Anda di halaman 1dari 11

PENGKAJIAN KEPERAWATAN SPIRITUAL

Di Ruang : Arofah RS PKU Muhammadiyah Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta

Tanggal Masuk RS : 14 Oktober 2022


No Registrasi : xxx247

Tanggal Pengkajian : 17 Oktober 2022


Diagnosa Medis : Vertigo

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 Tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Galih Pelembutan, Wonosari Gunung Kidul
Penanggung Jawab : Ny. E
Riwayat Penyakit :-

KELUHAN UTAMA
Apakah saat ini pasien mempunyai maslah?
- Pasien mengatakan gelisah dan cemas terkait penyakitnya, dan ingin segera sembuh
agar bisa beraktifitas kembali dan berkumpul dengan keluarga dirumah
Apakah pasien ada keluhan tentang kehidupan beribadahan?
- Pasien mengatakan saat sakit mengalami kesulitan dalam beribadah, biasanya pasien
melaksanakan sholat lima waktu secara berjamaah di masjid Saat sakit pasien tidak
pernah melaksanakan sholat berjamaah dimasji
DATA FOKUS :
DATA SUBYEKTIF
1. Keyakinan dan makna
a. Menurut pasien, arti hidup seperti apa?
- Pasien mengatakan bahwa hidupnya sangat berarti dengan kehadiran
keluarga, istri dan anak dan cucunya.
b. Menurut pasien, apa yang memberi arti hidup bagi pasien / missal kejadian,
peristiwa atau pengalaman tetentu yang berkesan dan membuat hidup pasien
berubah?
- Pasien mengatakan saat sakit, dan tertimpa musibah, dengan kejadian
tersebut membuat pasien mengingat kematian dan ingin lebih meningkatkan
amal sholeh, serta ibadah kepada Allah.
c. Bagi pasien, apa hal yang paling penting dalam kehidupan pasien?
- Pasien mengatakan hal yang paling penting adalah anak, keluarga dan
kesehatannya
d. Apakah pasien merasa tujuan hidupnya berkurang?
Ya Tidak

2. Autoritas dan pembimbing


a. Apa yang membuat pasien kuat dalam menghadapi kehidupan?
- Pasien mengatakan hal yang membuat dirinya kuat menghadapi kehidupan
adalah dukungan keluarganya dan juga orang terdekatnya.
b. Ketika pasien memiliki masalah, siapa yang biasanya menolong pasien?
Sahabat
Keluarga
Pemuka agama
Lainnya, sebutkan …………………………..

3. Ritual dan ibadah


a. Bagaimana kebiasaan beribadah pasien, baik dalam keluarga maupun
masyarakat?
- Paseien mengatakan saat beribadah sholat wajib dilakukan secara berjama’ah
dimasjid jika sedang beribadah dirumah dilakukan secara mandiri.
b. Bagaimana peran anggota keluarga atau sahabat pasien dalam menlajannkan
kebiasaan beribadahan?
- Pasien mengatakan saat dirinya sakit, keluarga dan anaknya selalu
mengingatkan pasien untuk mengerjakan ibadah sholat wajib ketika sudah
masuk waktunya
c. Berapa kali pasien mengikuti kajian keagamaan?
- Pasien mengatakan saat ini sudah tidak mengikuti kajian karena sakit, dan di
rawat di rumah sakit
d. Apakah pasien pernah membutuhkan kegiatan spiritual?
Ya Tidak

e. Dalam keadaan seperti apa pasien membutuhkan dukungan spiritual?


- Pasien mengatakan saat pasien sedang sakit pasien membutuhkan dukungan
kelurganya dan selalu mengingatkan tentang ibadahnya
f. Apakah masalah yang sedang pasien alami mempeengaruhi/mengganggu pola
kepercayaan pasien dalam beribadah?
Ya Tidak

g. Apakah pasien menerapkan prinsip moral, aturan, kepercayaan personal, nilai


personal pada saat mengambil keputusan?
Ya Tidak

h. Apakah pasien kesulitan mentaati aturan kepercayaan dan ritual?


Ya Tidak

i. Apakah pasien tetap yakin berdoa ketika masalah datang seperti keuangan
menipis?
Ya Tidak

j. Bagaimana upaya spiritual dalam menyelesasikan masalah yang sedang


dihadapi?
- Pasien mengatakan jarang berdo’a dan meminta kepada Allah supaya segera
diberikan kesembuhan pada dirinya.
k. Bagaimana cara pasien menjalankan ibadah saat sakit?
- Pasien mengatakan saat sakit, tidak pernah melakukan ibadah sholat
4. Dorongan dan pertumbuhan
a. Bagaimana kebiasaan beribadahan pasien sekarang dibanding dulu?
- Pasien mengatakan kebiasaan beribadah saat sakit berbeda saat sebelum
sakit, saat sedang sakit pasien tidak mengerjakan sholat
b. Apakah ada perubahan tentang pandangan pasien mengenai keyakinan dalam
beragama pada saat ini dan masa lalu?
Ya Tidak
5. Spiritualitas dan kesehatan Spiritual
a. Hal apa yang memberikan kekuatan saat pasien mengalami masa sulit?
- Pasien mengatakan dukungan keluarga dan orang terdekat merupakan sumber
kekuatan disaat pasien menghadapi masa sulit
b. Aspek spiritual apa yang pasien rasakan sangat membantu?
- Pasien mengetakan berdo’an dan mengerjakan ibadah sholat wajib
merupakan aspek spiritual yang membantu pasien untuk tetap tegar
menghadapi cobaan.
c. Masalah spiritual apa yang pasien diskusikan?
- Pasien mengatakan tidak melaksanakan sholat seperti yang biasa dilakukan,
sehingga pasien ingin segera diberikan kesembuhan agar dapat melaksanakan
kembali rutinitas ibadahnya saat sebelum sakit.

6. Kepercayaan, keyakinan, Kelompok dan Komunnitas


a. Bagaimana peran keyakinan dan kepercayaan pasien dalam membantu
beradaptasi dengan kondisi saat ini?
- Pasien mengatakan bahwa setiap cobaan pasti ada hikmah yang terkandung
didalamnya, sehingga pasien berusaha untuk selalu sabar menerima
kondisinya saat ini
b. Apa yang bisa saya lakukan untuk mendukung kepercayaan dan keyakinan
pasien?
- Memberikan dukungan emosional kepada pasien bahwa penyakit yang
diderita merupakan ujian dari Allah sekaligus penggugur dosa, dan
memberikan dukungan untuk semangat melawan penyakit yang dideritanya
dan segera bisa sembuh kembali.
7. Keterhubungan
a. Perasaan apa yang pasien rasakan setelah selesai berdoa?
- Pasien mengatakan hatinya lebih tenang setelah berdoa.
8. Pekerjaan
a. Apakah pekerjaan pasien mengganggu ibadah pasien?
- Pasien mengatakan bahwa pekerjaannya tidak mengganggu ibadah pasien
b. Apakah kondisi tersebut akan meningkatkan atau menurunkan keimanan pasien?
Ya Tidak
c. Bagaimana penyakit ini mempengaruhi pasien dari segi spiritual, di rumah, atau
di tempat pasien bekerja?
- Pasien mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya mempengaruhi dirinya
dalam melaksanakan ibadah, dimana biasaya pasien selalu mengerjakan
sholat namun saat sakit, pasien tidak melaksanakan sholat wajib lima waktu
karna sakitnya.
DATA OBYEKTIF
1. Apakah pasien tampak kesepian, depresi, marah, cemas, agitasi, apatis atau
preokupasi?
Ya Tidak

2. Apakah pasien selalu berdoa apabila mendapat maslah?


Ya Tidak

3. Apakah pasien tampak berdoa sebelum makan?


Ya Tidak

4. Apakah pasien tampak membaca kitab suci atau buku keagamaan?


Ya Tidak

5. Apakah pasien menyebut Tuhan, doa, rumah ibadah atau topic keagamaan?
Ya Tidak

6. Apakah pasien pernah minta dikunjungi oleh pemuka agama?


Ya Tidak

7. Apakah pasien mengekpresikan rasa takutnya terhadap kematian?


Ya Tidak

8. Apakah pemuka agama datang mengunjungi pasien?


Ya Tidak

9. Apakah pasien membawa kitab suci atau perlengkapan ibadah lainnya?


Ya Tidak
10. Apakah pasien menerima kiriman simpati dari unsure keagamaan?
Ya Tidak

11. Apakah pasien memakai symbol keagamaan? (memakai Jilbab, memakai kalung
salib, )
Ya Tidak

12. Bagaimana pola beribadahan pasien?


- Sebelum sakit : pasien selalu mengerjakan sholat wajib lima waktu, selain itu
pasien selalu membaca Al-Qur’an selepas sholat maghrib
- Saat sakit : pasien tidak mengerjakan sholat wajib lima waktu, seperti yang
biasanya dilakukan. karena kondisinya saat ini sedang sakit.

13. Apakah kebutuhan untuk peribadahan pasien terpenuhi?


Ya Tidak

14. Apakah pasien berserah kepada Tuhannya setelah melakukan pengobatan?


Ya Tidak
DATA FOKUS

No Tgl/jam Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)


1 17 Okt 2022 - Pasien mengatakan gelisah dan - Pasien terlihat lemas
12.30 cemas terkait penyakitnya, dan - Pasien mengeluh mual muntah
ingin segera sembuh dan pusing
- Pasien mengatakan saat ini sudah - Pasien tidak terlihat
tidak mengikuti kajian karena mengerjakan sholat wajib,
sakit.. - Pasien mengalami penurunan
- Pasien mengatakan tidak keimanan dengan kondisinya
melaksanakan sholat seperti yang saat ini.
biasa dilakukan, pasien ingin
segera diberikan kesembuhan
agar dapat melaksanakan
kembali rutinitas ibadahnya saat
sebelum sakit.

ANALISA DATA

No Tgl / Jam Data (Subjektif & Objektif) Etiologi Problem


1 17 Okt 2022 DS: Penyakit/sakit Risiko Distres
- Pasien mengatakan gelisah dan
12.30 Spiritual
cemas terkait penyakitnya, dan
ingin segera sembuh
- Pasien mengatakan saat ini sudah
tidak mengikuti kajian karena sakit..
- Pasien mengatakan tidak
melaksanakan sholat seperti yang
biasa dilakukan, pasien ingin segera
diberikan kesembuhan agar dapat
melaksanakan kembali rutinitas
ibadahnya saat sebelum sakit.

DO:
- Pasien terlihat lemas
- Pasien mengeluh lemas dan pusing
- Pasien tidak terlihat mengerjakan
sholat wajib,
- Pasien mengalami penurunan
keimanan dengan kondisinya saat
ini.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Tgl / Jam Diagnosa Keperawatan Prioritas


1 17 Okt 2022 Risiko Distres Spiritual ditandai dengan : I
12.30 DS:
- Pasien mengatakan gelisah dan cemas terkait penyakitnya,
dan ingin segera sembuh
- Pasien mengatakan saat ini sudah tidak mengikuti kajian
karena sakit..
- Pasien mengatakan tidak melaksanakan sholat seperti yang
biasa dilakukan, pasien ingin segera diberikan kesembuhan
agar dapat melaksanakan kembali rutinitas ibadahnya saat
sebelum sakit.

DO:
- Pasien terlihat lemas
- Pasien mengeluh lemas dan pusing
- Pasien tidak terlihat mengerjakan sholat wajib,
- Pasien mengalami penurunan keimanan dengan
kondisinya saat ini.

-
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Tgl/Jam Dx. Kep SLKI SIKI TTD


1 17 Okt 2022 Risiko Distres Psikospiritul (l.09084) Promosi Dukungan Spiritual (I. 13488) Marpuah
12.30 Spiritual Setelah dilaukan intervensi selama 2x24 Observasi
jam, maka status spiritual membaik dengan - Identifikasi sperfektif spiritual,
kriteria hasil: sesuai kebutuhan
- Kemampuan beribadah membaik (5) Terapeutik
- Perasaan takut menurun (5) - Tunjukkan keterbukaan, empati,
- Perasaan gelisah menurun (5) dan kesediaan mendengarkan
pasien
- Verbalisasi perasaan tenang meningkat
- Gunakan teknik klarifikasi untuk
(5) membantu menilai keyakinan, jika
- Keyakinan terhadap agama meningkat perlu
- Motivasi meninjau kehidupan
(5)
masa lalu dan fokus pada hal yang
- Perasaan mengabaikan ibadah/ spiritual memberikan kekuatan spiritual
menurun (5) - Dorong privasi dan waktu tenang
untuk aktivitas spiritual

Edukasi
- Anjurkan untuk berdoa
- Ajarkan metode relaksasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Evaluasi
No Diagnosa Tgl/ jam Implementasi
Jam:
1 Risiko Distres 17 Okt 2022 - Mengidentifikasi perspektif spiritual S:
Spiritual 12.00 - Menunjukkan keterbukaan, empati, dan kesediaan - Pasien mengatakan tidak melakukan kegiatan
mendengarkan pasien ibadah saat sakit
- Menggunakan teknik klarifikasi untuk membantu - Pasien mengatakan sudah paham kewajiban dan
menilai keyakinan tata cara ibadah ketika sakit
12.30
- Menganjurkan berpartisipasi dalam kegiatan O:
ibadah - Pasien tampak terbuka dalam menyampaikan
- Menganjurkan untuk berdoa jawaban dari pertanyaan yang diajukan
13.00
- Mengajarkan metode relaksasi A:
Tujuan status spiritual tercapai sebagian
- Kemampuan beribadah membaik
- Koping belum membaik
P:
Lanjutkan intervensi
1 Risiko Distres 18 Okt 2022 - Mengidentifikasi perspektif spiritual S:
Spiritual 14.30 - Menunjukkan keterbukaan, empati, dan - Pasien mengatakan melaksanakan sholat
kesediaan mendengarkan pasien sesuai waktunya
15.35 - Mengajarkan metode relaksasi O:
- Pasien tampak melakukan teknik relaksasi
miring kanan kiri
A:
Tujuan status spiritual tercapai
- Kemampuan ibadah membaik
- Koping membaik
P:
Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai