Diajukan untuk memenuhi syarat tugas karya tulis ilmiah pada stase
keperawatan komunitas kelompok khusus yang diampuh oleh ;
DISUSUN OLEH :
2019
DASAR PEMIKIRAN BERDASARKAN AYAT AL-QUR’AN
Q.S. YUNUS : 57
يٰٓأَيُّهَا الَّنااُس َ ْد َجآ َء ْدت ُسكم َّن ْد ِع َ ٌة ِّ ن َّن ِّ ُسك ْدم َ ِع َآ ٌةء اِّ َما فِعى
٥٧:الُّ ُس ِع َ هُس ً ى َ َ ْد َم ٌة اِّ ْد ُسم ْد ِع ِعل َن ﴿ي نس
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman”
Q.S. AN-NAHL : 69
Halaman
Cover ....................................................................................................................... 1
Ayat Al-Qur’an ..................................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
Latar Belakang ...................................................................................................... 4
Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
Tujuan Penulisan ................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 5
Definisi Diabetes Mellitus ................................................................................... 5
Etiologi Diabetes Mellitus ................................................................................... 5
Insidensi Diabetes Mellitus ................................................................................... 6
Patofisiologi Diabetes Mellitus ............................................................................ 6
Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus .................................................................... 7
Komplikasi Diabetes Mellitus .............................................................................. 8
Test Diagnostik .................................................................................................... 8
Pengobatan dan Penatalaksanaan Medis .............................................................. 9
BAB III TINJAUAN KASUS .............................................................................. 10
Pengkajian .......................................................................................................... 10
Analisa data ........................................................................................................ 18
Prioritas masalah ................................................................................................. 19
Diagnosa Keperawatan ....................................................................................... 19
Intervensi ............................................................................................................ 20
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 21
Kesimpulan ......................................................................................................... 22
Saran ................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Penyakit Kencing Manis (Diabetes Mellitus) adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa)
darah secara terus-menerus (kronis) akibat kekurangan insulin baik kuantitatif maupun
kualitatif (Tapan, 2015).
Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan
gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di
atas nilai normal (Kemenkes, 2013).
2.2. Etiologi
Ada beberapa penyebab Diabetes Mellitus yakni sebagai berikut :
1. Diabetes Tipe I
Diabetes Tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi
faktor genetik, imunologi, dan mungkin pula lingkungan diperkirakan turut
menimbulkan destruksi sel beta.
a. Faktor Genetik
Penderita Diabetes Mellitus tidak mewarisi Diabetes Tipe I itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya
Diabetes Tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang
memiliki tipe antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan
kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplantasi dan proses imun
lainnya.
b. Faktor Imunologi
Pada Diabetes Tipe I terdapat bukti adanya suatu proses autoimun. Respon ini
merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya saolah-olah
sebagai jaringan asing. autoantibodi terhadap sel-sel pulau langerhans dan insulin
endogen (interna) terdeteksi pada saat diagnosis dibuat dan bahkan beberapa tahun
sebelum timbulnya tanda-tanda klinis Diabetes Tipe I.
c. Faktor Lingkungan
Infeksi virus misalnya Coxsackie B4, gondongan (mumps), rubella,
sitomegalovirus dan toksin tertentu misalnya golongan nitrosamin yang terdapat
pada daging yang diawetkan dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan
destruksi sel beta pankreas
.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada Diabetes Tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Selain
itu terdapat pula faktor-faktor risiko tertentu yang berhubungan dengan proses
terjadinya Diabetes Tipe II. Faktor-faktor ini adalah:
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
d. Kelompok etnik (di Amerika Serikat, golongan Hispanik serta penduduk asli
Amerika tertentu memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terjadinya
Diabetes Tipe II dibandingkan dengan golongan Afro-Amerika).
2.3. Insiden
Penyakit degeneratif telah menjadi epidemi yang meluas di berbagai negara di
seluruh dunia. Akibatnya hampir 17 juta orang meninggal lebih awal setiap tahun.
Indonesia sebagai negara berkembang, merupakan salah satu negara dengan prevalensi
penyakit degeneratif meningkat paling cepat, khususnya penyakit diabetes. Jumlah
penderita Diabetes Mellitus di Indonesia bertambah 150-200 orang setiap hari. Itu
artinya, setiap enam menit, jumlah penderita diabetes bertambah satu orang. Pada
tahun-tahun mendatang jumlah ini akan terus meningkat dengan prevalensi penderita
yaitu orang-orang usia produktif di perkotaan.
2.4. Patofisiologi
1. Diabetes Tipe I
Pada Diabetes Melitus Tipe I terdapat kekurangan insulin absolut sehingga
pasien membutuhkan suplai insulin dari luar.keadaan ini disebabkan oleh lesi pada sel
beta pankreas karena mekanisme autoimun yang pada keadaan tertentu dipicu oleh
infeksi virus. Pulau pankreas diinfiltrasi oleh limfosit T dan dapat ditemukan
autoantibodi terhadap jaringan pulau (antibodi sel langerhans) dan insulin. Setelah
merusak sel beta, antibodi sel langerhans menghilang. Namun saat sel beta pankreas
telah dirusak maka produksi insulin juga akan mengalami gangguan. Dimana sel beta
pankreas tidak akan dapat memproduksi insulin sehingga akan terjadi defisiensi
insulin. Maka akan terjadi hiperglikemia dimana glukosa akan meningkat di dalam
darah sebab tidak ada yang membawa masuk glukosa ke dalam sel (Silbernalg, 2014).
2. Diabetes Tipe II
Pada DM tipe II (DM yang tidak tergantung insulin (NIDDM), sebelumnya
disebut dengan DM tipe dewasa) hingga saat ini merupakan diabetes yang paling
sering terjadi. Pada tipe ini, disposisi genetik juga berperan penting. Namun terdapat
defisiensi insulin relatif; pasien tidak mutlak bergantung pada suplai insulin dari luar.
Pelepasan insulin dapat normal atau bahkan meningkat, tetapi organ target memiliki
sensitifitas yang berkurang terhadap insulin. Sebagian besar pasien DM tipe II
memiliki berat badan berlebih. Obesitas terjadi karena disposisi genetik, asupan
makanan yang terlalu banyak, dan aktifitas fisik yang terlalu sedikit.
Ketidakseimbangan antara suplai dan pengeluaran energi meningkatkan konsentrasi
asam lemak di dalam darah. Hal ini selanjutnya akan menurunkan penggunaan glukosa
di otot dan jaringan lemak. Akibatnya, terjadi resistensi insulin yang memaksa untuk
meningkatan pelepasan insulin. Akibat regulasi menurun pada reseptor, resistensi
insulin semakin meningkat. Obesitas merupakan pemicu yang penting, namun bukan
merupakan penyebab tunggal Diabetes Tipe II.
Penyebab yang lebih penting adalah adanya disposisi genetik yang menurunkan
sensitifitas insulin. Sering kali, pelepasan insulin selalu tidak pernah normal. Beberapa
gen telah di identifikasi sebagai gen yang menigkatkan terjadinya obesitas dan DM
tipe II. Diantara beberapa faktor, kelaian genetik pada protein yang memisahkan
rangkaian di mitokondria membatasi penggunaan substrat. Jika terdapat disposisi
genetik yang kuat, Diabetes Tipe II dapat terjadi pada usia muda. Penurunan
sensitifitas insulin terutama mempengaruhi efek insulin pada metabolisme glukosa,
sedangkan pengaruhnya pada metabolisme lemak dan protein dapat dipertahankan
dengan baik. Jadi, Diabetes Tipe II cenderung menyebabkan hiperglikemia berat
tanpa disertai gangguan metabolisme lemak (Silbernalg, 2014).
2.6. Komplikasi
Komplikasi penyakit diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
komplikasi bersifat akut dan kronis (menahun). Kompliasi akut merupakan kompliasi
yang harus ditindak cepat atau memerlukan pertolongan dengan segera. Kompliasi
kronis merupakan kompliasi yang timbul setelah penderita mengidap diabetes
mellitus selama 5-10tahun atau lebih.
Komplikasi akut meliputi Diabetic Ketoacidosis (DKA), koma non-ketosis
hiperosmolar (koma hiperglikemia), hiperglikemia. Sementara komlipkasi kronis
meliputi komplikasi mikrovaskuler (komplikasi dimana pembuluh-pembuluh rambut
kaku atau menyempit sehingga organ yang seharusnya mendapatkan suplai darah dari
pembuluh-pembuluh tersebut menjadi kekurangan suplai) dan dan komplikasi
makrovaskuler (komplikasi yang mengenai pembuluh darah arteri yang lebih besar
sehingga terjadi aterosklerosis) (Tobing, 2016).
3.2 Pengkajian
Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner meliputi : data
inti dan data sub sistem.
3.2.1 Data Inti Komunitas
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
a. Lokasi :
Propinsi daerah tingkat 1 : Jawa Barat
Kabupaten/ kotamadya : Cirebon
Kecamatan : Pekalipan
Kelurahan : Pekalangan
RW : 05
RT : 03
Luas wilayah : 4.200 m2
Batas wilayah/wilayah
- Utara : RT 05, RT 04
- Selatan : Kebon Panggung
- Barat : RT 06
- Timur : Jalan Kebon Cai
Keadaan tanah menurut pemanfaatannya
Pemukiman : 4100 m2
2. Data demografi
a. Jumlah penderita hipertensi : 150 orang
b. Jumlah penderita TB Paru : 10 orang
c. Jumlah penderita asma : 15 orang
d. Jumlah penderita DM : 200 orang
Berdasarkan jenis kelamin
- Laki-laki : 160 orang (45 %)
- Perempuan : 200 orang (55 %)
Berdasarkan kelompok penderita DM
- Anak-anak :-
- Remaja :-
- Dewasa : 180 orang (50 %)
- Lansia : 108 orang (30 %)
- Ibu hamil : 72 orang (20%)
- Jumlah penderita DM gangren : 60 orang
Berdasarkan agama
- Islam : 216 orang (60%)
- Kristen : 54 orang (15%)
- Hindu :-
- Budha : 72 orang (20%)
- Katolik : 54 orang (15%)
Berdasarakan suku bangsa
- Jawa : 180 orang (50%)
- Madura : 36 orang (10%)
- Sunda : 126 orang (35%)
- WNI keturunan : 18 orang (5%)
Status perkawinan
- Kawin : 234 orang (65%)
- Tidak kawin : 72 orang (20%)
- Duda : 36 orang (10%)
- Janda : 18 orang (5%)
3.2.2 Data sub sistem
1. Data lingkungan fisik
a. Sumber air dan air minum
Penyediaan Air bersih
- PAM : 324 orang (90%)
- Sumur : 36 orang (10%)
- Sungai :-
Penyediaan air minum
- PAM : 252 orang (70%)
- Sumur : 18 orang (5%)
- Sungai :-
- Lain-lain/air mineral : 90 orang (25%)
Pengolahan air minum
- Selalu dimasak : 360 orang (100%)
- Air mentah :-
b. Saluran pembuangan air/sampah
Kebiasaan membuang sampah
- Diangkut petugas : 70%
- Dibuang sembarangan : 30%
Pembuangan air limbah
- Got/parit : 100%
- Sungai :-
Keadaan pembuangan air limbah
- Baik/lancar : 30%
- Kotor : 70%
c. Jamban
Kepemilikan jamban
- Memiliki jamban : 100%
- Tidak memiliki jamban : -
Macam jamban yang dimiliki
- Septitank : 100%
- Disungai :-
Keadaan jamban
- Bersih : 60%
- Kotor : 40%
d. Keadaan rumah
Tipe rumah
- Tipe A/permanen : 252 orang (70%)
- Tipe B/semipermanen : 90 orang (25%)
- Tipe C/tidak permanen : 18 orang (5%)
Status rumah
- Milik rumah sendiri : 324 orang (90%)
- Kontrak : 36 orang (10%)
Lantai rumah
- Tanah : 36 orang (10%)
- Papan :-
- Tegel/keramik : 324 orang (90%)
Ventilasi
- Ada : 360 orang (100%)
- Tidak ada :-
Luas kamar tidur
- Memenuhi syarat : 216 orang (60%)
- Tidak memenuhi syarat : 144 orang (40%)
Penerangan rumah oleh matahari
- Baik : 180 orang (50%)
- Cukup : 144 orang (40%)
- Kurang : 36 orang (10%)
e. Halaman rumah
Kepemilikan pekarangan
- Memiliki : 72 orang (20%)
- Tidak memiliki : 288 orang (80%)
Pemanfaatan pekarangan
- Ya : 180 orang (50%)
- Tidak : 180 orang (50%)
2. Fasilitas umum dan kesehatan
a. Fasilitas umum
Sarana kegiatan kelompok
- Karang taruna : 1 kelompok
- Pengajian : 2 kelompok
- Ceramah agama : 1 kelompok
- PKK : 1 kali per bulan
Tempat perkumpulan umum
- Kecamatan : ada (1 buah)
- Kelurahan : ada (1 buah)
- RW : ada (1 buah)
- RT : ada (1 buah)
- Masjid/Mushola : ada (1 buah)
- Baperkam : ada (1 buah)
b. Fasilitas kesehatan
Pemanfaatan fasilitas kesehatan
- Puskesmas : 216 orang (60%)
- Rumah sakit : 72orang (20%)
- Para dokter swasta : 18 orang (5%)
- Praktek kesehatan lain : 54 orang (15%)
Kebiasaan check up kesehatan
- Rutin tiap bulan : 108 orang (30%)
- Jarang : 252 orang (70%)
c. Ekonomi
Karekteristik pekerjaan
- PNS/ABRI : 72 orang (20%)
- Pegawai swasta : 72 orang (20%)
- Wiraswasta : 36 orang (10%)
- Buruh tani/pabrik : 180 orang (50%)
Penghasilan rata-rata perbulan
- < dari UMR : 180 orang (50%)
- UMR – 1.000.000,00 : 108 orang (30%)
- > dari UMR : 72 orang (20%)
Pengeluaran rata-rata perbulan
- < dari UMR : 198 orang (55%)
- UMR – 1.000.000,00 : 126 orang (35%)
- > dari UMR : 36 orang (10%)
Kepemilikan usaha
- Toko : 18 orang (5%)
- Warung makanan : 18 orang (5%)
- UKM : -
- Tidak punya : 324 orang (90%)
2. Keamanan dan transportasi
a. Keamanan
Diet makan
- Kebiasaan makan makanan manis : 70% (252 org)
- Kebiasaan makan makanan berlemak : 20% (72 org)
- Lain-lain : 10% (36 org)
Kepatuhan terhadap diet
- Patuh : 25% (90 org)
- Kadang-kadang : 30% (108 org)
- Tidak patuh : 45% (162 org)
Kebiasaan berolah raga
- Sering : 15% (54 org)
- Kadang-kadang : 40% (144 org)
- Tidak pernah : 45% (162 org)
Kebiasaan sehari-hari
Memakai alas kaki
- Setiap saat : 60% (216 org)
- Saat di luar rumah : 30% (108 org)
- Jarang memakai : 10% (36 org)
Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur
- Sering : 10% (36 org)
- Kadang-kadang : 15% (54 org)
- Tidak pernah : 75% (270 org)
b. Transportasi
Fasilitas transportasi : Jalan raya, angkutan umum,
ambulan
Alat transportasi yang dimiliki
- Sepeda : 36 orang (10%)
- Motor : 180 orang (50%)
- Mobil : 18 orang (5%)
- Lain-lain/ becak : 54 orang (15%)
Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat
- Angkutan umum : 198 orang (55%)
- Kendaraan pribadi : 162 orang (45%)
3. Politik dan pemerintahan
a. Struktur organisasi : ada
Terdapat kepala desa dan perangkatnya
Ada organisasi karang taruna
b. Kelompok layanan kepada masyarakat (pkk, karang taruna,
panti, posyandu)
c. Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan ada yaitu
puskesmas
d. Kebijakan pemerintah khusus untuk penyakit DM belum ada
e. Peran serta partai dalam pelayanan kesehatan belum ada
4. Sistem komunikasi
a. Fasilitas komunikasi yang ada
Radio : 54 orang (15 %)
TV : 144 orang (40 %)
Telepon/handphone : 180 orang (50 %)
Majalah/koran : 90 orang (25%)
b. Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk kelompok DM
Poster tentang diit DM : ada
Pamflet tentang penanganan DM : ada
Leaflet tentang penanganan DM : ada
c. Kegiatan yang menunjang kegiatan DM
Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas
kesehatan dari Puskesmas : ada tapi jarang
5. Pendidikan
Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal
SD : 162 orang (45%)
SLTP : 108 orang (30%)
SLTA : 72 orang (20%)
Perguruan tinggi : 18 orang (5%)
6. Rekreasi
Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan
alun – alun.
Ada program setahun sekali diadakan program wisata
bersama kader kesehatan RT 03 RW 05 Kelurahan
Pekalangan.
3.3 Analisa Data
- Lakukan checkup
gula darah gratis
pada penderita DM.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Selalu berhati-hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga dan
istirahat yang cukup.
2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula melonjak
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA