Disusun Oleh:
Data Objektif :
a. Pasien menderita HIV AIDS
b. Klien menunjukkan perilaku banyak diam
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu menurunkan kemarahan klien
b. Membantu klien menerima keadaan
c. Membantu klien memaafkan dirinya sendiri
d. Melatih klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam
B. Strategi Komunikasi
Fase Orientasi
Salam Terapeutik : Assalamualaikum, selamat pagi Ibu, Perkenalkan nama
saya Ners. Ghea yang berdinas dari jam 8 pagi hingga jam 2 siang nanti.
Sebelumnya bisa tolong Ibu sebutkan nama dan tanggal lahirnya? Senang
dipanggil siapa?
Evaluasi/validasi : “Bagaimana perasaan ibu pagi hari ini? Kegiatan
apa yang biasa ibu lakukan di pagi hari?
Kontrak : “Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang
sejenak?
Tujuan : “Supaya ketika Ibu berdoa dengan tenang dan dapat
berdamai dengan kondisi ibu saat ini. Berapa lama kita bisa bicara?
Ibu ingin dimana tempatnya ?”
Fase Kerja :
Apa yang Ibu rasakan Ketika teringat terkait penyakit HIV yang Ibu
alami? Kenapa Ibu marah? Pada siapa Ibu marah? Ketika memikirkan
penyakit itu, adakah reaksi fisik yang muncul? Jadi saat ini Ibu merasa
putus asa dan marah pada diri sendiri akibat kesalahan yang pernah Ibu
perbuat, Ibu menjadi tidak mau untuk beribadah dan lebih banyak
diam, biasanya apa yang Ibu lakukan ketika perasaan itu muncul? Saya
coba bantu untuk mnegatasinya ya, apakah Ibu bersedia? Caranya
dengan melakukan teknik relaksasi nafas dalam. Ikuti dengan seksama
ya Bu Pertama Ibu Tarik nafas melalui hidung kemudian tahan
sebentar 3-4 detik. Selanjutnya hembusakan melalui mulut. Ibu mau
coba sekarang? Bagus, seperti itu ya Bu . Teknik ini bisa Ibu lakukan
lagi sebanyak 3-4 kali.
Fase Terminasi :
C. Dokumentasi tindakan SP 1
No Implementasi Evaluasi
diagnosa
Sp 1 Hari /Tgl : Kamis, 20 Mei 2021 jam S : Klien merasa tenang dan rileks
Distres 09.00 setelah melakukan teknik relaksasi
spiritual nafas dalam
Data : klien merasa sedih, lebih banyak
diam, merasa putus asa, kadang O:
menghindari kontak mata dan merasa Klien mampu mengikuti
dirinya tidak berguna sebagai perempuan intruksi perawat
karena tidak bisa memiliki keturunan, Klien mampu mampu
tidak punya harapan untuk bisa menikah, berkomunikasi dengan
merasa tidak ada seorang laki-laki yang perawat
bersedia menjadi suaminya. Klien mampu melakukan
teknik relaksasi nafas dalam
Kemampuan yang masih dimiliki dengan mandiri dan hasil
adalah berhias, memakai baju, mandi yang baik.
sendiri, memasak
A : Distres Spiritual masih terjadi.
Tindakan :
Membantu menurunkan kecemasan P : Latihan teknik relaksasi nafas
klien dalam secara mandiri saat merasa
Membantu klien menerima keadaan tidak tenang atau cemas.
Membantu klien memaafkan dirinya
sendiri
Melatih klien melakukan teknik TTD
relaksasi nafas dalam Ns. Fifi
Data Objektif :
a. Pasien menderita HIV AIDS
b. Menolak melakukan aktivitas ibadah yang diadakan di RS
c. Klien menolak bertemu dengan tokoh agama.
d. Klien menghindar kontak mata, klien terlihat sedih, klien lebih
banyak diam.
2. Diagnosa Keperawatan : Distress spiritual
B. Strategi Komunikasi
Fase Orientasi
Fase Terminasi :
Rencana Tindak Lanjut : “Jika Ibu butuh sesuatu bisa pencet bel bu.
Kalau begitu saya pamit undur diri ya. Wassalamualaikum, selamat
pagi”
C. Dokumentasi tindakan SP 2
No Implementasi Evaluasi
diagnosa
Sp 2 Hari /Tgl : Kamis, 20 Mei 2021 jam S : Klien merasa senang berbicara
Distre 09.00 dengan tokoh agama
s
Spiritu Data : klien sudah lebih baik dari hari O:
al sebelumnya, sudah sedikit percaya diri Klien terlihat lebih tenang
karena bisa berhias. Klien mampu berkomunikasi
dengan tokoh agama dan
Kemampuan yg masih dimiliki adalah perawat
berhias, memakai baju, mandi sendiri, Klien terlihat percaya diri
memasak mengungkapkan
pikirannya
Tindakan :
Mengakaji faktor penyebab distress A : Distres spiritual teratasi
spiritual pada klien sebagian.
Membantu klien mengungkapkan
perasaan dan pikiran tentang P : Latihan berkomunikasi
keyakinannya dengan
Membantu klien mengembangkan lingkungan minimal 2x /hari
keterampilan untuk mengatasi secara mandiri sesuai jadwal.
perubahan ritual dalam hidupnya
Membantu klien mengevaluasi
perasaan setelah melakukan kegiatan TTD
keagamaan Ns. Ghea
Memfasilitasi pasien dengan alat-alat
ibadah sesuai agamanya
Memfalitasi pasien untuk
menjalankan ibadah sendiri atau
dengan orang lain
Membantu pasien untuk ikut serta
dalam kegiatan keagamaan.