Anda di halaman 1dari 16

SURVEI

MAWAS DIRI
DESA
MEKARJAYA

DALAM RANGKA PENCEGAHAN


STUNTING

2019
Survei Mawas Diri

Survei Berbasis Masyarakat merupakan kegiatan pengenalan,


pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh
masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas
kesehatan atau perawat di desa.

Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)/ Survei Berbasis Masyarakat


adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/
kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan
tersebut untuk diatasi.
Identifikasi Masalah

– Masalah yang ada di Puskesmas :


1. Cakupan Ibu hamil yang mendapat TTD Minimal 90 Tablet selama kehamilan
 10,4%
2. Cakupan Ibu Hamil – K4  10,4 %
3. Cakupan Ibu hamil yang mengikuti konseling Gizi dan Kesehatan  4,6 %
4. Cakupan Rumah Tangga yang menggunakan air minum layak  76 %
5. Cakupan Rumah Tangga yang menggunakan sanitasi layak  43,91 %
Identifikasi Masalah

– Masalah yang ada di masyarakat


1. Anemia pada Ibu hamil
2. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
3. Masih terdapat warga yang tidak memiliki jamban
4. Masih terdapat warga yang merokok di dalam rumah
5. Masih ada ibu bersalin di rumah (tidak di faskes)
Penetapan masalah

Penetapan masalah menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Pada penggunaan matriks
USG, untuk menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan.
Ketiga faktor tersebut adalah Urgency, Seriousness, dan Growth.

Urgency berkaiatan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgensi massalah tersebut.

Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi. Dampak terutama
yang menimbulkan kerugian bagi organisasi. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi
maka semakin tinggi tingkat masalah tersebut.

Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang masalah tersebut maka
semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya semakin prioritas
untuk diatasi permasalahan tersebut.
Penetapan Masalah

– Keterangan :
Mendesaknya (M)/ Gawat (G)/ Seriousness (S) Perkembangan (P)/
Urgency (U) Growth (G)
Paling =5 Fatal =5 Sangat =5
Mendesak Cepat
Sangat =4 Sangat =4 Cepat =4
Mendesak Gawat
Mendesak =3 Gawat =3 Agak =3
Cepat
Biasa =2 Biasa =2 Biasa =2

Tidak =1 Tidak gawat =1 Lambat/ =1


Mendesak Tetap
Perumusan Masalah Terpilih

No Masalah Skala Total


U S G
1. Cakupan Ibu hamil yang 5 5 5 15 1
mendapat Tablet Tambah Darah
Minimal 90 Tablet.
2. Cakupan ibu hamil yang mengikuti 3 1 1 5 5
konseling gizi dan kesehatan.
3. Masih terdapat ibu hamil yang 4 4 4 12 2
bersalin di rumah.
4. Masih ada warga yang tidak 2 3 2 7 3
memiliki jamban.
5. Masih ada warga yang merokok di 1 2 3 6 4
dalam rumah.
Hasil SMD

– Kriteria Responden Berdasarkan Usia


No Usia Frekuensi Prosentase (%)

1. Kurang dari 20 Tahun 2 8,70 %

2. > 20 tahun - < 35 Tahun 15 65,22 %

3. Lebih dari 35 Tahun 6 26 %

  Jumlah 23 99,92%

– sekitar 8 orang (34,78%) merupakan ibu hamil resiko tinggi.


Resiko Tinggi Pada Kehamilan

– Diantaranya :
1. BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)
2. Hipertensi dan preeklamasia
3. Komplikasi kesehatan bayi karena gangguan pertumbuhan janin
4. Perdarahan
5. Meningkatkan resiko AKI dan AKB
Pengetahuan Responden

Studi tentang faktor-faktor yang


mempengaruhi kepatuhan dalam
Pengetahuan merupakan hasil dari pengetahuan merupakan domain
mengkonsumsi tablet Fe menjelaskan
tahu yang di dapat dari hasil yang sangat penting untuk
bahwa pendidikan seseorang secara
pembelajaran dan pengalaman. terbentuknya tindakan seseorang.
tidak langsung mempengaruhi
pemanfaatan tablet Fe.
Pengetahuan Responden

No Nilai Pengetahuan Frekuensi Prosentase %


Responden
1. ≤ 60 % (kurang) 9 39,13 %

2. > 60 % sampai < 80 % 10 43,47 %


(sedang)
3. Lebih dari 80 % (baik) 4 17,39 %

Masih diperlukanannya kegiatan promosi kesehatan untuk meningkatkan


pengetahuan ibu hamil mengenai tablet tambah darah di Posyandu, Kelas Ibu,
pemberian informasi melalui pamflet, stiker dan media komunikasi lainnya.
Sikap Responden

– Sikap (attitude) adalah istilah yang mencermikan rasa senang, tidak senang atau
perasaan baisa-biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu yang bisa
berupa sikap terhadap benda, kejadian, situasi orang-orang atau kelompok.
N Nilai Sikap Responden Frekuensi Prosentase %
o
1. ≤ 60 % (kurang) 4 17,39 %

2. > 60 % sampai < 80 % 12 52,17 %


(sedang)
3. Lebih dari 80 % (baik) 7 30,43 %
Sikap Responden

Berdasarkan hasil survei, menunjukan bahwa ibu hamil sudah menunjukan sikap
yang positif bahwa efek mengkonsumsi Tablet Tambah Darah sangat besar bagi
janinnya (91%). Ibu hamil juga menunjukan sikap yang positif bahwa akan
meminum tablet darah selama kehamilan minimal 90 tablet (83%), tetapi
menunjukan sikap yang negatif ketika Tablet Tambah Darah itu memiliki efek
samping seperti mual dan memilih untuk menghentikan konsumsi tablet tersebut
selanjutnya untuk mengurangi mual (58%). Untuk mengurangi rasa mual juga
sebagian besar ibu hamil memiliki sikap yang mendukung untuk meminum Tablet
Tambah Darah dengan kopi dan teh untuk mengirangi rasa mual (82%). Ibu hamil
juga masih menunjukan sikap yang negatif mengenai kebutuhan zat besi pada
wanita hamil lebih besar dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil (63%).
Tindakan Responden

No Nilai Tindakan Responden Frekuensi Persentase %

1. ≤ 80 % (kurang baik) 8 34,78 %

2. Lebih dari 80 % (baik) 15 65,21 %

Tindakan adalah upaya untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata
yang memerlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan (effendi,
2009). Dari hasil survei didapatkan bahwa responden yang memiliki tindakan kurang
baik sebesar 34,78 % dan yang memiliki tindakan baik adalah 65,21 %. Masih adanya
responden yang memilih tindakan yang kurang baik, diperlukan adanya upaya dari
luar seperti dukungan keluarga dan peran serta kader kesehatan agar tindakan ibu
menjadi baik untuk mengkonsumsi tablet Tambah Darah
SARAN

Masih diperlukannya peningkatan pengetahuan khususnya ibu hamil


ataupun kader mengenai manfaat mengkonsumsi tablet Fe.

Meningkatkan dukungan keluarga agar ibu hamil dapat mengkonsumsi


Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet saat masa kehamilanya.

Melibatkan kader dalam kepatuhan ibu hamil meminum Tablet Tambah


Darah

Meningkatkan peran serta kader dan masyarakat dalam kegiatan seperti


kelas Ibu Hamil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai