Anda di halaman 1dari 19

PENGKAJIAN PADA LANSIA DENGAN

GANGGUAN SPIRITUAL
DEFINISI SPIRITUAL
Spiritual adalah hubungan transenden antara manusia dengan yang Maha Tinggi,
sebuah kualitas yang berjalan diluar afiliasi agama tertentu, yang berjuang keras untuk
mendapatkan penghormatan, kekaguman, dan inspirasi, dan yang memberi jawaban
tentang sesuatu yang tidak terbatas. Spiritualitas digambarkan sebagai sumber
kekuatan dan harapan (Stanley, 2006).
KEBUTUHAN SPIRITUAL
Kebutuhan Spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap
manusia. Masalah yang sering terjadi pada pemenuhan kebutuhan spiritual adalah
distress spiritual yang merupkan suatu keadaan ketika individu atau kelompok
mengalami atau beresiko mengalami gangguan dalam kepercayaan yang
memberikan kekuatan, harapan dan arti kehidupan (Hidayat, A & alimul, A., 2009).
MANFAAT MENINGKATKAN SPIRITUAL
Individu dengan tingkat spiritualnya tinggi memiliki sikap yang lebih baik, merasa puas dalam
menjalani hidup. Melakukan kegiatan spiritual dapat meningkatkan spiritualitas pada lansia
dengan percaya adanya Tuhan, perkembangan spiritual yang matang akan membantu lansia
untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan, maupun merumuskan arti dan
tujuan keberadaannya dalam kehidupan (Liwarti, 2013).
PERUBAHAN SPIRITUAL
Perubahan Spiritual merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi kualitas
hidup lansia. Pengaruh yang muncul akibat berbagai perubahan pada lansia tersebut jika
tidak teratasi dengan baik cenderung akan mempengaruhi kesehatan lansia secara
menyeluruh. Perlu adanya suatu pelayanan untuk mengatasi masalah kesehatan pada
lansia dan meningkatkan kualitas hidup lansia (Nugroho, W., 2008).
No Data Subjektif Data Objektif
(DS) (DO)

1 Aspek ketuhanan, sumber kekuatan dan harapan, praktek Afek dan sikap, perilaku, verbalisasi, hubungan
agama dan ritual, hubungan antara keyakinan, spiritual interpersonal, lingkungan
dan kondisi kesehatan

2 Pasien mengatakan melakukan ibadah tetapi tidak secara Pasien tampak tidak khusyu dalam melakukan ibadah
teratur Pasien tampak tidak mampu melafalkan doa-doa ketika
Pasien mengatakan tidak berperan aktif dalam kegiatan beribadah
keagamaan seperti pengajian Pasien tampak berperilaku maladapif seperti murung
Pasien mengatakan tidak mampu melakukan ibadah dan menyendiri
secara khusyu karena terlalu sering berpikir tentang
kondisi kondisi penyakitnya
Diagnosa Keperawatan

1) Spiritual pain
2) Pengasingan diri(spiritual alienation)
3) Kecemasan (spiritual anxiety)
4) Rasa bersalah (spiritual guilt)
5) Marah (spiritual anger)
6) Kehilangan (spiritual loss)
7) Putus asa (spiritual despair)
Kesimpulan Diagnosa

Distress spiritual yang berhubungan dengan konflik nilai, isolasi


oleh orang lain, rasa takut, terpisah dari komunitas keagamaan

Cemas yang berhubungan dengan ancaman kematian,


perubahan status kesehatan

Keputusan yang berhubungan dengan kehilangan keyakinan


kepada Tuhan, diabaikan dari keluarga
1. Memberikan bimbingan tentang ajaran ajaran
agama
Dengan cara memberikan informasi yang telah ditetapkan
sebagai hukum al-qur’an dan sunnah
Memfasilitasi pemuka agama sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya
2. Memberikan motivasi kepada lansia untuk dapat
menjalankan ibadah
Dengan cara mebgingatkan pada lansia untuk beribadah sesuai
dengan agama yang dianutnya
3. Memberikan terapi psikoreligi
Merupakan penanganan pada klien dengan upaya
pendekatan psikologi dan spritual melalui cara pendekatan
diri. Aplikasinya melalui kegiatan keagamaan seperti sholat,
berdo’a, mengaji, berdzikir, membaca buku agama dan
mendengarkan ceramah.
4. Memfasilitasi sarana konsultasi untuk masalah-
masalah spritual pada lansia

Menyediakan konsultasi keagamaan


IMPLEMENTASI

1. Memahami masalah klien tanpa menghukum walaupun tidak berarti menyetujui


klien
2. Membantu memfasilitasi klien agar memenuhi kewajiban agamanya

3. Bantu klien untuk berekspresi yang sesuai dan bantu mengungkapkan rasa marah
yang baik

4. Menetapkan kehadiran dapat memberikan dengan klien secara fisik, psikologis


dan spiritual

5. Mendukung ritual keagamaan, perawat harus memberikan ketenangan batin bahwa pada
dasarnya setiap orang harus lebih sabar dan ikhlas menjalani takdir yang telah ditentukan
oleh Allah.
EVALUASI ASKEP PADA LANSIA
DENGAN GANGGUAN SPIRITUAL
Beberapa Aspek Kebutuan Spiritual

Tanda pola atau prilaku adaptif

1. Rasa Percaya
2. Kemampuan Memberi Maaf
3. Mencintai dan Ketertarikan
4. Keyakinan
5. Kreatifitas dan Harapan
6. Arti dan Tujuan
1. Rasa Percaya

 Rasa percaya terhadap diri sendiri dan kesabaran


 Menerima bahwa yang lain akan mampu memenuhi
kebutuhan
 Rasa percaya terhadap kehidupan walaupun terasa berat
 Keterbukaan terhadap Tuhan

2. Kemampuan Memberi Maaf

 Menerima diri sendiri dan orang lain dapat berbuat salah


 Tidak mendakwa atau berprasangka buruk
 Memandang penyakit sebagai sesuatu yang nyata
 Memaafkan diri sendiri
 Memaafkah orang lain
 Menerima pengampunan Tuhan.
 Pandangan yang realistik terhadap masa lalu
3. Mencintai dan ketertarikan

 Mengekspresikan perasaan
dicintai oleh orang lain atau Tuhan
4. Keyakinan
 Mampu menerima bantuan  Ketergantungan dengan anugerah Tuhan
 Menerima diri sendiri  Termotifasi untuk tumbuh
 Mencari kebaikan dari orang lain  Mengekspresikan kepuasan dengan menjelaskan
kehidupan setelah kematian
 Mengekspresikan kebutuhan untuk memasuki kehidupan
dan ataui memahami kehidupan manusia dengan
wawasanyang lebih luas
 Mengekspresikan kebutuhan ritual
 Mengekspresikan kehidupan untuk merasa berbagi
keyakinan
5. Kreatifitas dan Harapan

 Meminta informasi tentang kondisi


 Membicarakan kondisinya secara realistik
 Menggunakan waktu selama dirawat inap secara
konstruktif
 Mencari cara untuk mengekspresikan diri
 Mencari kenyamanan batin daripada fisik 6. Arti dan Tujuan
 Mengekspresikan harapan tentang masa depan
 Terbuka terhadap kemungkinan mendapatkan
kedamaian  Mengekspresikan kepuasan hidup
 Menjalani kehidupan sesuai dengan sistem nilai
 Menggunakan penderitaan sebagai cara memahami diri
 Mengekspresikan arti kehidupan/ kematian
 Mengekspresikan komitmen dan orientasi hidup
 Jelas tentang apa yang penting
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai