Anda di halaman 1dari 6

Nama : Avira Berlianna Salsa

Nim : 2011136837
Kelas : A 2020 2

SP ASUHAN KEPERAWATAN DISTRES SPIRITUAL


PADA PASIEN

Skenario :

Bu Diva (32thn) mengalami distress spiritual setelah terjadinya bencana alam gunung meletus

yang mengakibatkan dirinya mengalami sakit dan kehilangan pekerjaan beserta rumah yang dia

miliki. Setelah peristiwa itu terjadi, Bu Diva sering melamun dan terkadang juga menangis. Bu

Diva juga sering mengatakan bahwa Tuhan tidak adil padanya dan menyalahkan Tuhan sebagai

penyebab dirinya menjadi seperti ini. Bu Diva tidak mau lagi beribadah seperti biasanya, Bu

Diva yang biasanya rajin sholat dan sekarang dia berpaling dari Tuhannya.

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
Klien tampak sering melamun dan terkadang juga menangis sambil merenungi nasib
dirinya.
2. Diagnosa Keperawatan
 Distress Spiritual
3. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien
dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
 Klien mampu mengungkapkan penyebab gangguan spiritualnya
 Klien mampu mengatasi masalah atau perubahan spiritual dalam kehidupan
4. Tindakan keperawatan
 Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan klien
 Dorong klien untuk mengungkapkan gangguan spiritualnya. Dengarkan setiap
perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi
 Dorong klien agar mampu melakukan perubahan spiritualnya dengan
beribadah sesuai kepercayaan yang dianutnya.

B. Strategi Keperawatan

1. Orientasi

Perawat : Assalamualaikum buk, nama saya suster Avira Berlianna Salsa, Ibu bisa panggil

saya Rara, Nama Ibu siapa?

Pasien : Iya suster, nama saya Diva.

Perawat : Ibu suka dipanggil apa, bu?

Pasien : Panggil saja saya Diva.

Perawat : Oh, baik. Saya perawat yang bertugas dari jam 09.00-15.00 yang akan merawat

ibu selama di sini. Bagaimana perasaan ibu pagi ini ??

Pasien : Saya sedang sedih suster.

Perawat : Bagaimana kalau kita berbicara tentang masalah - masalah yang ibu alami, kita

ngobrol selama 15 menit bu, ibu bersedia? Dimana menurut Ibu tempat yang

cocok untuk kita ngobrol?

Pasien : Di sini saja suster.

Perawat : Oh disini saja bu, baiklah kalau begitu.

2. Tahap Kerja
Perawat : Apa masalah yang ibu rasakan saat ini?

Pasien : Saya marah sama tuhan, saya tidak mau shalat dan tidak mau mengaji lagi. Saya

merasa tidak berguna lagi.

Perawat : Coba ibu sampaikan apa yang menyebabkan ibu tidak sholat dan mengaji seperti

dulu?

Pasien : Semenjak musibah gunung meletus itu saya kehilangan pekerjaan dan harta saya

suster.

Perawat : Oh, ya! selain itu faktor apa lagi yang menyebabkan ibu tidak sholat dan

mengaji.

Pasien : Sekarang saya merasa sudah tidak berguna lagi.

Perawat : Coba ibu sampaikan pendapat ibu tentang agama atau keyakinan yang ibu anut

selama ini?

Pasien : Agama yang saya anut adalah agama yang membawa kedamaian.

Perawat : Menurut ibu, apakah agama yang ibu anut bisa membawa kedamaian dan

ketenangan dalam kehidupan ibu saat ini?

Pasien : Saya merasa ini tidak seperti yang saya yakini.

Perawat : Apakah hal tersebut yang mempengaruhi ibu sehingga kurang aktif melakukan

sholat dan mengaji?

Pasien : Iya suster.

Perawat : Apa saja kegiatan ibadah yang ibu jalankan?

Pasien : Shalat, shalawat dan zikir, suster.

Perawat : Yang mana kira-kira yang ingin ibu jalankan?

Pasien : Shalawat dan zikir, suster.


Perawat : Mari ibu coba misalnya sholawat atau zikir.

Pasien : Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah waulallahuakbar

Perawat : Bagus sekali! Bagaimana perasaan ibu setelah mencoba?

Pasien : Saya merasa tenang, suster.

Perawat : Apa keuntungan giat beribadah yang pernah ibu rasakan?

Pasien : Saya merasa tenang, suster.

Perawat : Betul sekali, setelah beribadah kita merasa tenang.

3. Terminasi

Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang – bincang?

Pasien : Saya merasa lebih lega, suster.

Perawat : Tampaknya ibu semangat menjawab pertanyaan suster ya?

Pasien : Iya suster.

Perawat : Coba ibu ulangi apa yang sudah kita diskusikan bersama - sama hari ini!

Pasien : Saya merasa tidak maksimal beribadah dan tadi saya sudah mencoba

berdzikir, suster.

Perawat : Bagus sekali, jadi ibu sudah tahu penyebab masalah ibu ya? Selain itu ibu juga

telah mengungkapkan perasaan dan pikiran ibu tentang agama dan tahu kegiatan

yang ibu bisa lakukan.

Pasien : Iya suster.

Perawat : Nah sekarang ibadah mana yang ibu coba lakukan? Jangan lupa ya bu!

Pasien : Iya suster.

Perawat : Besok setelah sarapan pagi sekitar jam 9 kita bertemu untuk mengetahui manfaat
kegiatan ibadah yang ibu lakukan serta belajar cara ibadah lain yang bisa ibu

coba.

Pasien : Iya suster.

Perawat : Sampai jumpa ibu, Assalamualaikum!

Pasien : Waalaikumsalam.
Contoh Dokumentasi Keperawatan Sp. Kehilangan dan Berduka

Nama : Ny. D Dx.Medis : Distress Spiritual


Umur : 32 tahun No. RM :-

Implementasi Evaluasi
Tanggal : 12 April 2022 S:
Pukul : 10.00 WIB - Klien sering mengatakan bahwa Tuhan
tidak adil padanya dan sering
Data : menyalahkan tuhan atas apa yang
terjadi pada dirinya
- Klien menceritakan tentang bencana
alam yang menimpa dirinya sehingga
mengakibatkan dirinya kehilangan
segalanya, rumah, pekerjaan dan harta
benda lainnya.
Diagnosa :

- Distress Spiritual O:
- Ketidakberdayaan dalam melakukan - Klien sering melamun
ibadah - Klien terkadang juga menangis
- Ketidakmampuan berpartisipasi dalam - Klien tidak mau beribadah padahal
aktivitas keagamaan biasanya sangat rajin beribadah
- Mengungkapkan ketidakadilan oleh
atau karena kemarahan Tuhan

Tindakan : A:
- Keputusasaan (+)
- Pukul 10.00 untuk memotivasi klien - Ketidakberdayaan (+)
agar mengalihkan pemikiran negatif ke
pemikiran positif dengan menyarankan
pasien untuk mendekatkan diri kepada
tuhan
- Pukul 10.20 meminta klien mencoba P:
melakukan salah satu ibadah yang mau - Minta klien untuk menceritakan
dilakukan manfaat yang dirasakan setelah
- melakukan salah satu ibadah dan minta
RTL : klien untuk melakukan ibadah lainnya
seperti shalat, berdzikir ataupun
- Latih identifikasi emosional pada klien bershalawat.
- Latih koping stress pada klien

Anda mungkin juga menyukai