Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN BUDAYA

KESELAMATAN PASIEN
No. Dokumen Halaman
No. Revisi
04.32.20 1/2

Di tetapkan oleh
Tanggal
DIREKTUR
SPO Terbit:
PMKP dr. Rosmini Pandin, MARS
NIP. 1969 09 092001122001

Menurut Blegen (2006) dan Hamdani (2007), budaya keselamatan pasien


adalah persepsi yang dibagikan diantara anggota organisasi yang ditujukkan
untuk melindungi pasien dari kesalahan tata laksana maupun cidera akibat
intervensi. Persepsi ini meliputi kumpulan norma, standar profesi, kebijakan
komunikasi dan tanggung jawab dalam keselamatan pasien. Budaya ini
kemudian mempengaruhi keyakinan dan tindakan individu dalam
Pengertian memberikan pelayanan. Budaya keselamatan pasien merupakan bagian
penting dalam keseluruhan budaya organisasi yang diperlukan dalam institusi
kesehatan. Budaya keselamatan didefinisikan sebagai seperangkat,
keyakinan, norma, perilaku, peran, dan praktek social maupun teknis dalam
meminimalkan pajanan yang membahayakan atau mencelakakan karyawan,
manajemen, pasien atau anggota masyarakat lainnya.
1. Meningkatkan kesadaran staf Rumah Sakit mengenai keselamatan pasien
2. Mendiagnosa dan menilai keadaan budaya keselamatan pasien saat itu 3.
Mengidentifikasi kekuatan atau kelebihan suatu area/unit untuk
Tujuan pengembangan program keselamatan pasien 4. Menguji perubahan trend
budaya keselamatan pasien sepanjang waktu 5. Mengevaluasi dampak
budaya dari inisiatif dan intervensi keselamatn pasien 6. Mengadakan
perbandingan baik internal maupun eksternal
PENGUKURAN BUDAYA
KESELAMATAN PASIEN
No. Dokumen Halaman
No. Revisi
04.32.20 1/2

1. UU Rep. Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang RS


2. UU Rep. Indonesia No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
3. UU Rep. Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. UU Rep. Indonesia No. 29 tahun 2004 tentan Praktik Kedokteran
Kebijakan 5. Peraturan Menteri Kesehatan Rep. Indonesia No. 11 tahun 2007
tentang Keselamatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Rep. Indonesia No. 12 tahun 2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit
7. Keputusan Direktur RSUD I Lagaligo Nomor 02n tahun 2015
1. Seluruh personel/staf memiliki kesadaran yang konstan dan aktif
tentang hal yang potensial menimbulkan masalah
2. Baik staf maupun organisasi mampu membicarakan kesalahan,
belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan
3. Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam membagi informasi secara
terbuka dan bebas, dan penanganan adil bagi staf bila insiden terjadi
4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden keselamatan
pasien tidak dapat dihubungkan dengan sederhana ke staf yang
terlibat. Semua insiden berkaitan juga dengan system tempat orang
Prosedur itu bekerja
5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan pasien
penting bukan hanya bagi staf, melainkan juga semua orang yang
bekerja di rumah sakit serta pasien dan keluarganya. Tanyakan apa
yang bisa mereka bantu untuk meningkatkan keselamatan Pasien
6. Penjelasan atau pemahaman tentang aktivitas organisasi yang
bersifat resiko tinggi dan rentan kesalahan
7. Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat melapor
kesalahan tanpa penghukuman
PENGUKURAN BUDAYA
KESELAMATAN PASIEN
No. Dokumen Halaman
No. Revisi
04.32.20 1/2

Unit terkait Semua Unit Kerja RSUD I LAGALIGO

Anda mungkin juga menyukai