IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 55 Tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Status Perkawinan: Kawin
Alamat : Bendo, RT/RW 04/04, Krambisawit, Saptosari
Penanggung Jawab : Tn. S
Riwayat Penyakit : Penyakit Kulit
KELUHAN UTAMA: Terdapat benjolan keras di anus, BAB terasa nyeri dan
perih
Apakah saat ini pasien mempunyai masalah?
Pasien mengatakan ingin segera sembuh agar bisa pulang, karena pasien
mengatakan kasihan dengan anak-anak yang menjaganya
Apakah pasien ada keluhan tentang kehidupan beribadahan?
Pasien mengatakan saat sakit mengalami perubahan kebiasaan dalam beribadah.
Sebelum sakit pasien melaksanakan ibadah shalat tepat waktu, saat sakit pasien
merasa kurang dalam melaksanakan ibadah, seperti jarang melaksanakan ibadah
shalat. Hanya melaksanakan ibadah seperti berdzikir dan berdoa saja
DATA FOKUS:
DATA SUBJEKTIF
1. Keyakinan dan Makna
a. Menurut pasien, arti hidup seperti apa?
Pasien mengatakan bahwa hidupnya sangat berarti, sehingga pasien selalu
beribadah dan berdoa kepada Allah Yang Maha Pencipta, namun saat sakit
pasien hanya shalat semampunya (jarang dilakukan), membaca doa,
bershalawat, dan berdzikir, pasien mengatakan ingin segera sembuh dan
pulang agar dapat bekerja kembali
b. Menurut pasien, apa yang memberi arti hidup bagi pasien/misal kejadian,
peristiwa atau pengalaman tertentu yang berkesan dan membuat hidup
pasien berubah?
Pasien mengatakan saat sakit seperti sekarang ini pasien menjadi lebih
sadar dan sabar, mungkin karena pasien sibuk bekerja sehingga diberi
sakit oleh Allah, dan harapannya sakit ini dapat menjadi penggugur dosa
dan jika dijalani dengan ikhlas serta sabar akan diangkat derajatnya oleh
Allah SWT
c. Bagi pasien, apa hal yang paling penting dalam kehidupan pasien?
Pasien mengatakan hal yang paling penting adalah menerima ketentuan
Allah dengan qanaah, keluarga dan kesehatan
d. Apakah pasien merasa tujuan hidupnya berkurang?
Ya Tidak
i. Apakah pasien tetap yakin berdoa ketika masalah datang seperti keuangan
menipis?
Ya Tidak
j. Bagaimana upaya spiritual dalam menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi?
Pasien mengatakan banyak berdoa, bersyukur, dan bersabar kepada Allah
SWT agar diberi jalan keluar untuk masalahnya
k. Bagaimana cara pasien menjalankan ibadah saat sakit?
Pasien mengatakan saat sakit jarang melaksanakan ibadah shalat, hanya
berdoa, berdzikir, dan bershalawat saja saat pasien merasa nyeri
7. Keterhubungan
a. Perasaan apa yang pasien rasakan setelah selesai berdoa?
Pasien mengatakan lebih tenang dan damai
8. Pekerjaan
a. Apakah pekerjaan pasien mengganggu ibadah pasien?
Pasien mengatakan bahwa pekerjaannya mengganggu ibadah pasien
karena terlalu sibuk
b. Apakah kondisi tersebut akan meningkatkan atau menurunkan keimanan
pasien?
Ya Tidak
DATA OBJEKTIF
1. Apakah pasien tampak kesepian, depresi, marah, cemas, agitasi, apatis atau
preokupasi?
Ya Tidak
5. Apakah pasien menyebut Allah, doa, rumah ibadah atau topik keagamaan?
Ya Tidak
DATA FOKUS
ANALISA DATA
DO:
1. Pasien terlihat merasa kesakitan
2. Pasien hanya berdzikir saja
3. Pasien tidak terlihat membaca kitab suci
4. Kebutuhan ibadah pasien tidak terpenuhi
5. Pasien mengalami penurunan beribadahan dengan
kondisinya saat ini
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Evaluasi
No. Diagnosa Tgl/Jam Implementasi
Jam:
1. I 18-10- 1. Membaca doa sebelum Pukul 21.00 WIB
2022 / dan sesudah tindakan S:
14.10 kepada pasien Pasien mengatakan merasa senang karena
14.10 2. Membina hubungan ada yang memperhatikan aktivitasnya
saling percaya dengan selama di rumah sakit
bersikap caring kepada
pasien O:
16.00 3. Melakukan Pasien senang dengan perhatian yang
pemeriksaan TTV diberikan perawat, perawat mendoakan
kepada pasien kesembuhan pasien
15.00 4. Mengidentifikasi TTV:
kebutuhan pelaksanaan TD: 120/80mmHg
ibadah sesuai agama N: 80x/menit
yang dianut S: 36,20C
18.00 5. Menyediakan tempat R: 20x/menit
yang aman dan nyaman SPO2: 100%
untuk pelaksanaan
ibadah (bertayammum, A:
sarung, arah kiblat) Risiko distres spiritual (masalah belum
18.10 6. Memfasilitasi teratasi)
penuntunan ibadah oleh
keluarga dan perawat P:
19.30 7. Mengedukasi peran Lanjutkan intervensi
spiritual terhadap 1. Sediakan tempat yang aman dan nyaman
kesehatan (agar untuk pelaksanaan ibadah
diberikan kesembuhan (bertayammum, perlengkapan shalat,
oleh Allah SWT) arah kiblat)
8. Mengajak pasien untuk 2. Fasilitasi penuntunan ibadah oleh
20.00 mendengarkan terapi keluarga/rohaniawan
murottal, jika nyeri 3. Rujuk pada rohaniawan, konseling
atau merasa tidak profesi, dan kelompok pendukung pada
nyaman situasi spiritual dan ritual
16.40 9. Merujuk pada
rohaniawan
(mendiskusikan terkait
masalah spiritual
pasien)