tentang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SITI
KHODIJAH GURAH TENTANG PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN (PMKP) DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
SITI KHODIJAH GURAH;
KEDUA : Pedoman Kerja sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU, tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini;
KETIGA : Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan upaya sebagaimana
dimaksud dalam diktum KEDUA dilaksanakan oleh Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dengan berkoordinasi dengan
seluruh unit pelayanan di Rumah sakit dan bertanggungjawab langsung
kepada Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Khodijah Gurah;
KEEMPAT : Pedoman Kerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA dapat
dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan di Rumah Sakit
Muhammadiyah Siti Khodijah Gurah, dan dilakukan evaluasi sekurang-
kurangnya 3 ( tahun ) sekali, dan apabila diperlukan dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada;
KELIMA : Semua pembiayaan sebagai akibat dari timbulnya kebijakan ini dibebankan
pada anggaran Rumah Tangga Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Khodijah
Gurah;
KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal : 15 Jumadil Awal 1440 H
21 Januari 2019 M
RSM Siti Khodijah Gurah
Direktur
Tembusan :
1. Komite/ Tim Terkait
2. Kabag/ Kabid Terkait
3. Arsip
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
BAB II BATASAN OPERASIONAL ................................................................................................. 2
BAB III RUANG LINGKUP ............................................................................................................... 3
BAB IV TATA LAKSANA ................................................................................................................ 4
A. Penetapan Layanan Prioritas ....................................................................................................... 4
B. Indikator Prioritas Rumah Sakit .................................................................................................... 5
C. Indikator Mutu Unit Kerja.............................................................................................................. 6
D. Pembuatan Kamus Indikator ........................................................................................................ 6
E. Pengumpulan Data Indikator ........................................................................................................ 7
F. Validasi Data Indikator.................................................................................................................. 7
G. Analisa Data ................................................................................................................................ 8
H. Evaluasi Data Indikator Mutu ....................................................................................................... 9
I. Pemberian Feedback Hasil Analisis Data Indikator Mutu .............................................................. 10
J. Publikasi Data Indikator Mutu ....................................................................................................... 10
K. Alur Sistem Manajemen Data ....................................................................................................... 10
L. Pelaporan dan Monitoring Insiden Keselamatan Pasien .............................................................. 10
M. Evaluasi Kinerja Staf Klinis .......................................................................................................... 12
N. Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien ................................................................................... 12
O. Evaluasi Kontrak Kerja Sama dengan Pihak ke Tiga ................................................................... 12
P. Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien ..................................................................................... 13
Q. Monitoring Manajemen Risiko ...................................................................................................... 13
R. Monitoring Program dan Surveilans PPI ...................................................................................... 13
BAB V DOKUMEN ........................................................................................................................... 14
Lampiran : SK Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Khodijah Gurah
Nomor : 109/KEP/IV.6.AU/H/2019
Tanggal : 15 Jumadil Awal 1440 H/21 Januari 2019 M
Tentang : Penetapan Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) di Rumah
Sakit Muhammadiyah Siti Khodijah Gurah
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integratif yang menyangkut struktur, proses, outcome secara
objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap
pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien, dan memecahkan
masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan di rumah sakit berdaya
guna dan berhasil guna.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di RSM Siti Khodijah Gurah sudah diawali dengan
penilaian akreditasi rumah sakit. Sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan di RSM Siti
Khodijah Gurah begitu besar, sehingga memerlukan pengukuran mutu terhadap indikator klinis,
manajemen, dan sasaran keselamatan pasien. Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan
berbagai standar dan prosedur yang ditetapkan. Rumah sakit dipicu untuk dapat menilai diri (self
assesment) dan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai
kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain, yaitu instrumen mutu
pelayanan rumah sakit yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil (output). Tanpa
mengukur hasil kinerja rumah sakit tidak dapat dikertahui apakah input dan proses yang baik telah
menghasilkan output yang baik pula. Indikator rumah sakit disusun bertujuan mengukur kinerja
rumah sakit serta nyata sesuai standar yang ditetapkan.
2. Tujuan
Tujuan Umum
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang Islami, profesional yang mengutamakan mutu dan
keselamatan pasien.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis dan manajemen di seluruh unit rumah sakit secara
berkesinambungan.
2. Meningkatkan keselamatan pasien.
Pelayanan bermutu adalah tingkat pelayanan kesehatan untuk pasien dan masyarakat
meningkat sesuai outcome yang diharapkan dan konsisten dengan pengetahuan profesional
terkini.
Mutu adalah gambaran dari produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan bebas dari
kecacatan (Juran).
Indikator mutu adalah ukuran mutu dan keselamatan rumah sakit yang digambarkan dari data
yang dikumpulkan.
Indikator Area Klinis adalah suatu variabel yang digunakan untuk menilai perubahan dalam
bidang klinis.
Indikator Area Manajemen adalah suatu variabel yang digunakan untuk menilai perubahan
dalam bidang manajemen.
Indikator Keselamatan Pasien adalah suatu variabel yang digunakan untuk menilai perubahan
dalam keselamatan pasien.
Evaluasi mutu dilakukan terhadap data indikator dengan menggunakan pendekatan sistem
(struktur, proses, output, dan outcome). Proses peningkatan mutu ini berjalan dengan alur PDSA
(Plan-Do-Study-Action). Evaluasi mutu ini dilaksanakan setiap 3 bulan oleh Komite Peningkatan
Mutu Dan Keselamatan Pasien rumah sakit dan wajib diketahui oleh seluruh staf rumah sakit.
Ruang lingkup dari pelaksanaan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSM Siti
Khodijah Gurah antara lain :
a. Penetapan organisasi yang mempunyai tugas mengarahkan,mengatur dan mengkoordinasikan
pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
b. Peran Direktur rumah sakit dan para pimpinan dalam merencanakan dan mengembangkanprogram
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
c. Peran Direktur RS dan para pimpinan dalam pemilihan indikator mutu di tingkat RS (Indikator area
klinik, area manajemen dan sasaran keselamatan pasien) dan keterlibatannya dalam
menindaklanjuti capaian indikator yang masih rendah
d. Peran Direktur RS dan para pimpinan dalam memilih area prioritas sebagai area focus untuk
perbaikan.
e. Monitoring pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien, siapa saja yang
melakukan monitoring ,kapan dilakukan,bagaimana melakukan monitoringnya.
f. Proses pengumpulan data, analisis, feedback dan pemberian informasi ke staff
g. Bagaimana alur laporan pelaksanaan pengukuran mutu Rumah Sakit mulai dari unit sampai kepada
Pemilik Rumah Sakit
h. Bantuan tekhnologi/system informasi RS yang akan diterapkan untuk pengumpulan dan analisis
data mutu, keselamatan pasien dan surveillance infeksi.
Dalam menentukan layanan prioritas terdapat banyak cara. Secara sederhana dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu kualitatif (non- skoring) dan kuantitatif (skoring). Pemilihan area
prioritas menggunakan teknik kualitatif (non- skoring) memiliki kelemahan dalam menentukan
siapa yang ikut dalam penentuan peringkat prioritas, penentuan dapat sangat subyektif, dan cara
ini lebih bertujuan mencapai konsensus dari interest yang berbeda dan tidak untuk menentukan
prioritas atas dasar fakta. Proses brainstorming ini dapat dilakukan dengan cara musyawarah
untuk mencapai kemufakatan namun tetap bersadarkan data-data yang ada. Proses
brainstorming ini melibatkan direktur beserta seluruh kepala bidang. Fokus perbaikan praktik klinis
melibatkan komite medis dan kelompok staf medis terkait.
Cara penentuan layanan prioritas yang kedua adalah dengan cara kuantitatif (skoring).
Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai
parameter, yaitu:
1. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah
2. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase)
3. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet need)
4. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit)
5. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility)
6. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah (resources
availibility)
Community concern Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut
Kemudian parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya
diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah
kiri ke kanan untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah untuk
masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat
dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu hasil yang
didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah
yang akan diambil. Selain itu, adanya parameter community concern yang kadang sulit dilakukan
penilaian juga menyebabkan metode ini kadang tidak dapat dilakukan.
Area perbaikan yang memiliki jumlah skor tertinggi dipilih menjadi layanan prioritas. Penetapan
nilai dari setiap parameter di setiap area perbaikan dilakukan melalui sebuah rapat yang direktur,
Komite PMKP, pejabat struktural, seluruh kepala unit, komite medis, komite keperawatan, tim PPI,
dan tim K3RS.
Dalam melakukan analisis tersebut Komite PMKP berkoordinasi dengan Komite Medik karena terkait
dengan audit medis, bagian keuangan rumah sakit, dan teknologi informasi (information technology) rumah
sakit khususnya untuk billing system sehingga dapat diketahui telah terjadi kendali biaya.
Dalam memilih indikator mutu maka kepala unit kerja dan unit pelayanan agar memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
a) prioritas pengukuran mutu pelayanan klinis di rumah sakit. Indikator mutu yang dipergunakan
untuk mengukur mutu di prioritas pengukuran mutu rumah sakit, sumber data pasti dari unit, dan
menjadi indikator mutu unit;
b) fokus mengukur hal-hal yang ingin diperbaiki;
c) melakukan koordinasi dengan komite medis bila evaluasi penerapan panduan praktik klinis dan
evaluasi kinerja dokter menggunakan indikator mutu.
7. Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu kegiatan program peningkatan mutu serta
keselamatan pasien untuk mendukung asuhan pasien dan manajemen rumah sakit. Untuk
mencapai kesimpulan dan membuat keputusan maka data harus digabungkan, dianalisis, dan
diubah menjadi informasi yang berguna. Analisis data melibatkan individu di dalam Komite PMKP
yang memahami manajemen informasi, mempunyai keterampilan dalam metode pengumpulan
data, dan mengetahui cara menggunakan berbagai alat statistik. Hasil analisis data harus
dilaporkan kepada para pimpinan yang bertanggung jawab akan proses atau hasil yang diukur
dan yang mampu menindaklanjuti. Dengan demikian, data menyediakan masukan
berkesinambungan yang membantu individu itu mengambil keputusan dan terus- menerus
memperbaiki proses klinis serta manajerial.
Pengertian terhadap teknik statistik dapat berguna dalam proses analisis data, khususnya
dalam menafsirkan variasi dan memutuskan area yang paling membutuhkan perbaikan. Run
charts, diagram kontrol (control charts), histogram, dan diagram Pareto adalah contoh metode
statistik yang sangat berguna untuk memahami pola dan variasi dalam pelayanan kesehatan. Di
RSM Siti Khodijah Gurah metode stastistik yang digunakan adalah dengan menggunakan Run
Chart.
Program mutu berpartisipasi dalam menetapkan seberapa sering data harus dikumpulkan
dan dianalisis. Frekuensi proses ini bergantung pada kegiatan program tersebut dan area yang
diukur serta frekuensi pengukuran. Analisis data yang disusun meliputi :
a. Penggunaan statistic dalam melakukan analisis data
b. Analisis yang harus dilakukan yaitu :
Membandingkan data di rumah sakit dari waktu ke waktu data (analisis trend), misalnya dari
bulan ke bulan, dari tahun ke tahun
Membandingkan dengan rumah sakit lain , bila mungkin yang sejenis, seperti melalui
database eksternal baik nasional maupun internasional
Membandingkan dengan standar-standar, seperti yang ditentukan oleh badan akreditasi atau
organisasi professional ataupun standar-standar yang ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan
Membandingkan dengan praktik – praktik yang diinginkan yang dalam literatur digolongkan
sebagai best practice (praktik terbaik) atau better practice (praktik yang lebih baik) atau
practice guidelines (panduan praktik klinik)
Di RSM Siti Khodijah Gurah metode analisis yang digunakan adalah terutama
Peningkatan
A P
Pemecahan masalah
S D
dan peningkatan
A P Standar
Pemecahan masalah
S D
dan peningkatan
Standar
Plan Do Study
Action
Follow-up
CorrectiveAct
ion
Improvement
Menentukan
Action (6)
Tujuan dan sasaran
Mengambil
(2)
tindakan
Menetapkan Metode untuk
yang tepat
Mencapai tujuan
(3) Menyelenggarakan
Melaksanakan
Do
pekerjaan
1. Kamus Indikator
2. Lembar Kerja Pengumpulan Data Indikator
3. Lembar Validasi Data
4. Laporan Mutu Triwulan
5. Laporan Semester
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal : 15 Jumadil Awal 1440 H
21 Januari 2019 M