Anda di halaman 1dari 13

PENGKAJIAN KEPERAWATAN SPIRITUAL

DI RUANG: MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSARI

Tanggal Masuk RS : 17 Oktober 2022


No Registrasi : 06xxxx
Tanggal Pengkajian : 18 Oktober 2022
Diagnosa Medis : Hemoroid

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 55 Tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Status Perkawinan: Kawin
Alamat : Bendo, RT/RW 04/04, Krambisawit, Saptosari
Penanggung Jawab : Tn. S
Riwayat Penyakit : Penyakit Kulit

KELUHAN UTAMA: Terdapat benjolan keras di anus, BAB terasa nyeri dan
perih
Apakah saat ini pasien mempunyai masalah?
Pasien mengatakan ingin segera sembuh agar bisa pulang, karena pasien
mengatakan kasihan dengan anak-anak yang menjaganya
Apakah pasien ada keluhan tentang kehidupan beribadahan?
Pasien mengatakan saat sakit mengalami perubahan kebiasaan dalam beribadah.
Sebelum sakit pasien melaksanakan ibadah shalat tepat waktu, saat sakit pasien
merasa kurang dalam melaksanakan ibadah, seperti jarang melaksanakan ibadah
shalat. Hanya melaksanakan ibadah seperti berdzikir dan berdoa saja
DATA FOKUS:
DATA SUBJEKTIF
1. Keyakinan dan Makna
a. Menurut pasien, arti hidup seperti apa?
Pasien mengatakan bahwa hidupnya sangat berarti, sehingga pasien selalu
beribadah dan berdoa kepada Allah Yang Maha Pencipta, namun saat sakit
pasien hanya shalat semampunya (jarang dilakukan), membaca doa,
bershalawat, dan berdzikir, pasien mengatakan ingin segera sembuh dan
pulang agar dapat bekerja kembali
b. Menurut pasien, apa yang memberi arti hidup bagi pasien/misal kejadian,
peristiwa atau pengalaman tertentu yang berkesan dan membuat hidup
pasien berubah?
Pasien mengatakan saat sakit seperti sekarang ini pasien menjadi lebih
sadar dan sabar, mungkin karena pasien sibuk bekerja sehingga diberi
sakit oleh Allah, dan harapannya sakit ini dapat menjadi penggugur dosa
dan jika dijalani dengan ikhlas serta sabar akan diangkat derajatnya oleh
Allah SWT
c. Bagi pasien, apa hal yang paling penting dalam kehidupan pasien?
Pasien mengatakan hal yang paling penting adalah menerima ketentuan
Allah dengan qanaah, keluarga dan kesehatan
d. Apakah pasien merasa tujuan hidupnya berkurang?
Ya Tidak

2. Autoritas dan Pembimbing


a. Apa yang membuat pasien kuat dalam menghadapi kehidupan?
Pasien mengatakan hal yang membuat dirinya kuat menghadapi kehidupan
adalah Allah SWT dan dukungan keluarganya
b. Ketika pasien memiliki masalah, siapa yang biasanya menolong pasien?
Sahabat
Keluarga
Pemuka agama
Lainnya, sebutkan……
3. Ritual dan Ibadah
a. Bagaimana kebiasaan beribadah pasien, baik dalam keluarga maupun
masyarakat?
Pasien mengatakan saat ibadah shalat dilakukan dengan tepat waktu secara
berjama’ah baik dalam keluarganya maupun dalam masyarakat
b. Bagaimana peran anggota keluarga atau sahabat pasien dalam
menjalankan kebiasaan peribadahan?
Pasien mengatakan keluarganya saling mengingatkan untuk hal ibadah
c. Berapa kali pasien mengikuti kajian keagamaan?
Pasien mengatakan jarang mengikuti kajian keagamaan karena sibuk
bekerja di luar kota
d. Apakah pasien pernah membutuhkan kegiatan spiritual?
Ya Tidak

e. Dalam keadaan seperti apa pasien membutuhkan dukungan spiritual?


Pasien mengatakan saat pasien merasa kurang bersyukur
f. Apakah masalah yang sedang pasien alami mempengaruhi/mengganggu
pola kepercayaan pasien dalam beribadah?
Ya Tidak

g. Apakah pasien menerapkan prinsip moral, aturan, kepercayaan personal,


nilai personal pada saat mengambil keputusan?
Ya Tidak

h. Apakah pasien kesulitan menaati aturan kepercayaan dan ritual?


Ya Tidak

i. Apakah pasien tetap yakin berdoa ketika masalah datang seperti keuangan
menipis?
Ya Tidak
j. Bagaimana upaya spiritual dalam menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi?
Pasien mengatakan banyak berdoa, bersyukur, dan bersabar kepada Allah
SWT agar diberi jalan keluar untuk masalahnya
k. Bagaimana cara pasien menjalankan ibadah saat sakit?
Pasien mengatakan saat sakit jarang melaksanakan ibadah shalat, hanya
berdoa, berdzikir, dan bershalawat saja saat pasien merasa nyeri

4. Dorongan dan Pertumbuhan


a. Bagaimana kebiasaan beribadahan pasien sekarang dibanding dulu?
Pasien mengatakan kebiasaan beribadah saat sakit berbeda saat sebelum
sakit
b. Apakah ada perubahan tentang pandangan pasien mengenai keyakinan
dalam beragama pada saat ini dan masa lalu?
Ya Tidak

5. Spiritualitas dan Kesehatan Spiritual


a. Hal apa yang memberikan kekuatan saat pasien mengalami masa sulit?
Pasien mengatakan dukungan keluarga dan orang terdekat merupakan
sumber kekuatan disaat pasien menghadapi masa sulit
b. Aspek spiritual apa yang pasien rasakan sangat membantu?
Pasien mengatakan berdoa, bersabar, dan ikhlas merupakan aspek spiritual
yang membantu pasien untuk tetap tegar menghadapi cobaan
c. Masalah spiritual apa yang pasien diskusikan?
Pasien mengatakan menerima keadaan sakitnya yang sekarang,
memasrahkan semuanya kepada Allah SWT

6. Kepercayaan, Keyakinan Kelompok dan Komunitas


a. Bagaimana peran keyakinan dan kepercayaan pasien dalam membantu
beradaptasi dengan kondisi saat ini?
Pasien mengatakan bahwa sakit saat ini adalah cobaan dari Allah yang
harus diterima dengan sabar, ikhlas, dan tawakkal
b. Apa yang bisa saya lakukan untuk mendukung kepercayaan dan keyakinan
pasien?
Memberikan dukungan emosional kepada pasien bahwa penyakit yang
diderita akan segera sembuh dengan bersabar, bertawakkal, dan berserah
diri kepada Allah Yang Maha Menyembuhkan, serta memberikan
dukungan untuk tetap bersemangat melawan penyakit yang dideritanya

7. Keterhubungan
a. Perasaan apa yang pasien rasakan setelah selesai berdoa?
Pasien mengatakan lebih tenang dan damai

8. Pekerjaan
a. Apakah pekerjaan pasien mengganggu ibadah pasien?
Pasien mengatakan bahwa pekerjaannya mengganggu ibadah pasien
karena terlalu sibuk
b. Apakah kondisi tersebut akan meningkatkan atau menurunkan keimanan
pasien?
Ya Tidak

c. Bagaimana penyakit ini mempengaruhi pasien dari segi spiritual, di


rumah, atau di tempat pasien bekerja?
Pasien mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya mempengaruhi
dirinya dalam melaksanakan ibadah, namun saat sakit, pasien hanya
berdoa dan berdzikir dan itupun pasien merasa kurang diakibatkan dari
sakitnya

DATA OBJEKTIF
1. Apakah pasien tampak kesepian, depresi, marah, cemas, agitasi, apatis atau
preokupasi?
Ya Tidak

2. Apakah pasien selalu berdoa apabila mendapat masalah?


Ya Tidak

3. Apakah pasien tampak berdoa sebelum makan?


Ya Tidak

4. Apakah pasien tampak membaca kitab suci atau buku keagamaan?


Ya Tidak

5. Apakah pasien menyebut Allah, doa, rumah ibadah atau topik keagamaan?
Ya Tidak

6. Apakah pasien pernah minta dikunjungi oleh pemuka agama?


Ya Tidak

7. Apakah pasien mengekpresikan rasa takutnya terhadap kematian?


Ya Tidak

8. Apakah pemuka agama datang mengunjungi pasien?


Ya Tidak

9. Apakah pasien membawa kitab suci atau perlengkapan ibadah lainnya?


Ya Tidak

10. Apakah pasien menerima kiriman simpati dari unsur keagamaan?


Ya Tidak

11. Apakah pasien memakai simbol keagamaan? (memakai peci, sarung)


Ya Tidak

12. Bagaimana pola beribadahan pasien?


a. Sebelum sakit: Pasien berdoa dan beribadah setiap hari
b. Saat sakit: Pasien hanya membaca doa, berdzikir, dan bershalawat
13. Apakah kebutuhan untuk beribadahan pasien terpenuhi?
Ya Tidak

14. Apakah pasien berserah kepada Tuhannya setelah melakukan pengobatan?


Ya Tidak

DATA FOKUS

No. Tgl/Jam Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)


1. 18-10- 1. Pasien mengatakan saat sakit mengalami perubahan 1. Pasien terlihat
2022/ kebiasaan dalam beribadah. Sebelum sakit pasien merasa kesakitan
14..00 melaksanakan ibadah shalat tepat waktu, saat sakit pasien 2. Pasien hanya
WIB merasa kurang dalam melaksanakan ibadah, seperti berdzikir saja
jarang melaksanakan ibadah shalat. Hanya melaksanakan 3. Pasien tidak
ibadah seperti berdzikir dan berdoa saja saat pasien terlihat membaca
merasa nyeri kitab suci
2. Pasien mengatakan bahwa hidupnya sangat berarti, 4. Kebutuhan ibadah
sehingga pasien selalu beribadah dan berdoa kepada pasien tidak
Allah Yang Maha Pencipta, namun saat sakit pasien terpenuhi
hanya shalat semampunya (jarang dilakukan), membaca 5. Pasien mengalami
doa, bershalawat, dan berdzikir, pasien mengatakan ingin penurunan
segera sembuh dan pulang agar dapat bekerja kembali beribadahan
karena pasien mengatakan kasihan dengan anak-anak dengan
yang menjaganya kondisinya saat
3. Pasien mengatakan saat sakit seperti sekarang ini pasien ini
menjadi lebih sadar dan sabar, mungkin karena pasien
sibuk bekerja sehingga diberi sakit oleh Allah, dan
harapannya sakit ini dapat menjadi penggugur dosa dan
jika dijalani dengan ikhlas serta sabar akan diangkat
derajatnya oleh Allah SWT
4. Pasien mengatakan jarang mengikuti kajian keagamaan
karena sibuk bekerja di luar kota
5. Pasien mengatakan bahwa pekerjaannya mengganggu
ibadah pasien karena terlalu sibuk
6. Pasien mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya
mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan ibadah,
namun saat sakit, pasien hanya berdoa dan berdzikir dan
itupun pasien merasa kurang diakibatkan dari sakitnya

ANALISA DATA

No. Tgl/Jam Data (Subjektif & Objektif) Etiologi Problem


1. 18-10- DS: Sakit fisik Risiko
2022 / 1. Pasien mengatakan saat sakit mengalami perubahan dan Distres
14.00 kebiasaan dalam beribadah. Sebelum sakit pasien Perubahan Spiritual
WIB melaksanakan ibadah shalat tepat waktu, saat sakit dalam
pasien merasa kurang dalam melaksanakan ibadah, praktik
seperti jarang melaksanakan ibadah shalat. Hanya spiritual
melaksanakan ibadah seperti berdzikir dan berdoa saja
saat pasien merasa nyeri
2. Pasien mengatakan bahwa hidupnya sangat berarti,
sehingga pasien selalu beribadah dan berdoa kepada
Allah Yang Maha Pencipta, namun saat sakit pasien
hanya shalat semampunya (jarang dilakukan), membaca
doa, bershalawat, dan berdzikir, pasien mengatakan
ingin segera sembuh dan pulang agar dapat bekerja
kembali karena pasien mengatakan kasihan dengan
anak-anak yang menjaganya
3. Pasien mengatakan saat sakit seperti sekarang ini pasien
menjadi lebih sadar dan sabar, mungkin karena pasien
sibuk bekerja sehingga diberi sakit oleh Allah, dan
harapannya sakit ini dapat menjadi penggugur dosa dan
jika dijalani dengan ikhlas serta sabar akan diangkat
derajatnya oleh Allah SWT
4. Pasien mengatakan jarang mengikuti kajian keagamaan
karena sibuk bekerja di luar kota
5. Pasien mengatakan bahwa pekerjaannya mengganggu
ibadah pasien karena terlalu sibuk
6. Pasien mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya
mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan ibadah,
namun saat sakit, pasien hanya berdoa dan berdzikir dan
itupun pasien merasa kurang diakibatkan dari sakitnya

DO:
1. Pasien terlihat merasa kesakitan
2. Pasien hanya berdzikir saja
3. Pasien tidak terlihat membaca kitab suci
4. Kebutuhan ibadah pasien tidak terpenuhi
5. Pasien mengalami penurunan beribadahan dengan
kondisinya saat ini

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. 18-10-2022 / Risiko Distres Spiritual b/d Sakit fisik dan Perubahan dalam I
14.00 WIB praktik spiritual
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No. Tgl/Jam SDKI SLKI SIKI TTD


1. 10-03- Risiko Status Spiritual Dukungan Pelaksanaan Ibadah Mae
2022 / Distres (L.09091) (I.09262)
14.00 Spiritual Setelah dilakukan O:
WIB b/d Sakit tindakan keperawatan 1. Identifikasi kebutuhan pelaksanaan
fisik dan selama 2x24 jam ibadah sesuai agama yang dianut
Perubahan diharapkan masalah T:
dalam Risiko Distres 1. Sediakan tempat yang aman dan
praktik Spiritual dapat teratasi nyaman untuk pelaksanaan ibadah
spiritual dengan kriteria hasil: (berwudhu/bertayammum,
Ekspektasi: Membaik perlengkapan shalat, arah kiblat)
1. Verbalisasi 2. Fasilitasi penuntunan ibadah oleh
penerimaan dari keluarga/rohaniawan
sedang menjadi E:
cukup meningkat 1. Edukasi peran spiritual terhadap
2. Kemampuan kesehatan
beribadah dari K:
cukup memburuk 1. Rujuk pada rohaniawan, konseling
menjadi sedang profesi, dan kelompok pendukung
3. Interaksi dengan pada situasi spiritual dan ritual
pemimpin spiritual
dari cukup
memburuk menjadi
sedang
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Evaluasi
No. Diagnosa Tgl/Jam Implementasi
Jam:
1. I 18-10- 1. Membaca doa sebelum Pukul 21.00 WIB
2022 / dan sesudah tindakan S:
14.10 kepada pasien Pasien mengatakan merasa senang karena
14.10 2. Membina hubungan ada yang memperhatikan aktivitasnya
saling percaya dengan selama di rumah sakit
bersikap caring kepada
pasien O:
16.00 3. Melakukan Pasien senang dengan perhatian yang
pemeriksaan TTV diberikan perawat, perawat mendoakan
kepada pasien kesembuhan pasien
15.00 4. Mengidentifikasi TTV:
kebutuhan pelaksanaan TD: 120/80mmHg
ibadah sesuai agama N: 80x/menit
yang dianut S: 36,20C
18.00 5. Menyediakan tempat R: 20x/menit
yang aman dan nyaman SPO2: 100%
untuk pelaksanaan
ibadah (bertayammum, A:
sarung, arah kiblat) Risiko distres spiritual (masalah belum
18.10 6. Memfasilitasi teratasi)
penuntunan ibadah oleh
keluarga dan perawat P:
19.30 7. Mengedukasi peran Lanjutkan intervensi
spiritual terhadap 1. Sediakan tempat yang aman dan nyaman
kesehatan (agar untuk pelaksanaan ibadah
diberikan kesembuhan (bertayammum, perlengkapan shalat,
oleh Allah SWT) arah kiblat)
8. Mengajak pasien untuk 2. Fasilitasi penuntunan ibadah oleh
20.00 mendengarkan terapi keluarga/rohaniawan
murottal, jika nyeri 3. Rujuk pada rohaniawan, konseling
atau merasa tidak profesi, dan kelompok pendukung pada
nyaman situasi spiritual dan ritual
16.40 9. Merujuk pada
rohaniawan
(mendiskusikan terkait
masalah spiritual
pasien)

2. I 19-10- 1. Membaca doa sebelum Pukul 21.00 WIB


2022 / dan sesudah tindakan S:
14.10 kepada pasien Pasien mengatakan tenang saat
14.10 2. Melakukan sikap mendengarkan terapi murottal, pasien
caring kepada pasien mengatakan ingin segera sembuh dan
16.00 3. Melakukan pulang, pasien mengatakan menerima
pemeriksaan TTV cobaan dari Allah, pasien juga mendoakan
kepada pasien perawat
15.00 4. Menyediakan tempat
yang aman dan nyaman O:
untuk pelaksanaan Pasien terhibur dengan perhatian yang
ibadah (bertayammum, diberikan perawat, pasien terlihat berpasrah
sarung, arah kiblat) diri kepada Allah
15.00 5. Memfasilitasi TTV:
penuntunan ibadah oleh TD: 120/70mmHg
keluarga dan perawat N: 85x/menit
18.10 6. Mengajak pasien untuk S: 36,40C
mendengarkan terapi R: 20x/menit
murottal, jika nyeri SPO2: 99%
atau merasa tidak
16.30 nyaman A:
7. Merujuk pada Risiko distres spiritual (masalah teratasi
rohaniawan sebagian)
(mendiskusikan terkait
masalah spiritual P:
pasien) Pertahankan intervensi
1. Sediakan tempat yang aman dan nyaman
untuk pelaksanaan ibadah
(bertayammum, perlengkapan shalat,
arah kiblat)
2. Fasilitasi penuntunan ibadah oleh
keluarga

Anda mungkin juga menyukai