda bahaya kehamilan


Benar 65%
Salah 25%
Tidak tahu 10%

Ciri-ciri anemia
Benar 70%
Salah 25%
Tidak tahu 5%

1000 HPK
Benar 30%
Salah 10%
Tidak tahu 60%

Inisiasi menyusui Dini (IMD)


Benar 35%
Salah 35%
Tidak tahu 30%

Kategori Total Skor


Pengetahuan Ibu tentang
Kehamilan yaitu :
Kurang 45% (n=9/20)
Cukup 45% (n=9/20)
Baik 10% (n=2/20)

39. Ibu yang Mengikuti Kelas Persentase ibu yang tidak


Ibu Hamil pernah mengikuti kelas ibu
Pernah 40% (n=8/20) hamil sebesar 60%
Tidak Pernah 60%
(n=12/20)
40. Informasi Kehamilan yang Persentase jenis-jenis
Ibu Dapatkan informasi yang ibu dapatkan
Pemeriksaan Kehamilan yaitu :
80% (n=16/20) - Pemeriksaan
Perawatan Sehari-hari saat Kehamilan 80%
hamil 50% (n=10/20) - Tanda bahaya saat
Aktivitas fisik saat hamil persalinan 75%
65% (n=13/20) - Persiapan
Persiapan Melahirkan 60% Melahirkan 60%
(n=12/20) - Tanda awal
Tanda bahaya pada persalinan 75%
kehamilan 75% (n=15/20) - Aktivitas fisik saat
Tanda awal persalinan 65% hamil 65%
(n=13/20)
Tanda bahada saat
persalinan 60% (n=16/20)
41. Sumber Informasi Persentase sumber
Kehamilan informasi kehamilan didapat
dari Petugas Kesehatan
Petugas Kesehatan 70% sebesar 70%
(n=14/20)
Lingkungan sekitar 10%
(n=2/20)
Media cetak 5% (n=1/20)
Media sosial 5% (n=1/20)
Tidak mendapat informasi
5% (n=1/20)
42. Riwayat Pernah Persentase ibu yang sudah
Melahirkan pernah melahirkan yaitu
sebesar 65%
Ya 65% (n=13/20)
Tidak 35% (n=7/20)
43. Inisiasi Menyusui Dini Prevalensi nasional IMD Persentase ibu yang pernah
34,5% (Riskesdas, 2013) melakukan inisiasi menyusui
Ya 64% (n=9/14) dini pada kehamilan
Tidak 35.7% (n=5/14) sebelumnya sebesar 60%
44. Pernah Menyusui Persentase ibu yang pernya
menyusui pada kehamilan
Ya 85.7% (n=12/14) sebelumnya yaitu sebesar
Tidak 14% (n=2/14) 85%
45. Memberi ASI Eksklusif Prevalensi nasional RT Persentase ibu yang memberi
memberikan ASI eksklusif ASI eksklusif pada kehamilan
Ya 78% (n=11/14) 38% (Riskesdas, 2013) sebelumnya yaitu
Tidak 21% (n=3/14) sebesar 78%
2. Participant Analisis

Pelaku / Person Category Charateristic Interest, Motives, Potentials Implications for the
Attitude (+) strength project
(-) weakness
Ibu Hamil Beneficiaries - Menurut pada ibu , - Ingin melahirkan (+) Mudah menerima Menjadi sasaran
suami, dan ibu dengan selamat pengetahuan atau utama dengan
mertua - Ingin anak yang informasi baru menyertakan
- Penyedia makanan lahir sehat (-) Tidak berani keluarga
di rumah - Biaya persalinan mengambil
- Pengetahuan terjangkau keputusan sendiri
tentang komposisi - Ditolong oleh orang (-) Belum memiliki
asupan gizi yang yang dipercaya pengalaman
baik masih kurang - Ingin kehamilan (-) Tidak memiliki
- Pengetahuan ibu sehat dan gizinya pengetahuan yang
terkait penanganan baik memadai
keluhan saat - Ingin tetap sehat
kehamilan berkurang meskipun sudah
- Memberikan ASI melahirkan
Eksklusif kepada
anaknya
- Pengetahuan
tentang 1000 HPK
masih tergolong
rendah
- Pengetahuan ibu
tentang kehamilan
kurang terkait
kebutuhan asupan
sehingga kebutuhan
gizi masih kurang
- Kebutuhan energy
makronutrient dan
micronutrient lebih
besar
- Mudah percaya
terhadap informasi
baru berkaitan
dengan kehamilan
Suami Ibu Hamil Pelaku (actor) - Menurut pada ibu - Ingin istri (+) Sumber dana Melibatkan suami
- Tidak punya melahirkan dengan persalinan secara aktif dalam
pengalaman selamat (+) Berpartisipasi pemeriksaan
- Tidak pernah terlibat - Ingin anak lahir untuk memberikan kehamilan,
dalam pengambilan sehat motivasi pada istri meningkatkan
keputusan terkait - Biaya persalinan (-) Sibuk bekerja pengetahuan
kelahiran terjangkau
- Bersedia membantu - Ditolong oleh orang
yang dipercaya
Ibu/Ibu Mertua Pelaku (actor) (kita - Sudah - Ingin anak/menantu (+) Sayang kepada - Memberikan
akan mengajak ibu berpengalaman dan cucunya keluarga informassi tentang
mertua berperan - Menjadi panutan selamat dan sehat (-) Percaya kepada masalah gizi
untuk membantu terkait persalinan dukun bayi dan melalui pendekatan
proyek) - Sulit menerima makanan tabu keselamatan
perubahan (-) Pengetahuan gizi keluarga
- Dominan masih rendah - Memberikan
- Pengambil keputusan informasi tentang
keluarga masalah kesehatan
saat kehamilan
melalui pendekatan
keluarga
- Memberikan
informasi terkait
langkah-langkah
yang sebaiknya
dilaksanakan saat
ibu hamil
mengalami suatu
keluhan
Kader Posyandu Pelaku (actor) - Dipercaya oleh - Memberikan edukasi (+) Terbuka untuk - Koordinasi dan
masyarakat pentingnya ASI bekerjasama kerjasama dengan
- Menjadi panutan Ekslusif, gizi (+) Terdidik dan pihak terkait
terkait proses seimbang, variasi terampil - Memberikan
kehamilan dan lebih makanan, dan penyuluhan dan
berpengalaman makanan tambahan informasi tentang
khusus ibu hamil kehamilan dan
melahirkan
Bidan Desa Pelaku (actor) - Masih baru, belum - Cakupan (+) Terbuka untuk - Koordinasi dan
begitu dipercaya oleh pertolongan bekerjasama kerjasama dengan
masyarakat persalinan oleh (+) Terdidik dan pihak terkait
- Ramah tenaga kesehatan terampil - Memberikan
- Derajatnya masih mencapai target penyuluhan dan
dipandang rendah - Memberikan tablet informasi tentang
dibandingkan dengan multivitamin kehamilan dan
dokter - Melakukan melahirkan
pemeriksaan
kehamilan
- Sumber informasi
ibu hamil
Dokter Pelaku (actor) - Dipercaya oleh - Cakupan (+) Terbuka untuk - Koordinasi dan
masyarakat pertolongan bekerjasama kerjasama dengan
- Ramah persalinan oleh (+) Terdidik dan pihak terkait
tenaga kesehatan terampil - Memberikan
mencapai target penyuluhan dan
- Memberikan tablet informasi tentang
multivitamin kehamilan dan
- Melakukan melahirkan
pemeriksaan
kehamilan
- Sumber informasi
ibu hamil
Tenaga Pelaksana Pelaku (actor) - Belum begitu - Cakupan (+) Terbuka untuk - Koordinasi dan
Gizi dipercaya oleh pendistribusian tablet bekerjasama dengan kerjasama dengan
masyarakat tambah darah (TTD) tenaga kesehatan pihak terkait
- Ramah dan penyuluhan lain - Memberikan
- Derajatnya masih tentang pentingnya (+) Memiliki penyuluhan dan
dipandang rendah TTD bagi ibu hamil pendidikan dan informasi tentang
dibandingkan dengan ketrampilan dalam kehamilan dan
dokter bidang kesehatan melahirkan
(+) Memiliki
pengetahuan dan
wewenang tentang
gizi di masyarakat
(-) Tugas dan
wewenangnya belum
terlalu dipahami oleh
masyarakat
Dukun Bayi Pelaku (actor) - Berpengalaman - Bayi ditolong dengan (-) Pengetahuan - Koordinasi,
- Sulit diajak untuk selamat terkait kesehatan kerjasama, dan
berubah - Mendapatkan pasien kurang pendampingan
- Dipercaya (+) Dipercaya
masyarakat masyarakat
Kepala Desa Pelaku (actor) - Dipercaya Ingin langgeng (+) Mendapatkan - Memberikan
masyarakat menjadi kepala desa dukungan perizinan
- Berkuasa masyarakat pelaksanaan
- Menjunjung tinggi (+) Memiliki kegiatan
adat istiadat pengalaman dan - Berkoordinasi dan
pemimpin formal koneksi bekerjasama
(-) Pengetahuan dengan pihak
tentang pentingnya penyelenggara dan
kesehatan ibu target sasaran
kurang - Terlibat aktif dalam
(-) Sibuk sehingga kegiatan
kurang tertarik
dengan masalah
pentingnya
kesehatan ibu
Pengusaha Pelaku Orientasi materi Kurang ramah (+) Bisnis lancar Sponsor
(+) Nama bisnis
semakin dikenal
Pemerintah Daerah Pelaku Pihak yang -Ingin semua (+) Mendapatkan Persetujuan program
berwenang terkait masyarakat di dukungan dari
peraturan tentang gizi wilayahnya sehat masyarakat
dan kesehatan (+) Lebih berwenang
(-) Sibuk sehingga
kurang tertarik
dengan masalah
pentingnya
kesehatan ibu
3. Problem Tree

Peningkatan BB Ibu hamil


tidak sesuai dengan beresiko KEK
rekomendasi

Asupan ibu hamil


defisit

Ibu tidak Komposisi Ibu hamil yang


Nafsu makan
makan/melewatkan makanan setiap mendapat PMT
menurun
waktu kali makan tidak frekuensinya rendah
lengkap

Ibu mengalami
Tingkat pengetahuan
keluhan
anjuran makan
kehamilan (mual
kurang
muntah) tinggi

Tingkat
Skor pengetahuan
pengetahuan
ibu tentang
tentang anjuran
makanan kurang
kehamilan kurang

Persentase ibu yang


mengikuti kelas ibu
hamil rendah
Penjelasan :

Berdasarkan kerangka problem tree, diketahui bahwa persentase ibu yang ,mengikuti
kelas ibu hamil rendah. Hal ini menyebabkan skor pengetahuan ibu tentang makanan
kurang dan tingkat pengetahuan tentang anjuran kehamilan kurang. Apabila skor
pengetahuan ibu tentang makanan kurang dapat menyebabkan tingkat pengetahuan
anjuran makan kurang dan apabila tingkat pengetahuan tentang anjuran kehamilan
kurang dapat menyebabkan ibu mengalami (keluhan mual muantah) yang tinggi, selain
itu dapat menjadi penyebab Ibu hamil yang mendapat PMT frekuensinya rendah dan
Komposisi makanan setiap kali makan tidak lengkap. Kemudian apabila ibu mengalami
keluhan kehamilan (mual muntah) yang tinggi dapat menyebabkan nafsu makan menurun
dan apabila tingkat pengetahuan anjuran makan kurang dapat menyebabkan juga
terhadap nafsu makan menurun, ibu tidak makan/melewatkan waktu, serta komposisi
makanan setiap kali makan tidak lengkap. Apabila nafsu makan menurun, ibu tidak
makan/melewatkan waktu, komposisi makanan setiap kali makan tidak lengkap, dan Ibu
hamil yang mendapat PMT frekuensinya rendah dapat menyebabkan asupan makan ibu
hamil defisit. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan BB tidak sesuai dengan
rekomendasi dan ibu hamil beresiko KEK.
4. Objective Tree

BB meningkat sesuai Ibu hamil tidak


dengan beresiko KEK
rekomendasi

Asupan Ibu hamil


adekuat

Ibu makan teratur Komposisi Peningkatan


Nafsu makan
atau tepat waktu makanan setiap frekuensi Ibu hamil
meningkat yang mendapat PMT
kali makan
lengkap

Tingkat pengetahuan Penurunan keluhan


anjuran makan kehamilan (mual
meningkat muntah) pada ibu

Tingkat
Skor pengetahuan pengetahuan
ibu tentang tentang anjuran
makanan kehamilan
meningkat meningkat.

Peningkatan
persentase ibu yang
mengikuti kelas ibu
hamil.
Penjelasan :

Berdasarkan kerangka objective tree diatas, jika terjadi peningkatan persentase ibu
yang mengikuti kelas ibu hamil, maka berpengaruh terhadap skor pengetahuan ibu
tentang makanan dan tingkat pengetahuan tentang anjuran kehamilan meningkat. Jika
skor pengetahuan ibu tentang makanan meningkat maka berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan anjuran makan yang meningkat. dan jika tingkat pengetahuan tentang
anjuran kehamilan meningkat maka, berpengaruh terhadap penurunan keluhan
kehamilan (mual muntah) pada ibu, serta berpengaruh secara langsung terhadap
komposisi makanan setiap kali makan lengkap dan peningkatan frekuensi ibu hamil
yang mendapat PMT. Jika tingkat pengetahuan anjuran makan meningkat maka,
berpengaruh terhadap nafsu makan yang meningkat, komposisi makanan setiap kali
makan lengkap dan ibu makan teratur atau tepat waktu. Selain tingkat pengetahuan
anjuran makan, penurunan keluhan ibu hamil (mual muntah) dapat berpengaruh
terhadap nafsu makan yang meningkat. Jika nafsu makan yang meningkat, komposisi
makanan setiap kali makan lengkap dan ibu makan teratur atau tepat waktu, serta
peningkatan frekuensi ibu hamil yang mendapat PMT maka, berpengaruh pada asupan
ibu hamil menjadi sesuai atau adekuat. Jika asupan ibu hamil adekuat maka, berakibat
pada peningkatan BB sesuai dengan rekomendasi dan ibu hamil tidak beresiko KEK.
5. Alternatif Analisis berdasarkan Objective Tree

Goal Asupan Ibu Hamil Adekuat


Kriteria Alternatif 1: Alternatif 2:
Praktek pemilihan makanan Peningkatan frekuensi ibu
dengan komposisi lengkap hamil yang mendapat PMT
seimbang
1. Sumberdaya
-Manusia 4 3
-Dana 4 3
-Sarana-prasarana 3 3
-Waktu 3 2
2. Dukungan kebijakan 5 3
3. Dukungan masyarakat 4 5
4. Sustainability 3 3
TOTAL SKOR 26 22

Keterangan :

Skor 1 : sangat tidak memungkinkan

Skor 2 : tidak memungkinkan

Skor 3 : cukup memungkinkan

Skor 4 : lebih memungkinkan

Skor 5 : sangat memungkinkan


6. Problem Planning Matrix

Nama program : Praktik pemilihan makanan pada ibu hamil dengan komposisi lengkap seimbang

Jangka waktu : 1 tahun

Tujuan dan kegiatan Indikator program Sumber data Asumsi-asumsi penting


program

Sasaran program Persentase asupan ibu hamil ● Data survei penilaian ● Harga bahan pangan
Meningkatkan asupan gizi ibu yang memenuhi tingkat status gizi ibu sebelum dengan kualitas
hamil kecukupan meningkat dan saat hamil baik relatif lebih tinggi
sebanyak 50% ● Aktifitas fisik yang
● Data survei diet total
dilakukan oleh ibu
hamil
● Ketersediaan bahan
pangan tinggi nutrisi
terbatas

Tujuan program terpilih Praktik ibu hamil yang ● Data survei diet total ● Pengetahuan ibu hamil
Meningkatkan praktik menjalankan makan dengan ● Data survei dari staff mempengaruhi
pemilihan makanan yang tepat komposisi lengkap seimbang monev sebelum dan pemilihan makanan
untuk ibu hamil meningkat sebanyak 50% setelah program ● Peran dan dukungan
suami atau orang
terdekat juga dapat
berpengaruh dalam
keberhassilan program

Hasil dan luaran ● 90% ibu hamil memiliki ● Pre/Post Test ● Kepatuhan ibu hamil
● Frekuensi pemberian pengetahuan yang baik ● Data Wawancara dalam menjalankan
makan tepat tentang gizi kehamilan program
● Peningkatan nafsu ● 90% ibu hamil mampu ● Dukungan keluarga ibu
makan ibu hamil memilih makanan yang hamil dalam
● Peningkatan skor baik dikonsumsi menjalankan program
pengetahuan ibu selama kehamilan ● Tingkat pendidikan ibu
tentang makanan hamil

Kegiatan Sarana ● Kehadiran ibu hamil


Persiapan ● SDM selama penyuluhan
● Pengumpulan data ibu ● ATK ● Kepatuhan ibu hamil
hamil ● Transportasi dalam menjalankan
● Menghubungi ● Alat Elektronik program
perangkat kebijakan ● Poster
serta tokoh masyarakat ● Leaflet
sekitar ● Daftar bahan makanan penukar
● Pembentukan dan ● Data terkait status gizi, kebiasaan makan, serta
pemberdayaan pengetahuan gizi ibu hamil
anggota tim
● Penyusunan jadwal Prasarana
kerja ● Puskesmas sekitar
● Pembentukan ● Balai desa
anggaran dana
program Anggaran : Rp. 10.000.000
● Persiapan materi,
media, sarana dan
prasarana
Pelaksanaan
● Melakukan penyuluhan
edukasi gizi pada ibu
hamil
● Melakukan konsultasi
gizi pada ibu hamil
● Senam bagi ibu hamil
Monitoring
● Melakukan kegiatan
pemeriksaan
kesehatan ibu hamil di
puskesmas setempat
7. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Chart Monitoring

Project Activity Indikator Persons Involved in Project Activity

Community Kelompok Health Community


Nutrition Ibu Hamil System Nutrition
Promoter Field Officers
Workers

Meningkatkan Terjadi P I A S
pengawasan dan peningkatan
promosi pada ibu hamil kecukupan asupan
gizi ibu hamil 50%

Persiapan Makanan Ibu hamil dapat A P S I


memilih makanan
yang tepat dengan
komposisi
seimbang

Outcomes to be Monitored

Tingkat pengetahuan Tejadi Peningkat P


90%

Variasi jenis bahan Terjadi P


makanan yang peningkatan
dikonsumsi sebanyak 90%

Keterangan :

P = Performs : Melakukan

A = Assists : Membantu
S = Supervises : Mengawasi

I = Informed : Diberitahu

Monitoring dan evaluasi berupa pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil yang
dilaksanakan di Puskesmas dan balai desa setempat. Kemudian data dan
informasi dari hasil pencacatan diolah dan dianalisa serta dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Kegiatan yang dimonitor adalah kegiatan praktik
pemilihan makanan pada ibu hamil dengan komposisi yang lengkap dan
seimbang.

Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

1. Penyuluhan/Edukasi Gizi
a) Input
1) Tenaga penyuluh (ahli gizi dan tim kesehatan lainnya)
dengan adanya tenaga penyuluh akan terlibat dalam
proses pesiapan, pelaksanaan, hingg penyelenggaran
monev kegiatan tersebut. Pada tahap evaluasi, kita dapat
melihat kemampuan tim penyuluh kesehatan dalam
menyampaikan edukasi sesuai dengan standart
kompetensi yang sudah ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan
2) Penentuan Materi penyuluhan disesuaikan dengan
kebutuhan edukasi gizi ibu hamil di daerah setempat.
Materi atau topik yang akan disampaikan kepada ibu hamil
mengenai edukasi gizi dilihat melalui permasalahan gizi
yang dialami oleh ibu hamil.
3) Media penyuluhan berupa leaflet dan poster. Hal ini akan
meningkatkan keefektifan dalam menyampaikan edukasi
gizi kepada ibu hamil. Media poster dapat digunakan untuk
menyampaikan garis besar dari tujuan edukasi kepada
target ibu hamil tersebut. Sedangkan, penggunaan media
leaflet memuat informasi detail untuk dibaca lebih lanjut
oleh ibu hamil.
4) Metode penyuluhan dilakukan dengan mengumpulkan ibu
hamil di daerah setempat dalam suatu ruangan yang
nantinya akan dijelaskan secara lisan dan akan diakhiri
dengan sesi tanya jawab. Untuk mengetahui indikator
peningkatkan pengetahuan ibu hamil, maka akan dilakukan
adanya pre dan post test berupa soal singkat kepada ibu
hamil.
5) Ruang/tempat yang akan ditentukan untuk melakukan
penyuluhan kepada ibu hamil adalah di puskesmas dan
balai desa. Hal ini dilakukan untuk melihat secara langsung
respon dan memastikan tempat tersebut nyaman dan
cukup luas untuk dipakai sebagai tempat penyuluhan.
b) Proses

Penyuluhan edukasi gizi kepada ibu hamil dimana akan


diberikan materi mengenai pengetahuan kebutuhan gizi dan
kehamilan oleh ibu hamil setempat. Selain itu, akan dilengkapi
dengan adanya pre dan post test untuk mengetahui seberapa
jauh peningkatan pengetahuan ibu hamil seputar gizi dan
kehamilan.

c) Output
1) Hasil pre post test dari penyuluhan edukasi gizi dijadikan
tolak ukur peningkatan pengetahuan. Pre test dan Post test
dilakukan tiap diakhir sesi edukasi gizi. Nantinya hasil
rekap nilai pre post test akan dijadikan dalam satu laporan
untuk dievaluasi dan dibandingkan perkembangannya.
2) Adanya peningkatan pengetahuan terhadap ibu hamil yang
dinilai dari hasil pre test dan post test yang dilakukan
sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan
3) Laporan hasil kegiatan penyuluhan gizi hal ini merupakan
bentuk monitoring dalam suatu program/kegiatan yang
mana dibuat setiap diakhir kegiatan penyuluhan. Laporan
hasil kegiatan ini dapat dibuat untuk tolak ukur pada
kegiatan penyuluhan gizi berikutnya.
d) Outcome

Mengubah perilaku ibu hamil dengan menerapkan


komposisi gizi yang seimbang sesuai dengan pedoman diet.

2. Konsultasi Gizi Ibu Hamil


a) Input
1) Jumlah ibu hamil di wilayah setempat dapat dilihat dari
data yang terdapat di posyandu, balai desa, serta laporan
kependudukan wilayah setempat dari dinas kesehatan.
Serta adanya monitoring pada ibu hamil dapat dilakukan
selama 6 bulan sekali untuk mengetahui monitoring
jumlah pendataan ibu hamil.
2) Tenaga pelaksana (Dietisien, Kader Posyandu, dan
Tenaga Kesehatan) yang akan terlibat dan memberikan
konsultasi kepada ibu hamil seputar edukasi gizi
seimbang
3) Ibu kesehatan ibu hamil digunakan sebagai alat ukur
tertulis, data kesehatan untuk melihat perkembangan
kesehatan ibu dan janin yang akan dimiliki oleh masing-
masing ibu hamil.
4) Alat ukur antropometri digunakan untuk mengetahui status
gizi atau IMT ibu hamil dengan menggunakan parameter
Berat badan dan tinggi badan sebelum dan saat
kehamilan.
b) Proses
Konseling edukasi gizi akan dilakukan 2 bulan sekali untuk
mengetahui perkembangan kesehatan ibu hamil dan janin
secara berkala.
c) Output
Data antropometri yang akan menunjukan status gizi ibu hamil
serta perkembangan ibu hamil dan janin. Hal ini dapat
dijadikan sebagai laporan untuk pengkategorian kelompok
hamil yang ada dalam keadaan normal atau tidak.
d) Outcome
Meningkatkan dan memonitoring kualitas kesehatan ibu hamil
di daerah setempat dengan dilakukan konseling gizi.

3. Senam Ibu Hamil

a) Input

1) Tenaga pelaksana (Instruktur senam, Dietisien dan Kader


Posyandu) yang akan terlibat dan memimpin kegiatan
senam
2) Ibu senam ibu hamil atau CD senam hamil
3) Ruang/tempat yang akan ditentukan untuk melakukan
senam ibu hamil adalah di lapangan atau balai desa. Hal
ini dilakukan untuk melihat secara langsung respon dan
memastikan tempat tersebut nyaman dan cukup luas
untuk dipakai sebagai tempat senam.

b) Proses

Kegiatan senam dilaksanakan dua minggu sekali pada hari sabtu


atau minggu.

c) Output

Kehadiran dan keaktifan ibu hamil selama kegiatan senam


berlangsung.

d) Outcome

Meningkatkan aktivitas fisik ibu hamil sekaligus mengedukasi


pentingnya beraktivitas fisik selama hamil, serta memberikan contoh
gerakan senam yang aman dilakukan saat hamil.

Anda mungkin juga menyukai