Anda di halaman 1dari 5

RESUME

MK KEPERAWATAN GADAR 2

Nama : Diah Alifia Dwi Prastika

NIM : A12019026

Kelas : 3A/Keperawatan Program Sarjana

Topik Standar Alur Pelayanan IGD

Hari/Tanggal Sabtu, 11 September 2021

Dosen Pengampu Podo Yuwono, M.Kep

Isi Materi  Ruang lingkup pelayanan IGD


(Resume)  Pasien dengan kasus True Emergency.
Yaitu pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan
gawat darurat atau akan menjadi gawat dan
terancam nyawanya atau anggota badannya (akan
menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolonngan
secepatnya.
 Pasien dengan kasus False Emergency.
Yaitu pasien dengan :
 Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan
tindakan darurat.
 Keadaan gawat tetapi tidak mengancam
nyawa dan anggota badannya.
 Keadaan tidak gawat dan tidak darurat.
 Standar fasilitas
 Fasilitas dan Sarana.
IGD RS gedung utama yang terdiri dari ruangan
Triase, ruang resusitasi, ruang tindakan bedah,
ruangan tindakan  non bedah dan ruangan
observasi.
 Peralatan.
Peralatan yang tersedia di IGD mengacu kepada
buku pedoman pelayanan Gawat Darurat
Departermen Kesehatan RI untuk penunjang
kegiatan pelayanan terhadap pasien Gawat darurat.
 Alat-alat untuk ruang resusitasi
 Alat-alat untuk ruang tindakan bedah.
 Alat-alat untuk ruang tindakan non bedah
 Alat-alat untuk ruang observasi
 Alat-alat dalam trolly emergency :
Obat Life saving (terlampir pada standar obat IGD
RS), obat penunjang (terlampir pada standar obat
IGD RS).
 Alat – alat kesehatan
 Ambulance
 Tata laksana pelayanan
 Tata laksana pendaftaran pasien
 Tata laksana sistim komunikasi igd
 Tata laksana pelayanan triase
 Tata laksana pengisian informed consent
 Tata laksana transportasi pasien
 Tata laksana pelayanan false emergency
 Tata laksana pelayanan visum et repertum
 Tatalaksana pelayanan death on arrival (doa)
 Tata laksana sistim rujukan
 Tata laksana pelayanan triase IGD
 Pasien/keluarga pasien mendaftar ke bagian
admission
 Dokter jaga IGD melakukan pemeriksaan pada
pasien dan menentukan   prioritas penanganan.
 Prioritas pertama (I, tertinggi, emergency) yaitu
mengancam jiwa/mengancam fungsi vital, pasien
ditempatkan diruang resusitasi
 Prioritas kedua (II, medium, urgent) yaitu
potensial mengancam jiwa/fungsi vital, bila tidak
segera ditangani dalam waktu singkat. Penanganan
dan pemindahan bersifat terakhir. Pasien
ditempatkan di ruang tindakan bedah/non bedah
 Prioritas ketiga (III, rendah, non emergency) yaitu
memerlukan pelayanan biasa, tidak perlu segera.
Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir.
Pasien ditempatkan diruang non bedah
 Keselamatan pasien (patient safety)
STANDAR KESELAMATAN PASIEN
 Hak pasien
 Mendidik pasien dan keluarga
 Keselamatan pasien dan kesinambungan
pelayanan
 Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
 Mendidik staf tentang keselamatan pasien
 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien
 Kejadian tidak diharapkan (KDT)
Adverse Event :
 Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan,
yang mengakibatkan cedera pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi
pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan
medis atau bukan kesalahan medis karena tidak
dapat dicegah.
 KDT yang tidak dapat dicegah
Unpreventable Adverse Event :
 Suatu KTD yang terjadi akibat komplikasi yang
tidak dapat dicegah dengan pengetahuan mutakhir
Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
 Near Miss :
 Adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan (commission) atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil (omission),
yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius
tidak terjadi :
 Karena “keberuntungan”
 Karena “pencegahan”
 Karena “peringanan”
 Kesalahan medis
Medical Errors :
 Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses
asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien.
Kejadian Sentinel
 Sentinel Event :
 Adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian
atau cedera yang serius; biasanya dipakai untuk
kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak
dapat diterima, seperti : operasi pada bagian tubuh
yang salah.
 Keselamatan kerja dan pengendalian mutu
Tujuan
 Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan
kewajibannya dapat melindungi diri sendiri, pasien
dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
 Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan
kewajibannya mempunyai resiko tinggi terinfeksi
penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya,
untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap
petugas harus menerapkan prinsip “Universal
Precaution”.

Anda mungkin juga menyukai