J DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA GANGGUAN ISOLASI
SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG JIWA PUSKESMAS
PEJAGOAN
Disusun oleh :
1. Efi Mubarokah (A32020034)
2021
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL
Isolasi Sosial
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi Sosial.
G. FOKUS INTERVENSI
1. SP 1 : mengenal masalah isolasi sosial (tanda dan gejala, penyebab dan akibat
isolasi sosial) dan menjelaskan, mendemonstrasikan dan melatih cara
berkenalan.
2. SP 2 : menjelaskan dan melatih klien berkenalan dengan 2 orang dan bercakap-
cakap dalam melakukan kegiatan harian.
3. SP 3 : menjelaskan dan melatih klien berkenalan dengan 2 orang dan bercakap-
cakap dalam melakukan kegiatan harian, serta melakukan kegiatan sosial.
4. SP 4 : menjelaskan dan melatih berbicara dalam melakukan kegiatan sosial :
meminta sesuatu, memberi bantuan, berbelanja ke warung, ke pasar atau ke
bank.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. J
Umur : 32 tahun
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Tidak Bekerja
No rm : 0068xx
2. IDENTITAS KELUARGA
Nama : Ny. N
Umur : 72 tahun
Pekrjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Petanahan
Hubungan : Nenek Kandung
3. ALASAN MASUK
Klien datang ke Puskesmas Pejagoan diantar oleh neneknya dengan
keluhan gelisah, tidak bisa tidur siang dan malam hari, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, badan kaku, dan tidak nafsu makan. Klien
terlihat murung, sedih, dan ketakutan jika ada orang lain yang ingin
berinteraksi dengannya. Keluarga klien juga mengatakan bahwa obat
yang dikonsumsi sudah habis dan tidak minum obat selama dua minggu.
Klien kemudian dibawa ke Puskesmas Pejagoan.
4. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
a. Faktor Predisposisi
Klien memiliki riwayat pengobatan dan dirawat di Puskesmas
Pejagoaj sejak 2 (dua) tahun lalu dan sudah diawat sebanyak 2 (dua) kali.
Klien sering dimarahi oleh kakak kandungnya karena kondisi pasien
pengangguran/belum bekerja yang menyebabkan klien tertekan karena
banyak pikiran. Klien sering mengurung diri dan berbicara menyalahkan
diri sendiri. Klien tidak pernah berinteraksi dengan orang baru. Klien
takut bertemu dengan orang lain karena merasa dirinya salah dan menjadi
beban keluarga.
b. Faktor Presipitasi
Klien sudah tidak lanjut obat (putus obat) kurang lebih 2 (dua) minggu.
5. Pengkajian Fisik
a. Tanda-tanda Vital;
1. Tekanan Darah: 110/80 Mmhg
2. Nadi : 72 x/menit
3. Pernafasan : 22 x/menit
4. Suhu : 36,6 °C
b. Keluhan Fisik
Klien mengeluh badannya terasa kaku dan nyeri.
6. Psikososial
a. Genogram
Ny.
Tn.
I
B
Tn. T Ny.
(X) S
X X X X X Tn.
J
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Hubungan Pernikahan
7. STATUS MENTAL
a. Penampilan umum
Klien tampak bersih dan menggunakan baju dengan rapih.
b. Pembicaraan
Klien saat berinteraksi sering menunduk dan minder saat berinteraksi
dengan orang lain, kontak mata tidak focus dan sering menangis tiba-
tiba.
c. Aktivitas motorik
Klien tampak tenang, terkadang tiba-tiba gelisah memegangi dadanya
dan jarinya terlihat tremor, klien terkadang tampak mondar-mandir.
d. Alam perasaan
Klien mengatakan takut dan khawatir saat mendengar suara dengan
nada kencang, klien terlihat gelisah jika mbahnya tidak ada
disampingnya.
e. Afek
Klien memilik i afek datar
f. Interaksi selama wawancara
Klien tampak kooperatif , dapat menjawab pertanyaan akan tetapi
klien dalam menyampaikan terlalu berbelit-belit dan tidak sampai
tujuan, kontak mata tidak focus dan terkadang menggaruk-garuk
tangannya.
g. Persepsi
Klien sering mengurung diri dan berbicara sendiri menyalahkan
dirinya, klien sering bengong/berdiam diri, pasien merasa gelisah jika
mendengar suara keras dan gaduh, serta respon baik yang diberikan
pasien dengan melakukan kegiatan sehari-hari.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori (Halusinasi)
h. Proses pikir
Klien menjawab pertanyaan tidak sampai tujuan dan berbelit-belit
(tangensial).
i. Isi pikir
Klien tidak terkaji isi pikirannya
j. Tingkat kesadaran dan orientasi
Klien mengatakan bingung dan tidak dapat mngorientasikan waktu
dan tempat.
k. Memori
Klien dapat mengingat rumahnya, saudaranya, hobinya serta dapat
kegiatan yang baru saja dilakukan.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berhitung sesuai yang diceritakan
m. Kemampuan penilaian
Klien dapat menjawab pertanyaan meskipun terbelit-belit.
n. Daya tilik diri
Klien belum menerima keadaan yang sekarang, klien belum tau
tentang penyakitnya akan tetapi klien kooperatif dan tidak mengamuk.
8. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan
Klien mengatakan saat di rumah makan 2-3 x sehari dengan
sayur dan lauk yang disediakan oleh mbahnya, klien makan apapun
yang disediakan oleh mbahnya.Setelah makan klien tidak mencuci
piringnya sendiri.
b. BAB/BAK
Klien mengatakan apabila ingin BAK/BAK akan pergi ke wc.
c. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari, sikat gigi 1x sehari, keramas
3 hari sekali dan memotong kuku 1 bulan sekali.
d. Berpakaian
Klien suka menggunakan sarung dan klien di rumah ganti pakaian
2x sehari.
e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan susah tidur. Keluarga klien mengatakan tidur
selama 2-3 jam pada siang hari dan 4-6 jam pada malam hari dan
setelah bangun tidur klien shalat dan mandi terlebih dahulu kemudian
beraktivitas.
f. Penggunaan obat
Klien tidak dapat menjelaskan obat apa saja yang diminum,
klien hanya tau jumlah dan waktu minum obat. Obat disediakan oleh
keluarganya.
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengerti saat sudah di rumah harus control ke puskesmas
pejagoan, keluarga dan teman-temannya mendukung untuk
kesembuhan klien.
h. Aktivitas dalam dan luar rumah
Keluarga klien mengatakan klien sering dikamar dan berdiam
diri, terkadang klien membantu mbahnya untuk menyapu halaman.
9. MEKANISME KOPING
Adaptif
Klien dapat berbicara meskipun terbelit-belit dan menunduk saat
berinteraksi dengan orang lain, klien dapat melakukan aktivitas fisik yang
didampingi oleh mbahnya.
10. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Dukungan kelompok
Klien didukung dan ditemani oleh mbahnya setiap hari untuk
kesembuhan klien
b. Hubungan dan lingkungan
Klien tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungannya dan
berinteraksi dengan orang-orang sekitar klien.
c. Pendidikan
Pendidikan terakhir klien SLTP
d. Pekerjaan
Klien pernah bekerja sebagai buruh bangunan dan berhenti.
e. Perumahan
Tidak ada masalah dengan area lingkunganrumah yang ditinggali
sekarang.
f. Ekonomi
Klien mengatakan mampu menghidupi keluarganya walaupun terbatas.
g. Pelayanan kesehatan
Klien tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan dan bersedia
control ke puskesmas
11. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa dan faktor presipitasi.
NO NAMA OBAT DOSIS RUTE INDIKASI
1 Trihexyphenidyl 2x1 (Sesudah Oral Agar badan tidak kaku
(THP) makan)
2 Clozapine 1x1 (Sesudah Oral Supaya badan terasa leb
(CPZ) makan) rileks dan bisa tidur
3 Haloperidol 2x1 (Sesudah Oral Menangani penya
(HP) makan) skizofrenia, sindro
Tourette, mania penya
bipolar, mual dan munt
delirium, psikosis akut, d
halusinasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A:
1. Klien
mampu
mengulang
SP 1 yaitu
cara
berkenalan
dan SP 2
yaitu
berkenalan.
2. Klien belum
mampu
berkenalan
dengan klien
lain atau
melakukan
SP 3.
P:
Klien:
1. Motivasi
klien untik
cara
berkenalan
dengan
perawat.
2. Anjurkan
klien untuk
memasukkan
ke jadwal
kegiatan
harian.
Perawat:
1. Evaluasi SP
1 dan SP 2 .
2. Ulangi
kegiatan SP
3 karena
belum
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
INSTRUMEN DASS 14
1. Identitas
Nomor Responden : 0068xx Usia : 32 Th
Pekerjaan : Belum Bekerja Alamat: Petanahan
Jenis Kelamin :L Pendidikan : SLTP
2. Petunjuk
Selanjutnya, Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk menjawab dengan cara
memberi tanda centang (√) pada salah satu kolom yang paling sesuai
dengan keadaan Bapak/Ibu/Saudara saat ini dengan skala penilaian :
Nilai 0 : tidak pernah
Nilai 1 : kadang-kadang
Nilai 2 : sering
Nilai 3 : selalu
No Pernyataan 0 1 2 3
Saya merasa bahwa diri saya menjadi
1. √
pemarah karena hal-hal sepele
Saya cenderung bereaksi berlebihan
2. √
terhadap suatu situasi
3. Saya merasa sulit bersantai √
Saya menemukan diri saya mudah
4. √
merasa kesal
Saya merasa telah menghabiskan
5. √
banyak energy untuk merasa cemas
6. Saya menemukan diri saya menjadi √
tidak sabar ketika mengalami
penundaan (missal: kemacetan lalu
lintas, menunggu sesuatu)
Saya merasa bahwa saya mudah
7. √
tersinggung
8. Saya merasa sulit beristirahat √
Saya merasa bahwa saya sangat mudah
9. √
marah
Saya merasa sulit untuk tenang setelah
10. √
sesuatu membuat saya kesal
Saya sulit untuk sabar dalam
11. menghadapi gangguan terhadap hal √
yang sedang saya lakukan
12. Saya sedang merasa gelisah √
Saya tidak dapat memaklumi hal
apapun yang menghalangi saya untuk
13. menyelesaikan hal yang sedang saya √
lakukan