Y DENGAN
HALUSINASI DI RUANG FLAMBOYAN
RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN JAWA TENGAH
Ruang rawat : Ruang Flamboyan Tanggal rawat: 28 Desember 2021
I. IDENTITAS
Nama (Inisial) : Tn. Y
L/P : Laki-laki
Umur : 49 tahun
Alamat : Sukorame, Mangunan Rt/Rw 4/5 Dlingo Bantul DIY
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
No. RM : 1729xx
Tgl Pengkajian : 28 Desember 2021
II. ALASAN MASUK
Sejak 4 hari terlihat kebingungan, tidak nyambung diajak ngobrol, bicara
ngelantur, sulit tidur, keluyuran sekitar rumah, marah-marah, mata melotot, stresor
ibunya sakit, ada riwayat kejang
III. FAKTOR PREDIPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? □ ya □ tidak
2. Pengobatan sebelumnya : □ berhasil □ belum berhasil □ tidak berhasil
3. Trauma :
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal
Lain-lain
Jelaskan No 1,2,3 :
Masalah keperawatan :
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?□ ada □ tidak ada
Bila ada hubungan keluarga :-
Gejala :-
Masalah keperawatan :
Masalah keperawatan :
Keterangan
: Perempuan : garis perkawinan
: Laki laki : garis keturunan
: Pasien : Meninggal
: Serumah
Jelaskan :
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Klien bersyukur terhadap dirinya sendiri.
b. Identitas diri : Klien mampu menyebutkan Namanya, umur dan jenis
kelamin
c. Peran : Klien mengatakan seorang anak dan ayahnya sudah
meninggal sehingga dia tinggal bersama ibunya dan mencari
uang untuk kebutuhan dirinya sendiri serta ibunya. Klien
mengatakan menjadi tulang punggung untuk dirinya sendiri
dan tidak bergantung sama orang lain
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin hidup yang normal, bias sembuh dari
sakitnya
e. Harga diri : Pasien mengatakan dirinya bisa berguna untuk dirinya sendiri
dan juga ibunya
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang paling berarti adalah dirinya sendiri kemudian
ibunya.
b. Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
Pasien sering ikut kegiatan kelompok/masyarakat tetapi pasien jarang berbicara
bersama tetangganya, melainkan pasien hanya berbicara dengan pembeli dan
keluarganya, kadang berbicara terhadap orang lain tapi harus sesuatu yang
penting, pasien lebih banyak berdian diri. Saat dirumah sakit pasien lebih sering
menyendiri, berdiam diri, baru mau bicara jika diajak bicara, mengikuti
aktivitas, pasien sering melamun, bingung, sering tidak nyambung diajak
berbicara.
c. Hambatan dengan berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan tidak terlalu tertarik berhubungan dengan orang lain.
Masalah keperawatan :
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan agamanya islam.
b. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan selalu sholat 5 waktu.
Masalah keperawatan :
Jelaskan: Pasien cukup rapi dalam berpakaian seperti orang-orang pada umumnya
Masalah keperawatan :
2. Pembicaraan :
□Cepat □Keras □Gagap
□ Inkoherensi □Apatis □Lambat
□Membisu □Tidak mampu memulai Berbicara □ lain-lain
Jelaskan: Pada saat pengkajian pasien berbicara normal dan kooperatif tapi pasien
sering tidak nyambung saat diajak berbicara, dan terlihat kebingungan saat diajukan
pertanyaan, pasien lebih sering menyendiri, berdiam diri, baru mau bicara jika
diajak bicara, mengikuti aktivitas, pasien sering melamun.
Masalah keperawatan :
Masalah keperawatan :
Mempersiapkan makanan
Perawatan kesehatan
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Mandi
Kebersihan
Makan
Ganti pakaian
Masalah keperawatan :
Lain-lain Lain-lain
Jelaskan: Pasien mengatakan kalau ada masalah dia akan menyelesaikan sendiri,
pasien tidak pernah menceritakan masalahnya terhadap orang lain
Selama di rumah sakit pasien tidak pernah ada masalah dengan perawat ataupun
temannya
Masalah keperawatan :
Isolasi Sosial
□ lain-lain
Jelaskan: -
Masalah keperawatan :
XI. ASPEK MEDIS
Diagnosa medis : Gangguan Mental Organik
Terapi medis :
Mengatasi gejala
ekstrapiramidal, baik
akibat penyakit
2 Trihexphenidyl 2x 5ml Oral
Parkinson atau efek
samping obat, seperti
antiseptic.
Pemakaian jangka
pendek pada ansietas
atau insomnia, tambahan
3 Diazepam 1x 5mg Oral
pada putus alcohol akut,
status epilepticus, kejang
demam, spasme otot
XII.DATA FOKUS
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
Obyektif
Obyektif
Obyektif
28-12- Gangguan Persepsi 1. Mengajarkan pasien mengatasi halusinasi S : Pasien mengatakan masih mendengar
2021 Sensori SP 1 : Menghardik halusinasi suara-suara
- Mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi,
08.00 (Halusinasi) O : Pasien tampak mendengarkan dan
jika pasien mendengar adanya suara-suara pasien
berhubungan sebaiknya menutup kedua telinga, menutup mata melakukan apa yang telah disampaikan dan
dengan Isolasi sambil berkata suara itu tidak ada pasien mencontoh SP 1 yang telah
SP 2 : Manggunakan Obat secara teratur
Sosial diberikan
- Pasien dianjurkan meminum obat yang telah
diberikan yaitu : Heloperidon, Trihexphenidyl, A : Masalah teratasi sebagian
Diazepam, Olanzapine, Fenitoin P : Lanjutkan intervensi
SP 3 : Bercakap-cakap dengan orang lain
- Mengevaluasi SP 1, 2, 3, 4
- Jika pasien mendengar suara-suara pasien
dianjurkan bercakap-capak dengan orang lain untuk
mengalihkan halusinasi tersebut
SP 4 : Melakukan Aktivitas
- Jika pasien mendengar suara-suara sebaiknya
pasien melakukan kegiatan seperti jalan-jalan dan
aktivitas yang pasien senangi
12.00 2. Memberikan makan ke pasien
29-12- Gangguan Persepsi 1. Melakukan evaluasi SP 1, SP 2, SP 3 dan SP 4 S : Pasien mengatakan masih mendengar
2021 Sensori SP 1 : Menghardik halusinasi suara-suara jam 4 subuh
- Mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi,
08.00 (Halusinasi) O : Pasien mempraktekkan apa yang telah
jika pasien mendengar adanya suara-suara pasien
berhubungan sebaiknya menutup kedua telinga, menutup mata diajarkan dan mengulang apa yang telah
dengan Isolasi sambil berkata suara itu tidak ada diajarkan
SP 2 : Manggunakan Obat secara teratur
Sosial A : Masalah teratasi sebagian
- Pasien dianjurkan meminum obat yang telah
diberikan yaitu : Heloperidon, Trihexphenidyl, P : Lanjutkan intervensi
Diazepam, Olanzapine, Fenitoin - Mengevaluasi SP 1, 2, 3, 4
SP 3 : Bercakap-cakap dengan orang lain
- Jika pasien mendengar suara-suara pasien
dianjurkan bercakap-capak dengan orang lain untuk
mengalihkan halusinasi tersebut
SP 4 : Melakukan Aktivitas
- Jika pasien mendengar suara-suara sebaiknya
pasien melakukan kegiatan seperti jalan-jalan dan
09.00 aktivitas yang pasien senangi
12.00 2. Melakukan TAK
3. Memberikan makan ke pasien
30-12- Gangguan Persepsi 1. Melakukan evaluasi SP 1, SP 2, SP 3 dan SP 4 S : Pasien mengatakan masih mendengar
2021 Sensori SP 1 : Menghardik halusinasi suara-suara jam 7 pagi
- Mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi,
08.00 (Halusinasi) O : Pasien mempraktekkan apa yang telah
jika pasien mendengar adanya suara-suara pasien
berhubungan sebaiknya menutup kedua telinga, menutup mata diajarkan dan mengulang apa yang telah
dengan Isolasi sambil berkata suara itu tidak ada diajarkan
SP 2 : Manggunakan Obat secara teratur
Sosial - Pasien dianjurkan meminum obat yang telah A : Masalah teratasi sebagian
diberikan yaitu : Heloperidon, Trihexphenidyl, P : Lanjutkan intervensi
Diazepam, Olanzapine, Fenitoin
Mengevaluasi SP 1, 2, 3, 4
SP 3 : Bercakap-cakap dengan orang lain
- Jika pasien mendengar suara-suara pasien
dianjurkan bercakap-capak dengan orang lain untuk
mengalihkan halusinasi tersebut
SP 4 : Melakukan Aktivitas
- Jika pasien mendengar suara-suara sebaiknya
pasien melakukan kegiatan seperti jalan-jalan dan
aktivitas yang pasien senangi
12.00
2. Memberikan makan ke pasien
29-12- Isolasi social 1. Monitor TTV, TD: 112/70 , HR: 101, S: 36, RR: 20 S : Pasien mengatakan sudah mengajak
2. Melakukan TAK
2021 berhubungan temennya bercakap-cakap
3. Mengvaluasi SP Isolasi sosial
08.00 dengan Koping SP 1 : O : Pasien kooperatif diajak
- Untuk individu, pengkajian isolasi social dan
Individu tidak berkomunikasi
keuntungan dan kelebihan mempunyai teman
Efektif SP 2 : A : Masalah teratasi sebagian
- Melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan
P : Lanjutkan intervensi
2 orang dan bercakap-cakap saat melakukan
kegiatan harian Mengevaluasi SP 1, 2, 3, 4
SP 3 :
- Melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan
4-5 orang dan latihan bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan harian
SP 4 :
- Mengevaluasi kemampuan berinteraksi, melatih
cara berbicara saat melakukan kegiatan sosial
09.00
4. Membawa ke ruang rehab
30-12- Isolasi social 1. Monitor TTV, TD: 105/80 , HR: 94, S: 36,4, RR: 20 S : Pasien mengatakan sudah mengajak
2. Melakukan TAK
2021 berhubungan temannya bercerita
3. Mengvaluasi SP Isolasi sosial
08.00 dengan Koping SP 1 : O : Pasien kooperatif diajak
- Untuk individu, pengkajian isolasi social dan
Individu tidak berkomunikasi
keuntungan dan kelebihan mempunyai teman
Efektif SP 2 : A : Masalah teratasi sebagian
- Melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan
P : Lanjutkan intervensi
2 orang dan bercakap-cakap saat melakukan
kegiatan harian Mengevaluasi SP 1, 2, 3, 4
SP 3 :
- Melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan
4-5 orang dan latihan bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan harian
SP 4 :
- Mengevaluasi kemampuan berinteraksi, melatih
cara berbicara saat melakukan kegiatan sosial
09.00 4. Membawa ke ruang rehab
28-12- Menjelaskan srategi pelaksanaan perilaku kekerasan S : Pasien mengatakan sudah hari ini tidak
2021 SP 1: Membina hubungan salingg percaya dan marah-marah
13.00 mengidentifikasi penyebab marah O : Pasien kooperatif diajak
SP 2: mengidentifikasi tanda gejala, perilaku kekerasan berkomunikasi
yang bisa dilakukan dan akibat dari perilaku kekerasan. A : Masalah teratasi sebagian
SP 3: membantu klien menemukan cara yang konstruktif P : Lanjutkan intervensi
dalam merespon kemarahan
Mengevaluasi SP 1, 2, 3, 4
SP 4: membantu klien mengontrol marahnya dengan cara
spiritual
30-12- Mengevaluasi srategi pelaksanaan perilaku kekerasan S : Pasien mengatakan sudah bias
2021 SP 1: Membina hubungan salingg percaya dan mengontrol marahnya
13.00 mengidentifikasi penyebab marah O : Pasien kooperatif diajak
SP 2: mengidentifikasi tanda gejala, perilaku kekerasan berkomunikasi
yang bisa dilakukan dan akibat dari perilaku kekerasan. A : Masalah teratasi
SP 3: membantu klien menemukan cara yang konstruktif P : Lanjutkan intervensi
dalam merespon kemarahan
Mengevaluasi SP 1, 2, 3, 4
SP 4: membantu klien mengontrol marahnya dengan cara
spiritual
30-12- Mengevaluasi srategi pelaksanaan perilaku kekerasan S : Pasien mengatakan sudah bias
2021 SP 1: Membina hubungan salingg percaya dan mengontrol marahnya
13.00 mengidentifikasi penyebab marah O : Pasien kooperatif diajak
SP 2: mengidentifikasi tanda gejala, perilaku kekerasan berkomunikasi
yang bisa dilakukan dan akibat dari perilaku kekerasan. A : Masalah teratasi
SP 3: membantu klien menemukan cara yang konstruktif P : Lanjutkan intervensi
dalam merespon kemarahan
Mengevaluasi SP 1, 2, 3, 4
SP 4: membantu klien mengontrol marahnya dengan cara
spiritual