Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah


penelitian deskriptif analitis yaitu analisis yang menggambarkan suatu data
yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis
deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematis data yang aktual dan
akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki
atau diteliti (Riyanto, 2011). Pendekatan yang digunakan yaitu studi cross
sectional. Studi cross sectional penelitian yaitu jenis penelitian yang
menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2008).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Malang. Dilaksanakan pada


bulan Februari – Maret 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek


yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010). Pada penelitian yang digunakan sebagai populasi adalah seluruh siswa
kelas 10 mipa. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 150 siswa.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian


jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul, 2007). Sampel
adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Sampel dalam peneliti ini adalah siswa
yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu seluruh
populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.

19
3. Besar Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus :

𝑁
n=
𝑁(𝑑)2 +1

dimana : n = sampel

N = populasi

D = derajat kebebasan (0,1; 0,05 atau 0,01)

Semakin besar tingkat kesalahan yang ditoleransi maka semakin kecil


jumlah sampel yang diambil. Sebaliknya semakin kecil tingkat kesalahan
yang ditoleransi maka semakin besar mendekati populsi sampel yang harus
diambil.(Sibagariang, dkk, 2010)

Besar sampel minimalnya adalah :

𝑁
n = 𝑁(𝑑)2 +1

150
n = 150 (0,01)2 +1

150
n= 5

n = 32

= 30 responden

Sehingga sampel minimal pada penelitian ini adalah 30 responden.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen (variabel bebas / mempengaruhi) dalam penelitian ini


adalah sikap dan gaya hidup

2. Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat / dipengaruhi) dalam penelitian ini adalah


status gizi pada remaja

20
E. Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Alat & Hasil Skala


Operasional cara Ukur Ukur
1 Status gizi status gizi adalah Timbangan  Kekurangan Rasio
ekspresi dari Berat Badan berat badan
keadaan dan tingkat berat <
keseimbangan pengukur 17,0
dalam bentuk tinggi badan  Kekurangan
variable tertentu, yaitu berat badan
atau perwujudan microtoise tingkat ringan
dari nutrisi dalam 17,0 – 18,4
bentuk variable  Normal 18,5 –
tertentu (Supariasa 25,0
, 2002)  Kelebihan berat
badan tingkat
ringan 25,1 –
27,0
 Kelebihan berat
badan tingkat
berat > 27,0
2 Sikap LaPierre Kuesioner Skor : Rasio
mendefinisikan 1= Sangat Tidak
sikap sebagai Setuju
suatu pola perilaku, 2= Tidak Setuju
tendensi, atau 3= Setuju
kesiapan 4= Sangat Setuju
antisipatif,
predisposisi untuk
menyesuaikan diri
dalam situasi
sosial, atau secara
sederhana, sikap
adalah respon
terhadap stimuli

21
sosial yang telah
terkondisikan.
(dalam Azwar,
2007)
3 Gaya gaya hidup Kuesioner Skor : Rasio
hidup masyarakat akan 1= Tidak
berbeda dengan 2= Ya
masyarakat yang
lainnya, bahkan
dari masa ke masa
gaya hidup suatu
individu dan
kelompok
masyarakat
tertentu akan
bergerak dinamis.
Namun demikian,
gaya hidup tidak
cepat berubah,
sehingga pada
kurun waktu
tertentu gaya hidup
relatif permanen
Menurut Sutisna
(2008)

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Kalkulator

2. Lembar Kuisioner Berupa Pertanyaan Terlulis Yang Digunakan Untuk


Memperoleh Datta Atau Informasi Tentang sikap Dan Gaya Hidup
Remaja

3. Aplikasi SPSS

22
4. Timbangan Digital

6. Microtoise (pengukur tinggi badan)

6. Alat Tulis

G. Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk


memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi
(Notoatmodjo, 2010).Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup,
yang mana sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Dipandang dari segi jawaban adalah kuesioner langsung dan berbentuk pilihan
ganda. Dalam hal ini, perlu dilakukan uji validitas dan reabilitasi.
a) Uji validitas
Menurut Widayat (2004:87) validitas adalah suatu pengukuran yang
mengacu pada proses dimana pengukuran benar-benar bebas dari
kesalahan sistimatis dan kesalahan random. Pengukuran yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Pada penelitian ini, digunakan validitas Pearson berdasarkan
rumus korelasi product moment. Adapun kriteria pengujiannya adalah:
Apabila r hitung < r tabel maka tidak terdapat data yang valid sedangkan apabila
r hitung > r tabel terdapat data yang valid. Nilai r hitung dapat diperoleh
berdasarkan rumus sebagai berikut:

n .  XY - ( X) . ( Y)
r=
n .  X 2 - ( X) 2 . n .  Y 2 - ( Y) 2

Dimana:
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah sampel
X = Skor tiap butir
Y = Skor Total
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana instrument
tersebut dapat diberikan hasil yang relatif sama bisa dilakukan pengukuran

23
kembali terhadap subyek yang sama. Suatu instrumen yang mempunyai
reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa instrumen tersebut mantab.
Suatu alat ukur yang mantab tidak berubah-rubah pengukurannya, artinya
meskipun alat itu digunakan berkali-kali akan memberikan hasil yang
hampir serupa.
Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan metode konsistensi
internal dengan teknik Reliabilitas Alpha, (Arikunto 2006:192). Dengan
rumus sebagai berikut:

 =  k    s 2j 
 k - 1 1  2 
   s x 
Dimana :
k = Banyaknya belahan tes
sj2 = Varian belahan j; j= 1,2,…..k
sx2 = Varians skor tes
Adapun kriteria pengujiannya adalah apabila nilai reliabilitas
instrumen diatas 0,6 atau 60%, berarti terdapat data yang reliabel pada
tingkat kepercayaan 95%. Sebaliknya jika nilai reliabilitas kurang dari 0,6
atau 60% berarti tidak terdapat data yang reliabel pada tingkat
kepercayaan 95%.
2. Data karakteristik individu ditinjau dari usia,jenis kelamin, status gizi, sikap,
dan gaya hidup.
3. Dalam penelitian ini untuk mengetahui data karakteristik untuk status gizi,
diperoleh dari data antropometri , lalu untuk sikap dan status gizi diperoleh
dari kuisioner.
4. Pengambilan data antopometri dilakukan dengan cara mengukur tinggi
badan dan berat badan siswa-siswi secara langsung di dalam ruang kelas.

H. Pengolahan dan Analisis Data

a) Data karakteristik individu tentang usia,jenis kelamin. Data tersebut diolah


dan disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif
b) Data Karakteristik Pengukuran Status Gizi

Data status gizi didapatkan dari hasil antropometri yang kemudian


diolah menjadi IMT. data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk tabel

24
dan dianalisis secara deskriptif. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat
dihitung dengan rumus berikut, :
Berat Badan (Kg)
IMT = -------------------------------------------------------
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)
Dan dikategorikan sebagai berikut :
Kategori IMT
Kurus (gizi Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
kurang) Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4
Normal (gizi 18,5 – 25,0
baik)
Gemuk (gizi Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
lebih) Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

c) Data Karakteristik Pengukuran Sikap


Pengukuran Pengetahuan Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan
cara wawancara atau angket yang menanyakan tentang materi yang akan
diukur dari subyek penelitian atau responden. (Nursalam, 2013).
a. Setiap pertanyaan diberi skor 1 = Sangat Tidak Setuju, 2= Tidak Setuju
, 3 = Setuju dan 4 = Sangat Setuju

b. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui total skor setiap


subyek, dihitung dengan cara :

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛
Total skor sikap = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥
x 100%

c. Kemudian dilakukan pengukuran sikap masing-masing subyek


dengan kategori sebagai berikut :

- Baik = total skor 75% - 100%

- Sedang = total skor 50% - 75%

- Kurang = total skor < 50%

Data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara
deskriptif.

25
d) Data Karakteristik Pengukuran Gaya Hidup
a. Data pengukuran Gaya Hidup dilihat dari angket gaya hidup yang
sudah diklasifikasikan berdasarkan variabel-variabel AIO yaitu aktifitas
(Activities), minat (interest) dan opini (Opinien). Selanjutnya Setiap
pertanyaan diberi skor Ya = 2 , Tidak = 1. Lalu dilakukan perhitungan
untuk mengetahui total skor setiap subyek, dihitung dengan cara :

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛
Total skor gaya hidup = x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥

b. Kemudian dilakukan pengukuran gaya hidup masing-masing subyek


dengan kategori sebagai berikut :

- aktifitas (Activities) = total skor 75% - 100%

- minat (interest) = total skor 50% - 75%

- opini (Opinien) = total skor < 50%

Data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara
deskriptif.

e) Analisis Hubungan
1. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan tingkat
pengetahuan dan gaya hidup terhadap obesitas pada remaja. Untuk
mengetahui kuat lemahnya antara 2 variabel dengan menggunakan
korelasi Spearman Rank. Menurut Sugiyono (2004:305), korelasi
Spearman Rank digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji
signifikasi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang
dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus
sama. Pada analisis korelasi Spearman Rank, setiap data yang diperoleh,
baik variabel X dan Variabel Y di ranking masing-masing berdasarkan skor
masing-masing dari yang terbesar hingga yang terkecil, yaitu 1,2,3, …n.
pengujian hipotesis mempergunakan tes uji korelasi Spearman Rank (r),
proses perhitungan dengan menggunakan program SPSS.
Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen, digunakan nilai P-value. Bila P-value <0,05
maka uji statistik dikatakan bermakna atau kuat hubungan antar variabel.

26
Namun jika nilai P-value >0,05 maka hasil uji statistik dikatakan kuat
hubungan antar variabel rendah atau tidak bermakna.

27

Anda mungkin juga menyukai