Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN MASALAH


PSIKOSOSIAL

Kelompok 3
Anggota Kelompok :

1. Chanty Tri Lestari I1B021003 7. Neni Tri Wahyuni I1B021043


2. Nurlinda Naimah I1B021005 8. Alifa Az-Zahra Madaniyah I1B021047
3. Amelia Anggraini I1B021007 9. Adinda Arka Maulita I1B021053
4. Diana Agustina I1B021025 10. Amelia Rizka Amanda I1B021065
5. Ariel Hafidz I1B021039 11. Shafira Nur Shaumu I1B021089
6. Anisa Cecilia Rahma I1B021041
Konsep Masalah Analisis Data Prioritas Diagnosa
Psikosoaial

Pohon Masalah Intervensi prioritas Kesimpulan


Diagnosa
OVERVIEW KASUS
Seorang laki-laki berusia 52 tahun, dirawat dengan diagnosa
vertigo. Klien mengatakan dibawa ke RS karena pusing, muntah,
dan hilang keseimbangan. Klien memiliki riwayat hipertensi sejak 5
tahun yang lalu dan mengkonsumsi obat secara rutin. Sejak 6
bulan yang lalu klien mengalami penurunan pendengaran,
sehingga ia menjadi mudah marah karena kesal dengan kondisi
fisiknya. Klien mengatakan sekarang kalau bicara harus teriak, saya
jadi malu bertemu orang. Klien mengatakan belakangan sering
pusing dan sulit tidur, selain memikirkan kondisi kesehatan juga
memikirkan usahanya. Klien mengeluh harus menanggung hutang
dari usaha bersama temannya, sehingga ia harus menjual
kendaraan dan menutup toko. Sementara temannya pergi
meninggalkannya. Awalnya klien tidak menceritakan kejadian
tersebut pada keluarga, karena takut menjadi beban. Klien
mengatakan pada perawat ”Saya selalu baik dengan siapa saja,
saya juga tidak pernah meninggalkan ibadah, namun mengapa
tuhan memberi saya cobaan seperti ini.” ”Sekarang saya jadi
sering meninggalkan ibadah”.
ANALISIS DATA
No Analisis Data Masalah

Objektif :
Klien mengalami penyakit kronis

Subjektif :
Distress Spiritual (D.0082)
1. Klien mengatakan tidak pernah meninggalkan ibadah tetapi dengan

kondisinya sekarang klien menjadi sering meninggalkan ibadah.


Merasa bersalah terhadap orang terdekat(keluarga) karena takut menjadi
beban
Tidak menerima keadaan dengan marah kepada tuhan

Objektif :
Mudah marah dan kesal dengan kondisifisiknya.
Menjual kendaraan dan menutup tokountuk membayar hutang.

2 Subjektif : Keputusasaan (D.0088)


Klien mengatakan pusing dan sulit tidur
Klien mengatakan saya selalu baikdengan siapa saja dan tidak
pernahmeninggalkan ibadah, namun mengapatuhan memberi klien cobaan
seperti ini.
ANALISIS DATA
No Analisis Data Masalah

Objektif :
Mudah marah dan kesal akibat kondisi fisiknya.
Klien mengalami hipertensi, vertigo, dan penurunan kesadaran. Harga diri
rendah kronis
3
Subjektif : (D.0087)
Klien mengatakan merasa malu dengan ketika bertemu orang karena

harus berteriak.

Objektif :
Sulit tidur
Memiliki emosi yang tidak stabil

4 Subjektif : Ansietas (D.0080)


Mengaku kesulitan dan tidak berdaya dengan situasi yang dihadapi sehingga
menjadi orang yang mudah marah
Gelisah dan khawatir jika bercerita kepada keluarga karena takut menjadi
beban
ANALISIS DATA
No Analisis Data Masalah

Subjektif :
Pasien mengatakan mudah marah
Gangguan citra
5
Objektif: tubuh (D.0083)
Efek konsumsi obat jangka panjang
Pasien mengalami penurunan pendengaran selama 6 bulan

Subjektif :
Gangguan pola
6 Klien mengatakan sering pusing dan sulit tidur
tidur (D.0055)
Ungkapan kecemasan dan keputusasaan
DISTRES SPIRITUAL
Definisi Tanda dan Gejala
Gangguan pada keyakinan atau sistem 1. Menyatakan hidupnya kurang bermakna
nilai berupa kesulitan merasakan makna 2. Mengeluh tidak dapat menerima, dalam
dan tujuan hidup melalui hubungan kasus klien mengeluhkan sudah berbuat
dengan diri, orang lain, lingkungan atau baik dan taat beribadah namun tuhan
tuhan. memberinya cobaan
3. Menyatakan telah diabaikan, dalam kasus
Etiologi klien harus menanggung hutang usaha
a. Kondisi penyakit kronis yang diderita klien bersama temannya
b. Perubahan pola hidup 4. Menolak berinteraksi dengan orang
c. Kesepian 5. Koping tidak efektif
d. Pengasingan diri
e. Gangguan sosio-kultural
f. Kejadian hidup yang tidak diharapkan
DISTRES SPIRITUAL
Penatalaksanaan
Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
Berikan kesempatan mengekspresikan
Hindari mengambil keputusan saat pasien berada
perasaan tentang penyakit dan kematian
dibawah tekanan
Berikan kesempatan mengekspresikan dan
Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang
meredakan marah secara tepat
tersedia
Yakinkan bahwa perawat bersedia
Damping saat berduka (mis: penyakit kronis, kecacatan)
mendukung selama masa ketidakberdayaan
Sediakan privasi dan waktu tentang untuk
aktivitas spiritual
Diskusikan keyakinan tentang makna dan
tujuan hidup, jika perlu
Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
INTERVENSI
Kriteria Hasil Terapeutik
Verbalisasi perasaan tidak berdaya Berikan kesempatan mengekspresikan
sedang perasaan tentang penyakit dan
Perilaku marah pada tuhan cukup kematian
menurun Berikan kesempatan
Verbalisasi perasaan bersalah sedang mengekspresikan dan meredakan
Koping cukup membaik marah secara tepat
Yakinkan bahwa perawat bersedia
Observasi mendukung selama masa
Identifikasi perasaan khawatir, kesepian
ketidakberdayaan
dan ketidakberdayaan
Sediakan privasi dan waktu tenang
Identifikasi pandangan tentang
untuk aktivitas spiritual
hubungan antara spiritual dan kesehatan
Diskusikan keyakinan tentang makna
Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
dan tujuan hidup, jika perlu
Identifikasi ketaatan dalam beragama
Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
INTERVENSI
Edukasi Kolaborasi
Anjurkan berinteraksi dengan keluarga,
Atur kunjungan dengan rohaniawan
teman, dan/atau orang lain
(mis. ustadz, pendeta, romo, biksu)
Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok
pendukung Ajarkan metode relaksasi,
meditasi, dan imajinasi terbimbing
Distress Spiritual

Keputusasaan

POHON Ansietas

MASALAH Harga diri rendah situasional

Gangguan citra tubuh

Vertigo

Hipertensi
KESIMPULAN
Distres spiritual merupakan gangguan pada keyakinan atau sistem nilai
berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup melalui hubungan
dengan diri, orang lain, lingkungan atau tuhan. Pada kasus ini merujuk pada
masalah keperawatan distress spiritual b.d kondisi penyakit kronis dan
kejadian hidup yang tidak diharapkan d.d merasa tidak berdaya, marah pada
tuhan, merasa bersalah, tidak dapat menerima keadaan dan koping tidak
efektif. Aktualnya pada kasus ini pasien merasa frustasi dengan keadaan dan
menyalahkan Tuhan atas hal-hal yang terjadi dalam hidupnya. Selain itu
diperparah dengan keadaan saat ini dimana klien memiliki penyakit kronis,
yaitu vertigo hingga penurunan pendengaran.
@reallygreatsite

Anda mungkin juga menyukai