Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT ISLAM AMINAH

BLITAR
MAJELIS PEMBINA KESEHATAN UMUM MUHAMMADIYAH
Jl. Kenari 54 Blitar 66134 Telp. 0342-801662
Email : rsiaminahblitar@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM AMINAH BLITAR
Nomor : 337.1/KEP/III.6.AU/A/2019hj87/SK/RSUAI/V/2018

TENTANG

TIM MANAJEMEN RISIKO

DIREKTUR RS ISLAM AMINAH BLITAR

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan kesehatan, maka


perlu dibentuk Tim Manajemen Risiko di Rumah Sakit Islam Aminah
Blitar;
b bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam Surat Keputusan Direktur Rumah
. Sakit Islam Aminah Blitar;

Mengingat : 1 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


.
2 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
.
3 Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang Standar
. pelayanan Minimal Rumah Sakit;
4 Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2016 tentang Keselamatan dan
. kesehatan Kerja Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RS ISLAM AMINAH BLITAR TENTANG TIM
MANAJEMEN RISIKO DI RUMAH SAKIT ISLAM AMINAH BLITAR

KEDUA : Tim Manajemen Risiko di Rumah Sakit Islam Aminah Blitar yang dimaksud
sebagaimana tertuang dalam lampiran Surat Keputusan ini;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaiman mestinya.

Ditetapkan di : Blitar
Pada tanggal : 12 Agustus 2019

Direktur
RS ISLAM AMINAH Blitar
dr. Wasingah, M.MKes

Lampiran : SK Direktur RS ISLAM AMINAH Blitar


Nomor : 337.2/KEP/III.6.AU/A/2019187/SK/RSUAI/V/2018
Tanggal : 12 Agustus 2019
Tentang : Tim Manajemen Risiko

Susunan Tim Manajemen Risiko

Ketua : dr. Novita Maya Dewi


Anggota : Ghany Agnia Cristata, ST
Fitria Mei, Amd. Kep
Rima Fitri Amd. Kep
Ajar Sabekti Amd.Kep
Anton Prayitno
Zainul Arifin
M. Ilham
Uraian Tugas Tim Manajemen Risiko

1. Mengumpulkan daftar risiko dari seluruh unit atau bagian dan merangkumnya menjadi
daftar risiko tingkat korporasi untuk dilaporkan kepada direktu rumah sakit secara
berkala dan sewaktu-waktu bila terdapat perubahan yang signifikan;

2. Mengumpulkan rencana tindak lanjut risiko dan laporan status kemajuan tindak lanjut
dari seluruh unit/bagian dan meningkatkan pihak terkait bila ada risiko yang pada
waktunya belum diberi tanggapan atau perlakuan;

3. Melaporkan kepada direktur rumah sakit bila ada unit/bagian telah menerima risiko
melampaui batas toleransi risiko yang dapat diterima organisasi;

4. Melakukan evaluasi tahunan atas penerapan manajemen risiko di seluruh unit kerja;

5. Bila diminta direktur rumah sakit membantu identifikasi dan asesmen risiko untuk
asesmen risiko yang tanggung jawabnya berada pada direktur rumah sakit, terbatas pada
analisis dan tidak memberikan rekomendasi atas keputusan yang akan diambil terhadap
risiko tersebut;

6. Bila perlu, memfasilitasi lokakarya atau workshop, asesmen manajemen risiko di unit-
unit kerja;

7. Bila perlu, membantu unit-unit kerja melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terus
menerus kepada seluruh pegawai;

8. Tim Manajemen Risiko ditunjuk sebagai pengawas Manajemen Risiko Fasilitas oleh direktur
rumah sakit;

9. Pimpinan menetapkan enam kegiatan yang harus dilakukan oleh pengawas program manajemen
risiko fasilitas meliputi :

a. Keselamatan dan keamanan

b. Bahan bahaya dan beracun

c. Disaster plan

d. Pengaman kebakaran

e. Peralatan medis

f. Sistem utilitas listrik, air, dan sistem pendukung lainnya

10. Kualifikasi ketua manajemen risiko antara lain :

a. Pendidikan formal S1

b. Pengalaman minimal 2 tahun di bidang manajemen


c. Memiliki sertifikat pelatihan manajemen risiko

11. Kegiatan yang dilakukan oleh pengawas manajemen risiko meliputi enam bidang di atas
dengan masing-masing bidang dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Penentuan tujuan/konteks

b. Melakukan identifikasi risiko

c. Melakukan analisa risiko

d. Penilaian dan evaluasi risiko

e. Pengendalian risiko

12. Kegiatan yang dilakukan pengawas program manajemen risiko fasilitas meliputi :

a. Menyusun program manajemen risiko fasilitas

b. Mengawasi pelaksanaan program manajemen risiko fasilitas

c. Melakukan edukasi staf

d. Melakukan monitoring program dan melakukan uji coba program baru

e. Melakukan evaluasi dan revisi program manajemen risiko fasilitas secara berkala

f. Memberikan laporan tahunan ke direktur rumah sakit tentang pencapaian program

g. Menyelenggarakan pengorganisasian dan pengelolaan secara konsisten dan terus


menerus

13. Pengawas manajemen risiko dan fasilitas wajib membuat laporan kepada direktur rumah
sakit setiap 3 (tiga) bulan sekali.

Ditetapkan di : Blitar
Pada tanggal : 12 Agustus 2019

Direktur
RS ISLAM AMINAH Blitar

dr. Wasingah, M.MKes

Anda mungkin juga menyukai