ABSTRACT
In the phase of the toddler development, there are many problems faced by parents.
One of them is urinary problem that is enuresis (wetting). Bedwetting is to unconscious
urination during sleep at the age that should have been able to control the urge to urinate.
Enuresis is generally most common in children but sometimes also in adolescents and adults.
The purpose of this study to determine the effectiveness of acupressure therapy on the
occurrence of enuresis in toddler aged 3-4 years inPAUD Pinus Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Tanah Bumbu.
This study design was Quasi Eksperimen with Post And Post Test Without Control.
Sample in this study 27 toddler growth with Total Sampling technique.
The result study was Wilcoxon test that obtained p value <0,05 (0,003) it means that
there was effectiveness of acupressure therapy on enuresis frequency in children aged 3-4
years.
The conclusion of this study is the effectiveness of acupressure therapy on the
frequency of enuresis in children aged 3-4 years. It was recommended that acupressureini
therapy be used as SOP in midwifery care for children's growth especially for enuresis
frequency.
94
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102
95
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102
dan mendorong kesejahteraan bagi semua menyatakan bahwa 6 atau 60% anak
orang disegala usia. Target SDG’s pada dilakukan terapi akupresure dan
tahun 2030 yaitu mengakhiri kematian mengalami frekuensi enuresis sebanyak 2
bayi dan balita yang dapat dicegah dengan kali dalam 1 minggu dengan frekuensi
seluruh negara berusaha menurunkan awal 3-4 kali dalam 1 minggu, 4 atau 40%
Angka Kematian Neonatal setidaknya anak dilakukan terapi akupresure dan
hingga 12% per 1.000 Kelahiran Hidup mengalami frekuensi enuresis 3 kali dalam
(KH) dan Angka Kematian Balita 25% per 1 minggu dengan frekuensi enuresis
1.000 KH (Novia, D. 2012:14). sebanyak 3 kali dalam 1 minggu dengan
Dari studi pendahuluan yang telah frekuensi awal 3 kali 1 minggu. Hasil
dilakukan pada bulan Maret tahun 2015 penelitian mengatakan bahwa frekuensi
dengan melakukan wawancara terhadap rata-rata sebelum diberikan terapi
guru PAUD Pinus Kecamatan Simpang akupresure 4,9 kali perminggu dan
Empat Kabupaten Tanah Bumbu bahwa frekuensi rata-rata setelah dilakukan terapi
anak didiknya masih banyak mengalami akupresure 3,7 kali perminggu, dengan
ngompol. Hasil pengamatan dan nilai signifkan 0,017 (p < 0,05). Nilai ini
wawancara terhadap ibu atau orang tua menyatakan bahwa terapi akupresure
wali dari 15 anak umur 2 – 5 tahun yang efektif terhadap frekuensi enuresis
berada di PAUD Pinus, didapatkan 7 anak sebelum dan sesudah diberikan intervensi
masih mengalami mengompol dan 8 anak (Elvira, 2015:42).
yang sudah tidak mengompol. Dari 7 anak Berbagai penyebab enuresis pada
yang mengompol yang sudah dilatih ke anak antara lain faktor genetik, hormonal,
kamar mandi ada 3 (anak) dan yang tidak anatomi, kondisi medis seperti konstipasi,
dilatih toilet training ada 4 (anak). Dari 8 infeksi saluran kencing, problem
anak yang tidak mengompol yang sudah di psikologis, kapasitas kandung kemih yang
latih toilet training ada 6 (anak) dan yang kecil, gangguan tidur, keterlambatan
tidak dilatih toilet training ada 2 anak. perkembangan, dan imaturitas fungsi
Menurut Wong (2008:22) enuresis sistem saraf pusat. Enuresis dapat
atau mengompol dapat memberikan memberikan dampak terhadap
pengaruh buruk baik secara psikologis dan perkembangan anak. Anak akan
sosial sehingga bisa mengganggu mengalami gangguan perilaku internal
kehidupan seorang anak dan ataupun eksternal. Anak akan merasa
mempengaruhi kualitas hidupnya saat rendah diri, tidak percaya diri, atau lebih
dewasa. Apabila masalah enuresis agresif.Walaupun sekitar 15% anak yang
diabaikan dan tidak segera diatasi hal ini mengalami enuresis dapat mengatasi
akan berpengaruh bagi anak seperti anak sendiri atau remisi secara spontan tiap
akan menjadi tidak percaya diri, malu dan tahunnya, namun jika enuresis tidak
hubungan sosial dengan teman akan mendapatkan penanganan dini dan tepat
terganggu. akan berdampak terhadap perkembangan
Berdasarkan penelitian Kurniawati anak (Supartini, 2014:13).
(2009:51) 50% menyebutkan bahwa anak Salah satu upaya untuk mengatasi
yang berusia 3 tahun masih mempunyai enuresis adalah dengan terapi akupresure
kebiasaan mengompol 56% dari anak usia atau pemijatan pada titik-titik tertentu.
prasekolah masih sering mengompol, 36% Terapi akupresure merupakan
jarang mengompol dan 8% jarang sekali pengembangan dari ilmu akupunture,
mengompol. Riset lanjutan menunjukkan sehingga pada prinsipnya metode terapi
tingkat enuresis malam hari bagi anak usia akupresuresama dengan akupunture yang
4 tahun keatas berkisar 10-33%. membedakannya terapi akupresure tidak
Dari hasil penelitian yang dilakukan menggunakan jarum dalam proses
oleh Elvira (2015:42) di kota Pontianak pengobatannya.Teknik pengobatan
96
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102
97
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102
98
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102
maupun buang air kecil yaitu melakukan satunya memperbaiki jaringan tubuh dan
toilet training (Rudolph, 2008: 119) otot, dan pada kasus enuresis akupresure
Hal ini didukung oleh penelitian difungsikan untuk memperbaiki fungsi
Elvira. N (2015) didapatkan bahwa salah ginjal dan meningkatkan fungsi otot
satu bentuk gangguan tumbuh kembang detrusor pada kandung kemih.
pada anak yang harus diperhatikan ialah Berdasarkan tabel 3 diatas
enuresis atau mengompol. Enuresis artinya diketahui bahwa sesudah diberikan terapi
yaitu pengeluaran air kemih yang tidak akupresure hampir setengahnya (44,4%)
disadari yang sering dijumpai pada anak dari resonden mengalami enuresis >3 kali
umur diatas 3 tahun karena seharusnya dalam 1 minggu, hampir setengahnya
pada usia 4 tahun otak dan otot-otot (40,7%) dari resonden mengalami enuresis
kandung kemih sudah sempurna sehingga 2 kali dalam 1 minggu dan sebagian kecil
dapat mengontrol dan membantu anak (14,8%) dari resonden mengalami enuresis
memperkirakan kapan BAK dan BAB. 1 kali dalam 1 minggu.
Salah satu fungsi dari terapi Akupresuremerupakan
akupresure yaitu untuk memperbaiki perkembangan terapi pijat yang seiring
jaringan tubuh dan otot, pada kasus dengan perkembangan ilmu akupunture
enuresis terapi akupresure difungsikan karena teknik pijat akupresure adalah
untuk memperbaiki fungsi ginjal dan turunan akupunture (Hartono,
meningkatkan fungsi otot detrusor pada 2012:12).Teknik dalam terapi ini
kandung kandung. Pada saat dilakukan menggunakan jari tangan sebagai
terapi, terapi akan menekan titik tertentu pengganti jarum tetapi dilakukan pada
pada tubuh dengan menekan titik tersebut titik-titik yang sama seperti yang
akan merangsang keluarnya hormon digunakan pada terapi akupunture
endorphin. Hormon ini merupakan hormon (Hartono, 2012:13-14). Terapi akupresure
yang dapat menimbulkan rasa kebahagiaan merupakan pengembangan dari
dan ketenangan, sehingga anak yang ilmuakupunture, sehingga pada prinsipnya
mengalami enuresis yang disebabkan oleh metode terapi akupresuresama dengan
rasa cemas, takut, stres dan masalah akupunture yang membedakannya terapi
psikologis. Terapi akupresure sangat dapat akupresure tidak menggunakan jarum
membantu dengan melihat mekanisme dan dalam proses pengobatannya. Akupresure
fungsi dari akupresure inilah pada anak berguna untuk mengurangi ataupun
dengan enuresis akupresure dapat mengobati berbagai jenis penyakit dan
menurunkan frekuensi enuresis. nyeri serta mengurangi ketegangan dan
Menurut peneliti akupresure kelelahan. Proses pengobatan dengan
sendiri memliki beberapa kelebihan seperti teknik akupresure menitikberatkan pada
mudah untuk dilakukan, efesien, dan tidak titik saraf ditubuh. Titik-titik akupresure
membahayakan untuk diaplikasikan, terapi terletak pada kedua telapak tangan dan
akupresure juga telah ada panduan telapak kaki. Dikedua telapak tangan dan
lengkap atau standar operasional prosedur kaki kita terdapat titik akupresure untuk
untuk melakukan tindakannya. Hal ini jantung, paru-paru, ginjal, mata, hati,
didukung oleh Elvira. N (2015) bahwa kelenjar tiroid, pankreas, blader, sinus dan
sesuai dengan cara kerja dan fungsi dari otak (Fengge, 2012:99).
terapi akupresure sendiri yaitu salah
99
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102
100
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102
101
Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 – Juli 2018 : 94-102
102