Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN

PELAYANAN GAWAT DARURAT


PUSKESMAS PADANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS KESEHATAN DAERAH
UPT PUSKESMAS PADANG
Jl. Raya Padang
Telp. (0334) 889 522
Email : Padangpuskesmas@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memeliharadan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakain pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standard pelayanan profesi yang
telah di tetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang
cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian
dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat
ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat
darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka diperlukan
peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian, selama
perjalanan kefasilitas pelayanan kesehatan maupun di fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Unit Gawat Darurat perlu di buat standar
pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan
pelayanan yang diberikan kepasien pada umumnya dan pasien Unit Gawat Darurat
Puskesmas Padang.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan gawat
darurat di Unit Gawat Darurat harus berdasarkan standar pelayanan Unit Gawat Darurat
Puskesmas Padang.
B. Tujuan Pedoman
Sebagai acuan petugas Unit Gawat Darurat dalam melaksanakan tugasnya
C. Sasaran Pedoman
Seluruh petugas Unit Gawat Darurat di dalam Puskesmas Padang
D. Ruang Lingkup Pedoman
Ruang lingkup pelayanan UnitGawat Darurat meliputi :
1. Pasien dengan kasus True Emergency
Yaitu pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan
menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menja
dicacat) bila tidak mendapat pertolonngan secepatnya
2. Pasien dengan kasus False Emergency
Yaitu pasien dengan :
- Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
- Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya
- Keadaan tidak gawat dan tidak darurat
E. Batasan Operasional
1. Unit Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan pertama
pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan
melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triase
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma /
penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.
3. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan
pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa.
5. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer dengan mencari perubahan – perubahan
anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan
fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
6. Pasien Gawat Darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat
dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi cacat ) bila tidak
mendapat pertolongan secepatnya.
7. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
misalnya kanker stadium lanjut
8. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa
dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
9. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya
10. Kecelakaan ( Accident )
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya
mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempat kejadian :
 Kecelakaan lalu lintas
 Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
 Kecelakaan di sekolah
 Kecelakaan di tempat – tempat umum lain seperti halnya :tempat
rekreasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.
11. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.
12. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan manusia
yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta benda,
kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan
gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang
memerlukan pertolongan dan bantuan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM UNIT GAWAT DARURAT adalah :
No Nama Jabatan Kualifikasi Keterangan
Formal

1 Koordinator Upaya Kesehatan Dokter umum Bersertifikat BLS/PPGD


Perorangan
2 Kepala Unit Gawat Darurat D III Bersertifikat PPGD
Keperawatan
3 Perawat Pelaksana Unit Gawat D III BersertifikatPPGD
Darurat Keperawatan
5 Dokter UNIT GAWAT Dokter Umum Bersertifikat ACLS/ATLS
DARURAT
6 Petugas Kebersihan SMU -

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Unit Gawat Darurat yaitu :
a. Untuk Dinas Pagi :
yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS
Kategori :
1 orang Kepala Unit Gawat Darurat
1 orang Pelaksana Perawat
b. Untuk Dinas Sore :
yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang perawat pelaksana dengan standar minimal
bersertifikat BLS
c. Untuk Dinas Malam :
Yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang perawat pelaksana dengan standar minimal
bersertifikat BLS
C. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Pelayanan Unit Gawat Darurat dilaksanakan setiap hari 24 jam
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang

r. recovery

Bed pasien
pintu

Bed pasien

Bed pasien
pintu

B. Standar Fasilitas
Lokasi harus berada di bagian depan puskesmas, mudah dijangkau oleh masyarakat
dengan tanda tanda yang jelas dari dalam dan luar puskesmas
Dilengkapi dengan ruang triase (ruang untuk pemilahan pasien berdasar kegawat
daruratannya)
Dilengkapi dengan ruang tunggu dan wastafel dengan sumber air mengalir
Pintu UGD harus dapat dilalui brankar dan mempunyai pintu masuk serta pintu keluar
yang berbeda
Pintu dibuat dengan 2 daun pintu dan membuka ke dalam untuk mempermudah
masuknya brankar
Pertemuan diding dalam ruang sebaliknya bersudut tumpul atau melengkung, untuk
melakukan tindakan operatif sederhana dan tindaakan operatif kecil seperti circusisi,
luka bakar
Harus ada kamar mandi atau toilet
Tempat tidur dengan tirai pemisah
Ambulance membawa pasien harus dapat sampai di depan pintu yang areanya
terlindung panas dan hujan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan di dalam pelayanan Unit Gawat Darurat Puskesmas Padang
B. Metode
Pelayanan dilakukan berdasarkan kasus gawat darurat dengan menggunakan alur triase

C. Langkah Kegiatan
1) Setiap pasien yang perlu penanganan segera dilakukan oleh Pelayanan Unit Gawat
Darurat Puskesmas Padang
2) Pelayanan dilaksanakan setiap hari selama 24 jam
3) Pelayanan Di Unit Gawat Darurat dengan melaksanakan pelayanan sesuai dengan
Standart Operasional Prosedure (SOP) layanan klinis dan SOP Unit Gawat Darurat.
Serta Asuhan keperawatan sesuai Standart Operasional Prosedure (SOP) askep layanan
klinis dan Standart Operasional Prosedure asuhan keperawatan Unit Gawat Darurat.
BAB V
LOGISTIK
Kepala Unit Gawat Darurat memastikan logistik proses pelayanan di unit gawat darurat
terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan kebutuhan, pengecekan secara berkala dan
segera membuat permintaan kebutuhan logistik yang diperlukan

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
Proses Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas Padang diselenggarakan dengan
senantiasa memperhatikan keselamatan pasien. Kompetensi dan perilaku tenaga keehatan yang
mengacu kepada program keselamatan pasien Perorangan
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
 Asesmen resiko
 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
 Pelaporan dan analisis insiden
 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
 Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :
 Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
 Tidak mengambil tindakan yang seharusnyadiambil
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Proses pelayanan di Puskesmas Padang diselenggarakan dengan senantiasa
memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga
prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah
kontak dengan darah sertacairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator mutu layanan klinis Proses Pelayanan Unit Gawat Darurat ditetapkan oleh
Tim Mutu Puskesmas dan dipantau melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pencapaian
Indikator mutu layanan klinis di bahas dalam rapat tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada
KepalaPuskesmas.
BAB IX
PENUTUP
Proses Pelayanan Unit Gawat Darurat yang baik merupakan salah satu tolak ukur
kinerja puskesmas yang diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan Unit Gawat Darurat
Puskesmas Padang.

Anda mungkin juga menyukai