Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN TN.

B DENGAN
GANGGUAN ISOLASI SOSIAL DIRUANG GELATIK
TANGGAL 16-19 NOVEMBER 2020

NAMA : SAHRUNI
NIM : 218032
KELAS : AKPER 3A
TINJAUAN MEDIS

PENGERTIAN :
Isolasi sosial adalah keadaan seorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali idak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitrnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian,
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang
lain. Yusuf (2015)
ETIOLOGI
Menurut Hartono (2010) Beberapa faktor yang menyebabkan Isolasi
Sosial adalah:
a. Faktor perkembangan
b. Faktor biologis
c. Faktor sosialkultural
Faktor Presipitasi:
Faktor eksternal seperti : Stressor,psikologis seperti stres yang terjadi
akibat kecemasan yang berkepanjangan yang terjadi bersmaan
dengan keterbatasan kemampuan indiidu untuk berpisah untuk
mengatasinya.
1. Klien menceritakan perasaan kesepian atau di tolak oleh orang lain
2 Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3. respon verbal kurang atau singkat
4. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
5. Klien merasa bosan dan lambat meghabiskan waktu
Gejala Objektif:
1. Klien banyak diam dan tidak mau bicara
2. Tidak mau mengikuti kegiatan
3. Banyak berdiam di kamar
4. Klien menyindiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat
5. Klien tampak sedih, eskpresi datar dan dangkal

TANDA DAN GEJALA


RENTANG RESPON MARAH

Respon Adaptif Respon Maladaptif


Respon Adaptif Respon Maladaptif

menye Merasa berga Menari implusif


ndiri sendiri ntun k diri
g
POHON MASALAH

Resiko Perubahan Persepsi sensori : Halusinasi (EFEK)

Isolasi sosial ( core prablem )

Harga diri Rendah ( Penyebab)


PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian adalah tahap pertama dalam proses


keperawatan. Tahap pertama dalam proses, tiap
indvidu mempunyai potensi untuk terlibat
berhubungan dengan sosial sebagai tingkat hubungan
yaitu hubungan intim dan hubungan saling
ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi
berbagai kebutuhan setiap hari. Pada pengkajian klien.
Klien sulit diajak bicara. Pendiam, suka melamun dan
menyendiri disudut-sudut. Pemutusan proses hubugan
terkait dengan ketidak puasann individu terhadap
pasien hubungan yang disebabkan olehkurangnya
peran peserta respon lingkungan yang negatif, kondisi
ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya pada
orang lain.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Risiko perubahan persepsi sensorik :


halusinasi
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Gangguan konsep diri
STRATEGI PERENCANAAN
(pasien)

Sp 1
1. Identifikasi penyebab isolasi sosial : siapa yang serumah, siapa yang dekat
yang tidak dekat, dan apa sebabnya
2. Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
3. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
4. Latih cara berkenalan dengan pasien danperawat atau tamu
5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan bercakap-cakap
Sp 2
6. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa oarang). Beri pujian
7. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
8. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien,
perawat dan tamu, berbicara saat melakukan kegiatan
Sp 3
9. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (beberapa orang) dan bicara saat
melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
10. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)
11. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang,
berbicara saat melakukan 4 kegiatan harian
SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan empat
kegiatan harian.beri pujian
2. Latih cara bicara sosial : meminta sesuatu, menjawab pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan >5 orang,
orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan sosialisasi
Sp 5
4. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan
harian dan sosialisasi. Beri pujian
5. Latih kegiatan harian
6. Nilai kemampuan yang telah mandiri
7. Nilai apakah isolasi soaial teratasi
STRATEGI PERENCANAAN
SP. 1
( KELURGA)dalam merawat pasien
1. Diskusikan masalah yang diarasakan
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi
soaial
3. Jelaskan cara merawat isolasi sosial
4. Latih 2 cara merawat berkenalan, berbicara cara melakukan kegiatan
harian
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian
Sp 2
6. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat dalam merawat/ melatih
pasien berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian
beri pujian
7. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan pasien
berbicara (makan sholat bersama) di rumah
8. Latih cara membingmbing pasien berbicara dalam memberi pujian
9. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal saat besuk
Sp 3
10. Evaluasi kegiatan kleurga dalam merawat /melatih pasien
berkenalan, berbicra saat melakukan kegiatan harian. Beri pujian
11. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial sperti
belanja meminta sesuatu dll
12. Latih keluarga mengajak keluarga saat besuk
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian saat
besuk
5. Evaluasi kegiatan kelurga dalam merawat atau melatih pasien
berkenalan berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT belanja,beri
pujian
Sp 5
1. Evaluasi kegiatan eluarga dalam merawat/melatih pasien
berkenalan,berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT belanja
dan kegiatan lain follow up. Beri pujian
2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ atau PKM
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi merupakan inisiatif dan rencana tindakan untuk tujuan yang


spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun setelah
rencana tindakan disusun dan ditunjukan pada nursing orders untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.

Perencanaa evaluasi memuat kriteria keberhasilan intervensi. Metode penulisan


evaluasi keperawatan dalam progresisnotes/ catatan perkembangan pasien dapat
dilakukan dengan pendekatan SOAP
ASUHAN
KEPERAWATAN JIWA PADA
PASIEN TN “B”
PENGKAJIAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 05 November 2020


Ruangan Rawat : R. gelatik
Tanggal Dirawat : 26 Okt 2020
Nomor Register : 0300657
Diagnosa Medis : Skizofrenia
1. IDENTITAS KLIEN 2. ALASAN MASUK
Nama : Tn. B (Ps)
Umur : 35 tahun Saat dirumah klien menendang-nendang pintu
Status Perkawinan : menikah rumah hingga rusak dan sering berteriak-teriak
Agama : Islam setiap ada oarang yang lewat didepannya bahkan
Suku Bangsa : Indonesia. memukul sehingga pasien harus dipasung oleh
Pendidikan : Tamat SMU oarang tuanya.
Alamat : Makassar Saat ini pasien pasien hanya diam, tidak mau
Sumber Informasi : Pasien, Keluarga RM berkominikasi dengan orang lain, katika ditanya
pasien hanya diam dan berpindah tempat
 
Masalah keperawatan : Isolai sosial
 
3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
( ) Ya ( v ) Tidak Kapan dan berapakali : -

b. Pengobatan sebelumnya. ( ) Berhasil ( )


Kurang Berhasil

Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


Aniaya Fisik ( ) ( ) (√ ) ( 20thn ) ( ) ( )
Aniaya Seksual( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Penolakan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Kekerasan dalam keluarga ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Tindakan kriminal ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Pasien ketika dilakukan wawancara/pengkajian hanya diam,
pandangannya kosong
 
Masalah Keperawatan : Isolasi soial
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
pasien merasa kehilangan dan tidak terimah ketika
ditinggal suaminya menikah lagi
 
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital : TD : 120/80 mmHg N : 88
x/menit
S : 36 P : 20 x/menit
Ukur: TB : 165 BB : 53
Keluhan fisik : ( ) Ya ( √ )
Tidak
Konsep diri Gambaran diri :
1. Gambaran diri : Pasien hanya diam ketika ditanya
2. Identitas : Pasien adalah anak kedua laki-laki dari 4 bersaudara,
tamatan SMP dan bekerja sebagai petani
3. Peran : pasien hanya diam
4. Ideal diri : Pasien sesekali mengatakan ingin cepat sembuh dan
bisa berkumpul lagi bersama anak-anaknya
5. Harga diri : Pasien hanya diam
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

Hubungan Sosial
1. Peran yang berarti: klien hanya diam
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Pasien koperatif
mengikuti kegiatan TAK
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Karena merasa
malu dan tidak pandai memulai pembicaraan
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
STATUS MENTAL
Penampilan
( √ ) Tidak rapi ( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Penampilan pasien tidak rapi, rambut lurus mandi 1 kali sehari namun tidak
ganti baju karena pasien tidak ada pakaian
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( √ ) Inkoheren
(v ) Apatis ( v ) Lambat ( v ) Membisu
(v ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Pembicaraan pasien lambat,apatis,membisu dan tidak mampu memulai
pembicaraan
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
Aktivitas Motorik
( v ) Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan : Pasien tidak mau mengikuti kegiatan yang ada di RS dan lebih senang
menyediri di tempat tidurnya
Masalah erawatan : Isolasi sosial
Afek
( ) Datar ( v) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan : Pasien tidak peduli dengan linhkunag sekitarnya
Masalah Keperawatan : HDR
Interaksi selama wawancara
( ) Bermusuhan ( v ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
( v ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
Jelaskan : Interaksi selama wawancara pasien kontak mayanya kurang dan
tidak koperatif
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

Tingkat Kesadaran
( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi :
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan : Tidak ada masalah

Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( )
Konfabulasi
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan daya
ingat karena pasien masih mampu menceritakan
kegiatan dan pengalaman yang dialami sebelum
masuk RSJ
Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) Mudah beralih ( ) Tidak
mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Tingkat konsentrasi baik masih dapat
berhitung dan menjawab perhitungan sederhana yang
ditanyakan
Kemampuan Penilaian
( √ ) Gangguan ringan
( ) Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien tidak mampu memilih antara dua pilihan
Masalah keperawatan : HDR
• KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

– Makan
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
•  
– BAB/BAK
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
•  
– Mandi
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
•  
– Berpakaian/berhias
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
• Klien tidak mengalami gangguan tidur
– Penggunaan obat
• ( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
•  
– Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak
• Perawatan lanjutan ( ) ( √ )
• Sistem pendukung ( ) ( √ )
MEKANISME KOPING

• Adaftif Maladaftif
• ( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum Alkohol
• ( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat / berlebih
• ( ) Teknik relaksasi ( ) Bekerja berlebihan
• ( ) Aktivitas konstruktif (v)Menghindar
• ( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
• ( ) Lainnya ………………………. ( ) Lainnya ……………….
• Jelaskan: Pasien mengatakan saat ada masalah pasien selalu
menghindar dan kadang berbicara kepada orang lain.
• Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
• MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
 
• ( √ ) Masalah dengan dukungan sekelompok, spesifis
• _____Pasien mengatakan saat ini tidak ada yang peduli dengan
kesembuhannya.
• ( √ ) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
• _____Pasien mengatakan mengalami masalah dengan lingkungan
karena merasa malu tidak bisa mempertahankan rumah tangganya.
• ( √ ) Masalah ekonomi spesifik
• _____Pasien mengatakan ragu apakah masih mampu menghidupi
anaknya
• Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah (HDR)
ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :
_______Skizofrenia Paranoid
Terapi medik :
_______ CPZ 2 x 1 Tablet
Tryhexiphenidil 3 x 1 tablet
ANALISA DATA

DATA FOKUS :
1. Tampak kontak mata kurang
2. Pasien tampak diam
3. Pasen tidak ingin berinteraksi dengan orang lain
4. Pasien pandangan pasien kosong
5. Pasien tidak mau mengikuti kegiatan yang ada di Rs dan lebih senang menyendiri di
tempat tidurnya
MASALAH KEPERAWATAN :
Isolasi sosial

DATA FOKUS :
6. Pasien tampak marah
7. Pasien tampak gelisah
8. Pasien tampak kesal
9. Pasien tampak ingin memukul seseorang jika ada seseorang lewat di depannya
Masalah Kepetawatan:
Perilaku Kekerasan
ANALISA DATA

1. Raut wajah pasien tampak tumpul


(hanya bereaksi bila da stimulus
yang kuat)
2. Proses pikiran pasien tampak
kehilangan
Masalah Keperawatan: HDR
POHON MASALAH

Resiko perubahan presepsi sensorik: Halusinasi ( EFEK)

Isolasi Sosial: Menarik Diri ( CORE PRABLEM)

Ganguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah ( PENYEBAB )

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. RESIKO PERUBAHAN SENSORI PERSEPSi:


HALUSINASI
2. ISOLASI SOSOAL
3. Harga Diri Rendah
STRATEGI PERENCANAAN

Dx. Keperawatan :
1. PERILAKU KEKERASAN (PK)
TUJUAN :
Selah dilakukan Implementasi diharapkan klien mampu:
• Pasien dapat membina hubungan saling percaya
• Pasien dapat menyebutkan penyebab isolasi soasial
• Pasien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain
INTERVENSI :
SP I

• Identifikasi penyebab isolasi sosial : siapa yang serumah, siapa yang dekat yang tidak
dekat, dan apa sebabnya
• Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
• Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
• Latih cara berkenalan dengan pasien danperawat atau tamu
• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan bercakap-cakap
DX. KEPERAWATAN
2. Isolasi Sosial
TUJUAN :
Setelah dilakukan implementasi diharapkan klien mampu:
• Pasien dapat mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain dan memiliki
keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
INTERVENSI :
SP II
• Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa oarang). Beri pujian
• Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat
dan tamu, berbicara saat melakukan kegiatan
DX. KEPERAWATAN
3. ISOLASI SOSIAL
TUJUAN
Setelah dilakukan implementasi diharpakan klien mampu
• Pasien mampu berkenalan dengan dua orang atau lebih
INTERVENSI
SP III
• Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (beberapa orang) dan bicara saat melakukan
dua kegiatan harian. Beri pujian
• Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)
• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat
melakukan 4 kegiatan harian
DX. KEPERAWATAN
4. Isolasi Sosial
TUJUAN:
Setelah dilakukan implementasi pasien mampu
• Berkenalan dengan dua orang atau Lebih
INTERVENSI :
• Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan
empat kegiatan harian.beri pujian
• Latih cara bicara sosial : meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan >5
orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian
dan sosialisasi
TERIMA KASIH
SALAM SEHAT JIWA 

Anda mungkin juga menyukai