Anda di halaman 1dari 9

RESUME KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. AP DENGAN ISOLASI SOSIAL


DI RUANG SENA RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun Oleh:
EUNIKE AYU DARMAWATI
P27220018233

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
2018/2019
RESUME KEPERAWATAN JIWA
PADA TN. AP DENGAN ISOLASI SOSIAL
DI RUANG SENA RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Hari/Tanggal/Jam Pengkajian : Jumat / 14 Maret 2019 / 08.00 WIB


Pengkaji : Eunike Ayu Darmawati
Sumber Informasi : Pasien
No. RM/Reg : 068682

I. Pengkajian
A. Identitas
1. Pasien
a. Nama : Tn. AP
b. Alamat : Boyolali
c. Umur : 35 Tahun
d. Pendidikan : SMK
e. Pekerjaan : Tidak bekerja
f. Status Pernikahan : Belum menikah
g. Agama : Islam
2. Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. S
b. Alamat : Boyolali
c. Umur : 54 Tahun
d. Pendidikan : Tidak terkaji
e. Pekerjaan : Buruh
f. Agama : Islam
g. Hubungan dengan Pasien : Ayah Kandung

B. Alasan Masuk
Pasien tampak menyendiri, berdiam diri, dan lebih sering tidur, dan
menjawab pertanyaan singkat.
C. Faktor Presipitasi
Dari data rekam medis pasien dibawa ke RSJD Surakarta karena
bingung, bicara ngelantur, banyak diam dirumah. Pasien selama ± 3
minggu bingung, banyak diam, kadang bicara dan senyum sendiri, sulit
tidur, mondar-mandir.
Pada saat pengkajian, pasien menjawab pertanyaan singkat,
komunikasi kurang, kontak mata kurang dan tidak fokus, pasien sering
menunduk, berdiam diri ditempat tidur, tidak melakukan kegiatan sehari-
hari, sering memutuskan kontrak secara sepihak saat diajak bercakap-
cakap, nada suara pelan, bicara lama-lama nglantur.

D. Faktor Presdisposisi
Dari data rekam medis pasien pernah dirawat di Puri Waluyo 5 tahun
yang lalu. Tidak ada riwayat alergi , asma dan kejang. Di dalam riwayat
keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Pasien tidak bekerja
dan belum menikah.

E. Pemeriksaan Fisik
 Kesadaran : Compos Mentis, GCS (E4V5M6)
 TTV : TD : 110/70 mmHg
Frek. Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,40C

 Keluhan fisik:
Tidak ada keluhan fisik.

F. Psikososial – Spiritual
 Dari data rekam medis pasien beragama Islam. Saat berada di RSJ
pasien tampak tidak pernah Shalat, namun saat ditanya, pasien
mengatakan sudah Shalat.
G. Riwayat Medis
 Diagnosa Medis: F 20.0 (Skizofrenia Paranoid).
 Terapi yang diberikan:
- Peroral :
 Haloperidol 3x5 mg.
 Trihexyphenidyl 3x2 mg
 Chlorpromazine 1x100 mg

H. Kebutuhan Pasien Pulang


 Pasien dirawat di Ruang Sena untuk rencana keperawatan selanjutnya
yaitu mengajarkan pasien bercakap-cakap dan berinteraksi dengan
orang lain.
 Pasien bisa dinyatakan pulang saat sudah membaik dan tidak
menunjukkan gejala isolasi sosial maupun gejala gangguan jiwa
lainnya.
 Merancang rencana pengobatan dan kontrol rutin serta kerjasama
dengan keluarga saat pasien boleh pulang.

I. Data Fokus
1. Data Subjektif (DS):
 Dari data rekam medis pasien bingung.
 Dari data rekam medis pasien bicara ngelantur.
 Dari data rekam medis pasien banyak diam dirumah.
 Dari data rekam medis pasien kadang bicara dan senyum sendiri.
 Dari data rekam medis pasien sulit tidur.
 Dari data rekam medis pasien mondar-mandir.
2. Data Objektif (DO):
 Pasien menjawab pertanyaan singkat
 Komunikasi kurang
 Kontak mata kurang dan tidak fokus
 Pasien sering menunduk
 Pasien berdiam diri ditempat tidur
 Tidak melakukan kegiatan sehari-hari
 Sering memutuskan kontrak secara sepihak saat diajak bercakap-
cakap
 Nada suara pelan
 Bicara lama-lama nglantur.

J. Analisa Data
No Data Masalah
1. DS : Isolasi Sosial
 Dari data rekam medis pasien banyak diam
dirumah.
DO :
 Pasien menjawab pertanyaan singkat
 Komunikasi kurang
 Kontak mata kurang dan tidak fokus
 Pasien sering menunduk
 Pasien berdiam diri ditempat tidur
 Tidak melakukan kegiatan sehari-hari
 Sering memutuskan kontrak secara sepihak
saat diajak bercakap-cakap
 Nada suara pelan

2. DS : Harga Diri Rendah


 Dari data rekam medis pasien banyak diam
dirumah.
DO :
 Pasien menarik diri
 Kontak mata kurang dan tidak fokus
 Pasien sering menunduk
 Pasien berdiam diri ditempat tidur
 Tidak melakukan kegiatan sehari-hari

K. Pathway / Pohon Masalah

Effect Risiko Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi


Isolasi Sosial Defisit Perawatan Diri
Core Problem

Cause Harga Diri Rendah

L. Prioritas Masalah
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri rendah

M.Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial.
II. Intervensi Keperawatan
Dx.Kep Tujuan Intervensi
Isolasi Setelah dilakukan SP 1
Sosial tindakan keperawatan 1. Identifikasi penyebab isolasi sosial.
selama 2 kali interaksi, 2. Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan
diharapkan pasien dapat orang lain.
berinteraksi dengan 3. Diskusikan kerugian bila tidak berinteraksi
orang lain dengan kriteria
dengan orang lain
hasil :
4. Latih pasien berkenalan dengan perawat atau
1) Pasien dapat
tamu.
mengungkapkan
5. Latih pasien berkenalan dengan pasien lain.
perasaan dan 6. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
keberdayaan saat ini berkenalan.
secara verbal SP 2
2) Pasien dapat
1. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang).
menyebutkan minimal
Beri pujian
satu penyebab 2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan
menarik diri. harian (latih 2 kegiatan)
3) Pasien dapat 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menyebutkan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan tamu,
keuntungan berbicara saat melakukan kegiatan harian.
berhubungan dengan SP 3
orang lain. 1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (beberapa
4) Pasien dapat
orang ) dan bicara saat melakukan dua kegiatan
mendemonstrasikan
harian. Beri pujian
hubungan sosial 2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan
secara bertahap harian (2 kegiatan baru)
5) Pasien dapat 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
mengungkapkan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan
perasaan setelah 4 kegiatan harian
berhubungan dengan SP 4
orang lain untuk diri 1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara
sendiri dan orang lain saat melakukan empat kegiatan harian. Beri
6) Pasien dapat pujian
menyebutkan manfaat 2. Latih cara bicara sosial, meminta sesuatu,
minum obat, kerugian
menjawab pertanyaan
minum obat, nama,
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
warna, dosis, dan efek
samping obat. berkenalan >5 orang, orang baru, berbicara saat
melakukan kegiatan harian dan sosialisasi.
III. Implementasi / Evaluasi Keperawatan
Waktu Implementasi Evaluasi TTD
Kamis/ DS : S: Pasien mengatakan namanya
14 Maret 2019/  Dari data rekam medis pasien adalah elmen. Dan dipanggil
10.00 WIB banyak diam dirumah. fen.
DO :
O:
 Pasien menjawab pertanyaan  Pasien tidak mau menjawab
singkat pertanyaan saat ditanya
 Komunikasi kurang mengapa tidak berinteraksi
 Kontak mata kurang dan tidak dengan orang lain.
fokus  Bicara nglantur
 Pasien sering menunduk  Sering menunduk
 Pasien berdiam diri ditempat  Kontak mata kurang
tidur  Pasien tidak mampu
 Tidak melakukan kegiatan mengungkapkan
sehari-hari keuntungan berinteraksi
 Sering memutuskan kontrak dengan orang lain dan
kerugian tidak berinteraksi
secara sepihak saat diajak
dengan orang lain.
bercakap-cakap
 Pasien mampu berkenalan
 Nada suara pelan. dengan perawat lain.
 Pasien mampu
Diagnosa Keperawatan:
memasukkan berkenalan
Isolasi Sosial.
dengan pasien lain pada
jadwal kegiatan harian.
Tindakan Keperawatan:
 Membina hubungan saling
A: Isolasi Sosial masih ada.
percaya.
 Mengidentifikasi penyebab
P:
isolasi sosial.
 Identifikasi kembali
 Mendiskusikan keuntungan
berinteraksi dengan orang lain. penyebab isolasi sosial.
 Mendiskusikan kerugian bila  Diskusikan kembali
tidak berinteraksi dengan orang keuntungan berinteraksi
lain dengan orang lain.
 Melatih pasien berkenalan  Diskusikan kembali
dengan perawat atau tamu. kerugian bila tidak
 Melatih pasien berkenalan berinteraksi dengan orang
dengan pasien lain. lain
 Memasukkan pada jadwal  Evaluasi kegiatan
kegiatan untuk latihan berkenalan (beberapa
berkenalan.
orang). Beri pujian
Rencana Tindak Lanjut:  Latih cara berbicara saat
 Latihan cara berkenalan dengan melakukan kegiatan harian
pasien lain (pagi hari setelah (latih 2 kegiatan)
sarapan dan siang hari setelah  Masukkan pada jadwal
makan siang). kegiatan untuk latihan
berkenalan 2-3 orang
pasien, perawat dan tamu,
berbicara saat melakukan
kegiatan harian.

Anda mungkin juga menyukai