Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Devie Tika Sari (A12019022)
2. Dewi Ismahwati (A12019023)
3. Dewi Sofi Nur Afifah (A12019024)
4. Dhanie Aprilia Janna (A12019025)
5. Diah Alifia Dwi Prastika (A12019026)
6. Dian Nurjanah (A12019027)
7. Dita Vega Sepdiyanti (A12019028)
8. Dwi Aprilia Putri (A12019029)
9. Dwi Ayu Nurul Faizah (A12019030)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Konsep
Triage”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Peminatan 1 Universitas Muhammadiyah Gombong.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Definisi Triage................................................................................................6
B. Tujuan Triage.................................................................................................6
C. Prinsip Prinsip Triage.....................................................................................7
D. Sistem Triage.................................................................................................8
E. Klasifikasi Triage............................................................................................9
F. Model Triage...............................................................................................11
BAB III PENUTUP.............................................................................................16
A. Kesimpulan..................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan istilah triage ini sudah lama berkembang. Konsep
awal triage modern yang berkembang meniru konsep pada jaman
Napoleon dimana Baron Dominique Jean Larrey (1766 – 1842), seorang
dokter bedah yang merawat tentara Napoleon, mengembangkan dan
melaksanakan sebuah system perawatan dalam kondisi yang paling
mendesak pada tentara yang datang tanpa memperhatikan urutan
kedatangan mereka. System tersebut memberikan perawatan awal pada
luka ketika berada di medan perang kemudian tentara diangkut ke rumah
sakit/tempat perawatan yang berlokasi di garis belakang. Sebelum Larrey
menuangkan konsepnya, semua orang yang terluka tetap berada di
medan perang hingga perang usai baru kemudian diberikan perawatan.
Penggunaan awal kata “trier” mengacu pada penampisan
screening di medan perang. Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk
menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus
dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya
manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap hamper
100 juta orang yang memerlukan pertolongan di unit gawat darurat
(UGD) setiap tahunnya. Berbagai system triage mulai dikembangkan pada
akhir tahun 1950-an seiring jumlah kunjungan UGD yang telah melampaui
kemampuan sumber daya yang ada untuk melakukan penanganan
segera. Tujuan triage adalah memilih atau menggolongkan semua pasien
yang datang ke UGD dan menetapkan prioritas penanganan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan triage ?
2. Apa saja tujuan adanya triage ?
3. Apa saja prinsip triage ?
4. Bagaimana sistem triage ?
5. Apa saja klasifikasi triage ?
6. Model apa saja yang ada pada triage ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan dapat memberikan informasi kepada
pembaca mengenai triage
2. Tujuan Khusus
1. Mampu menjelaskan tentang triage
2. Mampu menjelaskan tujuan triage
3. Mampu menjelaskan prinsip dasar triage
4. Mampu menjelaskan sistem triage
5. Mampu menjelaskan macam-macam triage
6. Mampu melaksanakan triage
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Triage
Triase yaitu untuk mengidentifikasi pasien yang berdasarkan
prioritas. Triase di dalam Bahasa perancis disebut Trier yang artinya
menyeleksi. Istilah triase pada zaman dahulu digunakan untuk menyeleksi
anggur yang baik dan buruknya sebelum di olah menjadi minuman anggur
yang berkualitas, seiring waktu berjalan, istiah triase kemudian digunakan
pada bidang medis (Mardalena, 2016).
Menurut Wijaya (2010) triase adalah proses pemilihan korban
sebelum ditangani, pemilihan tersebut dilandasikan pada proses khusus
pasien berdasarkan berat tidaknya penyakit pasien. Ziammermann dan
Herr dalam bukunya yang berjudul Triage Nursing Scret (2006)
mendefinisikan bahwa triase digolongkan berdasarkan tipe dan tingkat
kegawatan, keterbatasan alat, keterbatasan fasilitas (Mardalena, 2016)
Triase memiliki tujuan utama meminimalkan terjadinya cedera dan
kegagalan selama proses keselamatan pasien. Perawat yang berhak
melakukan triase adalah perawat yang telah bersertifikat pelatihan
Penanggulangan Pasien Gawat Darurat ( PPGD) dan Basic Trauma Cardiac
Life Support (BTCLS). Perawat yang melakukan triase diutamakan yang
memiliki pengetahuan yang memadai dan memiliki pengalaman
(Mardalena, 2016).
B. Tujuan Triage
Menurut Musliha (2012), tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi
kondisi mengancam nyawa. Tujuan triage selanjutnya adalah untuk
menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan
pertolongan kedaruratan.
Dengan triage tenaga kesehatan akan mampu :
1. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada
pasien
2. Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan
pengobatan lanjutan
3. Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses
penanggulangan/pengobatan gawat adarurat.
Sistem Triage dipengaruhi:
1. Jumlah tenaga profesional dan pola ketenagaan
2. Jumlah kunjungan pasien dan pola kunjungan pasien
3. Denah bangunan fisik unit gawat darurat
4. Terdapatnya klinik rawat jalan dan pelayanan medis.
D. Sistem Triage
1) Klien datang dan diterima oleh petugas UGD.
3) Jika jumlah penderita lebih dari 50 orang maka triase dapat dilakukan
di luar ruangan triase.
c. Minimal dengan kode warna hijau, klien dengan tipe seperti ini
hanya mengalami cedera yang minimal dan masih mampu
berjalan dan menolong dirinya sendiri.
d. Expextant dengan kode warna hitam, klien dengan tipe ini
mengalami cedera yang sangat parah dan mematikan serta akan
meninggal meskipun mendapatkan perawatan.
E. Klasifikasi Triage
1) Menurut (Setyawan & Supriyanto, 2019, p. 312) Klasifikasi berdasarkan
Triage Tage (laber triase). Label triase sangat penting untuk menentukan
prioritas layanan. Sistem triase ini memprioritaskan pasien berdasarkan
kondisi pasien pada saat masuk ruang perawatan dan memberikan kode
warna untuk pasien.
1. Prioritas nol (hitam).
Kode label ini diberikan pada pasien yang mengalami cidera minor
yang tidak memerlukan tindakan segera. Contohnya luka
superfisial dan luka ringan.
F. Model Triage
1. Metode Simple Triage and Rapid Treatment (START).
Metode ini ditujukan untuk penolong pertama yang bertugas
memilah pasien pada koban musibah atau bencana dengan waktu 30
detik atau kurang berdasarkan pemeriksaan respirasi, perfusi(mengecek
nadi radialis dan status mental) . Hal yang perlu diperhatikan pada
metode ini yaitu tidak melakukan tindakan terapi pada korban yang akan
dilakukan triage. Tugas utama penolong yaitu melakukan pemeriksaan
pasien secara cepat dan memprioritaskan pasien berdasarkan berat
ringannya cedera. Penolong tidak boleh berhenti pada saat melakukan
pengkajian kecuai untuk mempertahankan jalan napas dan menghentikan
perdarahan. Selain itu penolong juga harus melakukan follow up dan
perawatan jika diperlukan dilokasi. Jika penolong lain sudah datang ke
lokasi maka pasien akan dilakukan re-triage dengan pemeriksaan yang
lebih lengkap untuk mengenali kegawatan yang mungkin terjadi, evaluasi
lebih lanjut, resusitasi, stabilisasi dan transportasi. Re-triage dapat
dilakukan dengan menggunakan label Metag sistem yang sudah
mencantumkan identitas dan hasil pemeriksaan terhadap korban. Pasien
diberi label sehingga lebih mudah dikenali oleh penolong lain pada saat
tiba ditempat kejadian. Metode pemasangan label mungkin berbeda di
setiap pusat kesehatan, dapat berupa pita ataupun kertas berwarna
( Kartikawati, 2011, pp. 4–5).
2. Metode ATS
3. Metode CTAS.
4. Semi urgent : pada kondisi ini tingkat kegawatan pasien 85% dan
tindakan harus dilakukan dalam waktu 60 menit oleh dokter.
5. Tidak segera : pada kondisi ini tingkat kegawatan pasien 80% dan
tindakan dapat diberikan dalam waktu 120 menit oleh dokter.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem triage ini digunakan untuk menentukan prioritas
penanganan kegawat daruratan. Sehingga perawat benar-benar
memberikan pertolongan pada pasien yang sangat membutuhkan,
dimana keadaan pasien sangat mengancam nyawanya, namun dengan
penanganan secara cepat dan tepat, dapat menyelamatkan hidup pasien
tersebut. Tidak membuang wakunya untuk pasien yang memang tidak
bisa diselamatkan lagi, dan mengabaikan pasien yang membutuhkan.
B. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan
saran yang dapat membantu kelancaran praktek Triage Keperawatan di
masa yang akan datang, yaitu :
C.
DAFTAR PUSTAKA
Cannon, M., Roitman, R., Ranse, J., & Morphet, J. (2017). Development of a mass-
gathering triage tool: An Australian perspective. Prehospital and Disaster
Medicine, 32(1) , 101–105 . https://doi.org/ 10.1017/S1049023X16001242
Setyawan, febri B., & Supriyanto, S. (2019). Manajemen Rumah Sakit. Zifatama
Jawara. https://books.google.co.id/books?
id=pNqSDwAAQBAJ&pg=PA311&dq=triase+gawat+darurat&hl=id&sa=X&v
ed=0ah
UKEwifgqz4iefnAhUk7XMBHZcJAjwQ6AEILjAB#v=onepage&q=triase gawat
darurat&f=false