Anda di halaman 1dari 2

PENILAIAN RESIKO JATUH PADA ANAK SKALA HUMTY DUMTY

No. Dokumen No. Revisi : Halaman :


SKP.SPO.033 0 1/2
STANDAR
Tanggal terbit : Ditetapkan oleh :
PROSEDUR
01 Mei 2015 Direktur Rumah Sakit Santa Anna
OPERASIONAL
(SPO)

(dr. Mario Polo Widjaya, M.Kes.,Sp.OT)


PENGERTIAN Penilaian pada pasien anak yang berisiko jatuh dengan menggunakan Humpty
Dumpty, yang merupakan cara cepat dan sederhana menilai kemungkinan
pasien jatuh.
TUJUAN 1. Menurunkan risiko pasien jatuh dan akibat tak terduga lainnya pada pasien
anak.
2. Membuat asuhan perawatan pasien anak menjadi lebih aman.
KEBIJAKAN SK Direktur Rumah Sakit Santa Anna Nomor :
149.DIR.SA.SK.SKP.IN.V.2015 tentang Asesmen dan Asesmen Ulang Resiko
Pasien Jatuh.
- Rumah Sakit Santa Anna menetapkan proses asesmen awal resiko jatuh
dan asesmen ulang terhadap pasien apabila diindikasikan terjadi perubahan
kondisi atau pengobatan.
- Rumah Sakit Santa Anna menetapkan asesmen resiko jatuh menggunakan
skala morse pada pasien dewasa (18 tahun ke atas –umur kurang dari 60
tahun), skala humpty dumpty pada anak (seseorang yang belum berumur
18 tahun), pada lansia skala resiko jatuh ontario modified stratify-sydney
scoring (umur 60 tahun keatas )dan penilaian resiko jatuh pada pasien
rawat jalan.

PROSEDUR 1. Pengucapan salam dan memperkenalkan nama petugas (perawat, bidan


atau dokter) kepada pasien/keluarga.
2. Melakukan identifikasi pasien dengan menganjurkan pasien/keluarga untuk
menyebutkan nama lengkap (e-KTP) dan tanggal lahir pasien sambil
petugas (perawat, bidan atau dokter) mengecek gelang identitas pasien.
3. Menjelaskan tindakan yang akan dilaksanakan oleh petugas (perawat,
bidan atau dokter)
4. Melakukan penilaian risiko jatuh sesuai formulir penilaian risiko jatuh
pasien anak.
5. Pengkajian skoring dengan menilai :
a. Umur :
1) Skor 4, bila kurang dari 3 tahun
2) Skor 3, bila 3-7 tahun
3) Skor 2, bila 7-13 tahun
4) Skor 1, bila 13-18 tahun
b. Jenis kelamin :
1) Skor 2, bila jenis kelamin laki-laki
PENILAIAN RESIKO JATUH PADA ANAK SKALA HUMTY DUMTY

No Dokumen No. Revisi Halaman

SKP.SPO.033 0 2/2

PROSEDUR 2) Skor 1, bila jenis kelamin perempuan


c. Diagnosis :
1) Skor 4, bila ada kelainan neurologi.
2) Skor 3, bila terdapat gangguan oksigenisasi seperti : gangguan
pernafasan, dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, sakit kepala dll.
3) Skor 2, bila terdapat kelemahan fisik/kelainan psikis.
4) Skor 1, bila ada diagnosa lain
d. Gangguan kognitif :
1) Skor 3, bila tidak mamahami keterbatasan .
2) Skor 2, bila lupa keterbatasan.
3) Skor 1, bila orientasi terhadap kelemahan
e. Faktor lingkungan :
1) Skor 4, bila mempunyai riwayat jatuh dari tempat tidursaat bayi-
anak.
2) Skor 3, bila pasien menggunakan alat bantu atau menggunakan
boks atau mebel.
3) Skor 2, bila pasien berada di tempat tidur.
4) Skor 1,bila pasien berada diluar area ruang perwatan
f. Respon terhadap operasi/obat penenang/efek anestesi :
1) Skor 3, bila kurang dari 24 jam.
2) Skor 2, bila kurang dari 48 jam.
3) Skor 1, bila lebih dari 48 jam.
g. Penggunaan obat :
1) Skor 3, bila pasien menggunakan obat sedative (kecuali pasien
ICU yang menggunakan sedasi dan paralisis), Hipnotik, barbitural,
phenothiazines, antidepresan,laksatif/diuretik, narkotik / metadon.
2) Skor 2, bila pasien menggunakan salah satu obat diatas.
3) Skor 1, bila pasien penggunaan obat lain.
6. Menentukan tingkat risiko setelah dilakukan skoring sebagai berikut:
a. Skor 7 – 11, Risiko Rendah
b. Skor ≥ 12, Risiko Tinggi
7. Memberikan informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga oleh perawat,
bidan, dokter
8. Memberikan brosur risiko jatuh
9. Mendokumentasikan hasil penilaian risiko jatuh

UNIT TERKAIT 1. Komite Keperawatan.


2. Bidang Pelayanan Perawatan.
3. Unit Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai