Anda di halaman 1dari 16

STASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CEMAS PADA Ny.”T” RT 05 DI DUSUN


NGAJEG, TIRTOOMARTANI, KALASAN, SLEMAN,
YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

MESSI AYU CAROLIN


223203027

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2023

1
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CEMAS PADA Ny.”T” RT 05 DI DUSUN


NGAJEG, TIRTOOMARTANI, KALASAN, SLEMAN,
YOGYAKARTA

Telah Disetujui Pada:

Hari :
Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik (CI)

Suwarno, MNS Sriyati Sipora, S.Kep., Ns

Mahasiswa

Messi Ayu Carolin

2
PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

FORM PENGKAJIAN KLIEN PSIKOSOSIAL


Nama Mahasiswa : Messi Ayu Carolin
NPM : 223203027

STASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS


ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CEMAS PADA Ny.”T” RT 05 DI DUSUN
NGAJEG, TIRTOMARTANI, KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny.T
2. Umur : 70 Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status : Cerai Mati
5. Agama : Islam
6. Alamat : Padukuhan Ngajeg Kelurahan Tirtomartani
7. Pendidikan : SLTP
8. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
9. Tanggal Pengkajian : 04 April 2023

B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan cemas terhadap penyakit hipertensi dan harus konsumsi obat
rutin. Klien juga mengatakan cemas dengan penyakitnya takut kambuh tidak ada
orang yang tahu dan merawatnya. Klien kesepian di rumah sendirian tidak mempunyai
teman, anak-anaknya sudah memiliki rumah masing-masing jarang mengunjunginya.
Saat malam terkadang merasa takut hingga sulit untuk tidur. Saat susah tidur atau
merasa cemas klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat apapun untuk mengatasinya.
Klien mengatakan untuk ekonomi bergantung pada anaknya. Klien merasa tidak

3
mampu melakukan kegiatan yang banyak seperti saat muda hanya dapat bergantung
dengan orang lain

C. PENAMPILAN UMUM & PERILAKU MOTOR


1. Fisik
a. BB : 58 kg
b. TB : 155 cm
c. TTV: TD: 155/100 mmHg, N: 90x/m, R: 20x/m

d. Riwayat Pengobatan Fisik


klien mengatakan memiliki penyakit hipertensi dan minum obat rutin

2. Tingkat Ansietas
Lingkari tingkat ansietas dan check list perilaku yang ditampilkan

 ✓Ringan Sedang Berat Panik

PERILAKU PERILAKU
 Tenang  Menarik diri
 Ramah  Bingung
 Pasif  Disorientasi
 Merasa membenarkan lingkungan  Ketakutan

 Kooperatif ✓  Hiperventilasi

 Gangguan perhatian  Halusinasi/delusi


 Gelisah  Depersonalisasi
 Sulit Konsentrasi  Obsesi
 Waspada berlebihan  Kompulsi
 Tremor  Keluhan somatik

 Bicara cepat ✓  Hiperaktivitas

 Lainnya

4
D. KELUARGA
1. Genogram (minimal 3 generasi ke atas)

Keterangan :
1. : Laki-laki : Meninggal
2. : Perempuan : Tinggal serumah
3. : Klien
4. : Tinggalserumah
5. : Garis Keturunan

2. Tipe Keluarga
 Nuclear family  Diad family ✓

 Extended family  Single parent family

3. Pengambilan keputusan

 KK ✓  Istri

 Orang tua  Bersama-sama


4. Hubungan klien dengan kepala keluarga

 KK ✓  Istri

 Orang tua  Anak


 Lainnya/ sebutkan
5. Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga
klien mengatakan tidak ada dirumah hanya tinggal sendiri

5
6. Kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat
klien mengatakan sering mengikuti senam lansia dan pengajian yang di adakan oleh
masyarakat setempat.

E. RIWAYAT SOSIAL
1. Pola Sosial
 Teman/ Orang terdekat: klien mengatakan anak akan tetapi sekarang dirumah
sendirian
 Peran serta dalam kelompok: klien mengatakan sering mengikuti kegiatan di luar
rumah yaitu senam
 Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: Tidak ada hambatan ketika
berhubungan dengan orang lain
2. Obat-Obatan yang dikonsumsi

❑ Obat herbal/ Obat diluar resep: klien mengatakan mengkonsumsi jamu seperti

kunyit asam
 Obat yang dikonsumsi saat ini: klien mengatakan saat ini mengkonsumsi obat
hipertensi Captopril
 NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif Lainnya (Ex. Alkohol): klien
mengatakan tidak.

F. STATUS MENTAL & EMOSI


1. Citra Tubuh: klien mengatakan awalnya sebelum tangannya sakit, tidak ada
anggota tubuh yang tidak di sukai.

2. Kontak mata: saat berbicara klien mau melakukan kontak mata dan selalu
memandang lawan biacarnya

3. Pakaian: cara berpakaian klien tampak cukup rapi

4. Aktivitas sehari-hari
Mandiri Bantuan minimal Bantuan total
1 Makan [√] [- ] [-]
2 BAB / BAK [√ ] [-] [-]
3 Mandi [√ ] [- ] [-]
4 Berpakaian/berhias [√] [- ] [-]

6
5 Penggunaan obat [ √] [-] [- ]

Ya Tidak
6 Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan [√] [-]
Perawatan pendukung [√] [-]
7 Aktifitas di rumah
Mempersiapkan makanan [ √] [-]
Menjaga kerapian rumah [-] [ √]
Mencuci pakaian [ √] [-]
Pengaturan keuangan [ √] [-]
8 Aktifitas di luar rumah
Belanja [ √] [-]
Transportasi [-] [-]
Lain-lain [-] [ -]

5. Tingkah laku
Tingkah Laku Jelaskan
Resah
Agitasi
Letargi
Sikap
Ekspresi wajah
Aphasia
Perseverasi
Rumination
Tangensial
Banyak bicara
Bicara lambat
Sukar berbicara
Lainnya: khawatir Klien merasa kesepian

6. Pola komunikasi

7
Pola Komunikasi √ Pola Komunikasi √
Jelas ✓ Aphasia

Koheren Perseverasi
Bicara kotor Rumination
Inkoheren Tangensial
Neologisme Banyak bicara/ dominan
Asosiasi longgar Bicara lambat
Flight of ideas Sukar berbicara

7. Mood dan Afek


Mood dan Afek √ Mood dan Afek √
Senang Curiga
Sedih ✓ Lesu

Patah hati Marah


Putus asa Bermusuhan
Gembira lainnya
Euphoria
Euphoria

8. Proses pikir

 Jelas ✓

 Logis ✓

 Mudah diikuti
 Relevan
 Bingung
 Bloking
 Delusi
 Arus cepat
 Asosiasi lambat
 Curiga

8
 Memori jangka panjang

 Hilang Utuh ✓

 Jelaskan: tidak ada gangguan klien dapat menceritakan kisah masa kecilnya
 Memori jangka pendek

 Hilang Utuh ✓

 Jelaskan: tidak ada gangguan dapat menngingat umurnya dan kegiatan yang
dilakukan hari ini.
o Persepsi
 Halusinasi
 Ilusi
 Depersonalisasi
 Derealisasi
Jelaskan: tidak ada gangguan pada persepi
9. Kognitif
a. Orientasi realita
1. Waktu : klien dapat menyebutkan waktu saat ini dengan benar
2. Tempat : klien dapat menyebutkan tempat tinggalnya
3. Orang : klien dapat mengenali tetangga rumahnya
Jelaskan: tidak ada gangguan pada orientasi realita

b. Memori

 Gangguan daya ingat jangka panjang


 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini
 Paramnesia
 Hipernesia
 Amnesia
Jelaskan: tidak ada gangguan

c. Tingkat konsentrasi dan berhitung

9
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: klien dapat menghitung dengan baik dan tidak mudah beralih,
tidak ada gangguan dalam konsentrasi
G. IDE BUNUH DIRI
Ide merusak diri sendiri/ orang lain
 Ya
√ Tidak
Jelaskan: tidak ada pikiran untuk bunuh diri.

H. KULTURAL & SPIRITUAL


1. Agama yang dianut
a. Kebutuhan klien terhadap spiritual dan pelaksanaan
Klien mengatakan beragama islam, dan mengatakan selalu taat menjalan ibadah
sholat 5 waktu

b. Gangguan dalam menjalankan kegiatan spiritualnya setelah mengalami


kekerasan dan penganiayaan

Klien mengatakan tidak ada


c. Pengaruh spiritual terhadap koping
Klien mengatakan jika rajin beribadah akan membuat dirinya merasa tenang.

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan kelompok: klien mengatakan tidak ada masalah dengan
masyarakat
b. Masalah dengan lingkungan: Sebagian besar lingkungan sekitar rumah Ny.T sering
berinteraksi dengan tetangganya
c. Masalah dengan pendidikan: Ny.T hanya bersekolah pada sekolah mengah pertama
d. Masalah dengan pekerjaan: klien sudah tidak bekerja
e. Masalah dengan perumahan: Ny.T mengatakan jika hujan rumahnya bocor
f. Masalah dengan ekonomi: Klien mengatakan kebutuhan ekonominya dipenuhi oleh
anaknya
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan: klien mengatakan tidak mengalami masalah

10
dengan pelayanan kesehatan
h. Masalah lainnya: tidak ada

11
ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1. DS: Klien mengatakan khawatir
terhadap penyakit hiertensi yang
sedang dialami, Klien merasa Ansietas Krisis situasional
cemas karena tidak dapat sembuh
takut jika kambuh

DO: keadaan umum klien baik,


TTV: TD: 155/100 mmHg, N:
90x/m, R: 20x/m

2. DS: klien mengatakan takut Koping Tidak Ketidakpercayaan


dirumah sendirian, untuk ekonomi Efektif terhadap kemampuan
bergantung pada anaknya. Klien diri mengatasi masalah
merasa tidak mampu melakukan
kegiatan yang banyak seperti saat
muda hanya dapat bergantung
dengan orang lain

DO: klien terlihat sedih.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional

2. Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidakpercayaan terhadap kemampuan


diri mengatasi masalah

12
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan Reduksi ansietas (I.09314)
situasional kecemasan berkurang, dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi saat tingkat ansietas yang
Tingkat ansietas (L.09093) berubah
1. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi 2. Monitor tanda-tanda ansietas
menurun 3. Ciptakan suasana terapeutik untuk
2. Klien tidak mengalami peningkatan tekanan darah menumbuhkan kepercayaan
3. Klien tidak menunjukan wajah tegang 4. Pahami situasi yeng membuat ansietas
4. Rasa cemas klien berkurang 5. Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan dating
6. Latih teknik relaksasi
2. Koping tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan Promosi Koping (I.13494)
berhubungan dengan keadaan pasien membaik, dengan kriteria hasil:
ketidakpercayaan Status Koping (L.09086) 1. Identifikasi kemampuan yang dimiliki
terhadap 1. Kemampuan memenuhi peran sesuai usia cukup 2. Iden tifikasi pemahaman proses
kemampuan diri meningkat penyakit
mengatasi masalah 2. Verbalisasi pengakuan masalah sedang 3. Identifikasi metode penyelesaian
3. Kemampun membina hubungan meningkat masalah
4. Motivifasi terlibat kegiatan social
5. Anjurkan keluarga terlibat

13
CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN
No Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
DX
PERTEMUAN 1
1. 04/04/2023 1. Bina hubungan saling percaya S: klien mengatakan masih merasakan khawatir, karena
2. mengidentifikasi saat tingkat ansietas belum berobat lagi, klien mengatakan ingin dilakukan
berubah imajinasi terbimbing lagi
3. Memonitor tanda-tanda ansietas O: klien terlihat sedih, klien masih terlihat khawatir
4. membuat suasana terapeutik untuk TTV: TD: 155/100 mmHg, N: 90x/m, R: 20x/mnt
menumbuhkan kepercayaan A: masalah belum teratasi: Messi
5. mendiskusikan perencanaan realistis - klien masih terlihat khawatir
tentang peristiwa yang akan dating P: lanjutkan intervensi
6. melatih teknik relaksasi, nafas dalam - Bina hubungan saling percaya
dan imajinasi terbimbing - Observasi kecemasan klien
- Melatih teknik relaksasi nafas dalam dan imajinasi
terbimbing
2. 04/04/2023 1. Mengidentifikasi kemampuan yang S : klien mengatakan merasa tidak mampu melakukan
dimiliki kegiatan dirumah sendiri merasa kesepian
2. Mengidentifikasi pemahaman proses O : klien masih tampak sedih
penyakit A : Masalah belum teratasi Messi
3. Mengidentifikasi metode penyelesaian P : Lanjutkan intervensi: Lanjutkan kunjungan

14
masalah selanjutnya
4. Motivifasi terlibat kegiatan social
5. Mendengarkan cerita mendampingi

PERTEMUAN 2
1. 05/04/2023 1. Mengevaluasi latihan teknik relaksasi S : Klien mengatakan berterima kasih telah dikunjungi,
nafas dalam Klien mengatakan sudah bisa mempraktikkan teknik
2. Melakukan teknik relaksasi imajinasi relaksasi nafas dalam, klien merasa senang karena dapat
terbimbing mendengarkan keluh kesahnya.
3. Menganjurkan kepada klien agar O : Klien dapat mempraktikkan teknik relaksasi dafas
memasukkannya kedalam jadwal kegiatan dalam yang telah diajarkan. Messi
harian TTV: TD: 148/90 mmHg, N: 80x/m, R: 20x/m

A : Masalah teratasi sebagian


Retatasi: klien mampu mengurangi rasa cemas dengan
tarik nafas dalam
Belum: klien masih merasa kan hawatir
P : lanjutkan Intervensi
- Anjurkan klien untuk lebih terbuka dengan orang
terdekat
- Berikan rasa aman dan nyaman pada klien

15
2. 05/04/2023 1. Menjelaskan perubahan terhadap S: klien mengatakan tidak apa-apa karena masih bisa
rencana realistis yang akan datang melakukan aktivitas.
2. Menjelaskan dan menganjurkan
mengungkapkan ketidakmampuan O: sesekali wajah klien berubah sedih Messi
3. Mengobservasi verbalisasi klien
4. Memotivasi kemampuan klien untuk A: masalah teratasi sebagian: verbalisasi
melakukan kegiatan rumah ketidakmampuan berkurang.
P: lanjutkan intervensi.

16

Anda mungkin juga menyukai