Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.

1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102

EFEKTIVITAS TERAPI AKUPRESURE TERHADAP FREKUENSI ENURESIS PADA


ANAK USIA 3-4 TAHUN
(THE EFFECTIVENESS OF ACUPRESSURE THERAPY ON THE OCCURRENCE OF
ENURESIS IN TODDLER AGED 3-4 YEARS)

Wiulin Setiowati, Nimas Dela Pawestri


Email : wiulin_setiowati@ymail.com, delladelladella18@gmail.com

ABSTRACT

In the phase of the toddler development, there are many problems faced by parents.
One of them is urinary problem that is enuresis (wetting). Bedwetting is to unconscious
urination during sleep at the age that should have been able to control the urge to urinate.
Enuresis is generally most common in children but sometimes also in adolescents and adults.
The purpose of this study to determine the effectiveness of acupressure therapy on the
occurrence of enuresis in toddler aged 3-4 years inPAUD Pinus Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Tanah Bumbu.
This study design was Quasi Eksperimen with Post And Post Test Without Control.
Sample in this study 27 toddler growth with Total Sampling technique.
The result study was Wilcoxon test that obtained p value <0,05 (0,003) it means that
there was effectiveness of acupressure therapy on enuresis frequency in children aged 3-4
years.
The conclusion of this study is the effectiveness of acupressure therapy on the
frequency of enuresis in children aged 3-4 years. It was recommended that acupressureini
therapy be used as SOP in midwifery care for children's growth especially for enuresis
frequency.

Keywords : Acupressureini Therapy, Enuresis Frequency

PENDAHULUAN kurang menyenangkan bagi para orangtua


itu lebih banyak dijumpai pada anak laki-
Masa kanak-kanak merupakan laki daripada anak perempuan.
periode penting dalam tumbuh kembang Kemungkinan karena faktor aktifitasnya
anak dimana pada masa ini pertumbuhan lebih banyak anak laki-laki. Mengompol
dasar yang akan mempengaruhi dan merupakan persoalan yang sering
menentukan perkembangan anak didiskusikan dan menimbulkan perbedaan
selanjutnya. Pada masa balita ini pendapat mengenai kejadian dan
perkembangan kemampuan berbahasa, perawatannya. Enuresis umumnya paling
kreativitas, kesadaran sosial, emosional sering terjadi pada anak-anak namun
dan intelegensi berjalan sangat cepat dan kadang-kadang juga pada remaja dan
merupakan landasan perkembangan orang dewasa (Kurniawati, 2009:2).
berikutnya (Soetjiningsih, 2013:88). Setiap orang pada masa mulai lahir
Dalam tahapan masa tumbuh sampai masa anak-anak pasti pernah
kembang anak balita, banyak problem mengalami ngompol. Pada sebagian besar
yang dihadapi orang tua. Salah satunya anak mengompol terjadi begitu saja tanpa
adalah masalah berkemih yaitu enuresis ada sebab yang jelas. Mengompol juga
(mengompol). Umumnya mengompol, bukan kesalahan langsung pada anak,
yang dalam istilah kedokterannya disebut biasanya ini terjadi karena produksi urine
enuresis, merupakan kebiasaan yang pada malam hari lebih banyak dari pada

94
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102

yang mampu ditahan oleh kandung kemih Di Indonesia diperkirakan jumlah


anak. Namun sensasi dari penuhnya balita mencapai 30% dari 250 juta jiwa
kandung kemih ini ternyata belum mampu penduduk Indonesia dan menurut Survey
membangun anak yang sedang terlelap, Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
maka terjadilah mengompol. Pada kasus nasional diperkirakan jumlah balita yang
yang lain mengompol pada anak akan sudah mengontrol buang air besar dan
semakin parah dan memburuk. Bisa jadi buang air kecil diusia prasekolah mencapai
hal ini adalah ujung dari pertanda suatu 75 juta anak. Namun demikian, masih ada
masalah yang mungkin terjadi pada anak, sekitar 30% anak umur 3 tahun dan 10%
antara lain stres yang berulang-ulang, anak umur 6 tahun yang masih takut
makanan dan minuman yang mengandung kekamar mandi apa lagi pada malam hari.
kafein, sembelit (konstipasi) dan anak Menurut Child Development Institute
yang mengalami ADHD (Attention Deficit Toilet Training pada penelitian
Hyperactivity Disorder) (Suwardi, AmericanPsychiatric Association
2012:18). dilaporkan bahwa 10-25% anak usia 5
Enuresis dapat bersifat noktural tahun, 10% anak usia 10 tahun, hampir 2%
(mengompol saat tidur malam) atau anak usia 12-14 tahun dan 1% anak usia
diurnal (siang hari) atau keduanya. 18 tahun masih mengompol (Medicastrore,
Enuresis nocturnal lebih lazim terjadi, 2008 didalam Elvira, 2015:3).
tetapi 10% dari mereka yang mengompol Data Badan Kependudukan dan
malam juga menderita enuresis diurnal. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Pada umumnya anak mulai berhenti menyatakan jumlah balita Indonesia
mengompol pada usia 2,5 tahun, dimulai mencapai sekita 31,8 juta jiwa pada 2014
dengan berhenti ngompol siang hari, (Ariwibowo, 2014:2).
berangsur- angsur berhenti mengompol Menurut Supartini (2014:12) bahwa
malam hari. Sebagian besar anak mencapai anak balita pada usia > 2 tahun sudah
kontrol siang hari sempurna sampai usia mencapai tahap perkembangan memasuki
2,5 – 3,0 tahun (Rudolph, 2008:109). fase kemandirian. Hal ini ditunjukkan anak
Prevelensi enuresis bervariasi sudah mampu duduk dan berdiri dengan
diberbagai negara. Menurut data WHO baik sehingga memudahkan anak untuk
(Word Health Organization) didapatkan 5- dilatih buang air besar dan buang air kecil,
7 juta anak didunia mengalami enuresis demikian juga kesiapan psikologis dimana
nokturnal dan sekitar 15%-25% terjadi anak membutuhkan suasana yang nyaman
pada umur <5 tahun. Menurut The agar mampu mengontrol dan konsentrasi
National Institutes of Health di Amerika dalam merangsang untuk buang air besar
Serikat noctural enuresisbiasa terjadi pada dan kecil. Dalam tahapan latihan
anak usia 2-5 tahun dengan angka kejadian menggunakan toilet training anak mampu
5 juta anak diseluruh dunia. Menurut data untuk mengutarakan keinginan untuk
ASEAN terdapat sekitar 2 juta anak buang air kecil (BAK) dimulai usia 2
mengalami enuresis yang terjadi pada usia tahun.
sekitar 2-4 tahun. Semakin bertambah Tujuan dan target SDG’s
umur prevalensi enuresis semakin (Sultainable Development Goals) adalah
menurun. Dari seluruh kejadian enuresis kesehatan dengan sumber yang sama pada
didapatkan 80% adalah enuresis nokturnal. pembahasan sebelumnya. Sebelum sektor
20% enuresis diurnaldan sekitar 15%-20% kesehatan pada MDG’s terdapat 4 goals, 8
anak yang mengalami enuresis nokturnal target dan 31 indikator, namun pada
juga mengalami enuresis diurnal SDG’s kali ini berbeda jumlahnya. Sistem
(Fransisca, 2013 didalam Pradana goals pada SDG’s yang ketiga yaitu
(2014:23). kesehatan yang baik (Sistem Kesehatan
Nasional) menjamin kehidupan yang sehat

95
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102

dan mendorong kesejahteraan bagi semua menyatakan bahwa 6 atau 60% anak
orang disegala usia. Target SDG’s pada dilakukan terapi akupresure dan
tahun 2030 yaitu mengakhiri kematian mengalami frekuensi enuresis sebanyak 2
bayi dan balita yang dapat dicegah dengan kali dalam 1 minggu dengan frekuensi
seluruh negara berusaha menurunkan awal 3-4 kali dalam 1 minggu, 4 atau 40%
Angka Kematian Neonatal setidaknya anak dilakukan terapi akupresure dan
hingga 12% per 1.000 Kelahiran Hidup mengalami frekuensi enuresis 3 kali dalam
(KH) dan Angka Kematian Balita 25% per 1 minggu dengan frekuensi enuresis
1.000 KH (Novia, D. 2012:14). sebanyak 3 kali dalam 1 minggu dengan
Dari studi pendahuluan yang telah frekuensi awal 3 kali 1 minggu. Hasil
dilakukan pada bulan Maret tahun 2015 penelitian mengatakan bahwa frekuensi
dengan melakukan wawancara terhadap rata-rata sebelum diberikan terapi
guru PAUD Pinus Kecamatan Simpang akupresure 4,9 kali perminggu dan
Empat Kabupaten Tanah Bumbu bahwa frekuensi rata-rata setelah dilakukan terapi
anak didiknya masih banyak mengalami akupresure 3,7 kali perminggu, dengan
ngompol. Hasil pengamatan dan nilai signifkan 0,017 (p < 0,05). Nilai ini
wawancara terhadap ibu atau orang tua menyatakan bahwa terapi akupresure
wali dari 15 anak umur 2 – 5 tahun yang efektif terhadap frekuensi enuresis
berada di PAUD Pinus, didapatkan 7 anak sebelum dan sesudah diberikan intervensi
masih mengalami mengompol dan 8 anak (Elvira, 2015:42).
yang sudah tidak mengompol. Dari 7 anak Berbagai penyebab enuresis pada
yang mengompol yang sudah dilatih ke anak antara lain faktor genetik, hormonal,
kamar mandi ada 3 (anak) dan yang tidak anatomi, kondisi medis seperti konstipasi,
dilatih toilet training ada 4 (anak). Dari 8 infeksi saluran kencing, problem
anak yang tidak mengompol yang sudah di psikologis, kapasitas kandung kemih yang
latih toilet training ada 6 (anak) dan yang kecil, gangguan tidur, keterlambatan
tidak dilatih toilet training ada 2 anak. perkembangan, dan imaturitas fungsi
Menurut Wong (2008:22) enuresis sistem saraf pusat. Enuresis dapat
atau mengompol dapat memberikan memberikan dampak terhadap
pengaruh buruk baik secara psikologis dan perkembangan anak. Anak akan
sosial sehingga bisa mengganggu mengalami gangguan perilaku internal
kehidupan seorang anak dan ataupun eksternal. Anak akan merasa
mempengaruhi kualitas hidupnya saat rendah diri, tidak percaya diri, atau lebih
dewasa. Apabila masalah enuresis agresif.Walaupun sekitar 15% anak yang
diabaikan dan tidak segera diatasi hal ini mengalami enuresis dapat mengatasi
akan berpengaruh bagi anak seperti anak sendiri atau remisi secara spontan tiap
akan menjadi tidak percaya diri, malu dan tahunnya, namun jika enuresis tidak
hubungan sosial dengan teman akan mendapatkan penanganan dini dan tepat
terganggu. akan berdampak terhadap perkembangan
Berdasarkan penelitian Kurniawati anak (Supartini, 2014:13).
(2009:51) 50% menyebutkan bahwa anak Salah satu upaya untuk mengatasi
yang berusia 3 tahun masih mempunyai enuresis adalah dengan terapi akupresure
kebiasaan mengompol 56% dari anak usia atau pemijatan pada titik-titik tertentu.
prasekolah masih sering mengompol, 36% Terapi akupresure merupakan
jarang mengompol dan 8% jarang sekali pengembangan dari ilmu akupunture,
mengompol. Riset lanjutan menunjukkan sehingga pada prinsipnya metode terapi
tingkat enuresis malam hari bagi anak usia akupresuresama dengan akupunture yang
4 tahun keatas berkisar 10-33%. membedakannya terapi akupresure tidak
Dari hasil penelitian yang dilakukan menggunakan jarum dalam proses
oleh Elvira (2015:42) di kota Pontianak pengobatannya.Teknik pengobatan

96
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102

akupresure bertujuan untuk membangun Desain penelitian dalam penelitian


kembali sel sel dalam tubuh yang melemah ini adalah Quasi Eksperimental dengan
serta mampu membuat sistem pertahanan rancangan yang digunakan adalah
dan meregenerasikan sel tubuh. rancangan Pre And Post Test Without
Akupresure terbukti bermanfaat untuk Control.
pencegahan penyakit, penyembuhan Populasi dalam penelitian ini
penyakit, rehabilitasi (pemulihan) serta adalah Populasi yang digunakan dalam
meningkatkan daya tahan tubuh(Fengge, penelitian ini adalah 40 balita usia 3-4
2012:70). tahun di Pendidikan Anak Usia Dini
Berdasarkan latar belakang tersebut, (PAUD) Pinus Kecamatan Simpang Empat
maka penulis tertarik untuk meneliti Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2017.
efektifitas terapi akupresure terhadap Adapun pengambilan sampel pada
frekuensi enuresis pada balita usia 3 – 4 penelitian ini berjumlah 27 sampel
tahun di PAUD Pinus Kecamatan Simpang dilakukansecaratotal sampling dengan
Empat Kabupaten Tanah Bumbu tahun menentukan sampel sesuai dengan kriteria
2017. inklusi dan kriteria eksklusi.
Adapun instrumen untuk pemberian
PATHWAY TERAPI AKUPRESURE terapi akupresure yang digunakan pada
TERHADAP FREKUENSI ENURESIS penelitian ini adalah SOP (Standar
PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Operasional Prosedur), dan untuk
Anak usia 3-4 tahun 1. KD 1 Yon Quan frekuensi enuresis menggunakan berupa
Di telapak kaki 1/3 bagian
distal, pada lekukan saat lembar Observasi. Pengamatan tinggal
2.
telapak kaki flexi.
KD 2 Ran Gu
memberi tanda checklist (√) pada daftar
Enuresis Pada lekukan dibawah tulang tersebut yang menunjukkan adanya gejala
navicularis.
3. KD 4 Da Zhong
dari sasaran pengamatan.
Planto-dorsal dari maleolus Analisis penelitian terdiri dari
Terapi Akuprsure internus, lekukan ditepi
ventral tendom akiles. analisis univariat dan bivariat, untuk
4. KD 6 Zhao Hai menguji hipotesis menggunakan uji
Pada lekukan tepat dibawah i
cun malleolus internus. nonparametrik yaitu uji Wilcoxon test.
Pemijatan pada titik tertentu (sesuai dengan ceklis terapi
akupresure) HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Distribusi frekuensi enuresis pada
Mengeluarkan perintah
Serabut saraf
kepada Formation
anak usia 3-4 tahunsebelum
retikularis, thalamus dan diberikan terapi akupresure di
sistem limbic tubuh
Pendidikan Anak Usia Dini
1. Zat penghilang rasa sakit yang secara
alami diproduksi dalam tubuh.
(PAUD) Pinus Kecamatan
2. Memicu respon menenangkan. Simpang Empat Kabupaten Tanah
3. Membangkitkan semangat dalam Hormon Endorphin
tubuh. Bumbu
4. Memliki efek positif emosi.
5. Dapat menyebabkan relaks.
6. Normalisasi fungsi tubuh. No. Frekuensi Frekuensi Presentase
7. Menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan sirkulasi darah.
Enuresis (Orang) (%)
1 >3 kali dalam 1 20 74,1%
minggu
Sumber : Fengge, (2012) 2 2 kali dalam 1 4 14,8%
minggu
METODE PENELITIAN 3 1 kali dalam 1 3 11,1%
Tempat penelitian ini dilaksanakan minggu
di PAUD Pinus Kecamatan Simpang Total 27 100%
Empat Kabupaten Tanah Bumbu. Proses Berdasarkan Tabel lsebelum diberikan
penelitian dilakukan mulai dari tanggal28 terapi akupresure sebagian besar (74,1%)
Agustus – 05 September 2017.

97
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102

dari responden mengalami enuresis >3 kali akupresurehampir setengahnya


dalam 1 minggu. (44,4%)dari responden mengalami
enuresis >3 kali dalam 1 minggu,hampir
Tabel 2 Distribusi frekuensienuresis pada setengahnya (40,7%) dari
anak usia 3-4 tahunsesudah respondenmengalamienuresis 2 kali dalam
diberikan terapi akupresure di 1 minggu dan sebagian kecil (14,8%) dari
Pendidikan Anak Usia Dini respondenmengalami enuresis 1 kali
(PAUD) Pinus Kecamatan dalam 1 minggu. Uji yang digunakan
Simpang Empat Kabupaten Tanah adalah uji alternatif
Bumbu wilcoxondidapatkannilai P value(Exact.
No. Frekuensi Frekuensi Presentase Sig/2 tailed) 0,003 (<0,05) artinyaterdapat
Enuresis (Orang) (%)
1 >3 kali dalam 1 12 44,4%
perbedaan penurunan frekuensi
minggu enuresissebelumdansesudah diberikan
2 2 kali dalam 1 11 40,7% terapi akupresure.Olehkarenaitu H0
minggu ditolakdan H1 diterima yang berartiada
3 1 kali dalam 1 4 14,8% efektivitas terapi akupresurefrekuensi
minggu
enuresispada anak usia 3-4 tahun. Uji
Total 27 100%
alternatif wilcoxon digunakan untuk
Berdasarkan Tabel 2Sesudahdiberikan
menguji beda mean peringkat (data
terapi akupresurehampir setengahnya
ordinal) dari 2 hasil pengukuran pada
(44,4%)dari respondenmengalami enuresis
kelompok yang sama (misalnya beda
>3 kali dalam 1 minggu.
meanperingkat pre test dan post test)
Tabel 3 Analisis hasil penelitian efektivitas
sehingga harus dilakukan uji alternatif
terapi akupresure terhadap menggunakan uji wilcoxon.
frekuensi enuresis pada anak usia
3-4 tahun PEMBAHASAN
Terapi Akupresure Berdasarkan hasil penelitian pada
Sebelum Sesudah tabel 1 di pendidikan anak usia dini
Frekue
N
o.
nsi
Frekuen
P (PAUD) Pinus Kecamatan Simpang Empat
Enuresis Frekuensi Persenta si
Persenta value
(orang) se (%)
(orang)
se (%) Kabupaten Tanah Bumbu Pada awal
sebelum diberikan terapi akupresure
>3 kali
1 dalam 1 20 74,1% 12 44,4% 0,003 diketahui bahwa seluruh responden yang
minggu (<0,0 mengalami enuresis, sebagian besar
2 kali 5)
2 dalam 1 4 14,8% 11 40,7% (74,1%) dari resonden mengalami enuresis
minggu
1 kali >3 kali dalam 1 minggu, sebagian kecil
3 dalam 1 3 11,1% 4 14,8%
minggu
(14,8%) dari resonden mengalami enuresis
Total 27 100% 27 100% 2 kali dalam 1 minggu dan sebagian kecil
(11,1%) dari resonden mengalami enuresis
BerdasarkanTabel 1 kali dalam 1 minggu.
3diatasdiketahuibahwasebelumdiberikan Enuresis adalah mengompol yang
terapi akupresure sebagian berlangsung dengan proses berkemih yang
besar(74,1%)dari responden mengalami normal tetapi terjadi pada tempat dan saat
enuresis >3 kali dalam 1 minggu, sebagian yang tidak tepat. Salah satu stimulus yang
kecil (14,8%) dari
penting dilakukan oleh orang tua adalah
respondenmengalamienuresis 2 kali dalam
1 minggu dan sebagian kecil (11,1%) dari dalam melakukan kemandirian terhadap
responden mengalami enuresis 1 kali anak melalui pelatihan buang air besar
dalam 1 minggu. Setelah diberikan terapi

98
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102

maupun buang air kecil yaitu melakukan satunya memperbaiki jaringan tubuh dan
toilet training (Rudolph, 2008: 119) otot, dan pada kasus enuresis akupresure
Hal ini didukung oleh penelitian difungsikan untuk memperbaiki fungsi
Elvira. N (2015) didapatkan bahwa salah ginjal dan meningkatkan fungsi otot
satu bentuk gangguan tumbuh kembang detrusor pada kandung kemih.
pada anak yang harus diperhatikan ialah Berdasarkan tabel 3 diatas
enuresis atau mengompol. Enuresis artinya diketahui bahwa sesudah diberikan terapi
yaitu pengeluaran air kemih yang tidak akupresure hampir setengahnya (44,4%)
disadari yang sering dijumpai pada anak dari resonden mengalami enuresis >3 kali
umur diatas 3 tahun karena seharusnya dalam 1 minggu, hampir setengahnya
pada usia 4 tahun otak dan otot-otot (40,7%) dari resonden mengalami enuresis
kandung kemih sudah sempurna sehingga 2 kali dalam 1 minggu dan sebagian kecil
dapat mengontrol dan membantu anak (14,8%) dari resonden mengalami enuresis
memperkirakan kapan BAK dan BAB. 1 kali dalam 1 minggu.
Salah satu fungsi dari terapi Akupresuremerupakan
akupresure yaitu untuk memperbaiki perkembangan terapi pijat yang seiring
jaringan tubuh dan otot, pada kasus dengan perkembangan ilmu akupunture
enuresis terapi akupresure difungsikan karena teknik pijat akupresure adalah
untuk memperbaiki fungsi ginjal dan turunan akupunture (Hartono,
meningkatkan fungsi otot detrusor pada 2012:12).Teknik dalam terapi ini
kandung kandung. Pada saat dilakukan menggunakan jari tangan sebagai
terapi, terapi akan menekan titik tertentu pengganti jarum tetapi dilakukan pada
pada tubuh dengan menekan titik tersebut titik-titik yang sama seperti yang
akan merangsang keluarnya hormon digunakan pada terapi akupunture
endorphin. Hormon ini merupakan hormon (Hartono, 2012:13-14). Terapi akupresure
yang dapat menimbulkan rasa kebahagiaan merupakan pengembangan dari
dan ketenangan, sehingga anak yang ilmuakupunture, sehingga pada prinsipnya
mengalami enuresis yang disebabkan oleh metode terapi akupresuresama dengan
rasa cemas, takut, stres dan masalah akupunture yang membedakannya terapi
psikologis. Terapi akupresure sangat dapat akupresure tidak menggunakan jarum
membantu dengan melihat mekanisme dan dalam proses pengobatannya. Akupresure
fungsi dari akupresure inilah pada anak berguna untuk mengurangi ataupun
dengan enuresis akupresure dapat mengobati berbagai jenis penyakit dan
menurunkan frekuensi enuresis. nyeri serta mengurangi ketegangan dan
Menurut peneliti akupresure kelelahan. Proses pengobatan dengan
sendiri memliki beberapa kelebihan seperti teknik akupresure menitikberatkan pada
mudah untuk dilakukan, efesien, dan tidak titik saraf ditubuh. Titik-titik akupresure
membahayakan untuk diaplikasikan, terapi terletak pada kedua telapak tangan dan
akupresure juga telah ada panduan telapak kaki. Dikedua telapak tangan dan
lengkap atau standar operasional prosedur kaki kita terdapat titik akupresure untuk
untuk melakukan tindakannya. Hal ini jantung, paru-paru, ginjal, mata, hati,
didukung oleh Elvira. N (2015) bahwa kelenjar tiroid, pankreas, blader, sinus dan
sesuai dengan cara kerja dan fungsi dari otak (Fengge, 2012:99).
terapi akupresure sendiri yaitu salah

99
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102

Menurut peneliti didapatkan hasil mengalami enuresis 1 kali dalam 1


bahwa pada saat dilakukannya terapi, minggu. Setelah diberikan intervensi
terapi akan menekan titik tertentu pada hampir setengahnya (44,4%) dari resonden
tubuh, dengan menekan titik tersebut akan mengalami enuresis >3 kali dalam 1
merangsang keluarnya hormon endorphin, minggu, hampir setengahnya (40,7%) dari
hormon ini merupakan hormon yang dapat resonden mengalami enuresis 2 kali dalam
menimbulkan rasa kebahagiaan dan 1 minggu dan sebagian kecil (14,8%) dari
ketenangan, sehingga pada anak yang resonden mengalami enuresis 1 kali dalam
mengalami enuresis yang disebabkan oleh 1 minggu.
rasa cemas, takut, stres, dan masalah Berdasarkan penelitian terdahulu
psikologis, terapi akupresure sangat dapat yang dilakukan Ervilra Nabila (2015)
membantu. Dapat dilihat dengan dengan judul efektifitas terapi akupresure
mekanisme dan fungsi dari akupresure terhadap frekuensi enuresis pada anak usia
inilah pada anak enuresis terapi prasekolah yang menyatakan bahwa hasil
akupresure dapat mengurangi enuresis. penelitian menunjukkan frekuensi rata-rata
Efektivitas terapi akupresure sebelum diberikan terapi akupresure 4,9
terhadap frekuensi enuresis pada anak usia kali perminggu dan frekuensi rata-rata
3-4 tahun di pendidikan anak usia dini setelah diberikan terapi akupresure yaitu
(PAUD) Pinus Kecamatan Simpang 3,7 kali perminggu, dengan nilai signifikan
Kabupaten Tanah Bumbu dengan analisis 0.017 (p <0,05). Nilai ini menyatakan
uji wilcoxon. Hasil analisis statistik bahwa terapi akupresure efektif terhadap
menunjukan nilai p value 0,003 (<0,05) frekuensi enuresis pada anak usia
dari hasil analisa tersebut dapat ditarik prasekolah.
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan Penelitian ini sejalan dengan
sebelum dan sesudah diberikan terapi penelitian terdahulu yang dilakukan
akupresure. Dari hasil penelitian Krisnanda Aditya Pradana (2014) dengan
didapatkan bahwa responden yang judul pengaruh terapi akupresure terhadap
mengalami enuresis sebagian besar vertigo yang menyatakan bahwa hasil
berjenis kelamin perempuan. Hal ini penelitian yang menyatakan bahwa hasil
sependapat dengan teori Wong (2008:121) penelitian menunjukkan rata-rata Vertigo
bahwa enuresis diurnal lebih umum Symptom Scale – Shrot Form (VSS-SF)
ditemui pada anak perempuan dan sebelum akupresure (pre test) 24,69 dan
biasanya disebabkan inkontinensia setelah akupresure (post test) 15. Hasil
urgency (ketidakstabilan kandung kemih). penelitian ini menunjukkan ada pengaruh
Hasil analisa statistik tersebut terapi akupresure terhadap vertigo di
didukung dengan temuan frekuensi klinik Sinergy Mind Health Surakarta
enuresis pada anak yang dapat dilihat dari dengan nilai analisa uji Paired sample t-
nilai sebelum dan sesudah intervensi. Nilai test <0,05 (p value =0,000). Hasil
sebelum intervensi didapatkan sebagian penelitian ini disimpulkan bahwa ada
besar (74,1%) dari resonden mengalami pengaruh terapi akupresure terhadap
enuresis >3 kali dalam 1 minggu, sebagian vertigo.
kecil (14,8%) dari resonden mengalami Berdasarkan penelitian terdahulu
enuresis 2 kali dalam 1 minggu dan yang dilakukan Siti Rukayah (2013)
sebagian kecil (11,1%) dari resonden dengan judul pengaruh terapi akupresure

100
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102

terhadap mual muntah lambat akibat menerapkan pengetahuan tentang


kemoterapi pada anak usia sekolah yang terapi akupresure yang pernah
menderita kanker di RS Kanker Dharmais diberikan, khususnya bagi anak yang
memiliki tingkat frekuensi enuresis
Jakarta. Hasil peneltian menunjukkan
yang masih tinggi. Selain itu, peran
penurunan rata-rata mual muntah setelah utama orang tua yang sangat
akupresure (p value =0,000). Kesimpulan berpengaruh terhadap kejadian
akupresure dapat menurunkan mual enuresis dan kemampuan orang tua
muntah lambat akibat kemoterapi pada untuk mengontrol pola miksi pada
anak usia sekolah yang menderita kanker. anak.
Rekomendasi penelitian akupresure dapat 2. Bagi STIKES Darul Azhar Batulicin
Diharapkan menambah
diterapkan sebagai terapi non farmakologi
referensi buku terbaru khususnya
untuk mengurangi mual muntah lambat bidang kebidanan yang tidak hanya
akibat kemoterapi pada anak. secara umum, terutama mengenai
Menurut peneliti terapi akupresure efektifitas terapi akupresure terhadap
efektif terhadap frekuensi enuresis pada frekuensi enuresis agar mempermudah
anak usia 3-4 tahun. Manfaat yang sangat mahasiswa melakukan penelitian
dirasakan dari penelitian ini yaitu adanya selanjutnya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
perbedaan frekuensi sebelum diberikan
Dengan dilakukannya
terapi akupreusre dan setelah diberikan penelitian ini disarankan bagi peneliti
terapi akupresure dan manfaat lain yang selanjutnya untuk lebih sering
dapat berguna bagi orang tua yaitu memberikan terapi akupresure pada
mendapatkan pengetahuan bagaimana cara anak yaitu sebanyak 3 kali dalam
terapi akupresure dan juga memberikan seminggu agar keseringan dalam
mengompol pada anak menjadi
informasi pada orang tua bahwa terapi
berkurang terutama pada anak
akupresure ini efektif untuk menurunkan perempuan yang masih banyak
frekuensi enuresis pada anak. mengalami enuresis, serta lebih efektif
lagi dalam mengelompokkan jenis
KESIMPULAN kelamin. Terapi akupresure tidak
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hanya berguna untuk mengurangi
kesimpulan sebagai berikut : frekuensi enuresis pada anak saja
1. Sebagian besar dari responden tetapi terapi akupresure juga
(74,1%) dari resonden mengalami bermanfaat untuk berbagai jenis
enuresis >3 kali dalam 1 minggu penyakit seperti kejang demam,
sebelum diberikan terapi akupresure. stroke, histeris, nyeri kepala, vertigo,
2. Hampir setengahnya dari responden nyeri tenggorokan, hilang suara,
(44,4%)dari resonden mengalami dysuria, konstipasi, telapak kaki
enuresis >3 kali dalam 1 minggu panas, diabetes, batuk darah, haid tak
sesudah diberikan terapi akupresure. teratur, leucorrhoe, prolapsus uteri,
3. Ada efektivitas terapi akupresure sesak napas, retensi urine, nyeri tumit,
terhadap frekuensi enuresis. lumbago, imsomnia, suka tidur, mulut
kering, dysmenorrhe, dan bengkak
SARAN nyeri pada pergelangan kaki.
1. Bagi PAUD Pinus 4. Bagi Pembaca
Dengan dilakukannya Diharapkan penelitian ini dapat
penelitian ini disarankan bagi lembaga menambah informasi pada masyarakat
pendidikan PAUD Pinus untuk terus khususnya kepada ibu yang anak nya

101
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102

masih mengalami enuresis agar dapat Prasekolah (4-5 Tahun) di TK


mengurangi terjadinya frekuensi Sekar Ratih Krembang Jaya
enuresis dengan cara memberikan Selatan. Buletin Penelitian RSUD
terapi akupresure, serta peneliti Dr. Soetomo. Vol.10 (2), No 2
menyarankan bagi masyarakat agar Tahun 2009 , Hal : 2, 51, 87.
meningkatkan ilmu pengetahuan dan Novia, Diny. (2012). Faktor Penyebab
menambah wawasan terhadap fungsi Angka Kematian Ibu dan Anak di
terapi akupresure terhadap kesehatan Puskesmas Perawatan Batuaji,
anak sebagai upaya peningkatan Sumatera Utara. Diakses pada
tumbuh kembang anak dan dapat tanggal 5 Mei 2017, dari dalam
meningkatkan bimbingan serta http://ebook-faktor-penyebab-
pengarahan yang benar sehingga dapat angka-kematian-ibu-dan-anak-di-
melakukan pemijatan akupresure puskesmas-perawatan-batuaji-
sesuai yang diharapkan. sumut-//xvcyy-00253563-//html.
Hal : 14.
Pradana, Krisnanda Aditya. (2014).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Pengaruh Terapi Akupresure
Penelitian Suatu Pendekatan terhadap Vertigo di Klinik Sinergy
Praktik. Rineka Cipta: Jakarta. Hal: Mind Health Surakarta. Tesis.
110. Stikes Kusuma Husada: Surakarta.
Ariwibowo. (2014). Jumlah Balita Hal : 3, 48-49.
Indonesia 2014. Diakses pada Rudolph, Abraham M. Julien I. E.
tanggal 12 Mei 2017. Dari Hoffman, Collin D. Rudolph.
http://m.antaranews.com/berita/jum (2008). Buku Ajar Pediatri
lah-balita-indonesia-2014.org. Rudolph Edisi 20. EGC: Jakarta.
Hal:2. Vol. 2 Hal : 109, 119.
Elvira, Nabila. (2015). Efektifitas Terapi Rukayah, Siti. (2013). Pengaruh Terapi
Akupresure Terhadap Frekuensi Akupresure Terhadap Mual
Enuresis pada Anak Usia Sekolah Muntah Lambat Akibat Kemoterapi
di Kota Pontianak. Diakses pada pada Anak Usia Prasekolah yang
tanggal 30 April 2017, dari Menderita Kanker di RS Kanker
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/- Dharmais Jakarta, Tesis. Depok:
jmkeperawatanFK/article/view/. Universitas Indonesia.
Hal : 3, 42.
Fengge, Antoni. (2012). Terapi Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang
Akupresure Manfaat dan Teknik Anak Edisi 2. EGC: Jakarta. Hal :
Pengobatan. Crop Circle Corp: 88, 119.
Yogyakarta. Hal : 70, 99. Supartini. (2014). Buku Ajar Konsep
Hartono, R., & Iwan, Widya. (2012). Dasar Keperawatan Anak. EGC:
Akupresure Untuk Berbagai Jakarta. Hal : 12-13.
Penyakit.. Andi Publisher: Suwardi, Slamet. (2012). Enuresis pada
Yogyakarta. Hal : 56, 106-110. Anak Sekolah di Jakarta. Tesis
Hartono. (2012). Metode Penelitian Online. Universitas Indonesia. Hal
Keperawatan dan Tehnik Analisis : 18.
Data. Salemba Medika: Jakarta. Wong, L. Donna., Marilyn Hockenberry
Hal, 12, 13-14, 46, 98, 99. (2008). Buku Ajar Keperawatan
Kurniawati. F.e. (2009). Kejadian Pediatric Edisi 6. EGC: Jakarta.
Enuresis (Mengompol) Vol. 1. Hal : 22, 96, 116, 121.
Berdasarkan Faktor Psikologis dan
Keturunan pada Anak Usia

102

Anda mungkin juga menyukai