PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok Komunitas
Minggu ke-7
GRUP F
Data Pendukung
1. Prevalensi anak sekolah kurus (wasting) berdasarkan IMT/U : 23%
2. Prevalensi anak sekolah dengan kecukupan energi < 70% sebesar 41,2%
3. Rata-rata konsumsi sayur : 34 gram
4. Rata-rata konsumsi buah : 26 gram
5. Nilai keberagaman konsumsi makanan : 3
6. Frekuensi makan 3 kali sehari : 80%
7. Frekuensi kebiasaan sarapan pagi > 4 kali seminggu : 20%
8. Frekuensi konsumsi jajanan setiap hari > 3 kali : 75%
9. Rata-rata tingkat pengetahuantentang gizi seimbang dengan kategori tinggi : 20%
10. Riwayat penyakit diare dalam 2 minggu terakhir : 15%
11. Riwayat penyakit demam, flu, batuk dalam 2 minggu terakhir : 60%
12. Prevalensi anak dengan perilaku hygine rendah : 70%
13. Prevalensi rumah tangga rawan pangan : 50%
14. Prevalensi rumah tangga dengan konsumsi air mentah : 80%
15. Prevalensi rumah tangga dengan membuang limbah rumah tangga di tempat terbuka : 65%
16. Prevalensi rumah tangga yang mempunyai jamban tertutup : 15%
17. Prevalensi rumah tangga yang membuangkotoran hewan ternakn peliharaan di tempat terbuka : 100%
Problem Tree
Objective Tree
Participation Analysis
Person/ Categorize Characteristic Interest, Potentials Implications for The
Motives, (Strengh/weakness) Project
Group Attitude
Agamis, sabar,
ekonomi cukup, Ingin menjaga
kurang kesehatan Menjadikan pelaku
Orangtua mengetahui keluarga, dalam mempengaruhi
Dekat dengan
(Ayah dan Pelaku mengenai kebersihan kuantitas dan kualitas
sasaran (Anak)
Ibu) kualitas bahan merupakan makanan sasaran
makanan, dan sebagaian (Anak)
keanekaragaman dari iman
makanan
Ingin
menurunkan
prevalensi
kejadian
wasting di
Menjadikan pelaku
Kepala Dinas Tegas, provinsi NTT, Memiliki peran
dalam penyuluhan
Kesehatan Pelaku Profesional, ingin dalam kesehatan
kejadian penyakit
Provinsi NTT pintar meningkatkan warga daerah
infeksi
pengetahuan
masyarakat
mengenai
penyakit
infeksi
Menata guru
dan anak
Pemberi fasilitas
didik agar
bagi peningkatan Menjadikan pelaku
Tegas, lebih baik dan
Kepala pendidikan tingkat dalam meningkatkan
Pelaku pemimpin, ingin
Sekolah sekolah dan pemberi kebersihan lingkungan
pandai, tekun lingkungan
fasilitas kebersihan sekolah
sekolah selalu
lingkungan sekolah
bersih dan
asri
Menjadikan pelaku
Mempengaruhi
Penjual Ingin dalam menjaga
Sabar, lemah kebiasaan
Makanan di Pelaku dagangannya kebersihan makanan
lembut makan/jajan anak di
sekolah cepat terjual yang dijual dan lokasi
lingkungan sekolah
tempat berjualan
Alternative Analysis
Angka Kejadian
Kebutuhan Energi Angka Kejadian
No. Kriteria Demam, Batuk
Terpenuhi Diare Rendah
Flu Rendah
Sumber Daya
3 3 3
Manusia
1.
4 3 3
Dana
4 3 3
Waktu
Feasibility 4 3 2
2.
Sustainable 3 3 2
3.
Community Participation 3 3 3
4.
Social Risk* 3 2 3
5.
Jumlah Skor 24 20 19
*Keterangan :
Poin / Skor : 1. Sangat Buruk 1. Sangat Ada
2. Buruk 2. Ada
3. Sedang 3. Mungkin
4. Baik 4. Tidak Ada
5. Sangat Baik 5. Sangat Tidak Ada
Interpretasi :
Dari hasil analisis alternative yang sudah dilakukan, tujuan program yang memiliki total skor paling tinggi
adalah kebutuhan energi terpenuhi. Sehingga, intervensi yang diprioritaskan terlebih dahulu adalah memenuhi
kebutuhan energi.
PPM (Project Planning Matrix)
OVI (Objective Verified Source of
Objective Asumption
Indicators) Verification
GOAL :
Menurunkan prevalensi Menurunkan angka kejadian
wasting pada anak prevalensi wasting pada anak Depkes RI, 2014
Sekolah Dasar di Nusa usia sekolah (aus) hingga 30%
Tenggara Timur
A. KETUA
B. SEKRETARIS
D. FASILITATOR