Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.

S DENGAN GANGGUAN
RESIKO BUNUH DIRI (RBD)

DISUSUN OLEH:

INDAH LARASATI
Nim : (G3A020163)

PROGRAM STUDI NERS TAHAP PROFESI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
FORMULIR PENGKAJIAN GANGGUAN JIWA

RUANG RAWAT : RIPD TANGGAL DIRAWAT : 20 juli 2021

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. S Tanggal Pengkajian : 26 juli 2021
Umur : 35 Tahun RM No. : 00016XXX
Informan : Tn. R

II. ALASAN MASUK


Tn. R mengatakan klien mencoba bunuh diri dengan meloncat gedung dan
menyakiti fisik sendiri dengan cara menyayat tangannya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?  Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil  Tidak Berhasil

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya fisik
2Ny.s 35 Tn.R 40
Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 : Tn. R mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa


pada masa lalu, dan sudah pernah melakukan pengobatan tetapi tidak berhasil,
dan klien juga menganiyaya fisiknya sendri dengan cara menyayat tangannya.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya  Tidak

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :  Ya Tidak

IV. STRESOR PRESIPITASI


Keadaan yang membuat klien merasa resiko bunuh diri adalah ketika klien
merasa fikiran yang tertekan dan tidak ingin bersosisalisasi.
V. FISIK
1. Tanda Vital TD : 120/80 N : 80 S : 36,5 P : 20

2. Ukur TB : 160 BB: 85 Turun  Naik

3. Keluhan fisik  Ya Tidak

Jelaskan : klien mengeluh pusing dan lemas.

PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

: laki-laki

: perempuan

: meninggal

: pasien

2. Konsep diri

a. Gambaran diri :Klien mengatakan menyukai bagian tubuh


b. Identitas : Klien anak ke 1 dari 3 bersaudara
c. Peran : Klien berperan sebagai ibu rumah tangga
mampu melakukan perannya dengan baik
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan berkumpul
dengan keluarga
e. Harga diri : Klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya.

3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : Suami dan anak.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : keluarga mengatakan aktif
dalam organisasi dikampung, tetapi ketika pandemi covid tidak lagi aktif
dalam berorganisasi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Keluarga mengatakan tidak
ada hambatan karena Ny. S dikenal sebagai orang yang mudah berinteraksi
dengan orang lain, tetapi jika klien merasa tertekan pikiran klien akan
melakukan tindakan menyendiri dan melukai dirinya.
4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama Islam.

b. Kegiatan ibadah : Klien selalu menjalankan ibadah sholat lima waktu

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

 Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara


Berpakaian tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan : Karna klien suka kegerahan sehingga tampak tidak rapi

2. Pembicaraan

Cepat  Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


Memula
pembicaraan
Jelaskan : Nada berbicara klien terdengar keras.

3. Aktivitas Motorik

Lesu Tegang  Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : klien tampak gelisah karna emosi yang tidak dapat terkontrol.

4. Alam perasaan

Sedih Ketakutan Putus Asa  Khawatir Gembira


berlebihan
Jelaskan : klien mengatakan khawatir karna ingin cepat pulang dan bertemu
dengan keluarganya

5. Afek

Datar Tumpul  Labil Tidak sesuai

Jelaskan : klien labil karna emosi yang tidak menentu dan berubah ubah sesuka
hatinya.

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata kurang Defensif Curiga



Jelaskan : kontak mata klien kurang ketika diajak interaksi ketika menceritakan
masalahnya kepada perawat.

7. Persepsi Halusinasi

Pendengaran Penglihatan Perabaan



Pengecapan Penghidu

Jelaskan : Terkadang klien mendengarkan bisikan yang membuat klien tidak


bisa mengontrol emosi.

8. Proses pikir

Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi



Flight of idea Blocking Pengulangan
Pembicaraan/
preservasi
Jelaskan : pembicaraan klien berbelit-belit, tetapi sampai ujung pembicaraan.

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi  Ide yang terkait Pikiran magis

10. Waham

Agama Somatik Kebesaran  Curiga

Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : klien yakin bahwa ada seseorang yang atau kelompok yang berusaha
merugikan dirinya.

11. Tingkat Kesadaran

Bingung Sedasi Stupor



Disorientasi :

 Waktu Tempat Orang

Jelaskan :klien tampak binggung, tetapi mampu berinteraksi dan belum mampu
mengingat waktu.
12. Memori

Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat


jangka panjang  jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Klien tidak adapat mengingat kejadian pada saat ingin bunuh diri pada
satu minggu yang lalu
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu


 Berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan : perhatian klien suka berganti dari objek ke objek lainnya. Tidak sesuai
dengan yang di intruksikan.

14. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna



Jelaskan : klien bisa mengambil keputusan sendiri pada saat klien akan makan
terlebih dahulu dan diTensi tekanan darahnya.

15. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar


 diri nya

Jelaskan : klien tidak menyadari gejala penyakit (perubahan fisik dan emosi)
pada dirinya dan merasa tidak perlu tolongan.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total

3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total

5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 12.00 s/d 14.00

Tidur malam lama : 19.00 s/d 06.00

Aktivitas sebelum/sesudah tidur : 07.00 s/d 11.00

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan

Ya Tidak
Perawatan lanjutan

Sistem pendukung

8. Aktivitas di dalam rumah

Ya Tidak
Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapihan rumah

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja

Transportasi

Lain-lain

Jelaskan : Tn.R mengatakan klien masih melakukan aktivitas diluar rumah


bersama kawan.

VIII. MEKANISME KOPING

Adatif Maladatif

 Bicara dengan orang lain Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebih

Teknik relokasi Bekerja berlebihan


Aktivitas konstruktif  Menghindar

Olah raga  Mencederai diri

Lainnya Lainnya

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan : setiap ada masalah klien
 Selalu Menahan dan selalu menyendiri.

 Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan: klien bersosialisai dengan


baik, tetapi jika tidak sesuai dengan keinginnya klien akan melukai fisiknya.

Masalah dengan pendidikan, uraikan : tidak ada

Masalah dengan pekerjaan, uraikan : tidak ada

Masalah dengan perumahan, uraikan : tidak ada

Masalah dengan ekonomi, uraikan : klien bingung dengan ekonomi yg sulit

Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan : tidak ada

Masalah lainnya, uraikan : -

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG.

Penyakit Jiwa Sistem pendukung


 
Faktor presipitasi Penyakit fisik
 
Koping Obat-obatan

Lainnya :
XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : Bipolar Eps kini manik.

Terapi medik : Dognatil 250 mg 1x1/4


Brintelix 5 mg 1x1
Depakote 250 mg 1x1
Zypraz 0,5 1x1
Chilorpoomolzine 100 mg 1x1
Amlodipin 10 mg 1x1
Narzepa IV/ extra
XII. ANALISA DATA

No Data Masalah Keperawatan


1 DS : Resiko bunuh diri
- Klien mengatakan jika pusing atau
saat emosi dia akan melukai diri
sendiri.
- Klien mengatakan selalu merasa
bersalah dan putus asa

DO :
- Klien tampak cemas
- Klien tampak pucat
- Klien tampak menyendiri
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak suka melukai diri
sendiri

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko bunuh diri
XIV. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Resiko bunuh diri. TUM 1 : Setelah SP 1:
DS: 1.Klien mendapat dilakukan a. Menemani klien
1. Klien kan perlindungan intevensi secara terus
mengatakan jika dari keperawatan menerus sampai
pusing atau saat lingkungannya. selama 1x4 jam klien mendapatkan
emosi klien akan 2. Klien dapat Diharapkan tempat yang aman.
melukai diri menggungkapkan Resiko bunuh b. menjauhkan benda
sendiri perasaannya. diri teratasi. yang berbahaya
2. Klien 3. Klien dapat seperti
mengatakan selalu menyelesaikan ( pisau,gunting,sile
merasa bersalah masalah dengan t,gelas).
dan putus asa. baik. c. Memeriksa apakah
TUK 1 : klien benar-benar
DO:
1. Klien tetap aman sudah meminum
1. Klien tampak
dan selamat. obatnya ketika
cemas
2. klien dapat diberikan obat.
2. Klien tampak
mengekpresikan d. Menjelaskan pada
pucat
perasaannya. klien bahwa akan
3. Klien tampak
melindungi klien
Menyendiri
sampai tidak ada
4. Klien tampak
keinginan bunuh
gelisah
diri.
5. Klien tampak
SP 2
suka melukai diri
1. Evaluasi SP 1
sendiri
2. Mendiskusikan
tentang cara
mengatasi
keinginan bunuh
diri yaitu meminta
bantuan perawat
atau teman dekat.
3. Meningkatkan
kemampuan
menyelesaikan
masalah dengan
cara
mendiskusikan
masalah kepada
keluarga atau
orang yang
dipercayainya.

XV.TINDAKAN KEPERAWATAN

DX WAKTU IMPLEMENTASI RESPON


Resiko 26 juli 2021 SP 1 S:
bunuh diri Ds :
Senin 1. Menemani klien secara
- klien mengatakan sudah
09.00 WIB terus menerus sampai klien meminum obatnya
- klien mengatakan iya
mendapatkan tempat yang
terimakasih
aman. Do :
- Klien terlihat
2. Memperkenalkan nama,
memperhatikan perawat
nama pangilan perawat,dan - klien tampak tampak
sudah meminum
tujuan perawat berkenalan.
obatnya
3. menjauhkan benda yang - Klien terlihat percaya
dengan perlindungan
berbahaya seperti
pada perawat.
(pisau,gunting,silet,gelas).
4. Memeriksa apakah klien
benar-benar sudah
meminum obatnya ketika
diberikan obat.
5. Menjelaskan pada klien
bahwa akan melindungi
klien sampai tidak ada
keinginan bunuh diri.

Resiko 27 juli 2021 SP 2 Ds :


bunuh diri - klien mengatakan
Selasa 1. Mengevaluasi SP1
09.00 WIB 2. Mendiskusikan tentang memahami sp 1
- klien mengatakan sudah
cara mengatasi keinginan
sedikit bisa terbuka
bunuh diri yaitu meminta pada teman
- klien mengatakan
bantuan perawat atau
mampu menyelesaikan
teman dekat. masalah dengan
keluarga atau kawan
3. Meningkatkan kemampuan
terdekatnya.
menyelesaikan masalah Do :
- klien terlihat mengusai
dengan cara mendiskusikan
sedikit Sp1
masalah kepada keluarga - klien terlihat mulai
terbuka pada teman
atau orang yang
dekat.
dipercayainya. - klien terlihat antusiasi
untuk meningkatkan
kemampuan
menyelesaikan masalah
dengan cara
mendiskusikannya.

28 juli 2021 1. Mendiskusikan tentang


Resiko
bunuh diri Rabu cara mengatasi keinginan Ds :
- klien mengatakan sudah
09.00 WIB bunuh diri yaitu meminta
sedikit bisa terbuka
bantuan perawat atau pada teman
- klien mengatakan
teman dekat.
mampu menyelesaikan
2. Meningkatkan kemampuan masalah dengan
keluarga atau kawan
menyelesaikan masalah
terdekatnya.
dengan cara mendiskusikan Do :
- klien terlihat mulai
masalah kepada keluarga
terbuka pada teman
atau orang yang dekat.
- klien terlihat antusiasi
dipercayainya.
untuk meningkatkan
kemampuan
menyelesaikan masalah
dengan cara
mendiskusikannya.

XVI. EVALUASI
WAKTU DX EVALUASI
26 juli 2021 Resiko bunuh diri S:
Senin - Klien mengatakan tidak bisa mengontrol
12.00 WIB emosinya untuk tidak menyakiti diri sendri
(menyayat tangan,melompat dari
ketinggian)
- Klien mengatakan perasaannya masih
merasakan gelisah.
O:
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak cemas
- Klien tampak pucat
- Klien tampak menyendiri
- Klien tampak suka melukai diri sendri
ketika klien merasa emosi .
A: Resiko bunuh diri belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Ulangi SP 1 dan 2
27 juli 2021 Resiko bunuh diri S:
Selasa - Klien mengatakan dapat mengontrol untuk
10.00 WIB tidak menyakiti diri.
- klien mengatakan perasaan gelisah
Mulai berkurang.
O:
- Klien terlihat antusias saat dilatih cara yang
pertama dan kedua untuk mengontrol resiko
bunuh diri yaitu Mendiskusikan tentang cara
mengatasi keinginan bunuh diri yaitu meminta
bantuan perawat atau teman dekat.

A: Resiko bunuh diri teratasi sebagian


P : Lanjtkan intervensi
- Lanjutkan kontrak waktu SP II yaitu
evaluasi SP I dan mengajarkan cara
mengontrol kemampuan menyelesaikan
masalah dengan cara berkomunikasi dengan
teman dekat atau keluarga yang dapat
dipercayai.
- Meningkatkan kemampuan menyelesaikan
masalah dengan cara mendiskusikan masalah
kepada keluarga atau orang yang dipercayainya.

28 juli 2021 Resiko bunuh diri S:


Rabu - Klien mengatakan sudah bisa mengetahui
10.30 WIB cara menyelesaikan masalah.
- Klien mengatakan sudah minum obat sesuai
dengan jadwal
- Klien mengatakan untuk tidak lagi bunuh
diri atau menyakiti diri sendiri.
O:
- Klien tampak sudah mengerti cara
menyelesaikan masalah dengan cara
berdiskusi sehingga tidak mencoba untuk
bunuh diri.
- Klien tampak minum obatnya sesuai jadwal
yang perawat berikan.

A : - Resiko bunuh diri teratasi .


P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai