Anda di halaman 1dari 24

asuhan keperawatan lansia dengan

perubahan psikologis, sosial, kutural


dan spiritual

Kelompok 7
Irna Aprillia
Farah Fitria
Sheva Nasya Mulia
Sisi Indah Putri
Zainul Arifin
LANSIA
Lanjut usia adalah penduduk yang berusia 60 tahun
ke atas. Proses menua adalah proses yang pasti
terjadi pada setiap orang, terjadi terus menerus
secara alamiah, dimulai sejak lahir dan dialami oleh
makhluk hidup.
Menurut WHO batasan lanjut usia adalah :
 Lanjut usia (elderly) antara usia 60-74 tahun
 Usia tengah (old) antara usia 75-90 tahun
 Usia sangat tua (very old) >90 tahun
Pengertian Spiritual
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan
manusia untuk menghadapi penyimpangan
sosial, kultural, ansietas, ketakutan, kematian
dan sekarat, keterasingan sosial serta filosofi
kehidupan. Spiritualitas sebagai sumber
internal dalam diri manusia, menjadi sangat
penting dalam membangun filosofi hidup,
memberikan makna dalam diri sendiri, orang
lain, kelompok dan tuhan. Beberapa indikator
kebutuhan spiritual terkait hubungan nya
dengan diri sendiri (kozier,2012).
Karakteristik Spiritual

• Hubungan dengan diri sendiri


• Hubungan dengan alam
• Hubungan dengan orang lain
• Hubungan dengan ketuhanan
Manifestasi Perubahan Fungsi Spiritual

• Verbalisasi distress
mengekspresikan kebutuhan untuk
mendapatkan bantuan.
• Perubahan perilaku
klien yang merasa cemas dengan
hasil pemeriksaan atau
menunjukkan kemarahan setelah
mendengar hasil pemeriksaan.
Konsep Asuhan
Keperawatan

1. Pengkajian
2. Penetapan diagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
Kasus Spiritual
Oma P (62 tahun), pendidikan SMA, Islam, Janda sejak 5
tahun yang lalu. Oma P merupakan artis terkenal di era
tahun 60an. Keluarga Oma P memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan DM. Oma P sejak muda sangat
memperhatikan kondisi fisik karena tuntutan profesi
sehingga rajin berolah raga dan menjalankan pola makan
yang sehat (sering diet). Pada tahun 2012 Oma P di rawat
di RS karena TD 180/100mmHg, malas makan, BB 45 Kg TB
165 cm, lebih senang menyendiri dan menatapi foto
suaminya. Oma P tinggal bersama anak ke tiganya dan
sejak suaminya meninggal sudah tidak pernah lagi
menjalankan profesinya. Tahun 2016 merasa sakit perut
yang hebat sehingga dibawa ke RS dan di diagnosa
menderita kanker servik stadium 2 dan DM.
Lanjutan kasus
Sejak itu Oma P menjadi pemarah, saat ini jarang menjalankan
sholat karena menurut Oma P Tuhan tidak adil dan tidak sayang
pada dirinyadan sehingga buat apa beribadah lagi kepada-Nya.
Oma P mengatakan sejak muda hidupnya teratur tapi kenapa
Tuhan memberikan penyakit ini padanya. Oma P mengatakan
kecewa dengan Tuhan. Keluarga Klien mengatakan waktu muda
(saat menjadi artis terkenal) Oma P sering pergi ke diskotik dan
kadang-kadang pulang diantar temen laki-laki yang berbeda-
beda, Hal itu dilakukan sblm menikah.
Hasil pemeriksaan indeks KATZ dikategorikan A, Short Portable
Mental Status Quistionaire (SPMSQ) hasil  6 (Kerusakan
Intelektual Sedang), Mini-Mental State Exam (MMSE) hasil 6
(Gangguan Intelektual Sedang), Geriatrik Depression Scale hasil
8 APGAR hasil 6 (Sedang).
Analisa Data
No Tgl Data Etiologi Problem TTD

1. 26/05/20 DS: Kehilangan kepercayaan Keputusasaan V


21 - Klien mengatakan sejak muda pada kekuatan spiritual Kode (00124)
hidupnya teratur tapi kenapa akibat penyakit terminal
Tuhan memberikan penyakit ini
padanya.
- Klien mengatakan kecewa
dengan Tuhan.
- Klien mengatakan Tuhan tidak
adil dan tidak sayang pada
dirinya, sehingga buat apa
beribadah lagi kepada-Nya.
 
DO:
- Klien suka marah-marah.
- Saat berkomunikasi klien
kurang kontak mata kepada
perawat.
Lanjutan analisa data
No Tgl Data Etiologi Problem TTD

2. 26/05/2 DS: Ketidakadekuatan Isolasi sosial V


021 - Klien mengatakan sudah sumber daya personal Kode (00053)
menjanda 5 tahun
- Klien mengatakan senang
menyendiri
- Klien mengatakan sejak
suami nya meninggal sudah
tidak pernah lagi
menjalankan profesi nya. 
DO:
- Klien terlihat murung
- Klien terlihat lesu
- Saat berkomunikasi klien
kurang kontak mata kepada
perawat
- Klien terlihat menyendiri
Lanjutan Analisa Data

No Tgl Data Etiologi Problem TTD


3. 26/05/ DS: Faktor psikologis Nutrisi : V
2021 - Klien mengatakan ketidakseimbangan,
malas makan sejak kurang dari
suami nya meninggal kebutuhan tubuh
DO: Kode (00002)
- Klien terlihat kurus
- IMT : 16,5 = BB kurang
- BBI : 55% = BB kurus
Diagnosa Keperawatan
N Tgl Diagnosa Keperawatan TTD
o
1. 26/05 Keputusasaan berhubungan dengan kehilangan kepercayaan V
/2021 pada kekuatan spiritual akibat penyakit terminal (Kode 00124)

2. 26/05 Isolasi sosial berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber V


/2021 daya personal (Kode 00053)

3. 26/05 Nutrisi: Ketidakseimbangan, kurang dari kebutuhan tubuh V


/2021 berhubungan dengan faktor psikologis (Kode 00002)
Intervensi Keperawatan
Implementasi
No. Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi TTD
1. 28/05/2021 Keputusasaan berhubungan dengan Fasilitasi Pengembangan Spiritual (Kode 5426) V
kehilangan kepercayaan pada kekuatan  Menunjukkan perhatian melalui (aktivitas) menghadirkan (diri) dengan
spiritual akibat penyakit terminal (Kode meluangkan waktu bersama pasien, keluarga pasien, dan orang
00124) penting bagi pasien.

 Mendukung partisipasi dalam pelayanan kebaiktian, layanan


pengasingan diri, dan program khusus berdoa/belajar.

 Memberikan lingkungan yang mendukung sikap meditasi/kontermplasi


untuk dapat refleksi diri.

 Merujuk pasien pada dukungan kelompok, mutual self-help, atau


program spiritual, dengan tepat.

Dukungan spiritual (Kode 5420)


 Mengunakan komunikasi teraupetik dalam membangun hubungan
saling percaya dan caring.

 Mengajarkan metode relaksasi, meditasi dan imajinasi


terbimbing/guided imagery.

 Menyediakan musik spiritual, literatur, radio maupun program-


program spiritual ditelevisi bagi individu.

 Mengatur kunjungan dari penasehat spiritual individu

 Membantu individu untuk mengekspresikan dan menyalurkan


perasaan marah dengan cara yang baik dan pantas.
2. 28/05/20 Isolasi sosial berhubungan Fasilitasi proses berduka (kode 5290) V
21 dengan ketidakadekuatan  Mengidentifikasi kehilangan.
sumber daya personal (Kode
 Membantu pasien untuk mengidentifikasi
00053)
kealamiahan keterikatan (klien) dengan obyek atau
orang yang hilang.

 Membuat pernyataan empatik mengenai duka cita

 Memberikan instruksi dalam proses fase berduka,


dengan tepat.

 Melibatkan orang yang penting (bagi klien) untuk


mendiskusikan dan membuat keputusan, dengan
tepat.

 Mendukung pasien untuk mengimplementasikan


kebiasaan budaya, agama, sosial yang terkait
dengan kehilangan.
3. 28/05/202 Nutrisi: Ketidakseimbangan, Managemen Nutrisi (Kode 1100) V
1 kurang dari kebutuhan tubuh  Mengkaji adanya alergi makanan.
berhubungan dengan faktor
 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
psikologis (Kode 00002)
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

 Menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake fe.

 Menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan


vitamin C.

 Menyakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat


untuk mencegah konstipasi.

 Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

 Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.

 Mengkaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi


yang dibutuhkan.

Manajemen Berat Badan (Kode 1260)


 Mendiskusikan dengan pasien mengenai hubungan antara
makanan dan penurunan BB.

 Mengkaji motivasi pasien untuk perubahan pola makan.

 Menghitung BBI.

 
Evaluasi Keperawatan
No Tgl SOAP TTD
.
Dx

1. 28/05/202 S: V
1  Klien mengatakan stress yang dialami mulai berkurang.
 Klien mengatakan sedikit lebih tenang saat melakukan metode relaksasi.
 Klien mengatakan sedikit mendapatkan pencerahan setelah diberikan tontonan tentang spiritual.
 Klien mengatakan mau diatur pertemuan dengan penasehat spiritual.
O:
 Klien sangat kooperatif saat diskusi.
 Klien mau mengikuti apa yang dilakukan perawat.
 Kontak mata klien dengan perawat sangat bagus.
 
A:
Masalah belum teratasi
 
P:
Intervensi dilanjutkan
Pembahasan Kasus
Pengkajian
Berdasarkan hasil kasus yang didapatkan oma P pada proses pengkajian
didapati keadaan umum pasien klien mengatakan sudah menjanda 5
tahun. Semenjak kepergian suaminya klien sudah tidak menjalankan
profesinya lagi. Klien juga mengatakan semenjak kepergian suaminya
dia menjadi malas makan sehingga klien terlihat kurus dengan IMT:
16,5 = BB Kurang dan BBI: 55% = BB kurus. Tahun 2016 klien merasa
sakit perut yang hebat sehingga dibawa ke RS dan di diagnosa
menderita kanker servik stadium 2 dan DM. Sejak itu klien menjadi
pemarah dan sering mengurung diri, saat ini jarang menjalankan sholat
karena menurutnya Tuhan tidak adil dan tidak sayang pada dirinya dan
sehingga buat apa beribadah lagi kepada-Nya. Klien mengatakan sejak
muda hidupnya teratur tapi kenapa Tuhan memberikan penyakit ini
padanya. Klien mengatakan kecewa dengan Tuhan
Diagnosa Keperawatan

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan kepada oma


P ditemukan tiga diagnosa yaitu :
• Keputusasaan berhubungan dengan kehilangan
kepercayaan pada kekuatan spiritual akibat penyakit
terminal.
• Isolasi sosial berhubungan dengan ketidakadekuatan
sumber daya personal.
• Nutrisi: Ketidakseimbangan, kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan faktor psikologis.
Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan disesuaikan dengan
diagnosa keperawatan yang ada untuk mengatasi
masalah klien, pada teori klien menyebutkan
tujuan dan intervensi keperawatan berdasarkan
NIC-NOC 2018. Pada kasus oma P intervensi
juga disesuaikan dengan masalah klien, agar
mempermudah penyelesaian masalah klien.
Implementasi Keperawatan
Pelaksaan intervensi keperawatan pada kasus
dilakukan berdasarkan intervensi yang sudah
ditentukan dengan melihat kondisi klien
dengan menyesuaikan fasilitas yang tersedia.
Pelaksaan tindakan keperawatan dan kolaborasi
diupayakan secara maksimal untuk setiap
perencanaan yang disusun dengan
mendahulukan tindakan yang dianggap
prioritas masalah
Evaluasi
Dari tindakan evaluasi yang dilakukan ditemukan
adanya kesenjangan antara teori dan praktek nyata,
karena evaluasi merupakan hasil akhir dari asuhan
keperawatan dengan mengidentifikasi sejauh mana
tujuan rencana keperawatan tercapai atau tidak selama
pasien dirawat. Pada saat evaluasi yang dilakukan
adalah mengevaluasi selama tindakan asuhan
keperawatan berlangsung atau selama pasien dirawat.

Anda mungkin juga menyukai